Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia di SMP Negeri 30 Medan

(1)

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN Saya Nur Rizqi Maimunah S adalah mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan perawat di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Saya sedang mengadakan penelitian berjudul “Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia di SMP Negeri 30 Medan”. Saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian dalam penelitian ini.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan.

Dalam penelitian ini Saudara akan diberikan kuesioner yang berisi pernyataan mengenai pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam menjaga kebersihan alat genetalia. Penelitian ini bersifat sukarela dan tidak akan memberikan dampak yang membahayakan. Semua informasi yang Saudara berikan akan dirahasiakan dan hanya digunakan dalam penelitian ini. Bila data Saudara dipublikasikan, kerahasiaannya tetap akan dijaga. Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kesediaan Saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur dan tanpa tekanan.

Manfaat menjadi subjek penelitian ini adalah Saudara memperoleh informasi bagaimana menjaga kebersihan alat genetalia dan mengetahui akibat yang timbul jika tidak menjaga kebersihan alat genitalia sehingga Saudara memiliki perilaku yang baik dalam menjaga kebersihan alat genetalia.

Jika saudara bersedia, Lembar Persetujuan Menjadi Responden Penelitian terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan. Perlu diketahui bahwa surat kesediaan tersebut tidak mengikat dan Saudara dapat mengundurkan diri dari penelitian ini selama penelitian berlangsung.

Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi, dan kesediaan waktu Saudara dalam penelitian ini, saya ucapkan terimakasih.

Peneliti,


(2)

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, bersedia menjadi subjek penelitian dalam penelitian yang berjudul “Perilaku Remaja Putri dalam Menjaga Kebersihan Alat Genitalia di SMP Negeri 30 Medan”.

Saya sudah membaca semua keterangan tentang tujuan, resiko, manfaat, dan hak-hak saya sebagai subjek penelitian. Dan saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan membahayakan diri saya sendiri. Identitas dan jawaban yang akan saya berikan terjamin kerahasiaannya dan hanya diperlukan sebagai bahan penelitian.

Demikian surat pernyataan ini saya tanda tangani secara sadar dan tanpa suatu paksaan.

Medan,

Responden


(3)

Lampiran 3

KUESIONER PERILAKU REMAJA PUTRI DALAM MENJAGA KEBERSIHAN ALAT GENITALIA

I. Identitas Responden No. Responden :

Usia :

Tingkat Pendidikan : Kelas VII SMP Kelas VIII SMP Kelas IX SMP II. Pengetahuan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban pertanyaan sesuai dengan pengetahuan anda tanpa melihat catatan atau bertanya pada responden lain.

1. Pengertian menjaga kebersihan alat kelamin adalah ....

a. Membersihkan cairan yang keluar dari organ reproduksi dan bau dari vagina untuk mencegah infeksi dan meningkatkan kenyamanan.

b. Keadaan sejahtera fisik, mental, dan sosial secara utuh yang tidak semata- mata bebas dari penyakit yang berkaitan dengan sistem reproduksi.

c. Suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda- tanda suatu penyakit.

d. Tidak tahu

2. Salah satu tujuan menjaga kebersihan alat kelamin adalah .... a. Menjaga kesehatan mental

b. Mencegah terjadinya infeksi dan masalah organ reproduksi c. Membuat menstruasi menjadi lancar

d. Tidak tahu

3. Membersihkan alat kelamin sebaiknya menggunakan .... a. Cairan antiseptik (seperti sabun sirih)

b. Sabun mandi c. Air bersih d. Tidak tahu

4. Cara membasuh alat kelamin dengan benar adalah .... a. Membasuh dari arah depan (vagina) ke belakang (anus) b. Bebas membasuh dari arah mana saja

c. Membasuh dari arah belakang (anus) ke depan (vagina) d. Tidak tahu

5. Sebaiknya setelah buang air kecil atau besar yang kita lakukan adalah .... a. Membasuh alat kelamin dengan air dan langsung memakai celana dalam


(4)

b. Membasuh alat kelamin dengan cairan pembersih vagina kemudian mencuci tangan

c. Membasuh alat kelamin dengan air kemudian dikeringkan dan mencuci tangan

d. Tidak tahu

6. Alat kelamin sebaiknya dikeringkan menggunakan .... a. Tisu basah

b. Tisu kering atau handuk bersih c. Celana dalam yang dipakai d. Tidak tahu

7. Berapa kali dalam sehari celana dalam sebaiknya diganti .... a. Minimal 2 kali dalam sehari

b. Satu hari sekali c. Dua hari sekali d. Tidak tahu

8. Bahan celana dalam sebaiknya terbuat dari .... a. Satin

b. Sintetik

c. Mudah menyerap (katun) d. Tidak tahu

9. Saat darah menstruasi banyak sebaiknya penggantian pembalut dilakukan setiap ....

a. 3 sampai 4 jam sekali dalam sehari b. 12 jam sekali dalam sehari

c. 1 kali dalam sehari d. Tidak tahu

10.Saat hari terakhir menstruasi sebaiknya penggantian pembalut dilakukan setiap ....

a. 2 kali dalam sehari b. 3 kali dalam sehari c. 1 kali dalam sehari d. Tidak tahu

11.Ciri pembalut yang baik dan aman digunakan adalah ....

a. Lembut, dapat menyerap dengan baik, dan tidak mengandung bahan yang dapat menimbulkan iritasi.

b. Pembalut yang mengandung wewangian yang mempunyai aroma tertentu. c. Pembalut yang tipis, mengandung bahan gel dan antibakteri.

d. Tidak tahu

12.Sebelum menyentuh vagina yang sebaiknya dilakukan adalah .... a. Mencuci tangan terlebih dahulu


(5)

b. Menyemprot vagina sampai ke dalam c. Menyiram vagina dengan air

d. Tidak tahu

13.Tujuan memotong rambut pada alat kelamin ketika sudah panjang adalah .... a. Menghindari timbulnya bakteri pada vagina dan menghindari kelembaban b. Mencegah rasa gatal dan menghilangkan bau pada vagina

c. Menimbulkan kenyamanan pada vagina d. Tidak tahu

14.Pantyliner dapat digunakan sesuai kebutuhan. Kapan waktu yang tepat untuk penggunaan pantyliner ....

a. Pada saat menstruasi sedang banyak

b. Pada saat mengalami keputihan yang banyak sekali c. Setiap hari

d. Tidak tahu

15.Jika terlalu sering menggunakan pantyliner (pembalut tipis) dapat menyebabkan ....

a. Kenyamanan b. Lembab dan gatal c. Kebersihan d. Tidak tahu

16.Jenis celana dalam dan luar yang baik digunakan adalah .... a. Celana yang longgar

b. Celana yang ketat

c. Celana yang berpori-pori rapat d. Tidak tahu

17.Membasuh alat kelamin sebaiknya menggunakan air yang berasal dari .... a. Air yang berada dalam ember atau bak

b. Air yang mengalir langsung dari keran c. Air yang berasal dari tampungan air hujan d. Tidak tahu

18.Akibat kurang menjaga kebersihan alat kelamin adalah....

a. Keputihan, infeksi radang panggul, vaginistis, dan kanker rahim b. Demam

c. Kenyamanan dan kebersihan d. Tidak tahu


(6)

III. Sikap

Plihlah hanya satu jawaban dari setiap pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kotak yang tersedia sesuai pilihan jawaban anda. Dengan keterangan :

Sangat Setuju (SS) : Jika anda sangat setuju dengan pernyataan tersebut Setuju (S) : Jika anda setuju dengan pernyataan tersebut.

Tidak Setuju (TS) : Jika anda tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

No. Pernyataan SS S TS

1. Saya menjaga kebersihan alat kelamin untuk mencegah terjadinya infeksi dan masalah kesehatan organ reproduksi. 2. Saya tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum

menyentuh vagina.

3. Saya membasuh alat kelamin dari arah depan (vagina) ke arah belakang (anus).

4. Saya menggunakan cairan pembersih vagina, seperti sabun sirih atau sejenisnya untuk membersihkan alat kelamin. 5. Saya menggunakan air yang berada dalam ember/bak untuk

membersihkan alat kelamin pada saat buang air kecil atau besar.

6. Saya menggunakan handuk secara bergantian untuk mengeringkan alat kelamin setelah mandi.

7. Saya menggunakan tisu yang mengandung wewangian untuk menghilangkan bau pada daerah kemaluan.

8. Saya menaburkan bedak pada area alat kelamin sebelum menggunakan celana dalam.

9. Saya mengganti celana dalam minimal 1 kali sehari.

10. Saya menggunakan celana luar dan celana dalam yang ketat. 11. Saya menggunakan celana dalam berbahan selain katun

(mudah menyerap).

12. Bila saya menggunakan celana dalam yang berbahan katun (mudah menyerap) dapat menyebabkan daerah kemaluan menjadi panas dan lembab.

13. Saya mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak. 14. Saya mengeringkan alat kelamin setelah buang air kecil atau

besar.

15. Saat menstruasi tinggal sedikit, saya mengganti pembalut cukup 1 kali sehari.


(7)

16. Sayamenggunakan pantyliner (pembalut tipis) setiap hari. 17. Saya memotong rambut alat kelamin ketika sudah panjang. 18. Saya membersihkan alat kelamin apabila selesai buang air

kecil atau besar maupun saat mandi dan mencuci tangan sesudah membersihkan kelamin.

IV.Tindakan

Plihlah hanya satu jawaban dari setiap pernyataan dengan memberikan tanda (√) pada kotak yang tersedia sesuai pilihan jawaban anda. Dengan keterangan :

Ya : Jika anda melakukan pernyataan tersebut dalam keseharian Tidak : Jika anda tidak melakukan pernyataan tersebut dalam keseharian.

No. Pernyataan Ya Tidak

1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh alat kelamin.

2. Menggunakan air yang berada dalam ember/bak untuk membersihkan alat kelamin pada saat buang air kecil atau besar.

3. Membersihkan alat kelamin dengan cara membasuh dari arah arah belakang (anus) ke arah depan (vagina).

4. Memakai langsung celana dalam tanpa mengeringkan alat kelamin terlebih dahulu.

5. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari. 7. Menaburkan bedak sebelum memakai celana dalam. 7. Menggunakan celana luar dan celana dalam yang ketat. 8. Menggunakan celana dalam berbahan katun (mudah

menyerap).

9. Menggunakan cairan pembersih vagina untuk membersihkan alat kelamin.

10. Menggunakan pembalut yang berbahan lembut, menyerap dengan baik, dan tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan alergi.

11. Mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak.

12. Mengganti pembalut hanya 1 kali sehari pada saat menstruasi tinggal sedikit.

13. Menggunakan pantyliner (pembalut tipis) setiap hari. 14. Mengganti pantylinerhanya 1 kali sehari.


(8)

15. Memotong rambut alat kelamin ketika sudah panjang.

16. Menggunakan sabun mandi untuk membersihkan alat kelamin. 17. Menggunakan tisu yang mengandung parfum untuk

mengeringkan alat kelamin.

18. Menggunakan handuk secara bergantian untuk mengeringkan alat kelamin setelah mandi.


(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

Lampiran 9

Reliability Kuesioner Pengetahuan

Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 59.77 48.116 .448 .767 VAR00002 59.63 49.137 .630 .770 VAR00003 60.43 46.461 .460 .762 VAR00004 59.97 47.413 .328 .768 VAR00005 59.97 46.171 .595 .757 VAR00006 59.70 48.700 .443 .769 VAR00007 59.67 48.782 .526 .769 VAR00008 59.87 45.430 .548 .756 VAR00009 59.83 47.937 .304 .770 VAR00010 60.37 45.964 .552 .758 VAR00011 59.63 49.137 .630 .770 VAR00012 59.97 46.999 .376 .766 VAR00013 60.20 43.131 .649 .745 VAR00014 60.07 45.099 .459 .759 VAR00015 60.03 46.585 .375 .765 VAR00016 60.17 47.316 .320 .769 VAR00017 59.93 50.616 -.006 .782 VAR00018 59.67 50.782 .000 .779 Scor Total 31.13 22.947 .745 .801

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .776 19


(17)

Reliability Kuesioner Sikap

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 88.53 63.223 .177 .713 VAR00002 88.50 62.466 .365 .708 VAR00003 89.17 59.454 .463 .695 VAR00004 89.50 62.672 .089 .717 VAR00005 89.17 60.006 .404 .699 VAR00006 88.93 58.823 .481 .693 VAR00007 88.97 59.620 .371 .699 VAR00008 88.63 61.344 .414 .703 VAR00009 88.57 61.289 .390 .703 VAR00010 88.67 62.506 .160 .712 VAR00011 89.27 59.582 .373 .699 VAR00012 88.67 64.437 -.045 .720 VAR00013 88.67 60.989 .445 .701 VAR00014 89.00 58.483 .521 .691 VAR00015 88.90 58.438 .569 .689 VAR00016 88.70 62.079 .232 .709 VAR00017 89.10 60.024 .298 .703 VAR00018 88.63 60.861 .407 .701 Skortotal 45.63 17.895 .989 .688

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .714 19


(18)

Reliability Kuesioner Tindakan

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0 Excludeda 0 .0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items .705 19

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted VAR00001 29.13 22.809 .480 .695 VAR00002 29.40 21.972 .341 .690 VAR00003 29.40 20.731 .643 .668 VAR00004 29.27 22.478 .294 .695 VAR00005 29.13 23.499 .083 .706 VAR00006 29.23 22.461 .335 .693 VAR00007 29.40 20.731 .643 .668 VAR00008 29.37 22.378 .258 .696 VAR00009 29.37 21.895 .376 .688 VAR00010 29.17 23.592 .009 .708 VAR00011 29.17 22.902 .293 .698 VAR00012 29.37 21.344 .513 .678 VAR00013 29.23 23.082 .144 .703 VAR00014 29.33 21.678 .453 .683 VAR00015 29.20 24.028 -.148 .716 VAR00016 29.27 22.478 .294 .695 VAR00017 29.10 23.679 .000 .707 VAR00018 29.27 22.202 .373 .690 Scor total 15.00 6.483 .984 .666


(19)

Lampiran 10 Frekuensi Umur

Umur

N Valid 82

Missing 0

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 15 32 39.0 39.0 39.0

14 17 20.7 20.7 59.8

13 28 34.1 34.1 93.9

12 5 6.1 6.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

Frekuensi Pendidikan Statistics

pendidikan

N Valid 82

Missing 0

pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid kelas 9 28 34.1 34.1 34.1

kelas 8 25 30.5 30.5 64.6

kelas 7 29 35.4 35.4 100.0 Total 82 100.0 100.0


(20)

Frekuensi Perilaku Statistics

perilaku skor

N Valid 82 82

Missing 0 0

Mean 82.55 1.41

Std. Deviation 10.842 .496

Frequency Table

perilaku

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 50 1 1.2 1.2 1.2

59 1 1.2 1.2 2.4

60 2 2.4 2.4 4.9

69 1 1.2 1.2 6.1

70 3 3.7 3.7 9.8

71 1 1.2 1.2 11.0

72 2 2.4 2.4 13.4

73 4 4.9 4.9 18.3

74 6 7.3 7.3 25.6

75 2 2.4 2.4 28.0

76 3 3.7 3.7 31.7

77 3 3.7 3.7 35.4

78 5 6.1 6.1 41.5

79 2 2.4 2.4 43.9

80 3 3.7 3.7 47.6

83 3 3.7 3.7 51.2

84 4 4.9 4.9 56.1

85 4 4.9 4.9 61.0

86 5 6.1 6.1 67.1

87 2 2.4 2.4 69.5

88 2 2.4 2.4 72.0

90 1 1.2 1.2 73.2

91 2 2.4 2.4 75.6

92 2 2.4 2.4 78.0

93 1 1.2 1.2 79.3

94 2 2.4 2.4 81.7

95 1 1.2 1.2 82.9

96 1 1.2 1.2 84.1

97 4 4.9 4.9 89.0

98 4 4.9 4.9 93.9

99 2 2.4 2.4 96.3

100 1 1.2 1.2 97.6

101 2 2.4 2.4 100.0


(21)

Pengetahuan

Frequencies

Statistics

pengetahuan skor

N Valid 82 82

Missing 0 0

Frequency Table

pengetahuan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 12 1 1.2 1.2 1.2

19 1 1.2 1.2 2.4

20 2 2.4 2.4 4.9

21 6 7.3 7.3 12.2

22 7 8.5 8.5 20.7

23 13 15.9 15.9 36.6

24 18 22.0 22.0 58.5

30 1 1.2 1.2 59.8

31 2 2.4 2.4 62.2

32 13 15.9 15.9 78.0

33 4 4.9 4.9 82.9

34 14 17.1 17.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

skor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 34 41.5 41.5 41.5

cukup 47 57.3 57.3 98.8

kurang 1 1.2 1.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

Skor perilaku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid baik 48 58.5 58.5 58.5

cukup 34 41.5 41.5 100.0


(22)

REQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p 16 p17 p18

/STATISTICS=STDDEV MEAN /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Frequency Table

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 1 1.2 1.2 1.2

salah 9 11.0 11.0 12.2

benar 72 87.8 87.8 100.0

Total 82 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid salah 7 8.5 8.5 8.5

benar 75 91.5 91.5 100.0

Total 82 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 12 14.6 14.6 14.6

salah 54 65.9 65.9 80.5

benar 16 19.5 19.5 100.0

Total 82 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 15 18.3 18.3 18.3

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 N Valid 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 2 1.91 1.05 1.34 2 1.66 1.93 1.41 1.62 .78 2 1.72 .96 1.15 1.41 1.15 1.34 1.91 Std. Deviation 0 0 .586 1 1 1 0 .845 .714 .588 0 1 1 .944 1 1 1 .391


(23)

salah 24 29.3 29.3 47.6

benar 43 52.4 52.4 100.0

Total 82 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 8 9.8 9.8 9.8

salah 23 28.0 28.0 37.8

benar 51 62.2 62.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 9 11.0 11.0 11.0

salah 10 12.2 12.2 23.2

benar 63 76.8 76.8 100.0

Total 82 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 3 3.7 3.7 3.7

benar 79 96.3 96.3 100.0

Total 82 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 19 23.2 23.2 23.2

salah 10 12.2 12.2 35.4

benar 53 64.6 64.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 11 13.4 13.4 13.4

salah 9 11.0 11.0 24.4

benar 62 75.6 75.6 100.0


(24)

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 25 30.5 30.5 30.5

salah 50 61.0 61.0 91.5

benar 7 8.5 8.5 100.0

Total 82 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 1 1.2 1.2 1.2

salah 1 1.2 1.2 2.4

benar 80 97.6 97.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 9 11.0 11.0 11.0

salah 5 6.1 6.1 17.1

benar 68 82.9 82.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 26 31.7 31.7 31.7

salah 33 40.2 40.2 72.0

benar 23 28.0 28.0 100.0

Total 82 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 31 37.8 37.8 37.8

salah 8 9.8 9.8 47.6

benar 43 52.4 52.4 100.0


(25)

p15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 19 23.2 23.2 23.2

salah 10 12.2 12.2 35.4

benar 53 64.6 64.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 24 29.3 29.3 29.3

salah 22 26.8 26.8 56.1

benar 36 43.9 43.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

p17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 17 20.7 20.7 20.7

salah 20 24.4 24.4 45.1

benar 45 54.9 54.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

p18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak tahu 3 3.7 3.7 3.7

salah 1 1.2 1.2 4.9

benar 78 95.1 95.1 100.0


(26)

Sikap

Frequencies

Statistics

sikap skor

N Valid 82 82

Missing 0 0

Frequency Table

sikap

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 29 1 1.2 1.2 1.2

30 3 3.7 3.7 4.9

35 1 1.2 1.2 6.1

36 3 3.7 3.7 9.8

38 2 2.4 2.4 12.2

39 8 9.8 9.8 22.0

40 6 7.3 7.3 29.3

41 8 9.8 9.8 39.0

42 15 18.3 18.3 57.3

46 5 6.1 6.1 63.4

47 12 14.6 14.6 78.0

48 7 8.5 8.5 86.6

49 4 4.9 4.9 91.5

50 5 6.1 6.1 97.6

52 2 2.4 2.4 100.0

Total 82 100.0 100.0

skor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 35 42.7 42.7 42.7

cukup 43 52.4 52.4 95.1

kurang 4 4.9 4.9 100.0


(27)

FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 VAR00018

/STATISTICS=STDDEV MEAN /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Frequency Table

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid setuju 10 12.2 12.2 12.2

sangat setuju 72 87.8 87.8 100.0

Total 82 100.0 100.0

p2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2

setuju 2 2.4 2.4 3.7

sangat setuju 79 96.3 96.3 100.0

Total 82 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 26 31.7 31.7 31.7

setuju 30 36.6 36.6 68.3

sangat setuju 26 31.7 31.7 100.0

Total 82 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 41 50.0 50.0 50.0

setuju 28 34.1 34.1 84.1

sangat setuju 13 15.9 15.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 N Valid 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean 2.88 2.95 2.00 1.66 2.02 2.24 2.50 2.62 2.65 2.65 1.83 2.71 2.46 2.40 1.95 2.61 2.01 2.82 Std. Deviation .329 .268 .801 .741 .860 .840 .758 .678 .674 .616 .814 .533 .757 .682 .800 .698 .745 .420


(28)

p5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 29 35.4 35.4 35.4

setuju 22 26.8 26.8 62.2

sangat setuju 31 37.8 37.8 100.0

Total 82 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 21 25.6 25.6 25.6

setuju 20 24.4 24.4 50.0

sangat setuju 41 50.0 50.0 100.0

Total 82 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 13 15.9 15.9 15.9

setuju 15 18.3 18.3 34.1

sangat setuju 54 65.9 65.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 9 11.0 11.0 11.0

setuju 13 15.9 15.9 26.8

sangat setuju 60 73.2 73.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 9 11.0 11.0 11.0

setuju 11 13.4 13.4 24.4

sangat setuju 62 75.6 75.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 6 7.3 7.3 7.3


(29)

sangat setuju 59 72.0 72.0 100.0

Total 82 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 35 42.7 42.7 42.7

setuju 26 31.7 31.7 74.4

sangat setuju 21 25.6 25.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 3 3.7 3.7 3.7

setuju 18 22.0 22.0 25.6

sangat setuju 61 74.4 74.4 100.0

Total 82 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 13 15.9 15.9 15.9

setuju 18 22.0 22.0 37.8

sangat setuju 51 62.2 62.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 9 11.0 11.0 11.0

setuju 31 37.8 37.8 48.8

sangat setuju 42 51.2 51.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 28 34.1 34.1 34.1

setuju 30 36.6 36.6 70.7

sangat setuju 24 29.3 29.3 100.0


(30)

p16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 10 12.2 12.2 12.2

setuju 12 14.6 14.6 26.8

sangat setuju 60 73.2 73.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 22 26.8 26.8 26.8

setuju 37 45.1 45.1 72.0

sangat setuju 23 28.0 28.0 100.0

Total 82 100.0 100.0

p18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak setuju 1 1.2 1.2 1.2

setuju 13 15.9 15.9 17.1

sangat setuju 68 82.9 82.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

Tindakan

Frequencies

Statistics

tindakan skor

N Valid 82 82

Missing 0 0

Frequency Table

tindakan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 7 2 2.4 2.4 2.4

8 3 3.7 3.7 6.1

9 2 2.4 2.4 8.5


(31)

11 8 9.8 9.8 28.0

12 13 15.9 15.9 43.9

13 17 20.7 20.7 64.6

14 6 7.3 7.3 72.0

15 15 18.3 18.3 90.2

16 3 3.7 3.7 93.9

17 5 6.1 6.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

skor

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 75 91.5 91.5 91.5

Tidak baik 7 8.5 8.5 100.0

Total 82 100.0 100.0

FREQUENCIES VARIABLES=p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 VAR00018

/STATISTICS=STDDEV MEAN /ORDER=ANALYSIS.

Frequencies

Statistics

p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 p8 p9 p10 p11 p12 p13 p14 p15 p16 p17 p18 N Valid 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82 82

Missing 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Mean .98 .33 .50 .80 .95 .84 .76 .79 .34 .98 .90 .35 .88 .74 .68 .52 .84 .52 Std. Deviation .155 .473 .503 .399 .217 .367 .432 .408 .477 .155 .299 .481 .329 .439 .468 .502 .367 .502

Frequency Table

p1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 2.4 2.4 2.4

ya 80 97.6 97.6 100.0


(32)

p2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 55 67.1 67.1 67.1

ya 27 32.9 32.9 100.0

Total 82 100.0 100.0

p3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 41 50.0 50.0 50.0

ya 41 50.0 50.0 100.0

Total 82 100.0 100.0

p4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 16 19.5 19.5 19.5

ya 66 80.5 80.5 100.0

Total 82 100.0 100.0

p5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 4 4.9 4.9 4.9

ya 78 95.1 95.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

p6

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 13 15.9 15.9 15.9

ya 69 84.1 84.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

p7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 20 24.4 24.4 24.4

ya 62 75.6 75.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 17 20.7 20.7 20.7


(33)

ya 65 79.3 79.3 100.0 Total 82 100.0 100.0

p9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 54 65.9 65.9 65.9

ya 28 34.1 34.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

p10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 2 2.4 2.4 2.4

ya 80 97.6 97.6 100.0

Total 82 100.0 100.0

p11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid tidak 8 9.8 9.8 9.8

ya 74 90.2 90.2 100.0

Total 82 100.0 100.0

p12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 53 64.6 64.6 64.6

ya 29 35.4 35.4 100.0

Total 82 100.0 100.0

p13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 10 12.2 12.2 12.2

ya 72 87.8 87.8 100.0

Total 82 100.0 100.0

p14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 21 25.6 25.6 25.6

ya 61 74.4 74.4 100.0


(34)

p15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 26 31.7 31.7 31.7

ya 56 68.3 68.3 100.0

Total 82 100.0 100.0

p16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 39 47.6 47.6 47.6

ya 43 52.4 52.4 100.0

Total 82 100.0 100.0

p17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 13 15.9 15.9 15.9

ya 69 84.1 84.1 100.0

Total 82 100.0 100.0

p18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid tidak 39 47.6 47.6 47.6

ya 43 52.4 52.4 100.0


(35)

Lampiran 11

JADWAL PENELITIAN

Kegiatan September Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Mengajukan judul

Menetapkan judul

Penyusunan proposal penelitian

Menyerahkan proposal penelitian

Mengajukan sidang proposal

Sidang proposal

Revisi proposal

Uji validitas

Uji reliabilitas

Pengumpulan data

Pengolahan data dan analisa data

Penyusunan laporan skripsi

Pengajuan sidang

skripsi

Sidang skripsi

Revisi

Mengumpulkan skripsi


(36)

Lampiran 12

PENGELUARAN DANA PENELITIAN 1. Proposal

Penelurusan literatur dari internet Rp 100.000,- Pencetakan literatur dari internet Rp 50.000,-

Fotokopi literatur dari buku Rp 100.000,-

Pencetakan proposal Rp 80.000,-

Penggandaan dan penjilidan proposal Rp 50.000,- 2. Pengumpulan data

Administrasi surat perizinan penelitian Rp 50.000,-

Transportasi Rp 50.000,-

Penggandaan kuesioner dan lembar persetujuan responden Rp 60.000,- 3. Analisa data dan penyusunan laporan

Pencetakan skripsi Rp 60.000,-

Penggandaan dan penjilidian skripsi Rp 100.000,- CD

Total Rp 710.000,-


(37)

(38)

(39)

Lampiran 15

DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama : Nur Rizqi Maimunah S

Tempat tanggal lahir : Medan, 13 Juni 1993 Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan Flamboyan 9 No. 10 Medan Email : nrizqi48@yahoo.com

Riwayat pendidikan : 1. TK. Almuntazhar (1998-1999)

2. SD Percobaan Negeri Medan (1999-2005) 3. SMP Negeri 30 Medan (2005-2008) 4. SMA Negeri 2 Medan (2008-2011) 5. S1 Ilmu Keperawatan USU Medan (2011-sekarang)


(40)

Daftar Pustaka

Azwar, S. (2005). Sikap manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Bobak, Lowdermilk, dan Jensen. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas (Edisi 4),Alih Bahasa Maria A. Wijayati, Peter I. Anugerah. Jakarta : EGC Budiman dan Riyanto, A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan

Sikap dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.

Danim, S. (2004). Metode Penelitian untuk Ilmu-ilmu Prilaku. Jakarta: Bumi Aksara.

Dariyo, A. (2004). Psikologi Perkembangan Remaja. Bogor: Ghalia Indonesia. Dayakisni, T., Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press.

Handayani, R. (2010). Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Remaja Putri Tentang Higienis Pada Saat Menstruasi Di SMK Negeri 8 Medan. Diambil pada 11 Oktober 2014, dari

Hidayat, A. A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

http://repository.usu.ac.id/

Jong, V., Sarake, M., Salmah, U. (2012). Faktor yang Berhubungan dengan Tindakan Menjaga Kebersihan Alat Reproduksi Bagian Luar pada Siswi di SMAN 2 Ambon Tahun 2012. Diambil pada 11 Oktober 2014.

Kholid, A. (2014). Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya untuk Mahasiswa dan Praktisi Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kozier, Erb, Berman, dan Snyder. (2004). Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and Practice. Seventh Edition. New Jersey: Pearson Education.Inc.

Maulana, H. (2009). Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC.

Mubarak, I.W., Chayatin, N., Rozikin, K., Supradi. (2007). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar dalam Pendidikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Noor, J. (2011). Metodologi Penelitian: Skripsi, Tesis, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana.

Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.


(41)

Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Cipta.

Nursalam. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawaatan. Jakarta: Salemba Medika.

Pollit, D. F., & Hungler, B. P. (2002). Nursing Research: Principles and Methods: Philadelpia: J.B. Lippincott Company.

Poltekkes Depkes. (2012). Kesehatan Remaja: Problem dan Solusinya. Jakarta: Salemba Medika.

Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktik (4 ed., Vol.1). (D. Yulianti, penyunting, dan Y. Asih, Penerjemah). Jakarta: EGC.

Pribakti, B. (2010). Panduan Praktis Kesehatan Reproduksi Wanita: Tips dan Trik Merawat Organ Intim. Jakarta: Sagung Seto.

Price, S. A dan Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi Clinical Concepts of Desiase Process, Edisi 6, Vol 2, Alih bahasa Brahm U. Jakarta: EGC.

Safira, S. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Perawatan Organ Reproduksi Wanita dan Angka Keluhan Keputihan Pada Remaja Putri di SMA Negeri 1 Bogor. Diambil pada 13 september 2014, dari

Setiawati, S. dan Dermawan, A.C. (2008). Proses Pembelajaran dalam Pendidikan Kesehatan. Jakarta: Trans Info Media.

Sevil, S., Kevser, O., Aleattin, U., Dilek, A., dan Tijen, N. (2013). An Evaluation of the Relationship between Genital Hygiene Practices, Genital Infection. Journal of Gynecol Obstet 3 (6), 187.

Sibagariang, E. E., Pusmaika, R., dan Rismalinda. (2010). Kesehatan reproduksi wanita.Jakarta: CV Trans Info Media.

Sunay, D., Kaya, E., Ergun, Y. (2011). Vaginal Douching Behavior of Women and Relationship Among Vaginal Douching and Vaginal Discharge and Demographic Factors. Journal of Turkish Society of Obstetrics and Gynecology, 8 (4), 264-71.

Suryani, E., Widyasih, H. (2010). Psikologi Ibu dan Anak. Yogyakarta: Fitramaya.


(42)

Widyastuti, Y., Rahmawati, A., dan Purnamaningrum, Y. E. (2009). Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.

Yeremia, C. (2012). Gambaran Tingkat Pengetahuan Perawatan Area Genital pada Siswi SMPI Taufiqurrahmn Depok. Diambil pada 17 September


(43)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka konseptual

Kerangka penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan. Peneliti akan meneliti variabel pengetahuan, sikap, dan tindakan dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

Hal ini dapat dilihat dari kerangka penelitian dibawah ini: Skema 3.1. Kerangka konseptual

2. Definisi operasional

Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi:

- Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi pengertian kebersihan alat genitalia, tujuan menjaga kebersihan alat genitalia, cara menjaga kebersihkan alat genitalia, dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan alat genitalia dengan kategori baik, cukup, kurang.

- Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi tujuan menjaga kebersihan alat genitalia dan cara menjaga kebersihan alat genitalia dengan kategori baik, cukup, kurang.

- Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi tindakan untuk menjaga kebersihan alat genitalia dengan kategori baik dan tidak baik.


(44)

Tabel 3.1. Definisi operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia. a. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genetalia

b. Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia c. Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia

Segala sesuatu yang diketahui, tanggapan, dan perbuatan atau kegiatan remaja putri di SMP Negeri 30 Medan dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

Segala sesuatu yang diketahui oleh remaja putri di SMP Negeri 30 Medan tentang menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi: pengertian kebersihan alat genitalia, tujuan menjaga kebersihan alat genitalia, cara menjaga kebersihkan alat genitalia dengan baik dan benar, dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan alat genitalia.

Tanggapan dari remaja putri di SMP Negeri 30 Medan dalam menjaga kebersihan alat genitalia yang meliputi: tujuan menjaga kebersihan alat genitalia dan cara menjaga kebersihan alat genitalia dengan baik dan benar.

Kegiatan yang dilakukan remaja putri di SMP Negeri 30 Medan yang meliputi tindakan dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

Kuesioner Kuesioner Kuesioner Kuesioner Baik (79-108) Cukup (49-78) Kurang (18-48) Baik (25-36) Cukup (13-24) Kurang (0-12) Baik (43-54) Cukup : (31-42) Kurang (18-30) Baik (10-18) Tidak baik (0-9) Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN


(45)

1. Desain penelitian

Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan.

2. Populasi, sampel, dan tehnik sampling 2.1.Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswi di SMP Negeri 30 Medan yang berjumlah 444 orang.

2.2.Sampel

Berdasarkan populasi penelitian maka dalam menentukan besar sample yang diambil dari populasi menggunakan rumus slovin, sebagai berikut:

n =

N

1 +N (�)2

Dimana:

n = Jumlah elemen/anggota sampel N = Jumlah elemen/anggota populasi e = Tingkat kesalahan (10%)

Maka untuk menentukan sampel yang diteliti adalah

n =

444

1+444(0,1)2

=

444

5,44 = 82 orang


(46)

2.3.Tehnik Sampling

Tehnik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

stratifiedrandom samplingyaitu suatu metode pengambilan sampel pada setiap strata (kelas) secara proporsional agar setiap orang memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel serta mewakili setiap kelas (strata). Distribusi frekuensi sampel tiap kelas sebagai berikut:

n

=

��

x n

Keterangan:

�� = Besar sampel pada stratum (kelas) �� = Besar populasi pada stratum (kelas) N = Besar populasi

n = Besar sampel

Jadi distribusi frekuensi sampel setiap kelas adalah: Kelas VII = 155

444

x

82= 29 Kelas VIII =138

444

x

82 = 25 Kelas IX = 151

444

x

82 = 28

Berdasarkan perhitungan, maka jumlah sampel yang diambil dari kelas VII adalah 29 orang, kelas VIII adalah 25 orang, dan kelas IX adalah 28 orang. Disini sampel pada setiap kelas diambil dengan cara pengundian dari absen siswa setiap kelas, dengan kriteria responden sebagai subjek penelitian antara lain:


(47)

a. Remaja putri yang sudah menstruasi. b. Bersedia menjadi responden penelitian. 3. Lokasi dan waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 30 Medan. Alasan memilih SMP tersebut karena belum pernah dilakukan penelitian mengenai kebersihan alat genitalia eksterna dan di sekolah tersebut belum pernah ada penyuluhan kesehatan reproduksi remaja oleh pihak pelayanan kesehatan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari-Juni 2015.

4. Pertimbangan etik

Dalam melakukan penelitian, peneliti mengajukan permohonan izin kepada komite etik Fakultas Keperawatan USU, kemudian mengajukan surat permohonan kepada kepala sekolah SMP Negeri 30 Medan untuk mendapatkan persetujuan penelitian. Setelah mendapatkan persetujuan, peneliti memulai penelitian dengan menekankan masalah etik. Lembar persetujuan diberikan dan dijelaskan kepada responden tentang tujuan, manfaat, resiko, dan hak-hak sebagai subjek penelitian. Bila responden bersedia, maka responden dipersilahkan menandatangani lembar persetujuan (informed concent). Tetapi bila responden tidak bersedia, maka peneliti tidak memaksa dan menghormati hak-hak responden (self determination).

Penelitian ini tidak beresiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikologis. Untuk menjaga kerahasiaan identitas responden, peneliti tidak mencantumkan nama jelas responden pada lembar penelitian melainkan hanya mencantumkan inisial dari responden (anonymity). Dan kerahasiaan informasi mengenai responden dijamin peneliti, hanya kelompok data


(48)

tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian (confidentiality) (Nursalam, 2009).

5. Instrumen penelitian

Instrumen ini terdiri dari dua bagian yaitu kuesioner data demografi dan kuesioner perilaku. Kuesioner perilaku disusun sendiri oleh peneliti dengan berpedoman kepada tinjauan pustaka dan kerangka konsep yang berisikan pernyataan yang terdiri dari 3 bagian yaitu kuesioner pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri.

5.1. Kuesioner data demografi

Instrumen penelitian berisi data demografi responden meliputi usia responden dan pendidikan responden.

5.2.Kuesioner pengetahuan

Kuesioner pengetahuan terdiri dari 18 pertanyaan yang meliputi: pertanyaan mengenai pengertian kebersihan alat genitalia (1), tujuan menjaga kebersihan alat genitalia (2), cara menjaga kebersihkan alat genitalia dengan baik dan benar (3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17), dan akibat yang ditimbulkan jika tidak menjaga kebersihan alat genitalia (18). Kuesioner pengetahuan ini menggunakan multiple choice.

Pada kuesioner pengetahuan ini jawaban benar diberi skor 2, jawaban salah diberi skor 1, dan jawaban tidak tahu diberi skor 0. Total skor terendah adalah 0 dan total skor tertinggi adalah 36.

Maka kategori pengetahuannya yaitu: 1. Pengetahuan baik : 25-36


(49)

2. Pengetahuan cukup : 13-24 3. Pengetahuan kurang : 0-12 5.3.Kuesioner sikap

Kuesioner sikap terdiri dari 18 pernyataan yang meliputi: tujuan menjaga kebersihan alat genitalia (1) dan cara menjaga kebersihan alat genitalia (2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18). Skala yang digunakan adalah skala likertyang terdiri dari 6 pernyataan positif (1, 3, 13, 14, 17, 18) dan 12 pernyataan negatif (2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 15, 16). Setiap pernyataan memiliki 3 kategori jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), dan Tidak Setuju (TS). Apabila pernyataan positif, untuk jawaban sangat setuju diberi skor 3, setuju diberi skor 2, dan tidak setuju diberi skor 1. Apabila pernyataan negatif, untuk jawaban sangat setuju diberi skor 1, setuju 2, dan tidak setuju 3. Jadi total skor terendah adalah 18 dan total skor tertinggi adalah 54.

Maka kategori sikapnya yaitu: 1. Sikap baik : 43-54 2. Sikap cukup : 31-42 3. Sikap kurang : 18-30 5.4.Kuesioner tindakan

Kuesioner tindakan terdiri dari 18 pernyataan yang meliputi: mencuci tangan sebelum menyentuh alat kelamin (1), air yang digunakan untuk membersihkan alat kelamin (2), arah membasuh alat kelamin (3),


(50)

mengeringkan alat kelamin (4), frekuensi mengganti celana dalam (5), penggunaan bedak (6), ukuran celana luar dan celana dalam (7), bahan celana dalam yang digunakan (8), penggunaan cairan pembersih vagina (9), bahan pembalut yang digunakan (10), frekuensi mengganti pembalut (11, 12), penggunaan pantyliner(13), frekuensi mengganti pantyliner(14), memotong rambut kelamin (15), penggunaan sabun (16), bahan tisu yang digunakan (17), dan penggunaan handuk (18). Pengukuran tindakan sebaiknya dengan observasi secara langsung kegiatan yang dilakukan siswi, tetapi pada penelitian ini tidak memungkinkan untuk dilakukan observasi secara langsung karena kegiatan membersihkan alat genitalia merupakan sesuatu hal yang pribadi. Kuesioner ini menggunakan skala Gutmann yang terdiri dari dua kategori yaitu ya dan tidak. Skala ini merupakan skala yang bersifat tegas dan konsisten. Pernyataan dalam kuesioner ini terdiri dari 6 pernyataan positif (1, 5, 8, 10, 11, 15) dan 12 pernyataan negatif (2, 3, 4, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 17,18). Untuk pernyataan positif bernilai 1 untuk jawaban ya dan 0 untuk jawaban tidak. Untuk pernyataan negatif bernilai 0 untuk jawaban ya dan 1 untuk jawaban tidak. Jadi total skor terendah adalah 0 dan total skor tertinggi adalah 15.

Maka kategori tindakannya adalah: 1. Tindakan baik : 10-18 2. Tindakan tidak baik : 0-9


(51)

6. Validitas dan reliabilitas 6.1.Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Instrumen dikatakan valid, jika instrumen itu mampu mengukur apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan tujuan tertentu (Danim, 2004).

Uji validitas kuesioner penelitian ini dilakukan dengan validitas isi. Validitas isi sebuah instrumen adalah validitas yang merujuk sejauh mana instrumen penelitian tersebut mewakili karakteristik yang dikaji. Penelitian tentang validitas isi bersifat subjektif dan keputusan apakah instrumen sudah mewakili atau tidak, didasarkan pada pendapat ahli. Hasil Uji validitas penelitian ini adalah 0,95 dan uji validitas pada instrumen ini dilakukan oleh dosen yang berkompeten dibidang reproduksi.

6.2.Reliabilitas

Test reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat pengukur dikatakan konsisten, jika dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama (Noor, 2011).

Uji reliabilitas ini dilakukan setelah pengumpulan data pada 30 remaja putri yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel. Uji reliabilitas dilakukan di SMP Negeri 31 yang memiliki karakteristik yang sama dengan sampel. Uji reliabilitas ini menggunakan tehnik Cronbach’s Alpha dan hasil yang diperoleh untuk kuesioner pengetahuan remaja putri dalam menjaga


(52)

kebersihan alat genitalia sebesar 0,776. Sedangkan untuk sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia sebesar 0,714. Pada tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia sebesar 0,705. Suatu instrumen dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach’s Alpha> 0,70 (Pollit dan Hungler, 2002). Maka berdasarkan hasil kuesioner tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa kuesioner tersebut akurat untuk pengukuran dalam penelitian ini.

7. Pengumpulan data

Pengambilan data dilakukan setelah proposal penelitian mendapatkan persetujuan dan mendapatkan surat permohonan izin penelitian dari institusi. Setelah mendapatkan izin dari institusi, maka peneliti memohon izin kepada kepala sekolah SMP Negeri 30 untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan izin dari pihak sekolah, peneliti mengumpulkan responden di aula. Setelah responden berkumpul di aula, peneliti menjelaskan tujuan dan manfaat penelitian kepada calon responden dan jika calon responden setuju menjadi sampel penelitian, peneliti mengajukan informed consentuntuk ditandatangani. Selanjutnya menjelaskan cara pengisian kuesioner kepada responden. Peneliti mengingatkan responden agar mengisi kuesioner sesuai dengan apa yang dirasakan/dialami/dilakukan oleh responden dan harus diisi sendiri, dalam pengisian kuesioner waktu yang diberikan selama 15-20 menit. Pada pengisian kuesioner responden terlihat banyak yang bertanya pada temannya. Peneliti mendampingi reponden selama pengisian kuesioner berlangsung. Setelah


(53)

pengisian kuesioner selesai lalu dikumpulkan kembali oleh peneliti dan diperiksa kelengkapannya. Setelah lembar kuesioner terkumpul lengkap, selanjutnya dilakukan pengolahan data menggunakan program komputer.

8. Analisa data

Setelah semua data terkumpul, dilakukan analisa data kembali dengan memeriksa kuesioner apakah data dan jawaban sudah lengkap dan benar (editing). Peneliti melakukan pengecekan jawaban kuesioner tentang kelengkapan pengisian, terbaca dengan jelas, dan relevan dengan pertanyaan. Tahap editing ini dilakukan pada waktu dan tempat yang sama sehingga mempermudah melengkapi data bila ada kekurangan.

Tahap kedua adalah pemberian kode (coding) berupa angka pada setiap jawaban kuesioner. Pengkodean dilakukan untuk memudahkan peneliti dalam melakukan analisa data dan pengolahan data serta pengambilan keputusan yang dimasukkan kedalam bentuk tabel. Tahap selanjutnya adalah memasukkan data (entry) yang telah dikode ke dalam komputer untuk dianalisis dengan menggunakan program statistik. Tahap terakhir dilakukan adalah cleaning yakni pemeriksaan semua data yang telah dimasukkan ke dalam program komputer guna menghindari terjadinya kesalahan. Tehnik analisis yang digunakan adalah statistika deskriptif yaitu analisis univariat, dimana hasil data disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase untuk melihat gambaran perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia.


(54)

BAB 5

HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil penelitian

Bab ini menguraikan tentang hasil penelitian mengenai perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia melalui proses pengumpulan data dari tanggal 20 april 2015 sampai 22 april 2015 terhadap 82 orang responden di SMP Negeri 30 Medan.

Penyajian data hasil penelitian meliputi karakteristik responden dan perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan yang terdiri dari, pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

1.1. Karakteristik demografi responden

Tabel 5.1. Distribusi karakteristik responden

Karakteristik responden Frekuensi (n= 82) Persen (%) Usia

12 5 6,1

13 28 34,1

14 17 20,7

15 32 39,0

Pendidikan

Kelas 7 29 35,4

Kelas 8 25 30,5

Kelas 9 28 34,1

Berdasarkan tabel 5.1. menunjukkan bahwa mayoritas responden berumur 15 tahun yaitu sebanyak 32 orang (39%). Berdasarkan tingkat pendidikan menunjukkan bahwa mayoritas responden duduk di kelas 7 yaitu sebanyak 29 orang (35,4%).


(55)

1.2. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Tabel 5.2. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Pengetahuan Frekuensi (n=82) Persen (%)

Baik 34 41,5

Cukup 47 57,3

Kurang 1 1,2

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82 responden terdapat 34 orang (41,5%) memiliki pengetahuan baik, 47 orang (57,3%) memiliki pengetahuan cukup, dan 1 orang (1,2%) memiliki pengetahuan kurang.

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30

Medan

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Benar Salah Tidak tahu

F % F % F %

1. Pengertian menjaga kebersihan alat genitalia

72 87,8 9 11,0 1 1,2 2. Tujuan dari menjaga kebersihan alat

genitalia

75 91,5 7 8,5 0 0 3. Material yang digunakan untuk

membersihkan alat genitalia

16 19,5 54 65,9 12 14,6 4. Cara membasuh alat kelamin yang

benar

43 52,4 24 29,3 15 18,3 5. Tindakan yang dilakukan setelah

buang air kecil atau besar

51 62,2 23 28 8 9,8 6. Alat yang digunakan untuk

mengeringkan alat genitalia

63 76,8 10 12,2 9 11 7. Frekuensi penggantian celana dalam 79 96,3 0 0 3 3,7 8. Bahan celana dalam yang baik 53 64,6 10 12,2 19 23,2 9. Frekuensi penggantian pembalut saat

darah menstruasi banyak

62 75,6 9 11 11 13,4 10. Frekuensi penggantian pembalut saat

hari terakhir menstruasi

7 8,5 50 61 25 30,5 11. Ciri pembalut yang baik dan aman 80 97,6 1 1,2 1 1,2


(56)

12. Tindakan yang dilakukan sebelum menyentuh vagina

68 82,9 5 6,1 9 11 13. Tujuan memotong rambut pada alat

genitalia

23 28 33 40,2 26 31,7 14. Waktu yang tepat untuk penggunaan

pantyliner

43 52,4 8 9,8 31 37,8 15. Akibat terlalu sering

menggunakanpantyliner

53 64,6 10 12,2 19 23,2 16. Jenis celana dalam dan luar yang

baik digunakan

36 43,9 22 26,8 24 29,3 17. Sumber air yang digunakan untuk

membasuh alat genitalia

45 54,9 20 24,4 17 20,7 18. Akibat kurang menjaga kebersihan

alat genitalia

78 95,1 1 1,2 3 3,7

Berdasarkan hasil jawaban remaja putri berdasarkan pengetahuan, didapatkan bahwa remaja putri mengetahui tentang pengertian menjaga kebersihan alat genitalia sebanyak 72 orang (87,8%), tujuan menjaga kebersihan alat genitalia sebanyak 75 orang (91,5%), frekuensi penggantian celana dalam 79 orang (96,3%), ciri pembalut yang baik dan aman sebanyak 80 orang (97,6%), dan akibat kurang menjaga kebersihan alat genitalia sebanyak 78 orang (95,1%).

Hasil jawaban responden juga menunjukkan ada remaja putri yang tidak mengetahui tentang menjaga kebersihan alat genitalia, seperti material yang digunakan untuk membersihkan alat genitalia sebanyak 54 orang (65,9%), frekuensi penggantian pembalut saat hari terakhir menstruasi sebanyak 50 orang (61%), dan tujuan memotong rambut pada alat genitalia sebanyak 33 orang (40,2%).


(57)

1.3. Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Tabel 5.4. Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82 responden terdapat 35 orang (42,7%) memiliki sikap baik, 43 orang (52,4%) memiliki sikap cukup, dan 4 orang (4,9%) memiliki sikap kurang.

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi dan persentase sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

No Pernyataan Pilihan Jawaban

SS S TS

F % F % F %

1. Saya menjaga kebersihan alat kelamin

untuk mencegah terjadinya infeksi dan masalah kesehatan organ reproduksi.

72 87,8 10 12,2 0 0

2. Saya tidak mencuci tangan terlebih

dahulu sebelum membasuh vagina.

79 96,3 2 2,4 1 1,2

3. Saya membasuh alat kelamin dari arah

depan (vagina) ke arah belakang (anus).

26 31,7 30 36,6 26 31,7

4. Saya menggunakan cairan pembersih

vagina, seperti sabun sirih atau sejenisnya untuk membersihkan alat kelamin.

13 15,9 28 34,1 41 50

5. Saya menggunakan air yang berada dalam

ember/bak untuk membasuh alat kelamin pada saat buang air kecil atau besar.

31 37,8 22 26,8 29 35,4

6. Saya menggunakan handuk secara

bergantian untuk mengeringkan alat kelamin setelah mandi.

41 50 20 24,4 21 25,6

7. Saya menggunakan tisu yang

mengandung wewangian untuk menghilangkan bau pada daerah kemaluan.

54 65,9 15 18,3 13 15,9

8. Saya menaburkan bedak pada area alat

kelamin sebelum menggunakan celana dalam.

60 73,2 13 15,9 9 11

9. Saya mengganti celana dalam minimal 1 62 75,6 11 13,4 9 11

Sikap Frekuensi (n=82) Persen (%)

Baik 35 42,7

Cukup 43 52,4


(58)

kali sehari.

10. Saya menggunakan celana luar dan celana

dalam yang ketat.

59 72 17 20,7 6 7,3

11. Saya menggunakan celana dalam

berbahan selain katun (mudah menyerap).

21 25,6 26 31,7 35 42,7

12. Bila saya menggunakan celana dalam

yang berbahan katun (mudah menyerap) dapat menyebabkan daerah kemaluan menjadi panas dan lembab.

61 74,4 18 22 3 3,7

13. Saya mengganti pembalut setiap 3 atau 4

jam sekali dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak.

51 62,2 18 22 13 15,9

14. Saya mengeringkan alat kelamin setelah

buang air kecil atau besar.

42 51,2 31 37,8 9 11

15. Saat menstruasi tinggal sedikit, saya

mengganti pembalut cukup 1 kali sehari.

24 29,3 30 36,6 28 34,1

16. Sayamenggunakan pantyliner (pembalut

tipis) setiap hari.

60 73,2 12 14,6 10 12,2

17. Saya memotong rambut alat kelamin

ketika sudah panjang.

23 28 37 45,1 22 26,8

18. Saya membersihkan alat kelamin apabila

selesai buang air kecil atau besar maupun saat mandi dan mencuci tangan sesudah membersihkan kelamin.

68 82,9 13 15,9 1 1,2

Berdasarkan hasil jawaban responden menunjukkan ada remaja putri yang mempunyai sikap baik, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 72 orang (87,8%) yang menyatakan menjaga kebersihan alat kelamin untuk mencegah terjadinya infeksi dan masalah kesehatan organ reproduksi, ada 51 orang (62,2%) yang menyatakan mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak, dan ada 68 orang (82,9%) yang menyatakan membersihkan alat kelamin apabila selesai buang air kecil atau besar maupun saat mandi dan mencuci tangan sesudah membersihkan kelamin.

Hasil jawaban responden juga menunjukkan ada remaja putri yang mempunyai sikap tidak baik, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya 79


(59)

orang (96,3%) yang menyatakan tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum membasuh vagina, ada 62 orang (75,6%) yang menyatakan mengganti celana dalam minimal 1 kali sehari, ada 61 orang (74,4%) yang menyatakan bahwa menggunakan celana dalam yang berbahan katun (mudah menyerap) dapat menyebabkan daerah kemaluan menjadi panas dan lembab, dan ada 60 orang (73,2%) yang menyatakan menaburkan bedak pada area alat kelamin sebelum menggunakan celana dalam.

1.4. Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Tabel 5.6. Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Tindakan Frekuensi (n=82) Persen (%)

Baik 75 91,5

Tidak baik 7 8,5

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 82 responden terdapat 75 orang (91,5%) memiliki tindakan baik dan 7 orang (8,5%) memiliki tindakan tidak baik.

Tabel 5.7. Distribusi frekuensi dan persentase tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

No Pernyataan Pilihan Jawaban

Ya Tidak

F % F %

1. Mencuci tangan terlebih dahulu sebelum

membasuh alat kelamin.

80 97,6 2 2,4

2. Menggunakan air yang berada dalam

ember/bak untuk membersihkan alat kelamin pada saat buang air kecil atau besar.

27 32,9 55 67,1

3. Membersihkan alat kelamin dengan cara

membasuh dari arah belakang (anus) ke arah depan (vagina).

41 50 41 50


(60)

mengeringkan alat kelamin terlebih dahulu.

5. Mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari. 78 95,1 4 4,9

6. Menaburkan bedak sebelum memakai celana

dalam.

69 84,1 13 15,9

7. Menggunakan celana luar dan celana dalam

yang ketat.

62 75,6 20 24,4

8. Menggunakan celana dalam berbahan katun

(mudah menyerap).

65 79,3 17 20,7

9. Menggunakan cairan pembersih vagina untuk

membersihkan alat kelamin.

28 34,1 54 65,9

10. Menggunakan pembalut yang berbahan

lembut, menyerap dengan baik, dan tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan alergi.

80 97,6 2 2,4

11. Mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali

dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak.

74 90,2 8 9,8

12. Mengganti pembalut hanya 1 kali sehari pada

saat menstruasi tinggal sedikit.

29 35,4 53 64,6

13. Menggunakan pantyliner (pembalut tipis)

setiap hari.

72 87,8 10 12,2

14. Mengganti pantyliner hanya 1 kali sehari. 61 74,4 21 25,6

15. Memotong rambut alat kelamin ketika sudah

panjang.

56 68,3 26 31,7

16. Menggunakan sabun mandi untuk

membersihkan alat kelamin.

43 52,4 39 47,6

17. Menggunakan tisu yang mengandung parfum

untuk mengeringkan alat kelamin.

69 84,1 13 15,9

18. Menggunakan handuk secara bergantian untuk

mengeringkan alat kelamin setelah mandi.

43 52,4 39 47,6

Berdasarkan hasil jawaban responden terdapat remaja putri yang memiliki tindakan baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya 80 orang (97,6%) yang menyatakan mencuci tangan terlebih dahulu sebelum membasuh alat kelamin, ada 78 orang (95,1%) yang menyatakan mengganti celana dalam minimal 2 kali sehari, ada 80 orang (97,6%) yang menyatakan menggunakan pembalut yang berbahan lembut, menyerap dengan baik, dan tidak mengandung bahan yang dapat menyebabkan alergi, dan ada 74 orang (90,2%) yang menyatakan mengganti pembalut setiap 3 atau 4 jam sekali dalam sehari pada saat darah menstruasi dalam kondisi banyak.


(61)

Hasil jawaban responden juga menunjukkan remaja putri mempunyai tindakan tidak baik, hal ini ditunjukkan dengan adanya 66 orang (80,5%) yang menyatakan memakai langsung celana dalam tanpa mengeringkan alat kelamin terlebih dahulu, ada 69 orang (84,1%) yang menyatakan menaburkan bedak sebelum memakai celana dalam dan menggunakan tisu yang mengandung parfum, ada 62 orang (75,6%) yang menyatakan menggunakan celana luar dan

celana dalam yang ketat, dan ada 72 orang (87,8%) yang mengganti pantyliner

hanya 1 kali sehari.

1.5. Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Dari 54 pernyataan yang dibuat pada instrumen penelitian yang terdiri dari 18 pernyataan tentang pengetahuan, 18 pernyataan tentang sikap, dan 18 pernyataan tentang tindakan maka diperoleh data seperti pada tabel 5.8.

Tabel 5.8. Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Perilaku Frekuensi (n) Persen (%)

Baik 48 58,5

Cukup 34 41,5

Kurang 0 0

Jumlah 82 100

Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa dari 82 responden terdapat 48 orang (58,5%) mempunyai perilaku baik, 34 orang (41,5%) mempunyai perilaku cukup, dan tidak ada remaja putri yang mempunyai perilaku kurang.


(62)

2. Pembahasan

2.1. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan merupakan pedoman dalam membentuk tindakan seseorang. Perilaku yang didasari oleh pengetahuan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari pengetahuan (Maulana, 2009).

Berdasarkan hasil penelitian dari 82 responden terlihat bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan cukup sebanyak 47 orang (57,3%). Hal ini menunjukkan bahwa perilaku remaja putri bisa menjadi tidak menetap karena tidak didukung oleh pengetahuan yang memadai, sebab perilaku ini terjadi akibat adanya paksaan atau aturan yang mengharuskan untuk berbuat.

Remaja putri mempunyai pengetahuan yang cukup dapat disebabkan karena responden pada waktu pengisian kuesioner terlihat banyak yang bertanya pada temannya dan hal ini dapat merubah keyakinannya yang sudah ada. Walaupun remaja telah mencapai kematangan, namun seorang remaja seringkali masih dihinggapi oleh perasaan ragu-ragu, terutama dalam pengambilan keputusan. Akibatnya pengetahuan remaja dapat berubah karena pengaruh orang lain. Hal ini didukung oleh Mubarak, Chayatin, Rozikin, dan Supradi (2007) yang mengatakan bahwa pengetahuan dipengaruhi oleh lingkungan sekitar


(63)

dimana kita berada, ketika remaja berinteraksi dengan lingkungan teman sebayanya maka akan mempengaruhi pola pikirnya.

Umur juga mempengaruhi responden berpengetahuan cukup. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa dari 47 orang responden yang paling banyak berpengetahuan cukup adalah responden yang berumur 13 tahun, yaitu sebanyak 18 orang (38,3%). Hal ini menunjukkan bahwa usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik.

Kurang mendapatkan informasi mengenai pengetahuan tentang menjaga kebersihan alat genitalia kemungkinan juga dapat mempengaruhi pengetahuan remaja. Berdasarkan wawancara di sekolah tersebut tidak pernah mendapatkan penyuluhan dari pihak sekolah maupun dari petugas kesehatan dan tidak ada mata pelajaran khusus yang membahas kesehatan reproduksi. Hal ini menyebabkan responden kurang informasi sehingga pengetahuan responden dalam menjaga kebersihan alat genitalia dalam kategori cukup. Hal ini didukung oleh Mubarak, Chayatin, Rozikin, dan Supradi (2007) yang menyatakan pengetahuan juga dipengaruhi oleh informasi. Kemudahan untuk memperoleh informasi dapat membantu mempercepat seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru.

Pengetahuan responden cukup dapat disebabkan juga karena pendidikan responden, semakin rendah pendidikannya maka akan sulit untuk mengadopsi pengetahuan baru khususnya tentang menjaga


(64)

kebersihan alat genitalia eksterna. Hal itu terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa responden yang berpengetahuan cukup paling banyak terdapat pada kelas 7 SMP yaitu sebanyak 20 orang (42,5%). Hal ini didukung oleh Budiman dan Riyanto (2013) yang menyatakan bahwa pendidikan mempengaruhi proses belajar apabila tingkat pendidikannya rendah akan mempengaruhi daya ingatnya terhadap informasi, sehingga pegetahuannya sedikit.

2.2. Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Sikap adalah penilaian (bisa berupa pendapat) seseorang terhadap stimulus atau objek dan merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Berdasarkan hasil penelitian dari 82 responden dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki sikap cukup sebanyak 43 orang (52,4%) dalam menjaga kebersihan alat genitalia.

Responden memiliki sikap dalam kategori cukup disebabkan karena sebagian besar responden mempunyai pengetahuan cukup sehingga dapat menghasilkan sikap yang cukup. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2003) yang mengatakan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi sikap seseorang. Jika pengetahuan seseorang baik maka akan memiliki sikap yang baik. Sikap yang baik terhadap suatu objek baru akan muncul ketika seseorang memiliki pengetahuan yang baik tentang objek tersebut.

Penelitian ini menunjukkan bahwa sikap dalam kategori cukup juga dipengaruhi oleh pengalaman pribadi remaja yang masih sedikit dibandingkan orang dewasa. Pengalamannya terbentuk dari interaksi


(65)

remaja dengan lingkungan sosial yang akan membawa pengaruh terhadap penilaian menjaga kebersihan alat genitalia. Faktor emosi juga mempengaruhi karena responden dalam penelitian ini dalam masa remaja awal yang pada masa perkembangannya terjadi peningkatan emosi dan mulai mencari nilai sendiri sehingga individu sulit untuk menerima dan merespons pertanyaan. Sehingga mereka menjawab berdasarkan egonya, jika remaja merasa tidak suka terhadap pernyataannya maka dia bersikap negatif dan jika suka terhadap pernyataannya maka dia bersikap positif.

Hal ini berdasarkan teori Azwar (2005) yang menyatakan bahwa sikap dipengaruhi oleh faktor internal, yaitu pengalaman pribadi dan faktor emosional. Hal ini didukung Dayakisni dan Hudaniah (2009) yang menyatakan bahwa pada dasarnya sikap bukan merupakan suatu pembawaan melainkan hasil interaksi antara individu dengan lingkungan sehingga sikap bersifat dinamis. Interaksi tersebut akan membentuk pengalaman yang akan mempengaruhi keyakinan, perasaan, dan kecendrungan berperilaku. Faktor pengalaman besar peranannya dalam pembentukan sikap.

Sikap responden juga dapat dipengaruhi oleh pendidikan dan umur. Hasil penelitian menunjukkan responden yang bersikap cukup paling banyak berumur 15 tahun sebanyak 17 orang (39,5%) dan kelas 9 yang memiliki sikap cukup paling banyak yaitu 17 orang (39,5%). Hal ini berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa semakin tambah umur dan tingginya pendidikan dapat merubah sikapnya semakin baik. Hal tersebut


(66)

dapat terjadi mungkin karena faktor eksternal, seperti orang lain, pengaruh kebudayaan, dan agama (Azwar 2005).

Sikap dapat dikaitkan dengan pengetahuan yang dimiliki remaja putri. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 43 responden yang bersikap cukup tetapi memiliki pengetahuan baik ada sebanyak 12 orang (27,9%). Hal ini dapat disebabkan karena sikap dibentuk sepanjang perkembangan, maka adakalanya seorang remaja bersikap positif terhadap suatu hal, namun kadang remaja juga menunjukkan sikap negatif. Sikap negatif tersebut dipengaruhi oleh kurang dapat menerima, merespons, menghargai serta bertanggung jawab terhadap perawatan alat genitalia. Untuk itu perlu adanya perhatian pada remaja dalam pembentukan perkembangannya.

2.3. Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Berdasarkan hasil penelitian dari 82 responden dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki tindakan baik sebanyak 75 orang (91,5%) dalam menjaga kebersihan alat genitalia. Pada penelitian ini tindakan baik responden dapat dipengaruhi oleh persepsi responden yang menyatakan bahwa menjaga kebersihan alat genitalia bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi dan masalah kesehatan organ reproduksi. Hal ini sesuai dengan penelitian Jong, Sarake, dan Salmah (2012) yang menyatakan bahwa perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat diketahui melalui persepsi. Semakin banyak responden yang memilliki


(67)

persepsi positif terhadap kebersihan alat genitalia, semakin baik pula tindakan menjaga kebersihan alat genitalia.

Tindakan responden baik kemungkinan juga disebabkan oleh dukungan dari lingkungan keluarga terutama ibu, karena setiap orang sejak lahir berada di dalam suatu lingkungan keluarga sehingga akan menganut kebiasaan yang sudah ada sebelumnya dari keluarga tersebut. Ibu mempunyai peran besar untuk mengajarkan cara membersihan alat genitalia, yang sudah di ajarkan sejak anak-anak sehingga akan mempengaruhi pola pikir dan perilaku sampai menjadi kebiasaan hingga remaja. Dari hasil penelitian dapat dilihat hampir semua remaja membasuh alat kelaminnya dari depan ke belakang dan mencuci tangan sebelum menyentuh vagina, mungkin oleh ibunya sejak kecil sudah dibiasakan untuk melakukan hal tersebut. Maka walaupun mayoritas menunjukkan pengetahuan dan sikap yang cukup dalam menjaga kebersihan alat genitalia, tetapi mayoritas tindakannya baik.

Hal ini didukung oleh Suryani dan Widyasih (2010) yang mengatakan bahwa pembentukan tindakan dapat ditempuh dengan kebiasaan dan orang tua merupakan model seorang anak untuk berperilaku. Perilaku kebiasaan sering mempunyai kaitan erat dengan kesehatan atau peningkatan status kesehatan. Kebiasaan-kebiasaan kesehatan terbentuk pada masa kanak-kanak dibawah pengaruh sikap dan tingkah laku orang tua.


(68)

Tindakan responden juga dapat dipengaruhi oleh umur dan pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang bersikap baik paling banyak terdapat pada umur 15 tahun sebanyak 29 orang (38,7%) dan paling banyak pada kelas 9 sebanyak 25 orang (33,3%). Hal tersebut sesuai teori yang menyatakan bahwa semakin matang umur dan tingginya pendidikan seseorang semakin mampu untuk mengambil keputusan yang dianggap baik untuk bertindak dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.

Maulana (2009) menyatakan bahwa pada kenyataannya perilaku baru yang terbentuk tidak selalu mengikuti urutan. Tindakan individu tidak harus didasari oleh pengetahuan dan sikap. Artinya, seseorang telah berperilaku positif, meskipun pengetahuan dan sikapnya masih negatif. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Handayani (2010) tentang menjaga kebersihan alat genitalia pada saat menstruasi. Handayani mengatakan bahwa tindakan tidak selamanya sesuai dengan pengetahuan dan sikap. Responden mungkin dapat menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan tetapi belum tentu dapat merespons, dimana responden dapat menjawab pertanyaan apabila ditanya tetapi tidak mengerjakannya, dan demikian sebaliknya.

Notoatmodjo (2007) mengatakan suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Seseorang yang memiliki tindakan yang baik belum tentu memiliki sikap yang baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian dimana ada responden yang mempunyai tindakan baik tetapi


(69)

sikapnya cukup yaitu sebanyak 40 orang (53,3%) dari 75 responden. Sikap tidaklah sama dengan perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan sikap seseorang. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan yang nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping faktor fasilitas, juga diperlukan faktordukungan dari pihak lain.

Hal ini didukung oleh Kholid (2014) mengatakan bahwa sekalipun diasumsikan sikap merupakan predisposisi yang menentukan cara individu bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan sering kali jauh berbeda. Hal ini karena tindakan nyata tidak hanya ditentukan oleh sikap, akan tetapi oleh berbagai faktor eksternal lainnya.

Tidak semua sikap adalah sama dalam kemampuannya memprediksi perilaku. Cara bagaimana sikap itu pada awalnya terbentuk mempengaruhi hubungan sikap dan perilaku. Sikap yang pada dasarnya terbentuk dari pengalaman interaksi secara langsung dengan obyek sikap akan cenderung lebih konsisten dengan perilaku daripada sikap yang terbentuk melalui cara yang lain. Sikap yang terbentuk berdasarkan pengalaman secara langsung akan tersedia dan dapat diakses secara kognitif dan lebih mungkin menjadi pedoman perilaku seseorang (Dayakisni dan Hudaniah, 2009).

Kebersihan alat genitalia harus dijaga setiap hari untuk mencegah terjadinya masalah pada organ reproduksi. Pada remaja putri, membiasakan diri untuk membersihkan vagina setiap setelah buang air


(70)

kecil atau buang air besar dan mengeringkan sampai benar-benar kering sebelum mengenakan pakaian dalam adalah perilaku yang benar, celana luar yang digunakan sebaiknya berukuran longgar, sebelum menggunakan celana dalam tidak dianjurkan untuk menaburkan bedak di vagina dan daerah sekitarnya, dan pantyliner sebaiknya tidak digunakan setiap hari (Pribakti, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian walaupun tindakan remaja putri baik tetapi dapat dilihat dari jawaban responden ada tindakan yang tidak baik yaitu terdapat 72 orang (87,8%) yang menggunakan pantyliner setiap hari, 69 orang (84,1%) menaburkan bedak sebelum memakai celana dalam, 66 orang (80,5%) memakai langsung celana dalam tanpa mengeringkan alat kelamin terlebih dahulu, dan 62 orang (75,6%) menggunakan celana luar dan dalam yang ketat. Oleh karena itu, remaja putri harus diberikan informasi yang lebih banyak tentang bagaimana cara menjaga kebersihan alat genitalia agar tindakannya semakin baik.

2.4. Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan

Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner terhadap pengetahuan, sikap, dan tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku baik dalam menjaga kebersihan alat genitalia sebanyak 48 orang (58,5%) dan perilaku cukup sebanyak 34 orang (41,5%).


(71)

Perilaku remaja putri dalam kategori baik dipengaruhi oleh pengetahuan, sikap dan tindakan mereka. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa ada yang memilikipengetahuan, sikap, dan tindakannya baik semua sebanyak 22 orang (46%) sehingga perilakunya baik. Selanjutnya remaja putri memiliki pengetahuan dan tindakan yang baik sebanyak 11 orang (22,9%) sehingga perilakunya baik dan ada yang memiliki sikap dan tindakannya baik sebanyak 13 orang (27%) sehingga perilakunya baik. Serta ada yang tindakannya saja yang baik sebanyak 2 orang (4,1%) sehingga perilakunya baik. Hal ini didukung oleh Kholid (2014) yang menyatakan bahwa perubahan perilaku dipengaruhi oleh tiga domain perilaku yaitu, pengetahuan, sikap, dan tindakan.

Perilaku merupakan hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengalaman dan proses interaksi dengan lingkungannya, yang terwujud dalam bentuk pengetahuan, sikap, dan tindakan sehingga diperoleh keadaan seimbang antara kekuatan pendorong dan kekuatan penahan. Perilaku dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan di dalam diri seseorang (Maulana, 2009).

Secara teori pembentukan perilaku diawali oleh domain kognitif. Individu terlebih dahulu mengetahui stimulus untuk menimbulkan pengetahuan, selanjutnya timbul domain afektif dalam bentuk sikap terhadap objek yang diketahuinya, setelah objek diketahui dan disadari


(1)

5. Dr. Siti Saidah Nasution, S.Kp., Ns., M.Kep., Sp.Mat selaku dosen penguji II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan saran demi kelancaran skripsi ini.

6. Ibu Farida Linda Sari Siregar, S.Kep., Ns., M.Kep selaku dosen Pembimbing Akademik, seluruh dosen, dan pegawai Fakultas Keperawatan USU yang telah memberikan bimbingan selama proses perkuliahan. Semoga Allah membalas ilmu yang telah kalian berikan dengan keberkahan.

7. Seluruh pihak SMP Negeri 30 Medan terkhusus kepada Ibu Dra. Martha Ria Samosir, M.Si selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 30 Medan yang telah memberi izin melakukan penelitian di SMP Negeri 30 Medan.

8. Terimakasih kepada beasiswa bidikmisi yang telah senantiasa memberikan dukungan secara materi untuk biaya pendidikan peneliti.

9. Orangtua saya Ayahanda Drs. Arifin Siregar dan ibunda saya Fatimah Sakfi Nasution, S.Pd, saudara saya Muhammad Ilham Akbar Siregar, S.Pd, dan Raja Fahmi Siregar, S.T yang saya cintai dan sayangi. Terimakasih atas doa, dukungan, dan semangat yang senantiasa kalian berikan sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.

10.Seluruh teman-teman saya yaitu Mahraniy, Diana Lestari, Fitria, Widya Darayani, dan Tio Agung yang telah memberikan semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.


(2)

Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang keperawatan dan bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Penulis sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun untuk perbaikan yang lebih baik di masa yang akan datang.

Medan, 12 Agustus 2015 Penulis


(3)

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PRAKATA ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR SKEMA ... ix

ABSTRAK ... x

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1. Latar belakang ... 1

2. Perumusan masalah ... 4

3. Tujuan penelitian ... 4

4. Manfaat penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

1. Perilaku ... 6

1.1. Pengertian perilaku... 6

1.2. Domain perilaku ... 9

1.2.1. Pengetahuan (Knowledge) ... 9

1.2.2. Sikap (Attitudde) ... 13

1.2.3. Tindakan (Practice) ... 18

2. Konsep remaja ... 20

3. Kebersihan alat genitalia ... 22

BAB 3. KERANGKA PENELITIAN ... 28

1. Kerangka konseptual ... 28

2. Definisi Operasional ... 29

BAB 4. METODOLOGI PENELITIAN ... 30

1. Desain penelitian ... 30

2. Populasi, sampel, dan tehnik sampling ... 30

2.1. Populasi ... 30

2.2. Sampel ... 30

2.3. Tehnik sampling ... 31

3. Lokasi dan waktu penelitian ... 32

4. Pertimbangan etik ... 32

5. Instrumen penelitian ... 33

5.1. Kuesioner data demografi ... 33

5.2. Kuesioner pengetahuan ... 33

5.3. Kuesioner sikap ... 34

5.4. Kuesioner tindakan ... 34

6. Validitas dan reliabilitas ... 36

6.1. Validitas ... 36

6.2. Reliabilitas ... 36


(4)

BAB 5. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39

1. Hasil Penelitian... 39

1.1. Karakteristik demografi responden ... 39

1.2. Pengetahuan remaja dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 40

1.3.Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 42

1.4. Tindakanremaja putri dalam menjaga kebersihan alatgenitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 44

1.5.Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 46

2. Pembahasan ... 47

2.1. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitaliadi SMP Negeri 30 Medan ... 47

2.2.Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 49

2.3. Tindakanremaja putri dalam menjaga kebersihan alatgenitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 51

2.4.Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 55

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN ... 58

1. Kesimpulan ... 58

2. Saran ... 58

2.1. Pelayanan kesehatan... 58

2.2. Penelitian keperawatan... 59

Daftar Pustaka ... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 63

1. Lembar penjelasan kepada calon subjek penelitian ... 64

2. Lembar persetujuan menjadi subjek penelitian ... 65

3. Instrumen penelitian ... 66

4. Etical clearance ... 72

5. Surat izin penelitian dari Fakultas Keperawatan USU ... 73

6. Surat izin penelitian dari Dinas Pendidikan Kota Medan ... 74

7. Surat telah menyelesaikan penelitian ... 75

8. Pernyataan telah melakukan uji validitas ... 76

9. Hasil uji reliabilitas ... 79

10. Hasil penelitian ... 82

11. Jadwal penelitian ... 98

12. Taksasi dana penelitian ... 99

13. Lembar bukti bimbingan ... 100

14. Surat terjemahan abstrak ... 101


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1. Definisi Operasional ... 29 Tabel 5.1. Distribusi karakteristik responden ... 39 Tabel 5.2. Pengetahuan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat

genitalia di SMP Negeri 30 Medan ... 40 Tabel 5.3. Distribusi frekuensi dan persentase pengetahuan remaja putri

dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30

Medan ... 40 Tabel 5.4. Sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di

SMP Negeri 30 Medan ... 42 Tabel 5.5. Distribusi frekuensi dan persentase sikap remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30

Medan ... 42 Tabel 5.6. Tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia

di SMP Negeri 30 Medan ... 44 Tabel 5.7. Distribusi frekuensi dan persentase tindakan remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia di SMP Negeri 30

Medan ... 44 Tabel 5.8. Perilaku remaja putri dalam menjaga kebersihan alat genitalia


(6)

DAFTAR SKEMA

Halaman Skema 3.1. Kerangka konseptual ... 28