Hasil analisis Korelasi Temuan Penelitian 1. Implementasi Seritifikasi x Guru di Jawa Barat

109

a. Hasil analisis Korelasi

Untuk mencari koefisien korelasi yaitu keterhubungan antara variabel X dengan variabel Y 1 dan variabel Y 2 digunakan rumus korelasi Spearman Rank rho. Penggunaan rumus ini dikarenakan data berdistribusi tidak normal. Perhitungan korelasi Spearman Rank menggunakan bantuan Program SPSS.17.0 for windows dengan hasil perhitungan sebagai berikut: Tabel 5.13 Hasil penghitungan korelasi variable X terhadap Y 1 Correlations SERTIFIKASI GURU PROFESIONALISME GURU Spearmans rho SERTIFIKASI GURU Correlation Coefficient 1.000 .189 Sig. 2-tailed . .047 N 111 111 PROFESIONALISME GURU Correlation Coefficient .189 1.000 Sig. 2-tailed .047 . N 111 111 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Tabel 5.13 menunjukkan angka korelasi antara variable sertifikasi guru terhadap profesionalisme sebesar 0, 189. Sedangkan untuk korelasi antara variable sertifikasi guru dengan mutu pembelajaran dapat dilihat pada tabel 5.14 sebagai berikut ini. 110 Tabel 5.14 Hasil penghitungan korelasi variable X terhadap Y 2 Correlations SERTIFIKASI GURU MUTU PEMBELAJARAN Spearmans rho SERTIFIKASI GURU Correlation Coefficient 1.000 .192 Sig. 2-tailed . .044 N 111 111 MUTU PEMBELAJARAN Correlation Coefficient .192 1.000 Sig. 2-tailed .044 . N 111 111 . Correlation is significant at the 0.05 level 2-tailed. Angka korelasi antara variable sertifikasi guru dengan mutu pembelajaran sebesar 0,192. Tabel 5.15 Hasil penghitungan korelasi variable Y 1 terhadap Y 2 Correlations PROFESIONALISME GURU MUTU PEMBELAJARAN Spearmans rho PROFESIONALISME GURU Correlation Coefficient 1.000 .754 Sig. 2-tailed . .000 N 111 111 MUTU PEMBELAJARAN Correlation Coefficient .754 1.000 Sig. 2-tailed .000 . N 111 111 Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. 111 Angka korelasi variable profesionalisme guru terhadap mutu pembelajaran menunjukkan nilai sebesar 0,754. Untuk mengetahui, apakah angka korelasi itu kuat atau rendah, peneliti selanjutnya menafsirkan besarnya koefisien korelasi dengan klasifikasi yang diperoleh dari Sugiono 2007:257 sebagai berikut: Tabel 5. 16 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi menurut Sugiono Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.00 – 0.199 Sangat rendah 0.20 – 0.399 Rendah 0.40 – 0.599 Sedang 0.60 – 0.799 Kuat 0.80 – 1.000 Sangat kuat Berdasarkan perhitungan korelasi antara variabel X terhadap Y 1 , variabel X terhadap Y 2 dan Y 1 terhadap Y 2 dengan program SPSS.17.0 for windows diperoleh nilai koefisien korelasi untuk variabel X dan Y 1 sebesar 0,189. Nilai koefisien korelasi variabel X terhadap Y 2 sebesar 0,192. Dan koefisien korelasi Y 1 terhadap Y 2 sebesar 0,754. Apabila hasil penghitungan korelasi tersebut dikonsultasikan atau dibandingkan dengan pedoman interpretasi koefisien korelasi dari Sugiono berada pada kategori sangat rendah, kecuali korelasi antara variable Y 1 terhadap Y 2 berada dalam kategori kuat. 112

B. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Gambaran Sertifikasi bagi guru-guru SMP di Jawa Barat

Berdasarkan hasil uji kecenderungan penelitian yang dihitung melalui uji kecenderungan didapatkan hasil rata-rata skor sebesar 3,03 dengan kategori baik. Kategori baik dilihat dari kondisi guru dalam memahami tujuan dan manfat program sertifikasi bagi profesi keguruan, pola seperti apa yang diikuti guru untuk sampai pada dinyatakan sebagai guru professional lulus program sertifikasi, dan seperti tingkat pemahaman dan pengalaman guru dalam menjalani prosedur atau tahap demi tahap pelaksanaan program sertifikasi. Program sertifikasi sebagai program yang dikategorikan spektakuler bagi profesi guru menyita banyak perhatian guru, terutama dengan kesejahteraan yang akan diterima oleh guru manakala ia telah lulus sertifikasi. Hal ini sebagaimana dinyatakan dalam Undang-undang No. 74 tahun 2008 Bab III mengenai ―hak‖ pasal 15 yang menyatakan : 1 Tunjangan profesi diberikan kepada Guru yang memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. memiliki satu atau lebih Sertifikat Pendidik yang telah diberi satu nomor registrasi Guru oleh Departemen; b. memenuhi beban kerja sebagai Guru; c. mengajar sebagai Guru mata pelajaran danatau Guru kelas pada satuan pendidikan yang sesuai dengan peruntukan Sertifikat Pendidik yang dimilikinya; d. terdaftar pada Departemen sebagai Guru Tetap; e. berusia paling tinggi 60 enam puluh tahun; dan f. tidak terikat sebagai tenaga tetap pada instansi selain satuan pendidikan tempat bertugas. Lebih lanjut Pasal 17, khususnya ayat 1 yang mengungkapkan: 1 Guru Tetap pemegang Sertifikat Pendidik berhak mendapatkan tunjangan profesi apabila mengajar di satuan pendidikan yang rasio minimal jumlah peserta didik terhadap Gurunya sebagai berikut: a. untuk TK, RA, atau yang sederajat 15:1; b. untuk SD atau yang sederajat 20:1;