Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Indeks Prestasi

penggabungan sel penyempitan kategori prestasi akademik menjadi 2 kelompok yaitu memuaskan dan sangat memuaskan Setelah dilakukan proses analitik diperoleh hasil uji statistik seperti tertera pada tabel 3.3 Tabel 3.3 Hasil Uji Statistik Hubungan Tipe Kepribadian Dengan Indeks Prestasi Kumulatif Tipe Kepribadian Prestasi Akademik P Value Memuaskan Sangat Memuaskan Total OR N N N Plegmatis 16 12,7 16 12,7 32 25,4 0,044 Sanguinis 8 6,3 27 21,4 35 27,8 3,375 Koleris 4 3,2 15 11,9 19 15,1 3,750 Melankolis 10 7,9 30 23,8 41 31,7 3,000 Total 38 30,2 88 69,8 126 100 Berdasarkan tabel 3.3 dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa yang memiliki indeks prestasi kumulatif sangat memuaskan ada sebanyak 88 orang 69,8, dimana sebagian besar cenderung dimiliki oleh mahasiswa dengan tipe kepribadian melankolis n=30, 23,8 dibandingkan dengan tipe kepribadian plegmatis, sanguinis dan koleris . Hasil uji statistic diperoleh nilai p value sebesar 0,044. Angka ini lebih kecil dari nilai α =0,05 sehingga hal ini di interpretasikan ada hubungan yang bermakna antara tipe kepribadian dengan indeks prestasi kumulatif mahasiswa. Pada tabel tersebut juga terdapat nilai OR antara tipe kepribadian sanguinis dan plegmatis yaitu 3,375, antara koleris dan plegmatis yaitu 3,750 dan antara melankolis dan plegmatis bernilai 3,000. Plegmatis menjadi acuan dari OR karena mempunyai frekuensi kesempatan yang terkecil untuk memperoleh prestasi akademik sangat memuaskan dari seluruh mahasiswa yang mempunyai tipe kepribadian plegmatis yaitu 50 16 mahasiswa dari 32 mahasiswa tipe kepribadian plegmatis.

2. Pembahasan

2.1 Gambaran Tipe Kepribadian Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU angkatan 2007, 2008 dan 2009

Setelah penilaian kepribadian, didapatkan data mengenai gambaran tipe kepribadian pada mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara angkatan 2007, 2008, dan 2009 seperti terlihat pada tabel 3.1. Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat bahwa tipe kepribadian yang dimiliki mahasiswa keperawatan bervariasi. Hal ini sesuai dengan teori Purwanto yaitu setiap individu memiliki kepribadian yang khas yang membedakan dirinya dengan individu lain, begitu pula halnya pada mahasiswa-mahasiswa keperawatan, mereka memiliki tipe kepribadian yang berbeda beda yang menurut teori hiprocrates dan galenus dapat dibedakan atas plegmatis, sanguinis, koleris dan melankolis. Menurut Weller 2005 kepribadian merupakan jumlah total kecenderungan bawaan atau herediter dengan berbagai pengaruh dari lingkungan, yang membentuk kondisi kejiwaan seseorang dan mempengaruhi sikapnya terhadap kehidupan, begitu pula halnya pada mahasiswa Fakultas Keperawatan. Mereka memiliki tipe kepribadiannya masing-masing yang dapat mempengaruhi kehidupan mereka termasuk pendidikan. Banyaknya tuntutan ilmu pengetahuan dan standart kompetensi untuk menjadi perawat mendorong mahasiswa keperawatan dengan tipe kepribadian apapun untuk dapat menyesuaikan diri dengan situasituntutan pendidikan yang ada. Pada penelitian ini sebagian besar dari subyek penelitian 31,7 memiliki tipe kepribadian melankolis, sesuai teori tipe kepribadian ini merupakan tipe kepribadian yang cenderung idealis, mendalam dan penuh pemikiran, analitis, serius dan tekun yang diperlukan oleh mahasiswa keperawatan USU karena pendidikan di keperawatan merupakan pendidikan yang kompleks yang dituntut untuk memiliki kemampuan seperti ciri-ciri kepribadian melankolis tersebut. Dalam tabel juga terlihat bahwa frekuensi terkecil ada pada kategori koleris 15,1. Kecilnya frekuensi kategori ini dapat dikarenakan menurut bahwa profesi perawat yang akan dijalani mahasiswa menuntut kesabaran, empati terhadap pasien Handari, 2010. Selain itu citra perawat di masyarakat yang masih menganggap perawat hanyalah pembantu dokter yang tidak memiliki kemandirian cenderung tidak sesuai dengan sifat koleris yang tidak sabar, keras kepala, suka memerintah dan suka mendominasi serta mandiri.

2.2 Gambaran Prestasi Akademik Mahasiswa Fakultas Keperawatan USU Angkatan 2007, 2008 dan 2009

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar subyek penelitian 65,9 memiliki prestasi akademik yang tergolong ke dalam kategori sangat memuaskan IPK 2,75 seperti tertera pada tabel 3.2 Mahasiswa program A memang sudah di seleksi saat masuk perguruan tinggi