Menghargai Waktu Menjaga Penampilan Berlaku Hemat dan Seimbang Bersikap Gagah Namun Sopan
99 Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti
dalam, seolah-olah berdiri menginjak lapisan es tipis; sangat mudah kita tergelincir ke dalam bahaya. Berperilaku tidak hati-hati akan
mengundang bahaya. Bergaul tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Makan tidak hati-hati akan mengundang bahaya. Dapatkah kita tidak
bertindak hati-hati?
Zizhang berkata: “Seseorang yang memegang kebajikan tetapi tidak mengembangkannya, percaya akan Jalan Suci tetapi tidak sungguh-
sungguh: ia ada tidak menambah, dan ia tidak ada pun tidak mengurangi.” Lunyu. XIX: 2
Sungguh-sungguh adalah kondisi mental seseorang yang menaruh perhatian dan upaya secara intensif terhadap suatu hal. Seseorang yang
belajar sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya terhadap apa yang dipelajarinya.
Seseorang yang mencintai sungguh-sungguh akan mencurahkan segenap perhatian dan upaya kepada yang dicintainya. Seseorang yang sungguh-
sungguh ingin dipercaya oleh kawan dan sahabatnya akan mencurahkan segenap perhatian dan upayanya agar bisa dipercaya oleh kawan dan
sahabatnya. Karena kesungguhan maka seseorang akan mendapatkan buah dari apa yang diupayakannya.
Perilaku kita akan sembrono ketika tiada kesungguhan dalam berperilaku. Tanpa kesungguhan tiada hasil yang akan kita peroleh. Kesungguhan
menjadikan kita memperoleh hasil seperti yang diharapkan. Jika hasil belum sesuai pengharapan, periksalah apakah kita sudah sungguh-sungguh
mengerjakannya. Dengan demikian, dapatkah kita tidak berperilaku sungguh-sungguh?
Bagaimana implementasi sikap Hati-hati dan Sungguh-sungguh? Ada beberapa poin dalam Di Zi Gui terkait sikap Hati-hati dan Sungguh-
sungguh yang dapat kita pelajari: