Fungsi Keluarga Keluarga a. Pengertian Keluarga

hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan”. Sedangkan menurut Gan 2004, “Keluarga adalah sistem sosial kecil yang terdiri dari individu-individu yang berhubungan satu sama lain, baik secara biologis atau karena alasan lain, berada dalam satu lingkungan dan keberadaannya telah berlangsung lama. Keanggotaan dalam keluarga bisa karena kelahiran, adopsi atau pernikahan, keanggotaan bisa berubah dalam perjalanannya.” Keluarga sebagai unit terkecil dari masyarakat mempunyai nilai strategis dalam pembangunan kesehatan, karena setiap masalah individu merupakan masalah keluarga dan sebaliknya. Kesehatan keluarga meliputi kesehatan suami, istri, anak dan anggota keluarga lainnya Prasetyawati, 2010. Keluarga yang harmonis selalu berupaya untuk menjalankan fungsinya dengan semestinya. Fungsi ini mengacu pada interkasi anggota keluarga terutama pada kualitas hubungan dan interaksi mereka.

b. Fungsi Keluarga

Para anggota yang terdapat dalam satu keluarga bersepakat untuk saling mengatur diri sehingga memungkinkan berbagai tugas yang terdapat dalam keluarga diselenggarakan secara efektif dan efisien. Kemampuan untuk mengatur dan atau melaksanakan commit to user pembagian tugas tersebut pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang menentukan baik atau tidaknya fungsi yang dimiliki oleh satu keluarga. Fungsi keluarga ada enam yaitu: 1 Pemecahan masalah Problem Solving, yang menilai kemampuan keluarga dalam menyelesaikan masalah-masalah yang mengancam integritas dan kapasitas fungsional keluarga. 2 Komunikasi Communication, yang menilai bagaimana pertukaran informasi antar anggota keluarga terutama ditekankan pada kejelasan dari isi pesan-pesan verbal dan ditujukan kepada siapa saja. 3 Peran Roles, yang menilai kemampuan keluarga menetapkan pola tingkah laku dalam menjalankan fungsi-fungsi keluarga sehari-hari yang meliputi fungsi keluarga sebagai sumber penyediaan perbekalan, pendukung perkembangan individu, dan sebagainya. 4 Respon afektif Affective Responsiveness, yang menilai tentang kemampuan keluarga dalam memberikan reaksi afektif yang sesuai terhadap berbagai macam rangsang. 5 Keterlibatan afektif Affective Involvement, yang menilai sejauh mana anggota keluarga memberikan perhatian dan melibatkan diri pada kegiatan anggota keluarga yang lain. Suatu keluarga akan dinilai sehat apabila tingkat commit to user keterlibatannya cukup sedang saja, tidak terlalu sedikit dan tidak terlalu banyak melibatkan diri. 6 Pengendalian tingkah laku Behavior Control, yang menilai tentang bagaimana keluarga mengekspresikan serta mempertahankan tingkah laku standard Setyawan, 2007.

c. Bentuk Keluarga