Rangka Utama Slot Botol Sambungan pipa.

9 BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Dengan memahami konsep dasar alat pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem prinsip kerja dan komponen-komponen pembentuk sistem, maka pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem yang meliputi perangkat keras dan perangkat lunak.

3.1 Perancangan Perangkat Keras

Perangkat keras terdiri dari rangka dan komponen elektronik yang mendukung dalam pembuatan alat ini. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai proses pembuatan mekanik beserta bahan yang dibutuhkan dan komponen elektronik yang digunakan.

3.1.1 Mekanik

Mekanik ini terdiri dari rangka utama, tempat penampungan, slot untuk meletakkan botol, dan semua sambungan pipa ataupun selang yang digunakan pada alat ini. Gambar perancangan dari alat ini ditunjukkan pada Gambar 3.1. Gambar 3.1 Perancangan mekanik

3.1.1.1 Rangka Utama

Rangka utama ini dibuat dengan menggunakan besi siku. Pemilihan bahan besi siku dikarenakan bahan mudah dicari dan kuat. Komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan rangka selain besi siku adalah plat siku untuk setiap sambungan, mur dan baut. Berikut adalah gambar realisasi perancangan dari rangka utama dan dimensinya. Gambar 3.2 Rangka utama

3.1.1.2 Slot Botol

Slot botol ini berfungsi untuk meletakkan botol yang akan diisi. Tempat botol ini dibuat dengan menyesuaikan bentuk botol yang akan digunakan. Bagian ini dibuat dengan menggunakan papan kayu yang disesuaikan dengan botol yang digunakan oleh UD. Mitra Tani. Terdapat dua tipe botol yang digunakan oleh UD. Mitra Tani yaitu botol untuk takaran 1,2 liter dan takaran 5 liter. Wujud dari botol yang digunakan ditunjukkan pada Gambar 3.3, dan realisasi dari perancangan slot botol ditunjukkan pada Gambar 3.4. Gambar 3.3 Botol untuk takaran a 5 liter b 1.2 liter Gambar 3.4 Slot untuk botol Seperti yang dijelaskan sebelumnya, slot dibuat dengan menyesuaikan bentuk botol. Slot ini sekaligus menjadi tempat untuk meletakkan sensor keberadaan botol yaitu fotodioda dan sinar laser yang dipantulkan dengan cermin dengan sudut kemiringan tertentu sehingga dapat mendeteksi keberadaan botol.

3.1.1.3 Sambungan pipa.

Sambungan pipa ini dibuat dengan dua tipe pipa sambungan dengan ulir dalam ½ inch. Yang pertama adalah sambungan pipa lurus dan yang kedua adalah sambungan pipa U sehingga sambungan pipa ini menjadi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.5a. Pemilihan pipa dengan ulir dalam ini dikarenakan dapat memudahkan penulis untuk menyambungkan flow sensor dan solenoid valve dikarenakan keduanya mempunyai ulir luar dengan ukuran ½ inch. Penulis membuat 2 dua tipe sambungan, yaitu sambungan pipa untuk menghubungkan flow sensor dan solenoid valve dan yang kedua adalah sambungan pipa untuk membantu pengisian untuk botol untuk takaran 1,2 liter dikarenakan botol ini lebih rendah bila dibandingkan dengan botol untuk takaran 5 liter. Kedua sambungan pipa ini ditunjukkan pada Gambar 3.5. Gambar 3.5 Sambungan pipa 3.1.1.4 Penampungan Bak penampunga ini berfungsi sebagai wadah cairan yang diberi 4 buah lubang yang disesuaikan dengan kebutuhan pada alat ini dikarenakan alat ini mempunyai 4 buat outlet. Bak penampung ini mempunyai dimensi panjang 51 cm, lebar 36,5 cm dan tinggi 22 cm. Dengan dimensi tersebut maka bak penampung mempunyai volume sebesar 40,953 cm 3 . Dengan volume ini, juga bisa diartikan bak penampungan dapat menampung 40,953 dm 3 atau 40,953 liter air pada keadaan penuh. Dalam skripsi ini tinggi air tertinggi adalah 17 cm, sehingga volume air yang tertampung adalah 31,645 cm 3 atau sama dengan 31,645 liter Berikut adalah wujud fisik dari bak penampungan yang digunakan. Gambar 3.6 Bak Penampungan

3.1.2 Komponen Elektronik