Menghargai Waktu Menjaga Penampilan Berlaku Hemat dan Seimbang Bersikap Gagah Namun Sopan

99 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es tipis; sangat mudah kita tergelincir ke dalam bahaya. Berperilaku tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Bergaul tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Makan tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Dapatkah kita tidak bertindak hati-hati? Zizhang berkata: “Seseorang yang memegang kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh- sungguh: ia ada tidak menambah, dan ia tidak ada pun tidak mengurangi.” Lunyu. XIX: 2 Sungguh-sungguh adalah kondisi mental seseorang yang menaruh perhatian dan upaya secara intensif terhadap suatu hal. Seseorang yang belajar sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya terhadap apa yang dipelajarinya. Seseorang yang mencintai sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upaya kepada yang dicintainya. Seseorang yang sungguh- sungguh ingin dipercaya oleh kawan dan sahabatnya akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya agar bisa dipercaya oleh kawan dan sahabatnya. Karena kesungguhan maka seseorang akan mendapatkan buah dari apa yang diupayakannya. Perilaku kita akan sembrono ketika tiada kesungguhan dalam berperilaku. Tanpa kesungguhan tiada hasil yang akan kita peroleh. Kesungguhan menjadikan kita memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Jika hasil belum sesuai pengharapan, periksalah apakah kita sudah sungguh-sungguh mengerjakannya. Dengan demikian, dapatkah kita tidak berperilaku sungguh-sungguh? Bagaimana implementasi sikap Hati-hati dan Sungguh-sungguh? Ada beberapa poin dalam Di Zi Gui terkait sikap Hati-hati dan Sungguh- sungguh yang dapat kita pelajari:

1. Menghargai Waktu

Bangun Pagi Lebih Awal, Tidur Malam Lebih Lambat. Hayati Datangnya Hari tua, Inilah Menghargai Waktu. Waktu yang berlalu tidak akan kembali lagi, pergunakan sebaik-baiknya dengan hati-hati dan. sungguh-sungguh. Apa yang kita lakukan hari ini, akan menentukan masa depan kita. 100 Kelas VII SMP

2. Menjaga Penampilan

Pakailah Topi dengan Benar, Kancingkan dengan Rapi. Kaos Kaki dan Sepatu, Ikatlah dengan Erat. Letakkan Topi dan Pakaian, Pada Tempat yang Ditentukan. Jangan Ditaruh Sembarangan, Hingga Jorok dan Kotor. Seseorang dihargai dari penampilannya terlebih dahulu. Penampilan yang rapi dan bau tubuh yang wangi menjadikan orang lain menaruh hormat. Bandingkan dengan orang yang berpenampilan tidak rapi dan bau. Ada pepatah Jawa yang mengatakan “Ajiné Awak sèngko Macak” seseorang dihargai dari penampilannyaapa yang terlihat

3. Berlaku Hemat dan Seimbang

Pakaian Utamakan Bersih, Tak Perlu Mewah. Sesuai Acara dan Kedudukan, Sesuai dengan Kemampuan. Penting “Untuk segala hal, persoalan utamanya bukanlah mampu atau idak mampu, tetapi kesungguhanlah yang akan menentukan sebuah keberhasilan.” Gambar 7.2 Menjaga penampilan tetap rapih dan menarik Sumber: Dok. Kemdikbud 101 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Kala Makan dan Minum, Jangan Pilah-pilih Membedakan. Makanlah Sesuai Kebutuhan, Jangan Melampaui Batas. Dikala Usia Belia, Jangan Minum Arak. Mabuk Minum Arak, Selalu Berakibat Buruk. Kala muda perlu membiasakan hemat dan seimbang. Hemat dan seimbang menjadikan selalu ingat batas dan menghindari kesalahan yang tidak perlu.

4. Bersikap Gagah Namun Sopan

Ayunkan Kaki Semestinya, Berdirilah dengan. Yi Dilengkapi Khidmat, Bai Hormat Nan Santun. Jangan Injak Ambang Pintu, Jangan Bersandar Satu Kaki. Jangan Duduk Berjongkok, Jangan Menggoyang Pinggul. Sikap tubuh perlu diperhatikan dengan hati-hati dan sungguh-sungguh agar sesuai dengan kewajaran dan keindahan serta kesehatan.

5. Bersikap Lembut dan Penuh Perhitungan