permasaLahan pIUtang. a Sewa lahan PT Mulicon Indrajaya Terminal

2013 Annual Report n PT KBN Persero 102 Laporan Tahunan 2013 n PT KBN Persero 103 a Masalah gani rugi tanah yang terkena Proyek Kanal Banjir Timur KBT. Ininya, terdapat perbedaan pendapat antara PT KBN Persero dan Pemprov DKI Jakarta mengenai Surat Izin Pengelolaan Penggunaan Tanah SIIPPT dan perbedaan penafsiran mengenai ruang ling- kup fasilitas umumfasilitas sosial sehingga proses mediasi gagal mencapai iik temu. Pada bulan Juli dan November 2012, Direksi PT KBN Persero mengirimkan surat permo- honan gani rugi tanah yang terkena proyek KBT. Perkembangan terakhir terjadi pada 10 April 2013 di mana Pemrov DKI Jakarta sudah menerbitkan SIIPPT. a Masalah perjanjian Penggunaan Tanah Industri PT Lancar Buana Karya. Berawal dari anggapan bahwa tanah Hak Guna Bangunan HGB di atas Hak Pengelolaan HPL adalah milik inves- tor sehingga PT KBN Persero sebagai pemilik HPL idak lagi memiliki kewenangan. Gugatan ini berkembang menjadi beberapa gugatan lain, baik perdata, pidana, dan Pengadilan Tata Usaha Negara PTUN. Pada perkara perdata, perusahaan menghadapi gugatan dari bebera- pa perusahaan sekaligus yaitu PT Hargas, PT Lancar Buana Karya, PT Manterwoverindo, dan PT Tysindo. Untuk kasus pidana, para investor melaporkan PT KBN Persero dalam iga hal: perbuatan idak menyenangkan, keterangan palsu di media massa, dan keterangan palsu berupa surat. Keiga gugatan tersebut saat ini dalam proses penghenian di kepolisian. Ada- pun gugatan di PTUN dimenangkan PT Lancar Buana Karya dan untuk itu, perusahaan men- gajukan banding.

II. permasaLahan pIUtang. a Sewa lahan PT Mulicon Indrajaya Terminal

MIT yang bermasalah Kasus ini terjadi lantaran tagihan piutang ke pada PT MIT sebesar Rp 5.164.229.452 yang berakibat terjadinya pemutusan per- janjian sewa menyewa depo kontainer. Atas pemutus an kontrak ini, PT MIT idak terima dan melakukan gugatan. Keputusan Peng adil- an Negeri Jakarta Utara dan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta memenangkan gugatan PT MIT. Pada Februari 2012, PT KBN Persero meng- ajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan di- menangkan dengan putusan Nomor Register 2570 Perdata. a Piutang usaha PT Gatotkaca Trans Systemin­ do GTS yang macet. Piutang terjadi tahun 2009 sebesar Rp 251.831.472 dengan umur lebih dari dua ta- hun yang berasal dari sewa 2 wing box mi- lik PT KBN Persero. Namun, PT GTS idak mengakui utang tersebut. Perusahaan lan- tas menyerahkan masalah ini kepada Kantor Pelayan an Kekayaan Negara dan Lelang KP- KNL. Pada pembahasan di KPKNL, awalnya, PT GTS bersedia membayar utang. Namun, PT GTS kemudian menyatakan keberatan dan idak bisa membayar utang tersebut dengan alasan tagihan yang dibebankan adalah tagih- an “Ritase” sedangkan sudah ada perubahan sistem pembayaran secara “Sewa Bulanan”. Pembahasan di KPKNL masih berlangsung. a Piutang usaha PT Sadikun Niagamas Raya SNR Piutang PT SNR ini terjadi tahun 2011 senilai Rp 1.877.990.000 yang terdiri dari sewa lahan sebesar Rp 1.382.990.000 dan jasa lit on-lit of sebesar Rp 495.000.000. Pada September 2012, PT SNR mengirim surat yang menyata- kan pengakuan atas putang sebesar tersebut dam mengajukan untuk dapat diangsur sela- ma 120 bulan. Namun, saat PT KBN Persero mengirim undangan untuk membahas surat tersebut, PT SNR idak memenuhinya. Akhir- nya, Tim Penyelesaian Piutang mengirim surat kepada Konsultan Hukum PT KBN Persero Law Oice Muchtar Pakpahan Associates agar PT SNR diberikan indakan hukum. a The issue of land resituion project-afected East Flood Canal KBT. In essence, there is a diference of opinion between PT KBN Pers- ero and the Jakarta administraion on Land Use Permit Management SIIPPT and difer- ences in the interpretaion of the scope of public faciliies social faciliies so that the process of mediaion failed to reach com- mon ground. In July and November 2012, the Board of Directors of PT KBN Persero sends leter requesing compensaion land afected by the KBT. The latest development occurred on 10 April 2013 in which the Jakarta Provin- cial Government has issued SIIPPT. a The Issues of Industrial Land Use agreement PT Lancar Buana Karya. Staring from the as- sumpion that the ground Right to Build HGB above Rights Management HPL is owned by investors that PT KBN Persero as the HPL owner no longer has the authority. The law- suit developed into several other lawsuits, whether civil, criminal, and a State Adminis- traive Court PTUN. In civil cases, the com- pany faces a lawsuit from several companies at once, namely PT Hargas, PT Lancar Buana Karya, PT Manterwoverindo, and PT Tysindo. For criminal cases, the investors reported KBN Persero in three ways: unpleasant acts, false representaions in the mass media, and false statements in the form of a leter. The third lawsuit is currently in the process of termina- ion in the police. The lawsuit at the Adminis- traive Court won by PT Lancar Buana Karya and for that, the company iled an appeal.

II. PrOBLEMATIC BAD DEBT a Problemaic land lease of PT Mulicon Indra­