Evaluasi Hasil Model PAKEM dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri I

2. Pelaksanaan Model PAKEM dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri 1

Sawahan, Ngemplak, Boyolali Pelaksanaan pembelajaran dengan Model Belajar Mandiri PAKEM pada mata pelajaran IPA di SD Negeri 1 Sawahan, Ngemplak, Boyolali digambarkan dalam tiga kegiatan yaitu : a. Tahap Pengantar Pada tahap ini guru mengkondisikan siswa terlebih dahulu dan menciptakan iklim belajar yang kondusif dengan cara berdo’a dan menanyakan kondisi siswa, setelah itu guru bersama-sama siswa merencanakan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan, hal-hal yang direncanakan terkait dengan materi yang akan dipelajari beserta tujuannya, tempat untuk melakukan kegiatan, metode yang akan dilakukan, media atau alat yang akan digunakan dan langkah pembelajarannya. Pada tahap ini guru menyampaikan kegiatan evaluasi yang akan dilakukan untuk menilai hasi belajar. Evaluasi tersebut disampaikan kepada siswa pada awal semester dan secara tertulis disampaikan dalam rencana pembelajaran.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini merupakan realisasi dari perencanaan yang telah dibuat guru bersama-sana siswa. Pada tahap ini siswa terlibat secara aktif baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dalam pembelajaran, siswa melakukan aktifitas pembelajaran dengan melihat dan mencermati kejadian-kejadian alam, melakukan lajian terhadap alam sekitar, melakukan terhadap buku, melakukan eksperimen terhadap sebuah kasus tertentu dan melakukan pembahasan terhadap soal-soal latihan. Siswa pada kesempatan ini menuliskan segala pengalaman dalam buku masing-masing untuk dapat dilaporkan dan didiskusikan pada pembahasan hasil kegiatan. Sedang para guru dalam hal ini lebih pada mengorganisasikan siswa, memantau kerja-kerja siswa, memberi semangat dan motifasi kepada siswa serta memberikan petunjuk-petunjuk yang diperlukan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Pelajaran yang berlangsung memberikan kebebasan kepada siswa untuk bersikap sehingga siswa senang dan tidak terbelenggu.

c. Tahap Rangkuman

Guru membantu siswa dalam menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh dengan memberikan rambu-rambu atau kata-kata kunci. Siswa dalam hal ini menuliskan kesimpulan yang diperoleh secara sendiri-sendiri dan dengan bahasa masing-masing. Dalam hal ini guru melatih siswa untuk tidak didikte. Guru juga memberikan kesempatan bagus siswa untuk memperbaiki hasil belajarnya jika belum tepat.

3. Evaluasi Hasil Model PAKEM dalam Pembelajaran IPA di SD Negeri I

Sawahan Ngemplak Boyolali Kegiatan evaluasi yang dilakukan pada mata pelajaran IPA di SD Negeri I sawahan Ngemplak Boyolali meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung dengan cara pengamatan dan pemberian kuis pada akhir pembelajaran. Sedangkan evaluasi hasil dilaksanakan dengan cara tes formatif, portofolio, dan tes sumatif. Dalam melaksanakan pembelajaran Model PAKEM pada mata pelajaran IPA di SD Negeri I Sawahan Ngemplak Boyolali masih dijumpai beberapa hambatan diantaranya sulitnya mencari sumber pembelajaran secara langsung untuk materi-materi tertentu karena permasalahan ruang, waktu maupun finansial. Yaitu ruang Lab IPA dan juga kelengkapan dari alat peraga IPA yang masih belum memenuhi kapasitas siswa. Disamping itu, guru di SDN I Sawahan masih banyak yang berpendidikan D2. Selain itu persiapan perlengkapan pembelajaran yang kurang membuat pembelajaran kurang efektif. Salah satu solusi yang diberikan untuk mengantisipasi permasalahan di atas adalah dengan melakukan kajian terhadap buku maupun pengalaman yang sudah dimiliki siswa sehingga siswa tetap belajar secara aktif baik dalam aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik dan juga bagi guru perlu mengikuti lokakarya atau semacam diklat, disamping itu guru harus melanjutkan ke jenjang pendidikan yang setara atau SI sesuai dengan program pemerintah. Salah satu faktor yang sangat mendukung diterapkannya pembelajaran Model PAKEM pada mata pelajaran IPA di SD Negeri I Sawahan Ngemplak Boyolali adalah lingkungan alam yang masih cukup alami sehingga mudah menemukan sumber air, udara, batuan dan tanah. Melihat ruang lingkup mata pelajaran IPA pada pendidikan dasar sangat berhubungan dengan alam sekitar maka sangat tepat jika siswa dapat berinteraksi langsung dengan alam.

B. Implikasi