Semester 1 laporan 2 Anatomi vertebrata

LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
“ANATOMI HEWAN VERTEBRATA”

Di Susun oleh
NAMA
NIM
KELAS/ KELOMPOK
DOSEN

: DIAN PURNAMASARI THALIB
: (213330005)
: 1 BIOLOGI/ 3 ( TIGA )
: ASRULLAH SYAM, S.Pd, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
2013/2014

HALAMAN PENGESAHAN
Laporan lengkap praktikum Biologi Umum dengan judul “Anatomi hewan

verterbrata”
Nama

: DIAN PURNAMASARI THALIB

NIM

: 213 330 005

Kelas

: 1 BIOLOGI

Kelompok

:3

Telah diperiksa dan disetujui oleh Dosen/Asisten yang bersangkutan.

Parepare,

Koordinator Asisten

Asisten

Asrullah Syam, S.Pd., M.Pd.
NBM. 1126624

Asrullah Syam, S.Pd., M.Pd.
NBM. 1126624

BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Katak
muda hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa hidup di
darat dan bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak dewasa akan
bertelur, katak tersebut akan menuju air untuk mengeluarkan telurtelurnya. Katak mempunyai kulit yang selalu basah untuk membantu
pernapasannya karena kulit yang selalu basah ini banyak mengandung
pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen berdifusi melalui
kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu, katak juga

mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan untuk
berenang. Katak berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya
terjadi secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di
dalam air. Katak mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebongkatak kecil-katak dewasa.
Sebagaimana tubuh hewan lain, katak juga terdiri atas berbagai organ.
Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk sistem organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran
umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi
suatu hewan diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati
bentuk, kedudukan dan hubungannya dengan organ lain.
Tubuh hewan vertebrata terdiri atas 10 sistem organ, meliputi sistem
integumen (kulit), sistem rangka (skelet), sistem otot, sistem pencernaan,
sistem respirasi, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem
reproduksi, sistem saraf dan sistem hormon.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa dapat mengetahui bentik morfologi dan susunan anatomi dari
katak sawah ( rana cancrivora)
C. WAKTU PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Hari/ tanggal


:Sabtu/ 14 Desember 2013

Waktu

: 13.30 – 16.00 Wita

Tempat

:Jl. Muhammadiyah No. 8 Parepare
Kampus 1 Universitas Muhammadiyah Parepare

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung.
Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan
Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat
terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak.
Tali ini tidak di memiliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi
kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran

darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya
Berdasarkan penutup tubuh, alat gerak dan cara berkembang biak / Vertebrata
dibedakan menjadi lima kelompok, yaitu ikan (Pisces), katak (Amphibia), hewan
melata (reptilia), burung (Aves), dan hewan menyusui (mamalia)
Kelompok amphibia adalah vertebrata yang hadir pertama kali hidup
didarat. Pada dasarnya mereka memiliki pentadaktil (lima ujung jari-jari kaki),
meskipun jumlah jari kakinya dapat saja berkurang. Seperti ikan dan reptil, maka
amfibi adalah ektoterm atau perubahan suhu tubuh bergantung pada suhu
lingkungan. Pada kebanyakan amphibia meninggalkan telur-telurnya dalam kolam
dan aliran-aliran air dan tidak seekorpun dapat berjalan ditanah begitu menetas,
sedikit spesies yang hidup jauh di air
Amphibia sebagai vertebrata pertama yang menuju darat sehingga disini
stratum corneu berkembang baik. Epidermis tersusun dari beberapa lapisan,
lengkap dengan stratum corneu. Dermis relatif tipis dan tersusun atas 2 lapisan,
yaitu stratum sponglosum dan stratum compnetus. Bagian terluar stratum
sponglosum seringkali lebih kompak daripada stratum compactum sendi. Pada
dermis ini terdapat pembuluh-pembuluh darah, saraf, kelenjar-kelenjar. Kulit pada
amphibia merupakan alat respirasi yang penting, untuk itu maka dermis dicukupi
dengan sejumlah besar pembuluh darah.


Menurut Ristasa (2002), contoh amphibia dengan klasifikasinya adalah:
a.

Ordo Apoda (Gymnophlona), famili Cnectilidae dengangenus/spesies terdiri atas
lebthyopbis glutinasus (salamander cacing),

b.

Ordo caudata (urodela), famili salamandridae dengan genus/spesies terdiri atas
salamander placulam (salamander), dan famili proteidae dengan genus/spesies
teridiri atas Neturus marculatus (anjing lumpur),

c.

Ordo Anura (Sallentia), famili ranidae dengan genus/spesies yang terdiri atas
Rana Cancanivora (katak sawah), Rana macrodon (katak batu), Rana
limnocbarts, Rana erytbraea (bancet), Rana ebalconota (katak sawah atau
kolam); famili Rhacophoridae dengan genus/spesies yang terdiri atas Rhacoporus.
R (katak pohon hijau); famili Bufonidae dengan genus/spesies Bufomelanostrictus
(kodok buduk).

Katak merupakan hewan yang dapat hidup di darat dan di air. Katak muda
hidup di air dan bernapas dengan insang. Katak dewasa hidup di darat dan
bernapas menggunakan paru-paru. Ketika katak dewasa akan bertelur, katak
tersebut akan menuju air untuk mengeluarkan telur-telurnya. Katak mempunyai
kulit yang selalu basah untuk membantu pernapasannya karena kulit yang selalu
basah ini banyak mengandung pembuluh darah sehingga dapat membantu oksigen
berdifusi melalui kulitnya. Katak bergerak dengan keempat kakinya. Selain itu,
katak juga mempunyai selaput pada jari-jari kakinya yang digunakan untuk
berenang. Katak berkembang biak dengan bertelur dan pembuahannya terjadi
secara eksternal. Pertemuan antara sel telur dan sperma terjadi di dalam air. Katak
mengalami metamorfosis dari zigot-embrio-kecebong-katak kecil-katak dewasa .
Sebagaimana tubuh hewan lain, katak juga terdiri atas berbagai organ.
Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi
membentuk sistem organ. Anatomi katak dapat memberikan gambaran umum
organ-organ utama pada hewan vertebrata. Pengamatan anatomi suatu hewan
diperlukan pembedahan untuk memudahkan mengamati bentuk, kedudukan dan
hubungannya dengan organ lain.
Tubuh hewan vertebrata terdiri atas 10 sistem organ, meliputi sistem
integumen (kulit), sistem rangka (skelet), sistem otot, sistem pencernaan, sistem


respirasi, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem reproduksi, sistem saraf
dan sistem hormon.
Sistem peredaran darah atau sirkulasi pada amfhibi yang sebagian besar
mempunyai problem untuk mengisi jantung yang menerima darah oksi dari paruparu dan darah deoksi yang tidak mengandung oksigen dari tubuh. Untuk
mencegah banyaknya pencampuran dua jenis darah terseiut, bahwa amfhibi telah
mengembangkan ke arah sistem sirkulasi transisional. Jantung mempunyai sekat
interatrial, kantong ventricular, dan pembagian konus anteriosus dalam pembuluh
sistemik dan pembuluh pulmonary. Darah dari tubuh masuk ke atrium kanan dari
sinus venosus kemudian masuk ke sisi kanan ventrikel, dan dari sini dipompa ke
paru-paru. Kebanyakan pada amfhibia pasangan arkus aorta pertama, kedua dan
kelima hilang. Arkus aorta ke tiga pada sisi dasar karotd internal, dan arkus aorta
keempat merupakan sistem arkus yang menuju ke posterior berupa dorsal
aorta.Bagian proksimal dari pasangan keenam arkus aorta cabang dari arteri
pulmokutaneus, membawa darah ke paru-paru dan ke kulit dimana aerasi terjadi.
Sistem venosus pada amfhibi sangat mirip pada ikan paru-paru, kecuali pada vena
abdominal masuk sistem portal hepatic ke sinus venosus
Katak air butuh sedikit kelenjar oral, karena makanan mereka berada di air
sehingga tidak memerlukan banyak kelenjar mukus di mulut. Kelenjar-kelenjar ini
banyak terdapat pada katak (frog) dan kodok (toad) darat, khususnya pada
lidahnya, yang digunakan untuk menangkap mangsa. Amfibi darat juga memiliki

kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya. Ada beberapa amphibia yang
lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar bangsa amphibia mempunyai
lidah yang dapat dijulurkan keluar (protrusible tongue) serta pada katak dan
kodok lidah digulung kebelakang bila tidak digunakan. Esofagus pendek dapat
dibedakan dari lambung. Usus menunjukan berbagai variasi. Pada Caecilia
menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus
besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang
membuka kloaka.

BAB 3
MOTOPOLOGI PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN
1. Alat


Cairan kloroform


Pinset



Botol pembius


Papan seksi/ bedah


Pinset


Pipet tangan


Pisau atau silet baru
2. Bahan
kapas


B. CARA KERJA
Mencelupkan kapas ke dalam cairan kloroform atau eter dengan



menggunakan pinset.
Memasukkan kapas tersebut ke dalam botol pembius kemudian berikut


dengan katak dan menutupnya dengan rapat.
Mengeluarkan katak yang sudah terbius dari botol pembius kemudian


meletakkan ke atas papan seksi/ bedah.


Menggambar bentuk morfologi dari katak tersebut.


Membalik katak tersebut hingga bagian central menghadap ke atas.


Memaku palangs dari ke empat tungkainya dengan menggunakan jarum



pentul
Dengan menggunakan pinset, mengangkat kulit pada bagian posterior
dekat anus kemudian mengguntingnya sampai bocor.

Memasukkan ujung gunting ke dalam kulit yang bocor tadi, kemudian


menggunting ke arah posterior sampai di ujung bawahnya rahang.
Mengangkat kulit perut yang menutupi organ dalam tubuh dan




memakunya dengan jarum pentul.
Menggambar organ-organ yang terlihat di dalam organ tubuhnya.

BAB 4
PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
a. Morfologi Katak ( Rana cancrivora )

 Keterangan :
1. Rongga Mulut
2. Mata
3. Jari
4. Tangan
5. Membran timpani
6. Perut

7. Paha
8. Kaki
9. Selaput Renang
10. Anus

b. Sistem Pencernaan Katak (Rana cancrivora )

 Keterangan :
1. Mulut
2. Faring
3. Esofagus
4. Lambung
5. Usus Besar

c. Sistem Respirasi Katak (Rana cancrivora)

 Keterangan :
1. Paruparu kiri
2. Paruparu kanan
3. Rongga hidung
4. Trakea
5. Bronkus

d. Sistem Sirkulasi Katak (Rana cancrivora)

 Keterangan :
1. Ventrikel
2. Atrium kiri
3. Atrium kanan

e. Urogenitalia (Rana cancrivora)

 Keterangan :
1. Vena Kava
2. Ginjal
3. Saluran telur
4. Indung telur
5. Rahim
6. Kandung kemih

B. PEMBAHASAN
a) Morfologi katak
Tubuh katak dilapisi oleh kulit tebal yang basah, yang berwarna hijau agak
keabu-abuan. Katak memiliki 4 tungkai, yakni 2 tungkai didepan sebagai kaki
depan (tangan) dan dua tungkai belakang (kaki). Kaki katak terdiri atas sepasang
kaki depan dengan jumlah jari 4 dan sepasang kaki belakang dengan jumlah jari 5.
Kaki depan terdiri atas lengan atas (brancium), lengan bawah (antebrancium),
tangan (manus), dan jari-jari (digiti) berjumlah delapan. Pada kaki belakang terdiri
atas paha (femur), betis (crus), kaki (pes) dan jari-jari (digiti) berjumlah sepuluh.
Pada bagian kepala, terdapat selaput pendengar telinga ruang yang berjumlah 2
buah, juga ada 2 hidung luar yang berhubungan dengan hidung dalam katak yang
terletak dirongga mulut (nares interna). Pada mata katak, terdapat kelopak mata
yang menjulang sekitar 1 mm, yang memiliki selaput tidur yang menyelimuti
mata katak.
b) Sistem pencernaan
Sistem pencernaan katak dimulai dari mulut, kerongkongan (esofagus),
kemudian lambung, usus dan kloaka. Kerongkongan merupakan saluran pendek,
ventriculus merupakan kantung yang di tengahnya melebar dan bisa menjadi
sangat besar apabila terisi makanan, di dalam lambung makanan mengalami
proses pencernaan secara kimia dengan bantuan enzim. Hati yang berada di
bawah kerongkongan berfungsi untuk memproduksi empedu, fibrinogen dan
cadangan lemak.Bahan makanan yang keluar dari usus selanjutnya menjadi feses
dan dikeluarkan melalui kloaka.
c) Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah yang diamati adalah jantung dan pembuluh darah
disekitarnya. Jantung katak terletak diantara 2 paru-parunya yang berwarna merah
keabu-abuan. Jantung katak terdiri atas 2 bilik yakni bilik kiri dan bilik kanan,

dengan 1 serambi. Dari jantung, darah mengalir ke aorta yang berhubungan
dengan seluruh tubuh dan dikembalikan melalui vena yang berwarna biru.
d) Sistem pernapasan
Sistem pernapasan katak dimulai dari hidung, dimana terjadi penghirupan
oksigen dan pengeluaran karbondioksoida. Dari hidung, udara diteruskan ke
faring kemudian kerongkongan dan menuju ke paru-paru untuk mengalami
pertukaran gas dari oksigen ke karbondioksida melalui proses difusi dalam
alveolus. Paru-paru pada katak berwarna coklat tua dengan penampakkan serabutserabut diepidermisnya.
e) Sistem urogenitalia
Katak Betina
Dari hasil pengamatan system eksresi katak terdiri dari ginjal. Alat eksresi
utama pada katak adalah sepanjang ginjal yang terletak dikanan dan kiri tulang
belakang berwarna merah kecoklat-coklatan. Ginjal merupakan alat penyaringan
yang di keluarkan zat-zat sisa yang dapat larut (terutama urine). Pada sistem
eksresi terdapat sepasang gijal bulat lonjong yang melekat pada bagian belakang
rongga mulut. Katak betina juga memiliki 2 buah ginjal yang terletak dibelakang
organ pencernaan yang berwarna hijau tua. Perpanjangan dari ginjal ini disebut
ureter yang akan meneruskan urine menuju kandung kemik dan akhirnya ke
kloaka. Dibelakang ginjal juga terdapat badan lemak yang merupakan tempat
penyimpangan lemak, yang berwarna kuning berjuntai. Katak betina memiliki
ovarium yang merupakan sepasang kantong yang terdiri dari sel-sel telur dan bila
banyak akan menutupi seluruh bagian abdomen serta dilindungi oleh selaput tipis
nesovarium yang dengan bantuan gerakan silia serta otot abdomen telur, telur
tersebut didorong ke depan menuju osteum tubae yang terletak di kiri dan kanan
dan merupakan pangkal dari saluran telur, saluran telur, sepasang berliku-liku dan
berwarna putih telur yang masak dan masuk ke oviduk, dan sebelum bermuara di
kloaka akan masuk ke ovisoe (uterus), uterus merupakan tempat penyimpanan
sementara sel telur sebelum keluar dari tubuh karena fertilisasi.

BAB 5
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan sebuah praktikum pengamatan “ ANATOMI HEWAN
VERTEBRATA” pada hewan Katak sawah ( Rana cancrivora )
a. Morfologi Katak ( Rana cancrivora )


Memiliki rongga mulut


Memiliki mata


Memiliki 4 jari


Memiliki tangan


Memiliki membran timpani


Memiliki perut


Memiliki kaki


Memiliki selaput renang


Memiliki lubang anus

b. Sistem Pencernaan Katak (Rana cancrivora )


Memiliki perut


Memiliki faring


Memiliki esofagus


Memliki lambung


Memiliki usus halus


Memiliki usus besar


Memiliki lubang anus

c. Sistem Respirasi Katak (Rana cancrivora)


Memiliki paru-paru kiri


Memiliki paru-paru kanan



Memiliki rongga hidung


Memiliki trakea


Memiliki bronkus

d. Sistem Sirkulasi Katak (Rana cancrivora)


Memiliki ventrikel


Atrium kiri


Atrium kanan

e. Urogenitalia (Rana cancrivora)


Memiliki vena


Memiliki ginjal


Memiliki saluran telur


Memiliki indung telur


Memiliki rahim


Memiliki kandung kemih

B. SARAN
1. Untuk praktikan hati-hati selama melakukan kegiatan pembedahan,
karena kesalahan dapat menyebabkan kerusakan pada salah satu organ
yang akan mengganggu pengamatan.
2. Untuk asisten agar kiranya memberikan arahan dan batasan yang jelas
dalam setiap kegiatan praktikum demi meminimalisir kesalahankesalahan

yang

dilakukan

oleh

praktikan

selama

praktikum

berlangsung.
3. Untuk Laboratorium sebaiknya alat-alat yang disediakandiperhatikan,
sehingga praktikan tidak menggunakan alat yang kurang baik,
khususnya keutuhan alat seksi

DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2011.Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup.http: //www.Edukasi.Net.
diaksespada hari selasa tanggal 1 November 2011, pukul 13.00.
Istiningdyah.2010.Pengamatan hewan.http://istiningdyah.blogspot.com.
diakseshari sabtu, tanggal 14 November 2013.
Campbell, N.A., J.B. Reece, & L.G. Mitchell. 2005. Biologi. Edisi ke-5. Terj.
dari: Biology. 5th ed. Oleh Manalu, W. Jakarta. Penerbit Erlangga.
Mader, S.S. 2004. Biology. Boston. McGraw-Hill