Radiografi Intraoral Radiografi ekstraoral

3. Evaluasi hasil perawatan Untuk melihat keberhasilan perawatan yang telah dilakukan, maka dilakukan radiografi, misalnya: untuk mengetahui apakah pengisian saluran akar sudah sempurna apakah apeks gigi telah menutup.

2.3 Radiografi Kedokteran gigi

Radiografi di kedokteran gigi ada dua macam yaitu radiografi intra oral dan radiografi ekstraoral. 7

2.3.1 Radiografi Intraoral

Radiografi intraoral adalah radiografi yang memperlihatkan gigi dan struktur disekitarnya, dengan cara menempatkan filmnya didalam rongga. Pemeriksaan intraoral merupakan pokok dari dental radiografi. Jenis-jenis radiografi intraoral: 1. Radiografi periapikal Pemeriksaan radiografi periapikal merupakan teknik pemeriksaan radiografi yang paling rutin dilakukan di kedokteran gigi. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memeriksa gigi crown dan root serta jaringan disekitarnya. Teknik yang digunakan adalah paralleling dan bisecting. Indikasi radiografi periapikal adalah: 7,9 1. Untuk mendeteksi adanya infeksi atau inflamasi periapikal. 2. Penilaian status periodontal. 3. Pasca trauma gigi dan melibatkan tulang alveolar. 4. Dugaan adanya gigi yang tidak erupsi dan letaknya. 5. Penilaian morfologi akar sebelum ekstraksi. 6. Perawatan endodontik. 7. Penilaian sebelum dilakukan tindakan operasi dan penilaian pasca operasi apikal. 8. Mengevaluasi kista radikularis secara lebih akurat dan lesi lain pada tulang alveolar. 9. Evaluasi pasca pemasangan implant. 2. Radiografi interproksimal bitewing Teknik radiografi bitewing bertujuan untuk memeriksa crown, crest alveolar di maksila dan mandibula dalam satu film. Pada teknik bitewing, film ditempatkan sejajar dengan crown gigi-gigi Universitas Sumatera Utara di maksila dan mandibula. Kemudian pasien disuruh menggigit bite tab atau bitewing film holder dan sinar diarahkan menembus kontak gigi dengan angulasi vertikal +10 ◦. 2 3. Radiografi Oklusal Radiografi oklusal bertujuan untuk melihat area yang lebih luas lagi yaitu maksila atau mandibula dalam satu film. Film yang digunakan adalah film khusus. 7

2.3.2 Radiografi ekstraoral

Merupakan pemeriksaan radiografi yang lebih luas dari kepala dan rahang. Radiografi ini menggunakan film khusus yang diletakkan di luar mulut. Macam-macam radiografi ekstraoral: 7 1. Panoramik Radiografi panoramik digunakan untuk melihat perluasan suatu lesitumor, fraktur rahang, fase gigi bercampur. Panoramik akan memperlihatkan daerah yang lebih luas dibandingkan intraoral yaitu rahang bawah dalam satu film. Pada panoramik, film dan sinar-X bergerak mengelilingi pasien dimana cara kerja ini berbeda dengan radiografi intraoral. Pasien duduk atau berdiri, tergantung dari tipe panoramik yang tersediayang digunakan. 3 2. Lateral jaw Radiografi lateral jaw digunakan untuk melihat keadaan disekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka. 3. lateral cephalometric 2 Radiografi lateral cephalometric digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma suatu penyakit, serta kelainan pertumbuhan dan perkembangan. Teknik ini juga digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras. 4. Postero-anterior 2 Radiasi proyeksi postero-anterior digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Teknik ini juga memberikan gambaran struktur wajah antara lain yaitu sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanalis, dan orbita. 5. Proyeksi Waters 2 Digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sutura zigomatikum frontalis, dan rongga nasal. 2 Universitas Sumatera Utara 6. Proyeksi submentovertec Digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila dan arcus zigomatikus. 2

2.4 Bahaya Radiasi