Sel pembeku darah Plasma darah cairan darah

21 bersifat fagositosis terhadap eritrosit, kuman dan jaringan mati. 2 Eosinofil: plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila ditetes dengan pewarna eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi. 3 Basofil: plasmanya bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetes dengan larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika terjadi infeksi, bersifat fagosit, mengandung heparin yaitu zat kimia anti penggumpalan. b. Agranulosit leukosit tidak bergranula 1 Limfosit: tidak dapat bergerak, berinti satu, ukuran bervariasi dan berfungsi untuk membentuk antibodi. 2 Monosit: dapat bergerak seperti amoeba, mempunyai inti yang bulat atau panjang, diproduksi pada jaringan limfa dan bersifat fagosit. 3 Trombosit keping-keping darah Ciri-ciri :  Sering disebut sel darah pembeku karena berfungsi dalam proses pembekuan darah.  Berukuran lebih kecil dari pada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti.  Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang.

e. Sel pembeku darah

Sel pembeku darah atau trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Berukuran kecil, berbentuk tidak teratur dan Di unduh dari : Bukupaket.com 22 sering disebut sel pembeku darah. Pada umumnya setiap mm3 darah padaorang dewasa mengandung sejumlah 200. 000-400. 000 butir trombosit. Trombosit tidak berinti dan di bentuk didalam sumsum tulang. Pada penderita hemofili, yaitu penyakit dengan jumlah trombosit yang sedikit menyebabkan darah sulit membeku, sehingga pada kejadian trauma atau luka darah akan terus mengalir. Pembekuan darah itu sendiri merupakan rangkaian proses yang terjadi pada jaringan tubuh, plasma darah dan trombosit. Pembentukan sel-sel darah terjadi secara kontinyu oleh Jaringan dan alat-alat tubuh dan berbeda pada waktu masih embiro dan sudah dewasa. Pada saat embrio dan bayi pembentukan sel-sel darah terjadi pada jaringan limfe dan hati. Eritoblas adalah tempat pembentukan sel-sel darah merah. Jaringan reticular adalah tempat pembentukan sel-sel darah putih dan mega kariosit adalah tempat pembentukan sel-sel pembeku darah. Beberapa macam sel darah putih yang lain dibuat di dalam kelenjar limfe. Gambar 1. Proses pembekuan darah Mengeluarkan Fibrinogen fibrin Protrombin ion Ca ++ dan vitamin K trombin Faktor antihemofili tromboplastin atau Trombokinase trombosit pecah Bila jaringan tubuh terluka Di unduh dari : Bukupaket.com 23 Jika terjadi luka, trombosit akan pecah mengeluarkan trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase akan mengubah protrombin menjadi trombin. Trombin mengubah fibrinogen menjadi fibrin yang berbentuk gumpalan sehingga darah membeku. Protrombin adalah senyawa globulin yang larut dan dihasilkan di hati dengan bantuan vitamin K perubahan protrombin yang belum aktif menjadi trombin yang aktif dipercepat oleh ion kalsium Ca. Fibrinogen adalah protein yang larut dalam plasma darah.

f. Plasma darah cairan darah

Cairan darahplasma darah terdiri dari air dan berbagai macam zat anorganik dan organik yang terlarut dalamnya lebih kurang sejumlah 7-10. Karena sifatnya sebagai pelarut bahan-bahan tersebut, maka cairan darah berperan dalam transportasi zat-zat dalam tubuh. Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain: 1 Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya glukosa, asam lemak, gliserin, kolesterol, asam amino, sari makanan dan garam-garam mineral. 2 Enzim, hormone dan antibody, sebagai zat-zat hasil produksi sel- sel. 3 Protein yang terlarut dalam darah, misalnya globulin, albumin dan fibrinogen. 4 Urea dan asam urat, sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme. 5 O 2 , CO 2 dan N 2 sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma. Protein yang larut dalam darah disebut protein darah, terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen. Molekul-molekul ini cukup besar Di unduh dari : Bukupaket.com 24 sehingga tidak dapat menembus dinding kapiler. Albumin mempunyai pengaruh besar dalam tekanan osmosis darah. Fibrinogen diperlukan dalam proses pengumpulan darah. Bila protein asing yang tidak sesuai masuk kedalam tubuh, maka tubuh berusaha untuk mengeluarkan atau membinasakanya. Hal ini perlu diperhatikan dalam peristiwa transfusi darah. Transfuse darah di perlukan bila kekurangan darah dari volume normal darah. Kekurangan darah dapat disebabkan oleh penyakit atau dapat juga karena luka, baik luka kecelakaan maupun luka yang disengaja operasi, maka agar fungsi transportasi tidak terganggu, diperlukan penambahan darah atau transfuse darah. Meskipun semua darah tampaknya sama, tetapi kandungan proteinnya sangat berlainan. Protein asing itu disebut antigen, yaitu penyebab timbulnya zat penolak yang disebut zat anti atau antibodi. Ada beberapa zat yang terlarut di dalam plasma darah antara lain: 1 Protein plasma, terdiri atas albumin, globulin dan fibrinogen. Albumin berfungsi untuk menjaga volume dan tekanan darah. Globulin berfungsi untuk melawan bibit penyakit sehingga sering disebut immunoglobulin. Ketiga protein tersebut dihasilkan oleh hati dengan konsentrasi 8Garam mineral, plasma dan gas yang terdiri dari Oksigen dan Karbondioksida. Konsentrasi garam kurang dari 1. Garam ini diserap dari usus dan berfungsi untuk menjaga tekanan osmotik dan pH darah. Adapun gas diserap dari jaringan paru-paru. Oksigen berfungsi untuk pernafasan sel dan karbondioksida merupakan sisa metabolisme. 2 Zat-zat makanan terdiri atas lemak, glukosa dan asam amino sebagai makanan sel. Zat makanan ini diserap dari usus. Di unduh dari : Bukupaket.com 25 3 Sampah nitrogen hasil metabolisme terdiri atas urea dan asam urat . 4 Sampah-sampah ini diekskresikan ke ginjal. 5 Zat-zat lain seperti hormon, vitamin, dan enzim yang berfungsi untuk membantu metabolisme. Cairan darahPlasma darah terdiri dari air dan larutan berbagai macam zat anorganik dan organik yang terlarut dalamnya lebih kurang sejumlah 7-10. Karena sifatnya sebagai pelarut bahan-bahan tersebut itulah, maka cairan darah berperan dalam transportasi zat-zat dalam tubuh. Senyawa atau zat-zat kimia yang larut dalam cairan darah antara lain: 1 Sari makanan dan mineral yang terlarut dalam darah, misalnya glukosa, asam lemak, gliserin, kolesterol, dan asam amino, sari makanan dan garam-garam mineral. 2 Enzim, hormone dan antibodi sebagai zat-zat hasil produksi sel-sel. 3 Protein yang terlarut dalam darah, misalnya globulin, albumin dan fibrinogen. 4 Urea dan asam urat sebagai zat-zat sisa dari hasil metabolisme. 5 O 2 , CO 2 dan N 2 sebagai gas-gas utama yang terlarut dalam plasma.

g. Alat Peredaran Darah