Sekte-sekte dan Ajaran kelompok khawarij

c. Khalifah dipilih secara permanen selama bersangkutan bersikap adil dan menjalankan syari’at islam. Ia harus dijatuhkan bahkan dibunuh kalau melakukan kedzaliman. d. Khalifah sebelum Ali Abu Bakar, Usman, Umar adalah sah, tetapi setelah tahun ketujuh dari masa kekhalifahannya, Usman dianggap telah menyeleweng. e. Muawiyah dan Amru bin Ash serta Abu Musa Al-Asy’ari juga telah dianggap menyeleweng dan telah menjadi kafir. f. Khalifah Ali adalah sah tetapi setelah terjadi Arbritase Tahkim, ia dianggap telah Menyeleweng. g. Pasukan perang jamal yang melawan Ali juga Kafir. h. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut muslim sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis kacau lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir dengan risiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula. i. Setiap muslim harus berhijrah dan bergabung dengan golongan mereka. Bila tidak mau bergabung, ia wajib diperangi karena hidup dalam dar al-harb Negara musuh, sedang golongan mereka sendiri dianggap berada dalam dar al-islam Negara islam. j. Seseorang harus menghindari dari pemimpin yang menyeleweng. k. Adanya wa’ad dan wa’id orang yang baik harus masuk surga, sedangkan orang yang jahat harus masuk ke dalam neraka l. Amar ma’ruf nahi munkar. m. Memalingkan ayat-ayat Al-Quran yang tampak mutasabihat samar. n. Quran adalah makhluk. o. Manusia bebas memutuskan perbuatannya bukan dari Tuhan. p. Dosa besar dan kecil bias saja dilakukan oleh Nabi. q. Tidak boleh taqiyyah menyembunyikan pendirian. r. Dosa kecil akan menjadi dosa besar jika dilakukan terus menerus. s. Membunuh manusia tanpa sebab yang sah adalah dosa besar. t. Seseorang yang berdosa besar tidak lagi disebut mukmin sehingga harus dibunuh. Yang sangat anarkis lagi, mereka menganggap bahwa seorang muslim dapat menjadi kafir apabila ia tidak mau membunh muslim lain yang telah dianggap kafir dengan resiko ia menanggung beban harus dilenyapkan pula. u. Berbuat zina dipandang sebagai salah satu dosa besar, orang yang telah berbuat zina telah menjadi kafir.

C. Sekte-sekte dan Ajaran kelompok khawarij

Dari dua kelompok besar , kelompok khawarij terbagi dalam Sekte-sekte dan ajaran pokok Khawarij. Terpecahnya Khawarij ini menjadi beberapa sekte, mengawali dan mempercepat kehancurannya dan sehingga Aliran ini hanya tinggal dalam catatan sejarah. Sekte-Sekte tersebut antara lain adalah : 1. Al-Muhakkimah Golongan Khawarij asli dan terdiri dari pengikut-pengikut Ali, disebut golongan Al-Muhakkimah. Bagi mereka Ali, Mu’awiyah, kedua pengantara Amr Ibn Al-As dan Abu Musa Al-Asy’ari dan semua orang yang menyetujui paham bersalah itu dan menjadi kafir. . Demikian pula orang yang berbuat zina menurut mereka adalah dosa besar, kafir dan keluar dari islam. Begitu pula orang yang membunuh sesama manusia tanpa sebab-sebab yang sah adalah dosa besar. Demikian pula dosa besar lainnya yang dapat mengakibatkan keluar dari islam. 2. Al-Azariqah Golongan yang dapat menyusun barisan baru dan besar lagi kuat sesudah golongan Al-Muhakkimah hancur adalah golongan Al-Azariqah. Daerah kekuasaan mereka terletak diperbatasan Irak dengan Iran. Para pengikut ini menurut al-Bagdadi berjumlah lebih dari dua puluh ribu. Nama ini diambil dari Nafi’ Ibn Al-Azraq.Khalifah pertama yang mereka pilih ialah Nafi’ sendiri dan kepadanya mereka beri gelar Amir Al- Mu’minin. Nafi’ meninggal dalam pertempuran di Irak pada tahun 686 M. mereka menyetujui paham bersalah itu dan menjadi musyrik. Sub sekte al-Azariqah ini sikapnya lebih radikal dari al-Muhakkimah. Mereka mengubah term kafir menjadi term musyrik dan term yang disebut terakhir ini lebih tinggi kedudukannya dari pada kufur. Keradikalan sub sekte ini antara lain terlihat pada pendapat-pendapatnya, seperti boleh membunuh anak kecil yang tak sealiran dengan mereka, menghukum anak-anak musyrik di dalam neraka beserta orang tuanya, orang- orang yang melakukn dosa secara kontinu dapat menjadi kafir, orang yang melakukan dosa besar disebut kafir millah, keluar dari islam dan masu nearaka kekal bersama-sama orang kafir. 3. Al-Nadjat Najdah bin Ibn ‘Amir Al-Hanafi dari Yamamah dengan pengikut-pengikutnya pada mulanya ingin menggabungkan diri dengan golongan Al-Azariqah. Tetapi dalam golongan yang tersebut akhir ini timbul perpecahan. Sebagian dari pengikut-pengikut Nafi’ Ibnu Al-Azraq, diantaranya Abu Fudaik, Rasyid Al-Tawil dan Atiah Al-Hanafi, tidak menyetujui paham bahwa orang Azraqi yang tidak mau berhijrah kedalam lingkungan Al-Azariqah adalah musyrik. Akan tetapi mereka berpendapat bahwa orang berdosa besar yang menjadi kafir dan kekal dalam neraka hanyalah orang Islam yang tidak sepaham dengan mereka. Adapun pengikutnya jika mengerjakan dosa besar, benar akan mendapatkan siksaan, tetapi bukan dalam neraka, dan kemudian akan masuk surga. Selain itu mereka berpendapat bahwa yang diwajibkan bagi setiap orang islam ialah mengetahui Allah dan Rasul-Nya, mengetahui haram membunuh orang Islam dan percaya kepada apa yang diwahyukan Allah . Orang yang tidak mengetahui ini tidak diampuni dosanya. Disamping itu, orang islam tidak wajib mengetahuinya. Sedangkan jika seseorang muslim mengerjakan sesuatu yang haram dengan tidak mengetahui bahwa itu haram, ia dimaafkan. 4. Al-Ajaridiyah Mereka adalah pengikut dari Abd Al-Karim Ibn Ajrad yang menurut Al- Syahrastani merupakan salah satu teman dari Atiah Al-Hanafi. Menurut paham mereka berhijrah bukanlah merupakan kewajiban sebagai diajarkan oleh Nafi’ Ibn Al-Azraq dan Najdah, tetapi hanya merupakan kebajikan. Kaum Ajaridah boleh tinggal diluar daerah kekuasaan mereka dengan tidak dianggap menjadi kafir. Harta boleh dijadikan rampasan perang hanyalah harta orang yang telah mati. 5. Al-Sufriah Pemimpin golongan ini ialah Ziad Ibn Al-Asfar. Dalam paham mereka dekat sama dengan golongan Al-Azariqah. Diantara prinsip mereka adaala pelaku dosa besar adalah musyrik, namun ada diantara mereka yang mengatakan bahwa setiap pelaku dosa sudah disediakn had-nya dalam Syari’ah, pelakunya tidak dikatakan musyrik, tetapi dinamakan sesuai dengan dosa yang mereka lakukan 6. Al-Ibadiyah Golongan ini merupakan golongan yang paling beda dari seluruh golongan Khawarij. Namanya diambil dari Abdullah Ibn Ibad yang pada tahun 686 M. memisahkan diri dari golongan Al-Azariqah.

D. Tokoh-tokoh dan Pemikiran Kelompok Khawarij