Teknik Penentuan Sampel Uji Kualitas Data 1.

sebaliknya skala data yang digunakan adalah skala interval 1 sampai 7, digambarkan sebagai berikut : 1 7 Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang berada dalam tentang nilai 1 sampai dengan 7 pada masing-masing, dimana 1 menunjukkan nilai terendah, nilai 4 merupakan nilai tengah antara sangat tidak setuju dengan pernyataan sangat setuju dan 7 merupakan nilai tertinggi. Kesimpulan jawaban dengan nilai antara 1 sampai 2 cenderung sangat tidak setuju, 2 sampai 3 cenderung tidak setuju, 3 sampai 4 cenderung kurang setuju, 4 sampai 5 cenderung cukup setuju, 5 sampai 6 cenderung setuju dengan pernyataan yang diberikan dan nilai 6 sampai 7 berarti cenderung sangat setuju, dengan pernyataan yang diberikan.

3.2. Teknik Penentuan Sampel

a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan Sabun Mandi Lifebouy di Surabaya. b. Sampel Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan yaitu penentuan sampel tidak secara acak. Sedangkan Teknik penentuan sampel dalam penelitin ini digunakan Purposive Sampling. Dimana pemilihan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian dilakukan secara terarah dan sengaja berdasarkan pertimbangan dan ciri-ciri tertentu yang diambil berdasarkan tujuan penelitian. Dengan kriteria antara lain : - Pernah membeli dan menggunakan Sabun Mandi Lifebouy. - Konsumen tinggal di Surabaya Selatan. - Tingkat Pendidikan Minimal SLTP. Sedangkan jumlah responden yang diperlukan tergantung pada jumlah indikator yang digunakan dalam sebuah variabel laten. Yaitu dengan pedoman 5 – 10 kali jumlah indikator yaitu 14 x 8 = 112, Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 112 responden Ferdinand 2002 : 48 3.3. Teknik Pengumpulan Data.

3.3.1. Jenis Data.

Data Primer Data yang diperoleh dari jawaban kuesioner yang diisi oleh konsumen yang membeli dan memakai Sabun Mandi Lifebouy di Surabaya Selatan.

3.3.2. Sumber Data.

Sumber data diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner atau jawaban dari konsumen yang memakai dan membeli Sabun Mandi Lifebouy lebih dari satu kali di Surabaya.

3.3.3. Pengumpulan Data. 1. Teknik wawancara.

Melakukan wawancara secara langsung dengan konsumen yang memakai dan membeli Sabun Mandi Lifebouy di Surabaya Selatan. 2. Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 3.4. Uji Kualitas Data 3.4.1. Uji Outlier Univariat dan Multivariat Outlier adalah observasi yang muncul dengan nilai-nilai ekstrim baik secara univariat maupun multivariat yaitu yang muncul karena kombinasi kharakteristik unik yang dimilikinya dan terlihat sangat jauh berbeda dari observasi-observasi lainnya Ferdinand, 2002 : 52.

3.4.1.1. Uji Outlier Univariat

Deteksi terhadap adanya outlier univariat dapat dilakukan dengan menentukan ambang batas yang akan dikategorikan sebagai outlier dengan cara mengkonversi nilai data penelitian ke dalam standar score atau yang biasa disebut dengan z-score, yang mempunyai rata-rata nol dengan standar deviasi sebesar satu. Bila nilai-nilai itu telah dinyatakan dalam format yang standar z-score, maka perbandingan antar besaran nilai dengan mudah dapat dilakukan. Untuk sampel besar diatas 80 observasi, pedoman evaluasi adalah nilai ambang batas dari z-score itu berada pada rentang 3 sampai dengan 4 Hair dkk, 1995 dalam Ferdinand, 2002: 98. Oleh karena itu apabila ada observasi-observasi yang memiliki z-score ≥ 3,0 akan dikategorikan sebagai outlier.

3.4.1.2. Uji Outlier Multivariat

Evaluasi terhadap multivariat outliers perlu dilakukan sebab walaupun data yang dianalisis menunjukkan tidak ada outlier pada tingkat univariat, tetapi observasi itu dapat menjadi outliers bila sudah saling dikombinasikan. Jarak Mahalanobis the Mahalanobis distance untuk tiap observasi dapat dihitung dan menunjukkan jarak sebuah observasi dari rata-rata semua variabel dalam sebuah ruang multidimensional. Uji terhadap multivariat dilakukan dengan menggunakan kriteria Jarak Mahalanobis pada tingkat ρ 0,001. Jarak Mahalanobis itu dapat dievaluasi dengan menggunakan nilai χ² pada derajat kebebasan sebesar jumlah item yang digunakan dalam penelitian. Dan apabila nilai Jarak Mahalanobisnya lebih besar dari nilai χ² Tabel adalah Outlier Multivariat.

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel atau dimensi yang diukur melalui indikator-indikator dalam daftar pertanyaan perlu dilihat reliabilitasnya dan validitasnya, dimana hal ini dijelaskan sebagai berikut : a. Uji Validitas Validitas yang digunakan disini adalah validitas konstruk construct validity yang merujuk pada sejauh mana uji dapat mengukur apa yang sebenarnya yang kita ukur. b. Uji Reliabilitas Uji ini ditafsirkan dengan menggunakan koefisien Alpha Cronbach. Jika nilai alpha cukup tinggi berkisar 0,50 – 0,60 dapat ditafsirkan suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih, dengan kata lain instrumen tersebut dapat diandalkan Ferdinand, 2002 : 193. 3.4.3. Uji Normalitas Data Adapun metode yang digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak adalah menggunakan uji critical ratio dari Skewness dan Kurtosis dengan ketentuan sebagai berikut : a Jika nilai critical yang diperoleh melebihi rentang ± 2,58 maka distribusi adalah tidak normal. b Jika nilai critical yang diperoleh berada pada rentang ± 2,58 maka distribusi adalah normal. 3.5. Teknik Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.5.1. Teknik Analisis