Gambaran Penggunaan Obat HASIL

Volume 1, Nomor 2 2014 Jurnal Pharmascience didasarkan pada penelitian Stevanload et al ., tahun 2006 yang menjelaskan bahwa seseorang mengalami pematangan kemantapan cara pikir, pola pandang yang baik ke depan, dan memahami, menentukan pilihan serta menganalisa masalah yang ada ketika ada di bangku Universitas VanHerwerden et al ., 2002 Hasil penelitian di BP4 unit Minggiran Yogyakarta menunjukkan pasien dengan riwayat pendidikan SMASMK memiliki persentase kejadian asma paling besar yaitu 51,4, dan 11,2 pasien dengan tingkat pendidikan strata satu. g. Riwayat pekerjaan Penelitian terhadap riwayat pekerjaan dibagi menjadi pekerjaan formal PNS, mahasiswa dan nonformal wiraswasta, petani, ibu rumah tangga, karyawan buruh, penjahit. Penelitian di Australia menyatakan jenis pekerjaan dan paparan alergen di tempat kerja dapat memperburuk kondisi pasien asma. Hasil penelitian di BP4 unit Minggiran Yogyakarta menunjukkan pasien asma mayoritas memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta dengan persentase 24,3, sedangkan mahasiswa sekitar 4, 7. Sesuai dengan penelitian Imelda et al ., tahun 2007 yang menjelaskan bahwa pasien dengan pekerjaan nonformal memiliki risiko terkena asma lebih besar.

2. Gambaran Penggunaan Obat

a. Gambaran terapi antiasma yang digunakan Golongan obat yang digunakan untuk terapi asma pada pasien yang menjalani rawat jalan di BP4 unit Minggiran Yogyakarta tersaji pada tabel I. Tabel II menggambarkan penggunaan obat pada pasien asma dan terapi kombinasi asma yang biasa digunakan di BP4 unit Minggiran Yogyakarta. Tabel I. Golongan dan jenis obat antiasma yang digunakan di BP4 unit minggiran Tabel II. Distribusi penggunaan obat antiasma pada pasien dewasa di BPp4 unit minggiran Yogyakarta Terapi pengobatan asma yang dilakukan di BP4 unit Minggiran Yogyakarta seluruhnya merupakan jenis terapi kombinasi. Obat tidak pernah diberikan secara tunggal, melainkan kombinasi dengan harapan dapat meningkatkan efektivitas dari obatt antiasma yang digunakan sekaligus disesuaikan dengan kondisi pasien pasien ketika datang untuk melakukan kontrol. Akan tetapi dengan pemberian kombinasi obat yang cukup banyak dikhawatirkan pula akan Volume 1, Nomor 2 2014 Jurnal Pharmascience memperbesar efek samping dari penggunaan obat tersebut, selain itu banyaknya jumlah obat yang dikonsumsi akan menurunkan tingkat kepatuhan pasiem dalam mengkonsumsi obat karena beberapa pasien malas untuk meminum obat dalam jumlah banyak sehingga pasien meminum obat cenderung tidak sesuai dengan aturan pakai. Hal lain yang menjadi masalah dalam pemberian kombinasi obat adalah mahalnya harga obat, semakin banyak obat yang dikonsumsi pasien pun harus membayar dengan harga yang semakin mahal, namun hal tersebut tidak menjadi masalah untuk pasien asma di BP4 unit Minggiran karena obat yang diresepkan dokter diberikan secara gratis, karena obat berasal dari subsidi pemerintah. b. Gambaran terapi obat tambahan Obat-obat tambahan yang digunakan oleh pasien asma yang menjalani rawat jalan di BP4 unit Minggiran Yogyakarta dapat dilihat pada tabel III. Tabel III. Jenis obat tambahan pasien asma di BP4 unit Minggiran Yogyakarta Pada pasien asma, salah satu gejala yang sering dijumpai yaitu batuk disertai dengan adanya dahak atau sputum yang kental. Sehingga untuk mengurangi dahak dan mempercepat ekspektorasinya pada penyakit asma digunakan mukolitik-ekspektoran Reach, 2007. Dari hasil penelitian terlihat sebagian besar pasien asma yang dirawat jalan di BP4 unit Minggiran Yogyakarta diberikan antialergi yaitu cetirizin, loratadin, meptin inhaler, CTM dan yang paling banyak digunakan adalah cetirizin.

3. Gambaran Kualitas Hidup Pasien Asma

Dokumen yang terkait

Karakteristik Penderita Tuberkulosis Paru Yang Berobat Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan Tahun 2000

1 32 73

Konsep Diri Penderita TB Paru di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Medan.

24 177 86

STUDI KUALITATIF FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI DROP OUT PENGOBATAN TUBERKULOSIS PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU PARU (BP4) TEGAL

2 10 158

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ASMA BRONCHIAL DI BALAI PENGOBATAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Asma Bronchiale Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Yogyakarta.

0 3 14

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA KASUS ASMA BRONCHIALE DI BALAI PENGOBATAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Asma Bronchiale Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Yogyakarta.

7 36 16

PENDAHULUAN Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Asma Bronchiale Di Balai Pengobatan Penyakit Paru-Paru (BP4) Yogyakarta.

0 3 5

(ABSTRAK) FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DROP OUT PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4) SALATIGA.

0 0 3

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN DROP OUT PENGOBATAN PADA PENDERITA TB PARU DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4) SALATIGA.

0 8 105

HUBUNGAN PERILAKU SEHAT ORANG TUA DENGAN KUALITAS HIDUP ANAK PENDERITA TUBERKULOSIS DI BALAI PENGOBATAN PENYAKIT PARU-PARU (BP4) PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

0 2 15

Evaluasi pengobatan pada pasien tuberkulosis paru yang gagal konversi di balai pengobatan penyakit paru-paru (Bp4) Yogyakarta tahun 2006-2008 - USD Repository

0 0 96