digunakan disemua jenis jalan darat, dan digerakkan oleh peralatan teknis berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu
sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak.
2. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Secara umum yang disebut sebagai subjek pajak bagi pajak daerah adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakann pajak. Berkaitan
dengan pajak kendaraan bermotor, maka yang disebut subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan atau
menguasai kendaraan bermotor. Pengertian memiliki berarti orang yang bersangkutan mempunyai hak sepenuhnya atas kepemilikan dan
penggunaan atau pemanfaatan dari kendaraan tersebut. Sedangkan menguasai kendaraan berarti orang yang bersangkutan hanya dapat
memanfaatkan dan mengguunakan saja kendaraan bermotor tersebut tanpa memiliki.
Subjek pajak akan menjadi wajib pajak apabila yang bersangkutan telah memenuhi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah
sebagai wajib pajak daerah. Berdasarkan pengertian tersebut, maka wajib pajak kendaraan bermotor diwajibkan untuk melakukan pembayaran pajak
kendaraan bermotor yang terutang, termasuk dalam pengertian wajib pajak ini adalah pemungut atau pemotong pajak.
Universitas Sumatera Utara
3. Objek dan Bukan Objek Pajak Kendaraan Bermotor
Objek pajak adalah sesuatu yang dapat dijadikan sasaran pengenaan pajak. Sesuatu tersebut dapat berupa keadaan perbuatan dan peristiwa.
Karena pajak kendaraan bermotor termasuk pajak objektif atau kebendaan, maka yang menjadi objek pajaknya adalah keadaan benda tersebut. Dengan
demikian yang dimaksud objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan oleh orang pribadi atau badan.
Dikecualikan sebagai objek pajak kendaraan bermotor adalah kepemilikan dan atau penguasaan kendaraan bermotor oleh :
a. Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
b. Kedutaan, Konsulat Perwakilan Negara Asing, dan Perwakilan
Lembaga-Lembaga Internasional dengan asas timbal balik. c.
Subjek pajak lainnya yang diatur dengan peraturan daerah, seperti pabrikan atau importer yang semata-mata disediakan untuk
dipamerkan atau tidak untuk dijual.
4. Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor