10
terhadap pengertian dari kontrak yang pada umumnya menjadi dasar dari perjanjian pengadaan barang dan jasa. Pengalaman ini harus membuat para perancang kontrak
harus lebih hati-hati dalam membuat kontrak bisnis. Pengguna barang dan jasa sebagai konsumen, dan penyedia barang dan jasa
sebagai produsen
harus mendapatkan
perlindungan yang
seimbang dalam
kontrak. Kesepakatan, hanya akan tercapai jika para pihak telah berada dalam posisi yang serasi dan seimbang. Pengaturan pengadaan barang dan jasa pemerintah melalui
Perpres 54 tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah, adalah bentuk campur
tangan negara
untuk menjamin
terciptanya keseimbangan
dalam kontrakperjanjian. Apabila isi perjanjian diserahkan secara penuh kepada para pihak
terkait dengan pengadaan barang dan jasa pemerintah instansi dengan penyedia barangjasa, maka dimungkinkan banyak terjadi penyimpangan dan pelanggaran hak
dan kewajiban. Berdasarkan alasan di atas, maka dilakukan penelitian yang berjudul:
Perjanjian Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Studi di Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana
bentuk perjanjian
pengadaan barangjasa
pemerintah pada
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
11
2. Bagaimana kedudukan pemerintah dalam perjanjian pengadaan barangjasa
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara? 3.
Mengapa tidak pernah terjadi ganti rugi sebagaimana yang dituangkan dalam perjanjian pengadaan barangjasa Provinsi Sumatera Utara?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang sudah dikemukakan, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penulisan tesis ini adalah:
1. Untuk mengetahui bentuk perjanjian pengadaan barangjasa pemerintah pada
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. 2.
Untuk mengetahui
kedudukan pemerintah
dalam perjanjian
pengadaan barangjasa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
3. Untuk mengetahui tidak pernah terjadi ganti rugi sebagaimana yang dituangkan
dalam perjanjian pengadaan barangjasa Provinsi Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian
Secara teoretis penelitian ini diharapkan memberikan masukan bagi ilmu pengetahuan khususnya hukum perjanjian di Indonesia.
Secara praktis penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para pembuat kebijakan, agar dapat menciptakan sistem hukum yang lebih aspiratif yang
terkait dalam pengadaan barang dan jasa.
Universitas Sumatera Utara
12
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah dan hasil-hasil penelitian yang ada, penelitian mengenai Perjanjian Pengadaan Barang Dan Jasa ini sudah pernah
dilakukan dalam topik dan permasalahan-permasalahan yang sama, yaitu yang dibuat oleh:
1. Ahmad Feri Tanjung, 2009, dengan judul “Tanggung Jawab Hukum Kuasa Pengguna Anggaran Atas Perubahan teknis Pekerjaan Pasca Penandatanganan
Surat Perjanjian Kontak Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa” dengan perumusan masalah:
a Bagaimana ketentuan pengadaan barang dan jasa pemerintah dalam bidang kontrak konstruksi?
b Bagaimana prosedur dan teknis perubahan pekerjaan setelah kontrak ditandatangani ?
c Bagaimana tanggung jawab hukum Kuasa Pengguna Anggaran KPA atas perubahan
teknis pekerjaan
yang dilaksanakan
setelah kontrak
ditandatangani ? 2. KFM. Marpaung, 2010. Dengan judul Analisis Hukum Terhadap Kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa Oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara dengan perumusan masalah:
a. Apakah yang menjadi permasalahan dalam kontrak pengadaan barang dan jasa di Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara?
Universitas Sumatera Utara
13
b. Apakah kontrak pengadaan barang dan jasa Dinas Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara sudah memenuhi Perpres No. 95 tahun 2007?
c. Bagaimana Penyelesaian sengketa Terhadap kontrak yang Bermasalah? 3. Mangaratua Naibaho, Persekongkolan Tender Dalam Pengadaan BarangJasa
Pemerintahan di Dinas Kesehatan Siantar dengan perumusan masalah: a. Apa yang menjadi sustansi dan dasar pertimbangan perubahan Kepres No.
80 Tahun 2003 dengan pedoman pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah yang telah dirubah beberapa kali terakhir dengan yang terakhir
dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 95 Tahun 2007 ? b. Bagaimana adanya terjadi persekongkolan tender dalam barang dan jasa
pemerintah ditinjau dari UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat ?
c. Apakah KPPU telah benar menerapkan UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dalam
putusannya No. 06KPPU-2006 tentang Pelelangan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah Perbaikan Bangsal di Unit Kerja RSU Kota Pematang
Siantar Tahun 2005 ?
F. Kerangka Teori dan Konsepsi 1.