Kerangka Pemikiran TINJAUAN PUSTAKA

2.3. Kerangka Pemikiran

Program Menengah Universal dapat dikatakan berhasil apabila mencapai 3 tiga sasaran dari PMU yaitu, 1 APK mencapai 97 persen pada tahun 2020 2 Disparitas antar kota di Provinsi Jawa Tengah semakin kecil 3 Pelayanan pendidikan vokasi dapat di tingkatkan sesuai Standar Pelayanan Minimal. Untuk mengetahui apakah APK Provinsi Jawa Tengah dapat mencapai 97 persen maka digunakan analisis proyeksi untuk mengetahui berapa besar APK di Jawa Tengah. Memperkecil disparitas antar daerah kota di Provinsi Jawa Tengah dengan menggunakan pengukuran Kurva Lorenz dan Peningkatan Pelayanan Vokasi yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal. Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran Tanpa Adanya Program Menengah Universal 1. Memproyeksi APK Provinsi Jawa Tengah tanpa PMU sampai tahun 2020 2. Mengukur Ketimpangan APK di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 Dengan Adanya Program Menengah Universal 1. Memproyeksi APK Provinsi Jawa Tengah dengan intervensi pemerintah melalui PMU 2. Mengukur Ketimpangan APK di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2014 Kondisi Awal 1. APK Provinsi Jawa Tengah belum mencapai 97 pada tahun 2012 2. Disparitas APK tinggi dengan nilai indeks gini 0.16 3. Pelayanan Vokasi belum merata. Komparasi 1. Komparasi nilai proyeksi APK Tanpa PMU dan dengan PMU 2. Komparasi ukuran Ketimpangan APK tanpa PMU dan dengan PMU 3. Menganalisi Peningkatan Pelayanan Pendidikan Vokasi di Provinsi Jawa Tengah. 49

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel

Penelitian ini menggunakan metode Matematik dengan alat analisis geometrik yang didukung data kuantitatif . Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kualitas pendidikan tanpa PMU dan dengan intervensi pemerintah melalui PMU di Provinsi Jawa Tengah. Pemerintah daerah sebagai pelaksana program PMU dituntut harus bekerja keras dalam pelaksanaan program PMU. Oleh karena itu pemeritah melakukan berbagai intervensi dalam menggapai dari tujuan PMU itu sendiri. Perencanaan pendidikan dengan memprediksi jumlah siswa pada tahun- tahun mendatang perlu dilakukan untuk memperkirakan kebutuhan apa saja yang harus disediakan pemerintah dan sudah sejauh apa tingkat keberhasilan Program Menengah Universal tercapai. Berdasarkan penjabaran diatas, maka variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Jumlah siswa SM, yaitu jumlah siswa yang duduk ditingkatan jenjang pendidikan menengah SMA, MA dan SMK berapapun usianya.