Studi Penentuan Viabilitas Potensial Benih Kedelai (Glycine max L. Merr) dengan Menggunakan Beberapa Tolok Ukur secara Sinergis
STUD1 PENENTUAN MlABlLlTAS POTENSIAL
BENlW KEDELAl (Glycine max L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK OKUR SECARA SINERGIS
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
DY3.H
Studi Penentuan Viabilitas Pofensial Be-
SUSBPJTI.
nih Kedelai
( G l y c i n e ma
L. Herr) dengan Heng~nzakanBe-
berapa Tolok Ukur Secara Sinergis.
(Dibawah bimingan
TAT1 BUDIaRTI dan ABDUL QADIR).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penentuan
nilai viabilitas potensial benih dengan menggunakan
bebe-
rapa tolok ukur sehingga diperoleh metode yang dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tingkat viabilitas potensial benih, dan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan tentang tingkat viabilitas potensial
benih.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Plei hingga Juli 1993, di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan Leuwikoppo, Institut Pertanian Bogor.
Kede-
lai varietas Galunggung didera dengan menggunakan MPC IPB
77-1 sehingga diperoleh 16 variasi tingkat viabilitas be-
nih. Enam belas lot benih tersebut diuji viabilitasnya dengan menggunakan tolok ukur daya berkecambah dengan media
substrat kertas merang
(DE)ppK) dan media pasir
(DBMp),
potensi tumbuh (PT), kecepatan tumbuh (KcT), persentase
kecambah normal setelah penderaan
listrik
(DHL), uji
tetrazolium
(Valk), daya hantar
(TZ),panjang hipokotil
(PH), panjang akar (PK), panjang kecambah (PK), berat keing kecambah normal (BKKN) dan keserempakan tumbuh (KsT).
Deskripsi data
yang
korelasi untuk
memperoleh
dianggap baik
persamaan baru.
diperoleh
dianalisis
tolok
regresi
ukur-tolok ukur
dan
yang
sehingga dapat diformulasikan menjadi model
Hasil korelasi dari kedua belas tolok ukur yang digunakan menunjukkan bahwa cukup banyak tolok ukur yang saling berkorelasi dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.
Tolok ukur DBMK dan DBMp dipilih sebagai peubah tak
bebas, Vpl dan Vp2, tolok ukur yang lainnya berperan sebagai peubah bebas.
Berdasarkan hasil korelasi, analisis
IIBest regressionv1untuk memperoleh '
R
tertinggi , urutan
tolok ukur yang paling sering muncul hingga yang kurang
sering muncul dari analisis "Best regressionw dan urutan
nilai koefisien regresi, diperoleh tolok ukur-tolok ukur
yang berbobot untuk dibuat suatu persamaan regresi yaitu :
untuk Vpl adalah tolok ukur potensi tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, panjang kecambah dan berat kering kecambah; sedangkan untuk Vp2 adalah tolok ukur DBm,
Valk
dan keserempakan tumbuh.
Hasil formulasi model persamaan yang terjadi adalah
sebagai berikut : Vpl = -25.1
0.350 PA
+
+
0.253 PT
+ 1.40 PK + 820 BKKN dan Vp2
0.353 Valk
+
+
= 28.9
2.30 KcT
+
-
0.255 DBMK
0.608 KsT.
Model persamaan yang dipilih untuk menentukan viabilitas potensial benih secara sinergis adalah model persamaan V
karena selain lebih sederhana juga lebih dapat
P2'
menggambarkan keadaan yang sebenarnya serta nilai-nilai
viabilitas potensial dugaannya mendekati nilai viabilitas
yang sebenarnya.
Benih berubah fungsi menjadi biji dalam
konteks teknologi ditunjukkan oleh nilai viabilitas dugaan
Vp2 pada nilai 76.19%.
STUD1 PENENTUAN VIABILITAS POTENSIAL
BENIH KEDELAI (Glycine mux L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK UKUR SECARA SINERGIS
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
DYAH SUSANTI
A. 25. 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
: STUDI PENENTUAN VIABILITAS POTEPJSIBT,
B m I H KEDELAI ( a y c i n e
BEB
lnax
L. Mess)
A T O W
SECARA SINERGIS
N
m
SISWA : Dyah Susanti
NOMOR POKOK
: A 25.0880
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
/
tl Budiarti, PIS
P 1 3 1 414 833
Dosen Pembimbing I1
Is.
Abdul Qadir, 135
NIP 131 667d 7 8 6
di Daya Pertanian
RIWAYAT NIDUP
Penulis
dilahirkan
di
Surabaya, Jawa
Timur
pada
Tanggal 23 April 1 9 6 9 , sebagai anak pertama dari tiga bersaudara putera bapak K. Sunarto dan ibu Martini.
Pendidikan yang ditempuh penulis bermula di TK Setia
Budi Surabaya pada tahun 1 9 7 4 dan selesai tahun 1 9 7 6 .
Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah Dasar Negeri Dukuh
Kupang I Surabaya dan lulus tahun 1 9 8 2 .
Pada tahun 1 9 8 2
hingga tahun 1 9 8 5 penulis menempuh pendidikan menengah
pertama di SMPN 111 Surabaya dan pada tahun 1 9 8 5 hingga
tahun 1 9 8 8 menempuh pendidikan lanjutan atas di SKIN IX
Surabaya.
Pada tahun 1 9 8 8 , melalui jalur Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK), penulis diterima sebagai mahasiswa di
Insititut Pertanian Bogor pada tingkat Persiapan Bersama.
Kemudian tahun 1 9 9 0 penulis memasuki program studi Ilmu
dan Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Insititut Pertanian Bogor.
STUD1 PENENTUAN MlABlLlTAS POTENSIAL
BENlW KEDELAl (Glycine max L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK OKUR SECARA SINERGIS
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
DY3.H
Studi Penentuan Viabilitas Pofensial Be-
SUSBPJTI.
nih Kedelai
( G l y c i n e ma
L. Herr) dengan Heng~nzakanBe-
berapa Tolok Ukur Secara Sinergis.
(Dibawah bimingan
TAT1 BUDIaRTI dan ABDUL QADIR).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penentuan
nilai viabilitas potensial benih dengan menggunakan
bebe-
rapa tolok ukur sehingga diperoleh metode yang dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tingkat viabilitas potensial benih, dan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan tentang tingkat viabilitas potensial
benih.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Plei hingga Juli 1993, di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan Leuwikoppo, Institut Pertanian Bogor.
Kede-
lai varietas Galunggung didera dengan menggunakan MPC IPB
77-1 sehingga diperoleh 16 variasi tingkat viabilitas be-
nih. Enam belas lot benih tersebut diuji viabilitasnya dengan menggunakan tolok ukur daya berkecambah dengan media
substrat kertas merang
(DE)ppK) dan media pasir
(DBMp),
potensi tumbuh (PT), kecepatan tumbuh (KcT), persentase
kecambah normal setelah penderaan
listrik
(DHL), uji
tetrazolium
(Valk), daya hantar
(TZ),panjang hipokotil
(PH), panjang akar (PK), panjang kecambah (PK), berat keing kecambah normal (BKKN) dan keserempakan tumbuh (KsT).
Deskripsi data
yang
korelasi untuk
memperoleh
dianggap baik
persamaan baru.
diperoleh
dianalisis
tolok
regresi
ukur-tolok ukur
dan
yang
sehingga dapat diformulasikan menjadi model
Hasil korelasi dari kedua belas tolok ukur yang digunakan menunjukkan bahwa cukup banyak tolok ukur yang saling berkorelasi dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.
Tolok ukur DBMK dan DBMp dipilih sebagai peubah tak
bebas, Vpl dan Vp2, tolok ukur yang lainnya berperan sebagai peubah bebas.
Berdasarkan hasil korelasi, analisis
IIBest regressionv1untuk memperoleh '
R
tertinggi , urutan
tolok ukur yang paling sering muncul hingga yang kurang
sering muncul dari analisis "Best regressionw dan urutan
nilai koefisien regresi, diperoleh tolok ukur-tolok ukur
yang berbobot untuk dibuat suatu persamaan regresi yaitu :
untuk Vpl adalah tolok ukur potensi tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, panjang kecambah dan berat kering kecambah; sedangkan untuk Vp2 adalah tolok ukur DBm,
Valk
dan keserempakan tumbuh.
Hasil formulasi model persamaan yang terjadi adalah
sebagai berikut : Vpl = -25.1
0.350 PA
+
+
0.253 PT
+ 1.40 PK + 820 BKKN dan Vp2
0.353 Valk
+
+
= 28.9
2.30 KcT
+
-
0.255 DBMK
0.608 KsT.
Model persamaan yang dipilih untuk menentukan viabilitas potensial benih secara sinergis adalah model persamaan V
karena selain lebih sederhana juga lebih dapat
P2'
menggambarkan keadaan yang sebenarnya serta nilai-nilai
viabilitas potensial dugaannya mendekati nilai viabilitas
yang sebenarnya.
Benih berubah fungsi menjadi biji dalam
konteks teknologi ditunjukkan oleh nilai viabilitas dugaan
Vp2 pada nilai 76.19%.
STUD1 PENENTUAN VIABILITAS POTENSIAL
BENIH KEDELAI (Glycine mux L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK UKUR SECARA SINERGIS
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
DYAH SUSANTI
A. 25. 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
: STUDI PENENTUAN VIABILITAS POTEPJSIBT,
B m I H KEDELAI ( a y c i n e
BEB
lnax
L. Mess)
A T O W
SECARA SINERGIS
N
m
SISWA : Dyah Susanti
NOMOR POKOK
: A 25.0880
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
/
tl Budiarti, PIS
P 1 3 1 414 833
Dosen Pembimbing I1
Is.
Abdul Qadir, 135
NIP 131 667d 7 8 6
di Daya Pertanian
RIWAYAT NIDUP
Penulis
dilahirkan
di
Surabaya, Jawa
Timur
pada
Tanggal 23 April 1 9 6 9 , sebagai anak pertama dari tiga bersaudara putera bapak K. Sunarto dan ibu Martini.
Pendidikan yang ditempuh penulis bermula di TK Setia
Budi Surabaya pada tahun 1 9 7 4 dan selesai tahun 1 9 7 6 .
Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah Dasar Negeri Dukuh
Kupang I Surabaya dan lulus tahun 1 9 8 2 .
Pada tahun 1 9 8 2
hingga tahun 1 9 8 5 penulis menempuh pendidikan menengah
pertama di SMPN 111 Surabaya dan pada tahun 1 9 8 5 hingga
tahun 1 9 8 8 menempuh pendidikan lanjutan atas di SKIN IX
Surabaya.
Pada tahun 1 9 8 8 , melalui jalur Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK), penulis diterima sebagai mahasiswa di
Insititut Pertanian Bogor pada tingkat Persiapan Bersama.
Kemudian tahun 1 9 9 0 penulis memasuki program studi Ilmu
dan Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Insititut Pertanian Bogor.
BENlW KEDELAl (Glycine max L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK OKUR SECARA SINERGIS
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
DY3.H
Studi Penentuan Viabilitas Pofensial Be-
SUSBPJTI.
nih Kedelai
( G l y c i n e ma
L. Herr) dengan Heng~nzakanBe-
berapa Tolok Ukur Secara Sinergis.
(Dibawah bimingan
TAT1 BUDIaRTI dan ABDUL QADIR).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penentuan
nilai viabilitas potensial benih dengan menggunakan
bebe-
rapa tolok ukur sehingga diperoleh metode yang dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tingkat viabilitas potensial benih, dan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan tentang tingkat viabilitas potensial
benih.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Plei hingga Juli 1993, di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan Leuwikoppo, Institut Pertanian Bogor.
Kede-
lai varietas Galunggung didera dengan menggunakan MPC IPB
77-1 sehingga diperoleh 16 variasi tingkat viabilitas be-
nih. Enam belas lot benih tersebut diuji viabilitasnya dengan menggunakan tolok ukur daya berkecambah dengan media
substrat kertas merang
(DE)ppK) dan media pasir
(DBMp),
potensi tumbuh (PT), kecepatan tumbuh (KcT), persentase
kecambah normal setelah penderaan
listrik
(DHL), uji
tetrazolium
(Valk), daya hantar
(TZ),panjang hipokotil
(PH), panjang akar (PK), panjang kecambah (PK), berat keing kecambah normal (BKKN) dan keserempakan tumbuh (KsT).
Deskripsi data
yang
korelasi untuk
memperoleh
dianggap baik
persamaan baru.
diperoleh
dianalisis
tolok
regresi
ukur-tolok ukur
dan
yang
sehingga dapat diformulasikan menjadi model
Hasil korelasi dari kedua belas tolok ukur yang digunakan menunjukkan bahwa cukup banyak tolok ukur yang saling berkorelasi dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.
Tolok ukur DBMK dan DBMp dipilih sebagai peubah tak
bebas, Vpl dan Vp2, tolok ukur yang lainnya berperan sebagai peubah bebas.
Berdasarkan hasil korelasi, analisis
IIBest regressionv1untuk memperoleh '
R
tertinggi , urutan
tolok ukur yang paling sering muncul hingga yang kurang
sering muncul dari analisis "Best regressionw dan urutan
nilai koefisien regresi, diperoleh tolok ukur-tolok ukur
yang berbobot untuk dibuat suatu persamaan regresi yaitu :
untuk Vpl adalah tolok ukur potensi tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, panjang kecambah dan berat kering kecambah; sedangkan untuk Vp2 adalah tolok ukur DBm,
Valk
dan keserempakan tumbuh.
Hasil formulasi model persamaan yang terjadi adalah
sebagai berikut : Vpl = -25.1
0.350 PA
+
+
0.253 PT
+ 1.40 PK + 820 BKKN dan Vp2
0.353 Valk
+
+
= 28.9
2.30 KcT
+
-
0.255 DBMK
0.608 KsT.
Model persamaan yang dipilih untuk menentukan viabilitas potensial benih secara sinergis adalah model persamaan V
karena selain lebih sederhana juga lebih dapat
P2'
menggambarkan keadaan yang sebenarnya serta nilai-nilai
viabilitas potensial dugaannya mendekati nilai viabilitas
yang sebenarnya.
Benih berubah fungsi menjadi biji dalam
konteks teknologi ditunjukkan oleh nilai viabilitas dugaan
Vp2 pada nilai 76.19%.
STUD1 PENENTUAN VIABILITAS POTENSIAL
BENIH KEDELAI (Glycine mux L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK UKUR SECARA SINERGIS
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
DYAH SUSANTI
A. 25. 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
: STUDI PENENTUAN VIABILITAS POTEPJSIBT,
B m I H KEDELAI ( a y c i n e
BEB
lnax
L. Mess)
A T O W
SECARA SINERGIS
N
m
SISWA : Dyah Susanti
NOMOR POKOK
: A 25.0880
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
/
tl Budiarti, PIS
P 1 3 1 414 833
Dosen Pembimbing I1
Is.
Abdul Qadir, 135
NIP 131 667d 7 8 6
di Daya Pertanian
RIWAYAT NIDUP
Penulis
dilahirkan
di
Surabaya, Jawa
Timur
pada
Tanggal 23 April 1 9 6 9 , sebagai anak pertama dari tiga bersaudara putera bapak K. Sunarto dan ibu Martini.
Pendidikan yang ditempuh penulis bermula di TK Setia
Budi Surabaya pada tahun 1 9 7 4 dan selesai tahun 1 9 7 6 .
Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah Dasar Negeri Dukuh
Kupang I Surabaya dan lulus tahun 1 9 8 2 .
Pada tahun 1 9 8 2
hingga tahun 1 9 8 5 penulis menempuh pendidikan menengah
pertama di SMPN 111 Surabaya dan pada tahun 1 9 8 5 hingga
tahun 1 9 8 8 menempuh pendidikan lanjutan atas di SKIN IX
Surabaya.
Pada tahun 1 9 8 8 , melalui jalur Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK), penulis diterima sebagai mahasiswa di
Insititut Pertanian Bogor pada tingkat Persiapan Bersama.
Kemudian tahun 1 9 9 0 penulis memasuki program studi Ilmu
dan Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Insititut Pertanian Bogor.
STUD1 PENENTUAN MlABlLlTAS POTENSIAL
BENlW KEDELAl (Glycine max L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK OKUR SECARA SINERGIS
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTlTUT PERTANIAN BOGOR
1994
DY3.H
Studi Penentuan Viabilitas Pofensial Be-
SUSBPJTI.
nih Kedelai
( G l y c i n e ma
L. Herr) dengan Heng~nzakanBe-
berapa Tolok Ukur Secara Sinergis.
(Dibawah bimingan
TAT1 BUDIaRTI dan ABDUL QADIR).
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari penentuan
nilai viabilitas potensial benih dengan menggunakan
bebe-
rapa tolok ukur sehingga diperoleh metode yang dapat digunakan untuk membantu mendeteksi tingkat viabilitas potensial benih, dan mempermudah dalam pengambilan kesimpulan tentang tingkat viabilitas potensial
benih.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Plei hingga Juli 1993, di laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih Baranangsiang dan Leuwikoppo, Institut Pertanian Bogor.
Kede-
lai varietas Galunggung didera dengan menggunakan MPC IPB
77-1 sehingga diperoleh 16 variasi tingkat viabilitas be-
nih. Enam belas lot benih tersebut diuji viabilitasnya dengan menggunakan tolok ukur daya berkecambah dengan media
substrat kertas merang
(DE)ppK) dan media pasir
(DBMp),
potensi tumbuh (PT), kecepatan tumbuh (KcT), persentase
kecambah normal setelah penderaan
listrik
(DHL), uji
tetrazolium
(Valk), daya hantar
(TZ),panjang hipokotil
(PH), panjang akar (PK), panjang kecambah (PK), berat keing kecambah normal (BKKN) dan keserempakan tumbuh (KsT).
Deskripsi data
yang
korelasi untuk
memperoleh
dianggap baik
persamaan baru.
diperoleh
dianalisis
tolok
regresi
ukur-tolok ukur
dan
yang
sehingga dapat diformulasikan menjadi model
Hasil korelasi dari kedua belas tolok ukur yang digunakan menunjukkan bahwa cukup banyak tolok ukur yang saling berkorelasi dengan nilai korelasi yang cukup tinggi.
Tolok ukur DBMK dan DBMp dipilih sebagai peubah tak
bebas, Vpl dan Vp2, tolok ukur yang lainnya berperan sebagai peubah bebas.
Berdasarkan hasil korelasi, analisis
IIBest regressionv1untuk memperoleh '
R
tertinggi , urutan
tolok ukur yang paling sering muncul hingga yang kurang
sering muncul dari analisis "Best regressionw dan urutan
nilai koefisien regresi, diperoleh tolok ukur-tolok ukur
yang berbobot untuk dibuat suatu persamaan regresi yaitu :
untuk Vpl adalah tolok ukur potensi tumbuh, kecepatan tumbuh, panjang akar, panjang kecambah dan berat kering kecambah; sedangkan untuk Vp2 adalah tolok ukur DBm,
Valk
dan keserempakan tumbuh.
Hasil formulasi model persamaan yang terjadi adalah
sebagai berikut : Vpl = -25.1
0.350 PA
+
+
0.253 PT
+ 1.40 PK + 820 BKKN dan Vp2
0.353 Valk
+
+
= 28.9
2.30 KcT
+
-
0.255 DBMK
0.608 KsT.
Model persamaan yang dipilih untuk menentukan viabilitas potensial benih secara sinergis adalah model persamaan V
karena selain lebih sederhana juga lebih dapat
P2'
menggambarkan keadaan yang sebenarnya serta nilai-nilai
viabilitas potensial dugaannya mendekati nilai viabilitas
yang sebenarnya.
Benih berubah fungsi menjadi biji dalam
konteks teknologi ditunjukkan oleh nilai viabilitas dugaan
Vp2 pada nilai 76.19%.
STUD1 PENENTUAN VIABILITAS POTENSIAL
BENIH KEDELAI (Glycine mux L. Merr) DENGAN MENGGUNAKAN
BEBERAPA TOLOK UKUR SECARA SINERGIS
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
DYAH SUSANTI
A. 25. 0880
JURUSAN BUD1 DAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1994
: STUDI PENENTUAN VIABILITAS POTEPJSIBT,
B m I H KEDELAI ( a y c i n e
BEB
lnax
L. Mess)
A T O W
SECARA SINERGIS
N
m
SISWA : Dyah Susanti
NOMOR POKOK
: A 25.0880
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
/
tl Budiarti, PIS
P 1 3 1 414 833
Dosen Pembimbing I1
Is.
Abdul Qadir, 135
NIP 131 667d 7 8 6
di Daya Pertanian
RIWAYAT NIDUP
Penulis
dilahirkan
di
Surabaya, Jawa
Timur
pada
Tanggal 23 April 1 9 6 9 , sebagai anak pertama dari tiga bersaudara putera bapak K. Sunarto dan ibu Martini.
Pendidikan yang ditempuh penulis bermula di TK Setia
Budi Surabaya pada tahun 1 9 7 4 dan selesai tahun 1 9 7 6 .
Kemudian penulis melanjutkan ke sekolah Dasar Negeri Dukuh
Kupang I Surabaya dan lulus tahun 1 9 8 2 .
Pada tahun 1 9 8 2
hingga tahun 1 9 8 5 penulis menempuh pendidikan menengah
pertama di SMPN 111 Surabaya dan pada tahun 1 9 8 5 hingga
tahun 1 9 8 8 menempuh pendidikan lanjutan atas di SKIN IX
Surabaya.
Pada tahun 1 9 8 8 , melalui jalur Penelusuran Minat dan
Kemampuan (PMDK), penulis diterima sebagai mahasiswa di
Insititut Pertanian Bogor pada tingkat Persiapan Bersama.
Kemudian tahun 1 9 9 0 penulis memasuki program studi Ilmu
dan Teknologi Benih, Jurusan Budi Daya Pertanian, Fakultas
Pertanian, Insititut Pertanian Bogor.