PRARANCANGAN PABRIK METILEN KLORIDA DARI METIL KLORIDA DAN KLORIN KAPASITAS 30.000 TON TAHUN
commit to user
KLORIDA DARI METIL KLORIDA DAN KLORIN KAPASITAS
30.000 TON/TAHUN
OLEH:
NURYAH DEWI I.0506006
AJENG WIDIHAPSARI I.0506009
JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
(2)
(3)
commit to user
Segala puji syukur kepada Allah SWT, hanya karena rahmat dan ridho-Nya, Penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan tugas akhir dengan judul “Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas 30.000 Ton / Tahun” ini.
Dalam penyusunan tugas akhir ini Penulis memperoleh banyak bantuan baik berupa dukungan moral maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Kedua orang tua dan keluarga atas dukungan doa, materi dan semangat yang senantiasa diberikan tanpa kenal lelah.
2. Enny Kriswiyanti A., S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing I dan Bregas S.T. Sembodo, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan dan bantuannya dalam penulisan tugas akhir.
3. Wirawan Ciptonugroho, S.T., M.T. selaku Dosen Penguji I dan Ir. Endang Mastuti selaku Dosen Penguji II atas saran dan kritik yang membangun dalam penulisan tugas akhir ini.
4. Ir. Arif Jumari, M.Sc. selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia FT UNS. 5. Dwi Ardiana S., S.T., M.T. selaku Pembimbing Akademik.
6. Segenap Civitas Akademika atas semua bantuannya.
7. Teman-teman mahasiswa teknik kimia FT UNS khususnya tekimers ’06. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini belum sempurna. Oleh karena itu, Penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi Penulis dan pembaca sekalian.
Surakarta, April 2011
(4)
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...
i
Lembar Pengesahan ...
ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar Isi ...
iv
Daftar Tabel ... xi
Daftar Gambar ...
xiii
Intisari ...
xiv
BAB I PENDAHULUAN ...
1
1.1
Latar Belakang Pendirian Pabrik...
1
1.2
Penentuan Kapasitas Perancangan ...
2
1.2.1
Kebutuhan Metilen Klorida di Indonesia ...
3
1.2.2
Kebutuhan Bahan ...
4
1.2.3
Kapasitas Rancangan Pabrik ...
4
1.3
Pemilihan Lokasi Pabrik ...
5
1.4
Tinjauan Pustaka ...
7
1.4.1
Macam-Macam Proses ...
7
1.4.2
Kegunaan Produk ...
10
1.4.3
Sifat Fisis dan Kimia Bahan Baku dan Produk ...
11
(5)
commit to user
BAB II DESKRIPSI PROSES...
18
2.1
Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ...
18
2.1.1
Spesifikasi Bahan Baku ...
18
2.1.2
Spesifikasi Produk ...
19
2.2
Konsep Proses ...
21
2.2.1
Dasar Reaksi ...
21
2.2.2
Mekanisme Reaksi ...
21
2.2.3
Kondisi Operasi ...
23
2.2.4
Tinjauan Termodinamika...
23
2.2.5
Tinjauan Kinetika ...
25
2.3
Diagram Alir Proses ...
26
2.3.1
Diagram Alir Kualitatif...
27
2.3.2
Diagram Alir Kuantitatif...
28
2.3.3
Diagram Alir Lengkap ...
29
2.3.4
Langkah Proses...
30
2.4
Neraca Massa dan Neraca Panas ...
34
2.4.1
Neraca Massa ...
34
2.4.2
Neraca Panas ...
39
2.5
Tata Letak Pabrik dan Peralatan...
44
2.5.1
Tata Letak Pabrik...
44
(6)
commit to user
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES ...
50
3.1 Tangki Penyimpan Bahan Baku ...
50
3.2 Tangki Penyimpan Produk ...
51
3.3 Reaktor ...
53
3.4 Absorber ...
54
3.5 Menara Distilasi ...
55
3.6 Separator ...
56
3.7 Kondensor-01 ...
57
3.8 Kondensor-02 ...
58
3.9 Kondensor-03 ...
59
3.10
Reboiler
-01 ...
60
3.11
Reboiler
-02 ...
61
3.12
Reboiler
-03 ...
62
3.13
Accumulator
...
63
3.14 Penukar Panas-01 ...
64
3.15 Penukar Panas-02 ...
64
3.16 Penukar Panas-03 ...
65
3.17 Penukar Panas-04 ...
65
3.18 Penukar Panas-05 ...
66
3.19 Penukar Panas-06 ...
66
3.20 Penukar Panas-07 ...
67
(7)
commit to user
3.22 Penukar Panas-09 ...
68
3.23 Penukar Panas-10 ...
68
3.24 Penukar Panas-11 ...
69
3.25 Pompa-01...
70
3.26 Pompa-02...
70
3.27 Pompa-03...
70
3.28 Pompa-04...
71
3.29 Pompa-05...
71
3.30 Pompa-06...
71
3.31 Pompa-07...
72
3.32 Pompa-08...
72
3.33 Pompa-09...
72
3.34 Pompa-10...
73
3.35 Pompa-11...
73
3.36 Pompa-12...
73
3.37 Pompa-13...
74
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM...
75
4.1
Unit Pendukung Proses ...
75
4.1.1
Unit Pengadaan Air ...
76
4.1.2
Unit Pengadaan Pendingin Reaktor ...
85
4.1.3
Unit Pengadaan
Steam
...
85
(8)
commit to user
4.1.5
Unit Pengadaan Listrik ...
89
4.1.4.1 Listrik Untuk Keperluan Proses dan Utilitas .
89
4.1.4.2 Listrik Untuk Penerangan...
90
4.1.4.3 Listrik Untuk AC...
92
4.1.4.4 Listrik Untuk Laboratorium dan Instrumentasi 92
4.1.5
Unit Pengadaan Bahan Bakar ...
93
4.2
Laboratorium ...
94
4.2.1 Laboratorium Fisik ...
96
4.2.2 Laboratorium Analitik ...
97
4.2.3 Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ... 97
4.2.4 Prosedur Analisa Bahan Baku ... 97
4.2.5 Prosedur Analisa Produk ... 99
4.2.6 Analisa Air... 99
4.3
Unit Pengolahan Limbah ... 100
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN... 102
5.1
Bentuk Perusahaan ... 102
5.2
Struktur Organisasi ... 103
5.3
Tugas dan Wewenang ... 108
5.3.1
Pemegang Saham ... 108
5.3.2
Dewan Komisaris ... 108
5.3.3
Dewan Direksi ... 109
(9)
commit to user
5.3.5
Kepala Bagian ... 110
5.3.6
Kepala Seksi ... 114
5.4
Pembagian Jam Kerja Karyawan ... 115
5.4.1 Karyawan
Non Shift
... 115
5.4.2 Karyawan
Shift
... 115
5.5
Status Karyawan dan Sistem Upah ... 117
5.4.1 Karyawan Tetap ... 118
5.4.2 Karyawan Harian ... 118
5.4.3 Karyawan Borongan... 118
5.6
Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ... 118
5.6.1
Penggolongan Jabatan ... 118
5.6.2
Jumlah Karyawan dan Gaji ... 119
5.7
Kesejahteraan Sosial Karyawan ... 120
BAB VI ANALISIS EKONOMI ... 122
6.1
Penaksiran Harga Peralatan ... 123
6.2
Penentuan
Total Capital Investment
(TCI) ... 125
6.2.1
Modal Tetap (
Fixed Capital Investment
) ... 127
6.2.2
Modal Kerja (
Working Capital Investment
) ... 128
6.3
Biaya Produksi Total (
Total Production Cost
) ... 129
6.3.1
Manufacturing Cost
... 129
6.3.2
General Expense
... 130
(10)
commit to user
6.5
Analisis Kelayakan... 131
BAB VII KESIMPULAN ... 135
Daftar Pustaka ...
xv
Lampiran
(11)
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Data Impor Metilen Klorida Dalam Negeri
...
3
Tabel 1.2
Industri Metilen Klorida di Berbagai Negara
...
4
Tabel 2.1
Neraca Massa Total
...
34
Tabel 2.2
Neraca Massa di Percabangan 1
...
34
Tabel 2.3
Neraca Massa di Percabangan 2
...
35
Tabel 2.4
Neraca Massa di Percabangan 3
...
35
Tabel 2.5
Neraca Massa Reaktor
...
36
Tabel 2.6
Neraca Massa Absorber
...
36
Tabel 2.7
Neraca Massa Menara Distilasi 1 ...
37
Tabel 2.8
Neraca Massa Menara Distilasi 2 ...
37
Tabel 2.9
Neraca Massa Menara Distilasi 3 ...
38
Tabel 2.10
Neraca Massa Separator 1
...
38
Tabel 2.11
Neraca Massa Separator 2
...
38
Tabel 2.12
Neraca Panas Total
...
39
Tabel 2.13
Neraca Panas di Percabangan 1
...
39
Tabel 2.14
Neraca Panas di Percabangan 2
...
40
Tabel 2.15
Neraca Panas di Percabangan 3
...
40
Tabel 2.16
Neraca Panas Reaktor
...
40
Tabel 2.17
Neraca Panas Absorber
...
41
Tabel 2.18
Neraca Panas Menara Distilasi 1
...
41
Tabel 2.19
Neraca Panas Menara Distilasi 2
...
42
Tabel 2.20
Neraca Panas Menara Distilasi 3
...
42
Tabel 2.21
Neraca Panas Separator 1
...
42
Tabel 2.22
Neraca Panas Separator 2
...
43
Tabel 3.1
Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku
...
50
(12)
commit to user
Tabel 3.3
Spesifikasi Reaktor
...
53
Tabel 3.4
Spesifikasi Absorber
...
54
Tabel 3.5
Spesifikasi Menara Distilasi
...
55
Tabel 3.6
Spesifikasi Separator
...
56
Tabel 3.7
Spesifikasi Kondensor
...
57
Tabel 3.8
Spesifikasi Reboiler
...
60
Tabel 3.9
Spesifikasi Akumulator
...
63
Tabel 3.10
Spesifikasi Penukar Panas
...
64
Tabel 3.11
Spesifikasi Pompa
...
70
Tabel 4.1
Kebutuhan air pendingin
...
77
Tabel 4.2
Kebutuhan air proses
...
78
Tabel 4.3
Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi
...
79
Tabel 4.4
Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas
...
89
Tabel 4.5
Jumlah Lumen berdasarkan luas bangunan
...
91
Tabel 4.6
Total kebutuhan listrik pabrik
...
93
Tabel 5.1
Jadwal Pembagian Kelompok
Shift
...
116
Tabel 5.2
Perincian jumlah Karyawan dan Gaji dalam Rupiah
...
119
Tabel 6.1
Indeks Harga Alat
...
124
Tabel 6.2
Modal Tetap
...
127
Tabel 6.3
Modal Kerja
...
128
Tabel 6.4
Direct Manufacturing Cost
...
129
Tabel 6.5
Indirect Manufacturing Cost
...
129
Tabel 6.6
Fixed Manufacturing Cost
...
130
Tabel 6.7
General Expense
...
130
(13)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Prediksi Kebutuhan Metilen Klorida di Indonesia ...
3
Gambar 1.2
Gambar Pemilihan Lokasi Pabrik
...
7
Gambar 2.1
Gambar 15 Mc. Ketta untuk Pengolahan Kinetika Reaksi
...
26
Gambar 2.2
Grafik ln k vs 1/T
...
27
Gambar 2.3
Gambar Diagram Alir Kualitatif ...
28
Gambar 2.4
Gambar Diagram Alir Kuantitatif ...
29
Gambar 2.5
Gambar Diagram Alir
...
30
Gambar 2.6
Tata letak pabrik metilen klorida ...
47
Gambar 2.7
Tata letak peralatan proses
...
49
Gambar 4.1
Skema Pengolahan Air Laut
...
82
Gambar 4.2
Skema Pengolahan Air Konsumsi dan Sanitasi
...
82
Gambar 5.1
Struktur Organisasi Pabrik Metilen Klorida
...
107
Gambar 6.1
Harga Indeks Peralatan Pabrik Kimia
... 124
(14)
commit to user
Nuryah Dewi dan Ajeng Widihapsari, 2011, Prarancangan Pabrik Metilen Klorida dari Metil Klorida dan Klorin Kapasitas 30.000 Ton/Tahun, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Metilen klorida banyak digunakan sebagai bahan aktif dalam pelarut atau penghilang cat, komponen dalam aerosol, juga digunakan sebagai komponen utama dalam pembentukan film untuk kontak dengan logam. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kebutuhan dunia, maka dirancang pabrik metilen klorida dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dengan bahan baku metil klorida 28.721,426 ton/tahun dan klorin 57.848,949 ton/tahun. Dengan memperhatikan beberapa faktor, seperti aspek penyediaan bahan baku, transportasi, tenaga kerja, pemasaran, serta utilitas, maka lokasi pabrik yang cukup strategis adalah di Kawasan Industri Cilegon, Jawa Barat.
Reaksi pembuatan metilen klorida dilakukan dengan mereaksikan metil klorida dengan klorin dalam Reaktor Alir Pipa (RAP) Multitube pada suhu 275-4500C dan tekanan 3 atm. Panas yang timbul dari reaksi diambil dengan
Dowtherm Ayang dialirkan di shell reaktor. Produk gas keluar reaktor masuk ke
absorberuntuk mengurangi kandungan hidrogen klorida. Produk absorberberupa hidrogen klorida 35% berat dijual sebagai produk samping sedangkan gas hasil atas masuk Menara Distilasi 1. Gas hasil atas banyak mengandung metil klorida diumpankan kembali ke reaktor dan hasil bawah diumpankan ke Menara Distilasi 2. Hasil atas berupa produk utama metilen klorida 99,9% berat dan hasil bawah diumpankan ke Menara Distilasi 3. Produk Menara Distilasi 3 berupa kloroform 99,9% berat sebagai hasil atas dan karbon tetraklorida 99,9% berat sebagai hasil bawah dijual sebagai produk samping. Peralatan proses yang ada antara lain
vaporizer, flash drum, separator,reaktor, absorber,menara distilasi, dan pompa. Unit pendukung proses didirikan untuk menunjang proses produksi yang terdiri dari unit penyediaan air pendingin, pendingin reaktor, penyediaan listrik, penyediaan bahan bakar, serta unit pengolahan limbah. Laboratorium berfungsi menjaga mutu bahan baku dan kualitas produk sesuai spesifikasi. Dalam pabrik metilen klorida ini terdapat tiga buah laboratorium, yaitu laboratorium fisik, laboratorium analitik dan laboratorium penelitian dan pengembangan.
Bentuk perusahaan adalah PT (Perseroan Terbatas) dengan struktur organisasi lini dan staff. Sistem kerja karyawan berdasarkan pembagian jam kerja yang terdiri dari karyawan shiftdan non shift .
Hasil analisa ekonomi terhadap prarancangan pabrik metilen klorida diperoleh bahwa total investasi (TCI) sebesar US$ 29.156.445 dan total biaya produksi US$ 55.754.324. Dari analisa kelayakan diperolehReturn of Investment (ROI) sebelum pajak 72,74% dan setelah pajak 54,55%. Pay Out Time ( POT)
sebelum pajak 1 tahun dan setelah pajak 1,5 tahun, Break Event Point (BEP)
46,46%, Shut Down Point (SDP) 31,3% dan Discounted Cash Flow (DCF)
sebesar 30,31%. Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik metilen klorida dengan kapasitas 30.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.
(15)
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Metilen klorida merupakan salah satu senyawa klorometana selain kloroform (CHCl3) dan karbon tetraklorida (CCl4). Senyawa klorometana dapat diproduksi dengan klorinasi fase gas metil klorida ( CH3Cl ) dan klorin (Cl2) pada suhu tinggi (Harvey & Pitsch, 2000). Indonesia adalah salah satu negara penghasil klorin. Adanya salah satu bahan baku utama produksi metilen klorida yaitu klorin akan menurunkan biaya transportasi sehingga biaya produksi senyawa klorometana seperti lebih ekonomis.
Senyawa klorometana digunakan luas di industri. Penggunaan utama senyawa tersebut adalah untuk pelarut industri, membuat refrigerant dan produksi silikon. Metilen klorida atau diklorometana yang dihasilkan beberapa pabrik di dunia dimanfaatkan untuk : pelarut dan pembersih cat 30%, pembentukan film pada kontak logam 20%, pembersihan logam 10%, dan lainnya untuk aerosol, farmasi, proses kimia dan busa poliuretan. (www.the-innovation-group.com)
Pabrik metilen klorida dengan proses klorinasi juga layak dirancang karena termasuk minim dalam pencemaran lingkungan. Hal ini disebabkan dalam produksinya tidak ada bahan samping atau limbah yang secara langsung dihasilkan dan dibuang. Selain metilen klorida akan dihasilkan juga bahan
(16)
kimia lainnya seperti kloroform, karbon tetraklorida dan asam klorida yang semuanya dapat dijual. Oleh karenanya dengan mencegah kebocoran selama proses dan menjaga suhu klorinasi yang aman, maka efek buruk terhadap lingkungan dan makhluk hidup sekitar dapat dicegah.
Indonesia sebagai negara berkembang, terlebih lagi memasuki era perdagangan bebas, dituntut untuk mampu bersaing dengan negara-negara lain dalam bidang industri dan sektor industri kimia memegang peranan penting untuk memajukan perindustrian di Indonesia. Perkembangan industri sangat berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam menghadapi pasar bebas. Inovasi proses produksi maupun pembangunan pabrik baru yang menghasilkan produk bernilai ekonomis lebih tinggi semisal metilen klorida sangat diperlukan untuk menambah devisa negara. Di samping itu pendirian pabrik metilen klorida dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri-industri kimia lain dan akan menyerap sebagian tenaga kerja dalam negeri.
1.2 Penentuan Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi dapat diartikan sebagai jumlah maksimal produk yang dapat dihasilkan dalam satuan waktu tertentu. Pabrik yang didirikan harus mempunyai kapasitas produksi yang optimal yaitu jumlah dan jenis produk yang dihasilkan harus dapat menghasilkan laba maksimal dengan biaya yang minimal.
(17)
Kapasitas produksi dirancang dengan pertimbangan-pertimbangan: 1. Kebutuhan metilen klorida di Indonesia
Untuk memenuhi kebutuhan metilen klorida di dalam negeri, Indonesia masih mengimpor dari negara lain.
Tabel 1.1 Data impor metilen klorida dalam negeri Tahun Volume ( kg/tahun )
2005 7.222.887
2006 6.969.374
2007 8.231.508
2008 7.659.713
2009 8.270.378
( www.bps.go.id ) Dari data impor metilen klorida dalam negeri, dapat dilakukan prediksi untuk kebutuhan masa yang akan datang.
(18)
Pabrik metilen klorida direncanakan beroperasi pada tahun 2015. Dari hasil prediksi, impor metilen klorida di Indonesia pada tahun tersebut adalah 9.899.029 kg/tahun.
2. Ketersediaan bahan baku
Adanya industri yang mendukung pabrik metilen klorida, terutama dalam hal penyediaan bahan baku merupakan salah satu faktor yang cukup penting. Bahan baku utama yaitu klorin (Cl2) tersedia di dalam negeri yaitu dapat diperoleh dari P.T. Assahimas, Cilegon. Sedangkan metil klorida masih didatangkan dari luar negeri.
3. Kapasitas pabrik minimum dan maksimum di luar negeri
Adapun kapasitas Pabrik Metilen Klorida yang telah berdiri di beberapa Negara, sebagai berikut :
Tabel 1.2. Industri Metilen Klorida di Berbagai Negara
Nama pabrik Kapasitas Produksi, 10 3 ( ton/tahun )
LCP, Moundsville, W.Va 23,6
Occidental, Belle, W. Va 40,9 The Dow Chemical Company,
Freeport, Tex 50
The Dow Chemical Company,
Plaquemine, La 54,5
Vulcan, Geismar, La 36,4
Vulcan, Wichita, Kans 59,1
(19)
Dari Tabel 1.2 dapat diketahui kapasitas produksi minimal di dunia sebesar 23.600 ton/tahun. Sedangkan kebutuhan metilen klorida di dalam negeri adalah sebesar 9.899.029 kg/tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas pabrik metilen klorida sebesar 30.000 ton/tahun, sehingga diharapkan :
1. Dapat memenuhi kebutuhan metilen klorida dalam negeri.
2. Pabrik dapat dijalankan karena kapasitas rancangan berada diatas kapasitas terkecil pabrik yang ada di dunia.
3. Dapat merangsang berdirinya industri-industri lainnya yang menggunakan bahan baku metilen klorida.
1.3 Lokasi Pabrik
Lokasi geografis dari suatu pabrik akan berpengaruh pada kegiatan pabrik baik proses produksi maupun distribusi produk yang semuanya itu akan berpengaruh pada perkembangan dan kelangsungan hidup dari pabrik. Banyak faktor yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam menentukan lokasi suatu pabrik. Lokasi pabrik pada umumnya ditetapkan atas dasar orientasi bahan baku dan orientasi pasar, karena hal ini bersifat ekonomis.
Lokasi pabrik ditetapkan di Kecamatan Cilegon, Kabupaten Serang, Propinsi Banten dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Sumber bahan baku
Bahan baku klorin dapat diperoleh dari P.T Assahimas, Cilegon. Orientasi pemilihan ditekankan pada jarak lokasi sumber bahan baku dengan pabrik cukup dekat. Lokasi pabrik juga dekat dengan
(20)
pelabuhan sehingga memudahkan dalam distribusi metil klorida yang didatangkan dari luar negeri yaitu China.
2. Pemasaran produk
Daerah tersebut berdekatan dengan Jakarta, Bogor, Tangerang yang merupakan area industri yang potensial sebagai daerah pemasaran. Selain itu juga dekat dengan Pelabuhan Ciwandan yang memudahkan dalam pemasaran ke luar Jawa maupun luar negeri.
3. Sarana transportasi
Daerah tersebut dekat dengan pelabuhan dan jalan tol yang memudahkan pengangkutan bahan baku dan produk. Ini sangat menguntungkan karena bahan baku CH3Cl didatangkan dari luar negeri.
4. Tersedianya sarana pendukung
Cilegon merupakan salah satu kawasan industri di Indonesia, sehingga penyediaan utilitas utamanya air untuk proses dan pendingin tidak mengalami kesulitan, karena dekat dengan laut dan apabila tidak mencukupi, di kawasan industri Cilegon terdapat pabrik penyedia air yaitu P.T. Krakatau Tirta Indonesia.
5. Tenaga kerja
Tenaga kerja untuk pabrik dapat direkrut dari daerah Cilegon dan sekitarnya, di mana kepadatan penduduknya tinggi sehingga merupakan sumber tenaga kerja yang potensial.
(21)
6. Kemasyarakatan
Keadaan sosial kemasyarakatan sudah terbiasa dengan lingkugan industri sehingga pendirian pabrik baru dapat dengan mudah diterima dan dapat beradaptasi dengan mudah dan cepat.
Lokasi pabrik metilen klorida ditunjukkan pada gambar 1.2 berikut:
Gambar 1.2 Gambar Pemilihan Lokasi Pabrik
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1 Macam-Macam Proses
Dalam Mc. Ketta (1979), secara umum metilen klorida dapat dibuat dengan beberapa cara, antara lain :
1. Proses termalklorinasi 2. Proses fotoklorinasi
(22)
1. Proses termalklorinasi
Proses ini didasarkan poada reaksi klorinasi langsung terhadap metana atau klorometana (metil klorida) pada suhu yang tinggi. Temperatur reaksi antara 275 sampai 450 oC. Konversi dari proses ini adalah 52,5% terhadap metil klorida dan 99%-100% terhadap klorin.
Reaksi yang terjadi :
CH3Cl + Cl2CH2Cl2+ HCl CH2Cl2+ Cl2CHCl3+ HCl CHCl3+ Cl2CCl4+ HCl Keuntungan :
a. Dengan proses termal ini temperatur yang tinggi dapat membuat molekul klorin (Cl2) menjadi radikal Cl* sehingga dapat terjadi reaksi, dengan demikian tidak memerlukan katalis. b. Impuritas sedikit
c. Biaya ekonomis
d. Yield tinggi yaitu 80-92% 2. Proses fotoklorinasi
Proses ini didasarkan pada reaksi klorinasi metana oleh aktivasi dari reaksi massa dengan radiasi sinar. Adapun pemisahan molekul klorin (Cl2) menjadi radikal Cl* adalah dengan meradiasikan reaksi massa dengan sumber sinar yang mempunyai radiasi sebesar 3000-5000 oA. Bahan baku yang digunakan adalah
(23)
metana dengan kemurnian tinggi. Konversi dari proses ini adalah 90%. Adapun reaktor yang digunakan adalah reaktor fotokimia. Keuntungan dari proses ini adalah dapat mengurangi impuritas yang ada pada klorometana yang dihasilkan.
Kekurangan :
a. Penggunaan reaktor fotokimia harus terbuat dari permukaan kaca yang tahan terhadap pembebasan panas mengingat reaksi klorinasi adalah reaksi eksotermis.
b. Penyimpanan dan peralatan sekitar reaktor baru terbuat dari kaca, hal ini menyebabkan tingginya biaya pembuatan dan perawatan.
c. Lebih sensitif terhadap impuritas dari umpan, karena dapat terjadi terminasi pada reaksi rantai.
d. Reaktor membutuhkan energi yang cukup besar untuk menghasilkan radiasi sinar dengan kekuatan 3000-5000 oA. e. Kapasitas per reaktor rendah.
f. Sering terjadi akumulasi pada daerah reaktor sehingga dapat mengakibatkan ledakan.
3. Proses klorinasi metana dengan katalis alumina
Proses klorinasi ini didasarkan pada reaksi klorinasi metana dengan bantuan katalis alumina. Bahan baku yang digunakan adalah metana dengan kemurnian tinggi. Konversi dari proses ini adalah 95%. Adapun reaktor yang digunakan adalah reaktor fixed bed
(24)
katalitik. Keuntungan dari proses ini adalah konversi yang dihasilkan cukup tinggi.
Kekurangan :
a. Penggunaan fixed bed reaktor harus mempunyai konstruksi penyangga yang kuat untuk menyangga katalis. Reaktor harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap pembebasan panas mengingat reaksi klorinasi adalah rekasi eksotermis, sehingga reaktor lebih berat dan biayanya juga mahal.
b. Perlu adanya regenerasi katalis pada waktu-waktu tertentu. c. Proses ini sensitif terhadap adanya impuritas.
(Mc. Ketta, 1979)
1.4.2 Kegunaan Produk
Penggunaan metilen klorida dewasa ini, antara lain:
a. Bahan aktif untuk kebanyakan produk penghilang cat organik termasuk pembersih kerajinan rumah tangga, dan produk untuk perawatan kerajinan.
b. Pelarut pada semen dan resin untuk kontak dengan logam atau bahan-bahan tambahan-bahan dan merupakan komponen utama dalam konstruksi busa uretan.
c. Komponen penting dalam formulasi aerosol karena daya larutnya tinggi.
d. Bahan untuk pembersih logam, farmasi, proses kimia dan busa poliuretan dan substitusi CFC-11.
(25)
1.4.3 Sifat Fisis dan Kimia
1. Bahan baku Metil klorida
Sifat fisis:
Rumus molekul : CH3Cl Berat Molekul : 50,488
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Densitas (00C,1 atm) : 2,3045 g/L Titik didih (1atm) : -23,730C
(Perry, 1997) Sifat-sifat Kimia :
a. Dalam larutan eter, CH3Cl bereaksi dengan natrium membentuk etana (proses sintesa Wurtz).
2 CH3Cl + 2 Na CH3CH3+ 2 NaCl
b. Metil klorida digunakan pada reaksi Friedel Craft membentuk toluena dengan mengggunakan katalisator AlCl3
CH3Cl + C6H6C6H5CH3+ HCl
c. Bila dipanaskan pada temperatur yang sangat tinggi, metil klorida akan berpasangan membentuk etilena.
2 CH3Cl CH2= CH2+ 2 HCl
d. Klorinasi dengan CH3Cl menghasilkan metilen klorida dan HCl (Kirk and Othmer, 1979)
(26)
Klorin
Sifat-sifat fisis :
Rumus molekul : Cl2
Berat molekul : 70,906 gram/mol
Bau : tajam
Warna : kuning
Densitas (00C, 1 atm) : 3,214 kg/m3 Titik didih (1 atm) : -35,50C
(Perry, 1997) Sifat-sifat kimia :
a. Cl2 bereaksi dengan alkali dan alkali tanah membentuk bahan pemutih.
Cl2+ 2 NaOClNaOCl + H2O
b. Reaksi dengan ammonia membentuk hidrazin. 2 NH3+ NaOClN2H4+ NaCl + H2O
c. Cl2 bereaksi dengan hidrokarbon jenuh menghasilkan hidrokarbon terklorinasi dan HCl.
(Kirk and Othmer, 1979)
2. Produk
Metilen klorida Sifat-sifat fisis :
Rumus molekul : CH2Cl2
(27)
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Densitas (00C, 1 atm) : 2,93 kg/m3 Titik didih (1 atm) : 39,80C
(Perry, 1997)
Sifat-sifat kimia :
a. Bila kontak dengan air dalam waktu yang lama, metilen klorida akan terhidrolisa secara perlahan membentuk HCl sebagai produk primer.
b. Bila metilen klorida dipanaskan dengan air dalam waktu lama dalam tangki tertutup pada suhu 140-1700C, maka akan terbentuk formaldehida dan HCl.
CH2Cl2+ H2O HCHO + 2 HCl
c. Klorinasi terhadap metilen klorida akan menghasilkan kloroform dan HCl.
(Kirk and Othmer, 1979)
Klorofom
Sifat-sifat fisis :
Rumus molekul : CHCl3
Berat molekul : 119,378 gram/mol
(28)
Warna : tak berwarna Densitas (00C, 1 atm) : 4,36 kg/m3 Titik didih (1 atm) : 61,30C
(Perry, 1997)
Sifat-sifat kimia :
a. Klorinasi terhadap kloroform membentuk karbon tetraklorida dan HCl.
b. Bila kontak dengan besi dan air akan membentuk hidrogen peroksida.
CHCl3+ O2( Cl3COOH ) Cl3OH + H2O2 c. Dengan basa akan mengalami hidrolisa
CHCl3+ 3 NaOH CO + 3 NaCl +2 H2O
d. Kloroform bila kontak dengan kalium amalgam akan membentuk asetilen.
2 CHCl3+ 6 ( KHg ) HC = CH + 6 KCl(Hg)
(Kirk and Othmer, 1979)
Karbon tetraklorida Sifat-sifat fisis :
Rumus molekul : CCl4
Berat molekul : 153,823 gram/mol
(29)
Warna : tak berwarna Densitas (00C, 1 atm) : 5,32 kg/m3 Titik didih (1 atm) : 76,720C
(Perry, 1997) Sifat-sifat kimia :
a. CCl4kering tidak bereaksi dengan logam seperti besi dan nikel tetapi bereaksi secara perlahan dengan tembaga dan timah. b. Dengan katalis platinum atau Zn dan asam, CCl4 akan
terbentuk kembali menjadi kloroform.
c. Dengan kalium amalgam dan air, CCl4akan terbentuk kembali menjadi metana.
(Kirk and Othmer, 1979)
Asam klorida Sifat-sifat fisis :
Rumus molekul : HCl
Berat molekul : 36,461 gram/mol
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Densitas (00C, 1 atm) : 1,045 g/cm3 Titik didih (1 atm) : -85,050C
(30)
Sifat-sifat kimia :
a. Reaksi dengan oksidator membentuk Cl2. 4 HCl + O22 Cl2+ 2 H2O
b. Reaksi HCl dan asetilen akan menghasilkan kloropena.
(Kirk and Othmer, 1979)
1.4.4 Tinjauan Proses Secara Umum
Klorinasi didefinisikan sebagai suatu proses di mana satu atau lebih atom klorin dibentuk menjadi suatu senyawa kimia. Secara umum, reaksi menyebabkan densitas, viskositas, dan reaktivitas kimia dari senyawa organik menjadi naik. Proses klorinasi termal ini didasarkan pada reaksi klorinasi langsung terhadap metana atau klorometana (metil klorida) pada suhu yang tinggi. Temperatur reaksi antara 275 sampai 4500C.
Metil klorida dan klorin dalam fase gas dengan perbandingan mol 4:3 dipanaskan sampai suhu 3000C. Pada suhu tersebut klorin akan mengalami disosiasi dan akan mulai terjadi reaksi klorinasi terhadap metil klorida, sedangkan tekanan dipertahankan 3 atm. Di dalam Reaktor Alir Pipa (RAP) multitube suhu dipertahankan jangan sampai melebihi 4500C. Bila reaksi berlangsung di atas suhu tersebut maka dapat terjadi reaksi pirolisis terhadap CH3Cl membentuk karbon bebas, sedangkan klorin dan hidrogen membentuk asam klorida. Produk reaksi kemudian masuk kolom
(31)
memurnikan produk dan mengambil kembali sisa reaktan untuk dikembalikan ke reaktor. (Mc. Ketta, 1979).
(32)
commit to user
BAB II
DESKRIPSI PROSES
2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku
Metil klorida
Sumber : Qu Zhoi Ruitong, China Rumus molekul : CH3Cl
Berat molekul : 50,488 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Kemurnian : min 99,5% berat Impuritas : CH2Cl2
(Anonim, 2010) Klorin
Sumber : P.T. Asahimas Rumus molekul : Cl2
Berat molekul : 70,906 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : tajam
Warna : kuning, hijau Kemurnian : min 99,5% berat
(33)
Impuritas : HCl
(Laporan Praktek Kerja P.T. Asahimas)
2.1.2. Spesifikasi Produk
Metilen klorida
Rumus molekul : CH2Cl2
Berat molekul : 84,933 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : khas
Warna : tak berwarna
SG (300C) : 1,318 – 1,321 Kemurnian : min 99,90% berat Impuritas : CHCl3, CH3Cl
(Anonim, 2010) Klorofom
Rumus molekul : CHCl3
Berat molekul : 119,378 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Densitas (300C, 1 atm) : 4,36 kg/m3 Titik didih (1 atm) : 61,30C
(34)
Kemurnian : min 99,90% berat Impuritas : CH2Cl2, CCl4
(Anonim, 2010) Karbon tetraklorida
Rumus molekul : CCl4
Berat molekul : 153,823 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : khas
Warna : tak berwarna
Kemurnian : min 99,95% berat Impuritas : CHCl3
(Anonim, 2010) Asam klorida
Rumus molekul : HCl
Berat molekul : 36,461 gram/mol Fase penyimpanan : cair
Bau : khas
Warna : tak berwarna
SG : 1,1593
Kemurnian : min 35% berat
(35)
2.2. Konsep Proses 2.2.1. Dasar Reaksi
Reaksi antara metil klorida dengan klorin merupakan reaksi
multistepdan berlangsung secara eksotermis irreversible. Reaksinya sebagai berikut :
CH3Cl + Cl2CH2Cl2+ HCl CH2Cl2+ Cl2CHCl3+ HCl CHCl3+ Cl2CCl4+ HCl
Reaktan dengan perbandingan tertentu dipanaskan sampai suhu 3000C dan tekanan 3 atm di mana pada suhu tersebut klorin akan mengalami disosiasi dan mulai terjadi reaksi termoklorinasi terhadap metil klorida. Di dalam multi tube plug flow reactor, suhu dipertahankan pada kisaran 275 sampai 4500C. Bila reaksi berlangsung di atas suhu tersebut, maka akan terjadi reaksi pirolisis terhadap klorometana membentuk karbon bebas, sedangkan klorin dan hidrogen membentuk asam klorida.
(Mc. Ketta, 1979)
2.2.2. Mekanisme Reaksi
Mekanisme reaksi yang terjadi pada proses klorinasi terhadap metana atau klorometana adalah free-radical substitutions dan terjadi melalui 3 tahap : initiation, propagation, and termination.
(36)
Initiation
Initiationadalah proses yang menghasilkan spesies radikal. Dalam tahap ini radikal klorin dihasilkan dengan pemanasan pada suhu tinggi sehingga dapat memecah ikatan antar atom klorin. Radikal klorin kemudian bereaksi dengan metil klorida menghasilkan radikal metil klorida
Cl2 2 Cl*
Cl* +CH3ClHCl + CH2Cl*
Propagation
Pada tahap ini radikal metil klorida bereaksi dengan klorin menghasilkan klorometana dan radikal klorin. Radikal ini kemudian bereaksi dengan metil klorida dan juga produk klorometana menghasilkan radikal klorometana yang lain.
CH2Cl*+ Cl2CH2Cl2+ Cl*
Cl* + CH2Cl2HCl + CHCl2* CHCl2* + Cl2CHCl3+ Cl*
Cl*+ CHCl3HCl + CCl3* CCl3* + Cl2CCl4+ Cl*
Termination
Tahap ini terjadi apabila dua radikal bereaksi baik radikal yang sama ataupun radikal yang berbeda.
Cl*+ Cl*Cl2
(37)
2.2.3. Kondisi Operasi
Kondisi operasi pada perancangan pabrik metilen klorida ini adalah sebagai berikut :
Temperatur reaktan : 3000C Temperatur reaksi : 275 - 4500C
Tekanan : 3 atm
Cl2: CH3Cl : 0,75 (perbandingan mol) Konversi CH3Cl : 52,5 %
Selektifitas produk : CH2Cl2 = 62,3 % CHCl3 = 33,04% CCl4 = 4,66%
(Mc. Ketta, 1979)
2.2.4. Tinjauan Termodinamika
Suatu reaksi bersifat eksotermis atau endotermis dapat ditentukan dari perhitunganΔHr. Perhitungannya adalah sebagai berikut :
HCl
ΔHf298 = -92,36 kJ/mol 2
f298 Cl
ΔH = 0 Cl
CH
ΔHf298 3 = -86,37 kJ/mol 2
2 f298 CH Cl
ΔH = -95,46 kJ/mol
3 f298 CHCl
ΔH = -101,32 kJ/mol
4 f298 CCl
ΔH = -100,48 kJ/mol
(38)
Reaksi : HCl Cl CH Cl Cl
CH3 2 2 2 ΔHr
0
= -101,45 kJ/mol HCl
CHCl Cl
Cl
CH2 2 2 3 ΔHr
0 = -98,22 kJ/mol
HCl CCl
Cl
CHCl3 2 4 ΔHr0 = -91,52 kJ/mol ΔHr0total = -291,19 kJ/mol
= -291190 kJ/kmol Reaksi di atas bersifat eksotermis karena ΔHr pada 298 K berharga negatif.
Untuk mengetahui apakah reaksi berlangsung secara reversible
atau irreversibledapat dilihat dari harga K ( konstanta kesetimbangan reaksi ).
Data ΔG298 untuk komponen yang terlibat dalam reaksi tersebut :
298
ΔG HCl = -95,33 kJ/mol
298
ΔG Cl2 = 0
298
ΔG CH3Cl = -62,93 kJ/mol
298
ΔG CH2Cl2 = -68,91 kJ/mol
298
ΔG CHCl3 = -68,52 kJ/mol
298
ΔG CCl4 = -58,28 kJ/mol
(39)
HCl Cl
CH Cl
Cl
CH3 2 2 2 ΔG
0
= -101,31 kJ/mol HCl
CHCl Cl
Cl
CH2 2 2 3 ΔG
0
= -94,94 kJ/mol HCl
CCl Cl
CHCl3 2 4 ΔG
0 = -85,09 kJ/mol ΔG0total = -281,34 kJ/mol
= -281340 kJ/kmol
Suhu reaksi rata-rata = 643,9 K. Harga K pada suhu 643,9 K adalah K = 5,699 x 1021
Harga konstanta kesetimbangan reaksi (K) termasuk besar sehingga reaksi bisa dianggap berjalan secara searah ke arah kanan (produk).
2.2.5. Tinjauan Kinetika
Reaksi yang terjadi adalah reaksi seri paralel dan berjalan cepat. CH3Cl + Cl2CH2Cl2+ HCl
M K D H
CH2Cl2+ Cl2CHCl3+ HCl
D K T H
CHCl3+ Cl2CCl4+ HCl T K TC H
298 1 T 1 R ΔHr Ko K ln 10 . 2,071 K 298 . kJ/kmol.K 8,314 kJ/kmol 281340 exp RT ΔG exp Ko 0 49 298
(40)
Gambar 2.1 Gambar 15 Mc. Ketta untuk pengolahan kinetika reaksi Dari gambar 15 Mc. Ketta diketahui satuan konstanta kecepatan reaksi tersebut (detik-1), maka reaksi tersebut mempunyai orde reaksi satu. Kecepatan reaksi klorin adalah : -rK= k1C1+ k2C2+ k3C3
Konstanta kecepatan reaksi masing-masing diketahui dari gambar 15 Mc. Ketta dan dapat dibuat persamaan sesuai hukum Arhenius :
T R
E e A k ln k = ln A
-T R
E
y = b + ax
Di mana y = ln k, b = ln A, a = -E/R, dan x = 1/T; kemudian dibuat grafik ln k vs 1/T
(41)
Gambar 2.2 Grafik ln k vs 1/T
Sehingga diperoleh : y = -9932 x + 9,1279 ln k1= -9932 (1/T) + 9,1279
Jadi diperoleh persamaan kecepatan reaksi 1 : k1 = 1,3425 x 109exp(-9932/T)
Analog perhitungan di atas, untuk reaksi dua dan tiga diperoleh : k2= 5,38929 x 108exp(-9599/T)
k3= 7,12821 x 107exp(-9483/T)
2.3.Langkah Proses
2.3.1. Diagram Alir Proses
1. Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada Gambar 2.3 2. Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada Gambar 2.4 3. Diagram alir lengkap dapat dilihat pada Gambar 2.5
(42)
(43)
(44)
(45)
2.3.2. Uraian Proses
Proses pembuatan metilen klorida dengan proses klorinasi metil klorida terdiri atas beberapa unit proses, yaitu :
1. Unit persiapan bahan baku
2. Unit reaksi pembentukan metilen klorida 3. Unit pemurnian metilen klorida
Penjelasan mengenai masing-masing unit pembentukan metilen klorida mengacu pada gambar 2.5 :
1. Unit persiapan bahan baku
a. Metil klorida
Metil klorida yang disimpan dalam fase cair pada suhu 300C dan tekanan 6,5 atm dicampur dengan arus bawah separator (SP-02) sehingga suhunya menjadi 10,10C kemudian dialirkan ke HE-02 untuk menaikkan suhu. Arus ini lalu diturunkan tekanannya menjadi 3 atm melalui throttle. Setelah dipisahkan fase uap dan cairnya di dalam separator (SP-02), arus atas yang berupa uap metil klorida yang dicampur dengan arus dari hasil atas menara distilasi 1 (MD-01). Campuran ini kemudian dipanaskan di dalam HE-05 dengan fluida panasnya HCl dari hasil bawah absorber (AB) hingga suhunya menjadi 15,870C. Kemudian digunakan untuk mendinginkan suhu gas reaktor masuk absorber (AB) hingga suhunya menjadi 18,590C di dalam HE-04. Selanjutnya, digunakan untuk mendinginkan
(46)
hasil bawah menara distilasi 1 (MD-01) masuk menara distilasi 2 (MD-02) hingga suhunya menjadi 68,310C di dalam HE-07. Terakhir, campuran ini dipanaskan hingga suhu 3000C sebagai umpan reaktor (R) di dalam HE-03.
b. Klorin
Klorin cair pada suhu 300C dan tekanan 9 atm dicampur dengan arus bawah separator (SP-01) sehingga suhunya menjadi 30,60C, kemudian dimasukkan ke vaporiser (V-01) agar menguap sebagian. Arus ini lalu diturunkan tekanannya menjadi 3 atm melalui throttle. Setelah dipisahkan fase uap dan cairnya dalam separator (SP-01), arus bawah yang berupa cairan klorin dicampur kembali dengan klorin dari tangki penyimpanan.
Sedangkan hasil atas SP-01 berupa uap klorin yang bersuhu 30,880C diturunkan tekanannya dari 9,2 atm menjadi 3 atm melalui throttle, sehingga suhunya turun menjadi -5,770C. Uap klorin ini kemudian digunakan untuk menkondensasikan hasil atas MD-01, MD-02, dan MD-03 di dalam kondensor (CD-01, CD-02, dan CD-03). Kemudian, uap klorin ini dipanaskan hingga suhu 3000C di dalam HE-01 sebagai umpan reaktor (R).
2. Unit reaksi pembentukan metilen klorida
Reaksi pembentukan metilen klorida dilakukan di dalam reaktor jenis plug flow multi tube. Gas klorin yang sudah aktif direaksikan dengan campuran gas metil klorida dan hasil atas
(47)
menara distilasi 1 (MD-01) dengan perbandingan dan kecepatan alir tertentu. Suhu di dalam reaktor akan naik karena reaksi bersifat eksotermis, maka untuk menjaga suhu agar tidak melebihi 4500C dialirkan pendingin berupa cairan dowtherm A. Hasil reaksi berupa campuran sisa metil klorida, produk utama metilen klorida dan produk lainnya berupa kloroform, karbon tetraklorida, dan hidrogen klorida, sedang gas klorin habis bereaksi. Suhu gas keluar reaktor dan pendingin tinggi, maka panas keduanya dimanfaatkan untuk pemanasan awal umpan sebelum masuk reaktor dan memanaskan arus yang lain.
3. Unit pemurnian metilen klorida
Gas keluar reaktor banyak membawa HCl. Untuk memisahkan HCl ini, gas diturunkan suhunya terlebih dahulu dengan memanfaatkannya sebagai pemanas arus yang lain.
Gas produk keluaran reaktor digunakan untuk pemanas pada reboiler (RB-01) hingga suhunya dari 441,50C hingga menjadi 151,20C. Kemudian campuran gas ini didinginkan di dalam HE-06 hingga suhu 128,80C. Selanjutnya didinginkan di dalam HE-04 hingga suhunya menjadi 51,30C, kemudian dimasukkan ke absorber (AB) untuk dipisahkan dari HCl-nya.
HCl diserap dengan air dari unit utilitas menjadi asam klorida 35% yang kemudian disimpan dalam tangki (T-06). Sedangkan gas lainnya dialirkan ke kolom destilasi (MD-01).
(48)
Kolom destilasi ini bertujuan untuk memisahkan sisa metil klorida dengan produk klorometana lainnya. Metil klorida keluar sebagai hasil atas kemudian dicampur dengan metil klorida dari tangki (T-02) untuk umpan reaktor. Sedangkan hasil bawah berupa campuran klorometana dimasukkan ke dalam kolom destilasi (MD-02) untuk mengambil produk utama. Pada MD-02 produk atas adalah metilen klorida yang kemudian dikirim ke tangki penyimpanan (T-03) sedang produk bawah campuran CHCl3 dan CCl4. Hasil bawah tersebut lalu dipisahkan di kolom destilasi (MD-03), sebagai produk atas adalah CHCl3 untuk disimpan di tangki penyimpanan (T-04) dan produk bawah adalah CCl4 disimpan di tangki penyimpanan (T-05).
(49)
2.4. Neraca Massa dan Neraca Panas 2.4.1. Neraca Massa Total
Satuan : kg/jam
Tabel 2.1. Neraca Massa Total
Komponen Input Output
Arus 4 Arus 7 Arus 11 Arus 12 Arus 16 Arus 18 Arus 19
HCl 36,339 3.773,569
Cl2 7.267,821
CH3Cl 3.622,820 0,328
CH2Cl2 3,623 3.784,735 0,379
CHCl3 2,817 2.821,131 5,654
CCl4 0,541 541,449
H2O 7.001,056 7.001,056
Total 7.304,160 3.626,443 7.001,056 10.774,625 3.787,88 2.822,051 547,103
17.931,659 17.931,659
2.4.2 Neraca Massa Alat
1. Neraca massa di Percabangan 1
Tabel 2.2. Neraca Massa di Percabangan 1
Komponen Input Output
Arus 1 Arus 3 Arus 2
HCl 121,13 84,7912 205,9212
Cl2 24.226,07 16.958,2493 43.884,3193 Total 24.347,201 17.043,0405 44.090,2405
(50)
2. Neraca massa di Percabangan 2
Tabel 2.3. Neraca Massa di Percabangan 2
Komponen Input Output
Arus 5 Arus 8 Arus 6
CH3Cl 18.114,099 14.488,0035 32.602,1025
CH2Cl2 18,114 17,7671 35,881
Total 18.132,213 14.505,7706 32.637,9836 32.637,9836
3. Neraca massa di Percabangan 3
Tabel 2.4. Neraca massa di Percabangan 3
Komponen Input Output
Arus 7 Arus 14 Arus 9
HCl 3,7773 3,7773
CH3Cl 3.622,8199 3.277,1651 6.899,9850
CH2Cl2 3,6228 11,3895 15,0123
Total 3.626,4427 3.292,3320 6.918,7747 6.918,7747
(51)
4. Neraca massa di sekitar reaktor
Tabel 2.5. Neraca massa reaktor
Komponen Input Output
Arus 4 Arus 9 Arus 10
HCl 36,3391 3,7773 3.777,3464
Cl2 7.267,8211
CH3Cl 6.899,9850 3.277,4929
CH2Cl2 15,0123 3.796,5034
CHCl3 2.829,6010
CCl4 541,9912
Total 7.304,1602 6.918,7747 14.222,9349 14.222,9349
5. Neraca massa di sekitar absorber
Tabel 2.6. Neraca massa absorber
Komponen Input Output
Arus 10 Arus 11 Arus 12 Arus 13
HCl 3.777,3464 3.773,5690 3,7773
CH3Cl 3.277,4929 3.277,4929
CH2Cl2 3.796,5034 3.796,5034
CHCl3 2.829,6010 2.829,6010
CCl4 541,9912 541,9912
H2O 7.001,056 7.001,056
Total 14.222,9349 7.001,056 10.774,625 10.449,3658
(52)
6. Neraca massa di sekitar menara distilasi 1
Tabel 2.7. Neraca massa menara distilasi 1
Komponen Input Output
Arus 13 Arus 14 Arus 15
HCl 3,7773 3,7773
CH3Cl 3.277,4929 3.277,1651 0,3277 CH2Cl2 3.796,5034 11,3895 3.785,1139
CHCl3 2.829,6010 2.829,6010
CCl4 541,9912 541,9912
Total 10.449,3658 3.292,3320 7.157,0339 10.449,3658
7. Neraca massa di sekitar menara distilasi 2
Tabel 2.8. Neraca massa menara distilasi 2
Komponen Input Output
Arus 15 Arus 16 Arus 17
CH3Cl 0,3277 0,3277
CH2Cl2 3.785,1139 3.784,7354 0,3785
CHCl3 2.829,6010 2,8169 2.826,7842
CCl4 541,9912 541,9912
Total 7.157,0339 3.787,88 3.369,1539 7.157,0339
(53)
8. Neraca massa di sekitar menara distilasi 3
Tabel 2.9. Neraca massa menara distilasi 3
Komponen Input Output
Arus 17 Arus 18 Arus 19
CH2Cl2 0,3785 0,3785
CHCl3 2.826,7842 2.821,1306 5,6536
CCl4 541,9912 0,5420 541,4492
Total 3.369,1539 2.822,0511 547,1028 3.369,1539
9. Neraca massa di separator 1
Tabel 2.10. Neraca massa separator 1
Komponen Input Output
Arus 2 Arus 4 Arus 3
HCl 121,1304 36,3391 84,7912
Cl2 24.226,0704 7.267,8211 16.958,2493 Total 24.347,2007 7.304,1602 17.043,0405
24.347,2007
10.Neraca massa di separator 2
Tabel 2.11. Neraca massa separator 2
Komponen Input Output
Arus 6 Arus 8 Arus 7
CH3Cl 18.114,099 14.488,004 3.626,096
CH2Cl2 18,114 17,767 0,347
Total 18.132,2134 14.505,7706 3.626,4427 18.132,2134
(54)
2.4.3. Neraca Panas Total
Satuan : kJ/jam
Tabel 2.12. Neraca Panas Total
Komponen Input Output
Q4 1.633.813,8299
Q7 1.360.606,0188
Q11 146.652,6371
Q12
644.953,6477 Q16
34.176,2703 Q18
762.498,2867 Q19
58.118,5981 Qpemanas 5.139.645,4874
Qpendingin 6.780.971,1704
Total 8.280.717,9731 8.280.717,9731
2.4.4. Neraca Panas Alat
1. Neraca pans di percabangan 1
Tabel 2.13. Neraca panas di percabangan 1
Komponen Input Output
Q1 51.471,1412
Q2 158.219,3372
Q3 106.748,1960
(55)
2. Neraca panas di percabangan 2
Tabel 2.14. Neraca panas di percabangan 2
Komponen Input Output
Q5 29.735,2068
Q6 -437.993,8586
Q8 -467.729,0654
Total -437.993,8586 -437.993,8586
3. Neraca panas di percabangan 3
Tabel 2.15. Neraca panas di percabangan 3
Komponen Input Output
Q7 1.360.606,0188
Q9 2.594.233,698
Q14 1.233.627,6792
Total 2.594.233,698 2.594.233,698
4. Neraca panas reaktor
Tabel 2.16. Neraca panas reaktor
Komponen Input Output
Q4 48.863.555,5178
Q9 12.338.710,9706
Qpendingin 36.524.844,5472
(56)
5. Neraca panas absorber
Tabel 2.17. Neraca panas absorber
Komponen Input Output
Q10 262.516,1772
Q11 146.652,6371
Q12 567.074,7063
Q13 117.677,5363
Qpelarutan 353.462,3698
Qpenguapan 77.878,9415
Total 762.631,1841 762.631,1841
6. Neraca panas menara distilasi 1
Tabel 2.18. Neraca panas menara distilasi 1
Komponen Input Output
Q13 791.814,9988
Q14 -109.367,9228
Q15 490.998,0058
Qcondensor 3.993.440,4516
Qreboiler 3.583.255,5357
(57)
7. Neraca panas menara distilasi 2
Tabel 2.19. Neraca panas menara distilasi 2
Komponen Input Output
Q15 164.849,1660
Q16 22.760,2673
Q17 179.046,3756
Qcondensor 3.935.068,9715
Qreboiler 3.793.159,1191
Total 3.958.008,2851 3.958.008,2851
8. Neraca panas menara distilasi 3
Tabel 2.20. Neraca panas menara distilasi 3
Komponen Input Output
Q17 120.693,0133
Q18 48.705,9050
Q19 33,3410
Qcondensor 1.575.225,7979
Qreboiler 1.503.272,0306
Total 1.623.965,0439 1.623.965,0439
9. Neraca panas separator 1
Tabel 2.21. Neraca panas separator 1
Komponen Input Output
Q3 1,695,040.4285
Q4 1.588.291,842
Q5 106.748,5864
(58)
10.Neraca panas separator 2
Tabel 2.22. Neraca panas separator 2
Komponen Input Output
Q8 892.928,5446
Q9 1.360.606,0188
Q10 -467.677,4742
(59)
2.5. Tata Letak Pabrik dan Peralatan 2.5.1. Tata Letak Pabrik
Tata letak pabrik merupakan tempat kedudukan keseluruhan bagian yang ada dalam pabrik meliputi tempat perkantoran (office), tempat peralatan proses, tempat penyimpanan bahan baku dan produk, tempat unit pendukungdan tambahan-tambahan yang lain yang dirancang terutama untuk mendukung kelancaran pelaksanaan proses produksi. Beberapa tujuan dari pengaturan tata letak pabrik antara lain : penghematan waktu transportasi bahan baku, produk, alat maupun karyawan dalam areal pabrik, sehingga waktu proses produksi dapat optimal. Tujuan lainnya, memanfaatkan areal pabrik secara efektif dan efisien sehingga diharapkan tidak ada area kosong yang dibiarkan begitu saja dan dapat menghemat lahan yang berarti pula dapat menghemat biaya investasi dan pajak, pencegahan kecelakaan kerja, serta tujuan-tujuan lain.
Pada prarancangan pabrik ini, tata letak dari pabrik dapat dilihat pada Gambar 2.5. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan tata letak pabrik adalah :
1. Perluasan pabrik dan kemungkinan penambahan bangunan
Perluasan pabrik ini harus sudah masuk dalam perhitungan sejak awal, supaya masalah kebutuhan tempat tidak timbul di masa yang akan datang. Sejumlah area khusus harus disiapkan untuk dipakai sebagai perluasan pabrik, penambahan peralatan untuk menambah
(60)
kapasitas pabrik ataupun mengolah produknya sendiri ke produk lain.
2. Keamanan
Keamanan terhadap kemungkinan adanya bahaya kebakaran, ledakan, asap atau gas beracun harus benar-benar diperhatikan di dalam penentuan tata letak pabrik. Untuk itu diperlukan peralatan-peralatan pemadam kebakaran di sekitar lokasi berbahaya tadi. Tangki penyimpan produk atau unit-unit yang mudah meledak harus diletakkan di areal khusus serta perlu adanya jarak antara bangunan satu dengan bangunan yang lain.
3. Utilitas
Pemasangan dan distribusi yang baik dari gas, udara, steam, dan listrik akan membantu kemudahan kerja dan perawatannya. Penempatan alat proses sedemikian rupa sehingga petugas dapat dengan mudah mencapainya dan dapat menjamin kelancaran operasi serta memudahkan perawatannya.
(61)
Skala 1 : 1000 Gambar 2.6 Tata letak pabrik metilen klorida
Keluar
Area
Proses
Utilitas
Pemadam Kebakaran Garasi Jembat an timbang gudang Bengkel dan perleng kapan Masjid taman Kantin klinik Parkir T a m a n Area perkantoran T a m a n parkir Taman pos p os Masuk pos CONTROL ROOM Safety la b o ra to ri u mArea
Perluasan
(62)
2.5.2. Tata Letak Alat Proses
Tata letak alat proses merupakan tempat kedudukan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Tata letak peralatan proses pada prarancangan pabrik ini dapat dilihat pada Gambar 2.6. Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga :
1. Kelancaran proses produksi dapat terjamin. 2. Dapat mengefektifkan penggunaan lahan.
3. Biaya penanganan material menjadi rendah dan menyebabkan terhindarnya kapital yang tidak penting. Jika lay out peralatan proses dan urut-urutan proses produksi lancar, maka perusahan tidak perlu membeli alat transportasi yang menambah biaya investasi.
4. Karyawan mendapatkan kepuasan kerja. Jika karyawan mendapatkan kepuasan kerja, maka akan meningkatkan semangat dan produktivitas kerja.
(63)
H
E-10
H
E-06
H
E-07
Skala 1 : 475 AB = absorber
ACC = akumulator CD = kondensor HE = penukar panas MD = menara distilasi R = reaktor
RB = reboiler
T-01 = tangki penyimpan klorin
T-02 = tangki penyimpan metil klorida T-03 = tangki penyimpan metilen
klorida
T-04 = tangki penyimpan kloroform T-05 = tangki penyimpan karbon
tetraklorida
T-06 = tangki penyimpan asam klorida
(64)
commit to user
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
3.1. Tangki Penyimpanan Bahan Baku
Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku
Spesifikasi Alat T-01 T-02
Fungsi
Menyimpan klorin cair selama 7 hari
Menyimpan metil klorida selama 30 hari Tipe Tangki bola (spherical tank) Tangki bola (spherical tank)
Jumlah 2 buah 2 buah
Suhu 300C 300C
Tekanan 9,18 atm 6,5 atm
Kapasitas 57.689,4 ft3(1.633,589 m3)
61.262,3269 ft3(809,553 m3) Diameter 502,64 in (12,767 m) 587,02 in (14,91 m)
Tebal 0,5 in (0,013 m) 0,4375 in (1,11 cm) Bahan konstruksi Stainless steelSS 304 Carbon steelSA-283 grade C
(65)
3.2. Tangki Penyimpanan Produk
Tabel 3.2 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk
Spesifikasi
Alat T-03 T-04
Fungsi menyimpan metilen klorida cair selama 7 hari
menyimpan kloroform cair selama 7 hari
Tipe silinder tegak, flat bottom,
conical roof
silinder tegak, flat bottom,
conical roof
Jumlah 1 buah 1 buah
Suhu 300C 300C
Tekanan 1 atm 1 atm
Diameter 40 ft (12,192 m) 30 ft (9,144 m) Tinggi 24,236 ft (7,387 m) 19,685 ft (6 m)
Jumlah course 3 buah 3 buah
Tebal course
Course1 = 0,313 in (0,79 cm)
Course2 = 0,25 in (0,63 cm)
Course3 = 0,25 in (0,63 cm)
Course1 = 0,625 in (1,59 cm)
Course2 = 0,5625 in (1,43 cm)
Course3 = 0,5 in (1,27 cm) Tebal head 0,125 in (0,32 cm) 0,0625 in (0,16 cm) Tinggi head 6,24 ft (1,901 m) 1,685 ft (0,514 m)
Sudut θ 17,330 6,410 Bahan
(66)
Spesifikasi
Alat T-05 T-06
Fungsi menyimpan karbon tetraklorida cair selama 7 hari
menyimpan asam klorida cair selama 7 hari
Tipe silinder tegak, flat bottom,
conical roof
silinder tegak, flat bottom,
conical roof
Jumlah 1 buah 4 buah
Suhu 300C 300C
Tekanan 1 atm 1 atm
Diameter 35 ft (10,668 m) 30 ft (9,144 m) Tinggi 22,721 ft (6,926 m) 34,359 ft (10,473 m)
Jumlah course 3 buah 5 buah
Tebal course
Course1 = 0,313 in (0,79 cm)
Course2 = 0,25 in (0,63 cm)
Course3 = 0,25 in (0,63 cm)
Course1 = 0,25 in (0,63 cm)
Course2 = 0,25 in (0,63 cm)
Course3 = 0,25 in (0,63 cm)
Course4 = 0,25 in (0,63 cm)
Course5 = 0,25 in (0,63 cm) Tebal head 0,188 in (0,47 cm) 0,1875 in (0,48 cm) Tinggi head 4,721 ft (1,439 m) 4,359 ft (1,329 m)
Sudut θ 15,110 16,210 Bahan
(67)
3.3. Reaktor
Tabel 3.3 Spesifikasi Reaktor
Spesifikasi Alat R
Fungsi Mereaksikan klorin dengan metil klorid untuk membentuk klorometana
Tipe Non adiabatis non isotermal multitube plugflow
reactor
Design 1-1 Shell and Tube
Jumlah 1 buah
Suhu 300 – 441,50C
Tekanan 3 atm
Waktu tinggal 0,4637 detik
Panjang 5 m
Tube Side Shell Side
Diameter dalam 1,656 cm 27 in (0,686 m)
Diameter luar 1,905 cm 27,0625 in (0,687 m) Jumlah tube= 559 Jumlah baffle= 26
Pitch= 1 in (0,025 m)
Jarak antar baffle= 7,5 in (0,191 m)
Jumlah pass 1 1
Bahan konstruksi SA 213 TP 304 SA 213 TP 304 Ukuran pipa umpan klorin 6 in SN 40
Ukuran pipa umpan metil klorid 8 in SN 120 Ukuran pipa produk 1,2986 in (0,033 m) Ukuran pipa pendingin 1,4222 in (0,036 m)
(68)
3.4. Absorber
Tabel 3.4 Spesifikasi Absorber
Spesifikasi Alat AB
Fungsi Menyerap HCl dari gas produk reaktor
Tipe Menara bahan isian dengan bentuk shell silinder tegak, top & bottom torispherical head
Suhu 51,25 – 41,990C
Tekanan 3 atm
Diameter 1,137 m
Tinggi menara 12,12 m
Tinggi packing 6,348 m
Tebal shell 0,3125 in (0,008 m)
Tebal head 0,375 in (0,01 m)
Jenis packing Ceramic raschig rings
Diameter packing 2 in
(69)
3.5. Menara Distilasi
Tabel 3.5 Spesifikasi Menara Distilasi
Spesifikasi Alat MD-01 MD-02 MD-03
Fungsi Memisahkan metil klorid dari campuran gas keluar absorber Memisahkan metilen klorid dari
produk bawah MD-01
Memisahkan kloroform dan karbon tetraklorida
dari produk bawah MD-02 Tipe Menara dengan plate, torispherical head Menara dengan plate, torispherical head Menara dengan
plate, torispherical head
Tekanan 3 atm 1 atm 1 atm
Diameter atas 36 in 42 in 42 in
Diameter bawah 48 in 48 in 42 in
Tinggi menara 10,875 m 39,44 m 48,182 m
Tebal atas 0,1875 in 0,25 in 0,5 in
Tebal bawah 0,25 in 0,75 in 2,3125 in
Tebal headatas 0,25 in 0,1875 in 0,1875 in Tebal headbawah 0,3125 in 0,25 in 0,1875 in Tinggi headatas 8,164 in 9,145 in 7,748 in
Tinggi head
bawah 9,604 in 10,179 in 7,595 in
Bahan konstruksi Carbon steel SA 283 gradeC
Carbon steel SA 283 gradeC
Carbon steelSA 283 gradeC Tipe plate Sieve tray Sieve tray Sieve tray
Jumlah plate 10 66 85
Plate spacing 0,5 m 0,5 m 0,5 m
Feed plate Plateke-2 dari
atas
Plateke-22 dari
(70)
3.6. Separator
Tabel 3.6 Spesifikasi Separator
Spesifikasi Alat SP-01 SP-02
Fungsi
Memisahkan fase uap dan cair klorin untuk umpan
reaktor
memisahkan fase uap dan cair metil klorid untuk umpan
reaktor
Tipe Drum horizontal,
torispherical head
Drum horizontal, torispherical head
Suhu 30,8880C 4,770C
Tekanan 9,18 atm 3 atm
Kapasitas 1,2452 m3 1,5206 m3
Diameter shell 0,965 m 0,965 m
Tinggi shell 1,897 m 3,335 m
Tebal shell 0,005 m 0,1875 m
Tebal head 0,005 m 0,1875 m
Tinggi head 0,31 m 0,284 m
(71)
3.7. Kondensor
Tabel 3.7 Spesifikasi Kondensor
Spesifikasi Alat CD-01
Fungsi Mengkondensasikan hasil atas MD-01
Tipe Shell and Tube 1-2
Jumlah 4 buah
Duty 3.993.440,4516 kJ/jam
Luas area transfer 13.115,9808 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Klorin cair TopMD-01
Suhu -5,7103 - 4,82430C 5,22530C
Tekanan 3 atm
Kapasitas (kg/jam) 7304,160217 3292,332
Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 37 in
Jumlah pass 2 1
Jumlah tube= 1044
(72)
Spesifikasi Alat CD-02
Fungsi Mengkondensasikan hasil atas MD-02
Tipe Shell and Tube 1-1
Jumlah 1 buah
Duty 3.935.068,9715 kJ/jam
Luas area transfer 3787,8048 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Klorin cair TopMD-02
Suhu 4,8243 - 26,94010C 39,76670C
Tekanan 1 atm
Kapasitas (kg/jam) 7304,160217 3787,8800 Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 39 in
Jumlah pass 1 1
Jumlah tube= 1206
(73)
Spesifikasi Alat CD-03
Fungsi Mengkondensasikan hasil atas MD-03
Tipe Shell and Tube 1-2
Jumlah 1 buah
Duty 1.575.225,7979 kJ/jam
Luas area transfer 2286,5024 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Klorin cair TopMD-03
Suhu 26,9401 - 40,31060C 60,69180C
Tekanan 1 atm
Kapasitas (kg/jam) 7304,160217 2826,0098 Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 31 in
Jumlah pass 2 1
Jumlah tube= 728
(74)
3.8. Reboiler
Tabel 3.8 Spesifikasi Reboiler
Spesifikasi Alat RB-01
Fungsi Menguapkan sebagian hasil bawah MD-01
Tipe Kettle reboiler
Jumlah 1 buah
Duty 3.583.255,5357 kJ/jam
Luas area transfer 257,55 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Gas produk reaktor BottomMD-01 Suhu 441,5 - 151,25250C 79,8013 - 82,37930C
Tekanan 3 atm
Kapasitas (kg/jam) 14.222,9349 kg/jam 7.157,0339 kg/jam Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 12 in
Jumlah pass 2 1
Jumlah tube= 82
(75)
Spesifikasi Alat RB-02
Fungsi Menguapkan sebagian hasil bawah MD-02
Tipe Kettle reboiler
Jumlah 1 buah
Duty 3.793.159,1191 kJ/jam
Luas area transfer 257,55 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Dowtherm A BottomMD-02
Suhu 363,29 - 284,340C 61,5650 - 62,11130C
Tekanan 3 atm 1 atm
Kapasitas (kg/jam) 40.000 kg/jam 20.350,4922 kg/jam Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 10 in
Jumlah pass 1 1
Jumlah tube= 61
(76)
Spesifikasi Alat RB-03
Fungsi Menguapkan sebagian hasil bawah MD-03
Tipe Kettle reboiler
Jumlah 1 buah
Duty 1.503.272,0306 kJ/jam
Luas area transfer 433,43 ft2
panjang 16 ft
Tube Side Shell Side
Fluida Steam BottomMD-02
Suhu 140 - 1400C 84,6996 - 85,25990C
Tekanan 3,5665 atm 1 atm
Kapasitas (kg/jam) 2399,5883 kg/jam 547,1039 kg/jam Diameter luar 0,75 in
Diameter dalam 0,584 in 13,25 in
Jumlah pass 2 1
Jumlah tube= 138
(77)
3.9. Akumulator
Tabel 3.9 Spesifikasi Akumulator
Spesifikasi Alat ACC-01 ACC-02 ACC-03
Fungsi Menampung
distilat dari CD-01
Menampung distilat dari CD-02
Menampung distilat dari CD-03 Tipe Drum horisontal,
Torispherical head
Drum horisontal,
Torispherical head
Drum horisontal,
Torispherical head
Suhu 5,22530C 39,76670C 60,69180C
Tekanan 3 atm 1 atm 1 atm
Kapasitas 4,411 m3 4,2348 m3 0,4013 m3
Diameter shell 1,219 m 1,203 m 0,548 m
Panjang shell 3,658 m 3,608 m 1,462 m
Tebal shell 0,25 in 0,1875 in 0,1875 in
Tebal head 0,375 in 0,1875 in 0,1875 in
Panjang head 0,243 m 0,247 m 0,139 m
Bahan konstruksi Carbon steelSA 283 gradeC
Carbon steelSA 283 grade C
Carbon steelSA 283 gradeC
(78)
3.10. Penukar Panas
Tabel 3.10 Spesifikasi Penukar Panas
Tipe Double Pipe
Spesifikasi Alat HE-01 HE-02
Fungsi Memanaskan gas hasil atas separator (SP-01)
Memanaskan umpan metil klorid sebelum masuk valveseparator
(SP-02)
Duty 948.437,3985 kJ/jam 1.327.662,2019 kJ/jam
Luas area transfer 44,02 ft2 66,02 ft2
Hairpin 4 x 3 in hairpinSN 40 4 x 3 inhairpinSN 40
Jumlah hairpin 2 3
Panjang hairpin 12 ft 12 ft
Pipa Dalam
Fluida Dowtherm A Dowtherm A
Suhu 388,2138 - 379,23490C 284,3367 - 269,36900C
Tekanan 3 atm 3 atm
kapasitas 40.000 kg/jam 40.000 kg/jam
Annulus
Fluida Klorin Metil klorid dari bottomSP-02 Suhu 40,3106 - 3000C 10,05 - 54,110C
Tekanan 3 atm 3 atm
(79)
Spesifikasi Alat HE-03 HE-04
Fungsi Memanaskan campuran metil klorid untuk umpan reaktor
Mendinginkan suhu gas keluar reaktor menuju absorber
Duty 1.643.940,802 kJ/jam 10.499,8190 kJ/jam
Luas area transfer 88,03 ft2 22,01 ft2
Hairpin 4 x 3 in hairpinSN 40 4 x 3 in hairpinSN 40
Jumlah hairpin 4 1
Panjang hairpin 12 ft 12 ft
Pipa Dalam
Fluida Dowtherm A Gas reaktor dari HE-06
Suhu 379,2349 - 363,28720C 128,7503 - 51,250C
Tekanan 3 atm 3 atm
kapasitas 40.000 kg/jam 14.222,9349 kg/jam
Annulus
Fluida Metil klorid dari top SP-02 dan topMD-01
Metil klorid dari HE-05
Suhu 68,3093 - 3000C 15,87 - 18,59420C
Tekanan 3 atm 3 atm
(80)
Spesifikasi Alat HE-05 HE-06
Fungsi Mendinginkan suhu produk hasil samping HCl dari
absorber ke tangki penyimpanan
Memanaskan keluaran bottom
absorber menuju MD-01
Duty 293.807,1552 kJ/jam 22.123,8013 kJ/jam Luas area transfer 132,05 ft2 44,78 ft2
Hairpin 4 x 3 in hairpinSN 40 3 x 2 in hairpinSN 40
Jumlah hairpin 6 3
Panjang hairpin 12 ft 12 ft
Pipa Dalam
Fluida Hasil bawah MD-01 Produk CH2Cl2dari topMD-02 Suhu 82,3793 - 46,18500C 40 - 350C
Tekanan 3 atm 1 atm
kapasitas 7157,0339 kg/jam 3791,2452 kg/jam
Annulus
Fluida Metil klorid dari HE-04 Air
Suhu 18,5942 - 68,30930C 30 - 350C
Tekanan 3 atm 1 atm
(81)
Spesifikasi Alat HE-07 HE-08
Fungsi Mendinginkan suhu hasil bawah 01 menuju
MD-02
Mendinginkan produk utama CH2Cl2dari top MD-02 ke
tangki penyimpanan
Duty 293.807,1552 kJ/jam 22.123,8013 kJ/jam Luas area transfer 132,05 ft2 44,78 ft2
Hairpin 4 x 3 in hairpinSN 40 3 x 2 in hairpinSN 40
Jumlah hairpin 6 3
Panjang hairpin 12 ft 12 ft
Pipa Dalam
Fluida Hasil bawah MD-01 Produk CH2Cl2dari topMD-02 Suhu 82,3793 - 46,18500C 40 - 350C
Tekanan 3 atm 1 atm
kapasitas 7157,0339 kg/jam 3791,2452 kg/jam
Annulus
Fluida Metil klorid dari HE-04 Air
Suhu 18,5942 - 68,30930C 30 - 350C
Tekanan 3 atm 1 atm
(82)
Spesifikasi Alat HE-09 HE-10
Fungsi Mendinginkan produk samping CHCl3dari top
MD-03 ke tangki penyimpanan
Mendinginkan produk samping CCl4dari bottomMD-03 ke
tangki penyimpanan
Duty 70.024,1819 kJ/jam 21.012,2468 kJ/jam
Luas area transfer 44,78 ft2 7,46 ft2
Hairpin 3 x 2 in hairpinSN 40 3 x 2 in hairpinSN 40
Jumlah hairpin 3 1
Panjang hairpin 12 ft 6 ft
Pipa Dalam
Fluida Air Air
Suhu 30 - 350C 30 - 350C
Tekanan 1 atm 1 atm
kapasitas 3350,2264 kg/jam 1005,3468 kg/jam
Annulus
Fluida Produk samping CHCl3dari
topMD-03
Produk samping CCl4 dari
bottomMD-03
Suhu 60,6918 - 350C 85,2599 - 350C
Tekanan 1 atm 1 atm
(83)
Spesifikasi Alat HE-11
Fungsi Mendinginkan Dowtherm A sebagai pendingin reaktor
Duty 1.491.536,4863 kJ/jam
Luas area transfer 33,01 ft2
Hairpin 4 x 3 in hairpinSN 40
Jumlah hairpin 3
Panjang hairpin 6 ft
Pipa Dalam :
Fluida Dowtherm A
Suhu 249,0962 - 232,070C
Tekanan 3 atm
kapasitas 40.000 kg/jam
Annulus:
Fluida Air
Suhu 30 - 500C
Tekanan 1 atm
(84)
3.11. Pompa
Tabel 3.11 Spesifikasi Pompa
Spesifikasi Alat P-01 P-02 P-03
Fungsi mengalirkan hasil bawah klorin fase cair dari separator (SP-01) ke arus masuk vaporizer
(VP -01)
mengalirkan hasil bawah metil klorida fase cair dari separator
(SP-02) ke arus masuk HE-03
mengalirkan campuran cairan
keluaran kondensor 1 (CD-01) ke akumulator
1 (ACC-01) Tipe Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Jumlah 2 2 2
Kapasitas 60,7599 gpm 80,3295 gpm 18,2438 gpm
Powerpompa 0,5 HP 0,5 HP 0,17 HP
Powermotor 0,75 HP 0,75 HP 0,25 HP
Efisiensi pompa 41% 48% 20%
Efisiensi motor 79% 80% 77%
Nominal 3 in 3 in 1,5 in
ID pipa 2,875 in 3,068 in 1,61 in
OD pipa 3,5 in 3,5 in 1,9 in
(85)
Spesifikasi Alat P-04 P-05 P-06
Fungsi mengalirkan refluks cairan dari
akumulator 1 (ACC-01) ke menara distilasi 1
(MD-01)
mengalirkan campuran cairan
dari reboiler1 (RB-01) ke menara distilasi 2
(MD-02)
mengalirkan campuran cairan dari kondensor 2
(CD-02) ke akumulator 2
(ACC-02) Tipe Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Jumlah 2 2 2
Kapasitas 50,7327 gpm 59,5244 gpm 15,5173 gpm
Powerpompa 1,5 HP 20 HP 0,17 HP
Powermotor 2 HP 25 HP 0,25 HP
Efisiensi pompa 36% 10% 17%
Efisiensi motor 81% 88% 78%
Nominal 3 in 2 in 1,25 in
ID pipa 2,624 in 1,875 in 1,53 in
OD pipa 3,5 in 2,38 in 1,66 in
(86)
Spesifikasi Alat P-07 P-08 P-09
Fungsi mengalirkan refluks cairan dari
akumulator 2 (ACC-02) ke menara distilasi 2
(MD-02)
mengalirkan campuran cairan
darireboiler2 (RB-02) ke menara distilasi 3
(MD-03)
mengalirkan campuran cairan dari kondensor 3
(CD-03) ke akumulator 3
(ACC-03) Tipe Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Jumlah 2 2 2
Kapasitas 78,7538 gpm 12,7126 gpm 10,7994 gpm
Powerpompa 10 HP 2 HP 0,17 HP
Powermotor 15 HP 2,5 HP 0,25 HP
Efisiensi pompa 42% 13% 12%
Efisiensi motor 87% 81% 78%
Nominal 1,25 in 1,25 in 1,5 in
ID pipa 1,442 in 1,442 in 1,337 in
OD pipa 1,66 in 1,66 in 1,9 in
(87)
Spesifikasi Alat P-10 P-11
Fungsi - Mengalirkan refluks cairan dari akumulator 3 (ACC-03) ke menara distilasi 3 (MD-03). - Mengalirkan produk
samping CHCl3dari ACC-03 ke tangki penyimpan (T-04)
mengalirkan produk samping CCl4dari reboiler3 (RB-03) ke tangki penyimpan (T-05)
Tipe Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Jumlah 2 2
Kapasitas 45,6263 gpm 3,9434 gpm
Powerpompa 7,5 HP 0,17 HP
Powermotor 10 HP 0,25 HP
Efisiensi pompa 35% 10%
Efisiensi motor 86% 79%
Nominal 1,25 in 1 in
ID pipa 1,278 in 0,599 in
OD pipa 1,66 in 1,32 in
(88)
Spesifikasi Alat P-12 P-13
Fungsi mengalirkan dowtherm A dari HE-03 ke reboiler 2
(RB-02)
mengalirkan dowtherm A dari HE-11 ke reaktor (R)
Tipe Pompa sentrifugal Pompa sentrifugal
Jumlah 2 2
Kapasitas 289,222 gpm 241,1931 gpm
Powerpompa 0,25 HP 0,25 HP
Powermotor 0,33 HP 0,33 HP
Efisiensi pompa 59% 60%
Efisiensi motor 78% 78%
Nominal 5 in 5 in
ID pipa 5,295 in 5,047 in
OD pipa 5,563 in 5,563 in
(89)
commit to user
BAB IV
UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM
4.1 Unit Pendukung Proses
Utilitas merupakan unit penunjang proses produksi untuk menjamin kelangsungan proses dalam suatu pabrik.
Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik methylene chloride
adalah :
1. Unit pengadaan air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut :
a. Air pendingin b. Air proses
c. Air konsumsi umum dan sanitasi d. Air umpan boiler
2. Unit pengadaan pendingin reaktor
Unit ini bertugas menyediakan pendingin untuk reaktor. 3. Unit pengadaan steam
Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk reboiler.
(90)
4. Unit pengadaan udara tekan
Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain.
5. Unit pengadaan listrik
Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau alat-alat listrik, AC, maupun penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan disediakan generator
sebagai cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan. 6. Unit pengadaan bahan bakar
Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan generator.
4.1.1 Unit Pengadaan Air
Air konsumsi umum dan sanitasi yang digunakan adalah air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri (PT. KTI). Sedangkan untuk air pendingin dan air pemadam kebakaran menggunakan air dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik.
4.1.1.1 Air Pendingin dan Air Pemadam Kebakaran
Air pendingin dan air pemadam kebakaran yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut :
(91)
b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya.
c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi. d. Tidak terdekomposisi.
e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang lagi ke laut.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin adalah :
a. Partikel-partikel besar/makroba (makhluk hidup laut dan konstituen lain)
b. Partikel-partikel kecil/mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat-alat proses.
Tabel 4.1 Kebutuhan air pendingin
No Kode Alat Alat Kebutuhan
( kg/jam ) 1. HE-08 CoolerCH2Cl2ke storage 1.058,5305
2. HE-09 CoolerCHCl3ke storage 3.347,2527
3. HE-10 CoolerCCCl4ke storage 1.004,4544
4. HE-11 Cooler untuk Dowtherm A 35.711,55
Total kebutuhan air pendingin = 41.121,7834 kg/jam.
Selain digunakan untuk pendingin pada penukar panas, air laut juga digunakan untuk keperluan pemadam kebakaran.
(1)
6.3.1.3 Fixed Manufacturing Cost(FMC)
Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Depresiasi 1.516.325 2.833.769.024 16.219.882.986
2. Property Tax 189.541 4.722.948.373 6.396.212.619
3. Asuransi 94.770 188.917.935 1.025.550.058
Fixed Manufacturing Cost (FMC) 1.800.636 7.745.635.332 23.641.645.662
Total Manufacturing Cost(TMC) = DMC + IMC + FMC
= Rp (122.980.270.731 + 197.509.684.207 + 23.641.645.662) = Rp 344.131.600.600
6.3.2 General Expense(GE)
Tabel 6.7 General Expense
No. Jenis US $ Rp. Total Rp.
1. Administrasi - 4.405.000.000 4.405.000.000
2. Sales 13.048.381 - 115.191.108.357
3. Research 1.826.773 - 16.126.755.170
4. Finance 1.266.543 1.163.671.595 12.344.709.135
General Expense (GE)
(2)
Biaya Produksi Total (TPC) = TMC + GE
= Rp 344.131.600.600 + Rp 131.919.198.751 = Rp 492.199.173.263
6.4 Keuntungan Produksi
Penjualan selama 1 tahun :
Metilen klorida = US $ 38.300.892
Kloroform = US $ 10.072.692
Karbon tetraklorida =US $ 2.735.877
Asam klorida = US $ 14.132.445
Total penjualan = US $ 65.241.906
= Rp. 575.955.541.786
Biaya produksi total = Rp. 492.199.173.263
Keuntungan sebelum pajak = Rp. 83.756.368.524
Pajak = 25 % dari keuntungan = Rp. 20.939.092.131 (www.pajak.go.id)
Keuntungan setelah pajak = Rp. 62.817.276.393
6.5 Analiasa Kelayakan 1. % Profit on Sales (POS)
POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri. Besarnya POS pabrik metilen klorida ini adalah : POS sebelum pajak = 14,54 %
(3)
2. % Return on Investment (ROI)
ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini. dimana untuk
pabrik yang tergolong high risk.mempunyai batasan ROI minimum
sebelum pajak sebesar 44 % ROI sebelum pajak = 72,74 %
ROI setelah pajak = 54,55 %
3. Pay Out Time POT
POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed
Capital Investmentberdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko tinggi sebelum pajak adalah maksimal 2 tahun.
POT sebelum pajak = 1,2 tahun
POT setelah pajak = 1,5 tahun
4. Break Event Point (BEP)
BEP adalah titik impas. suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan.
Besarnya BEP untuk pabrik metilen klorida ini adalah 46,46 %
5. Shut Down Point (SDP)
SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed
Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup.
(4)
6. Discounted Cash Flow (DCF)
DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang
diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat
bunga yang berlaku di bank. Tingkat bunga simpanan di Bank Mandiri adalah 6.5 % (www.bankmandiri.co.id. 2011). dari perhitungan nilai DCF yang diperoleh adalah 30,31 %.
Tabel 6.8 Analisis kelayakan
No. Keterangan Perhitungan Batasan
1.
2.
3. 4. 5.
Return On Investment(% ROI) ROI sebelum pajak
ROI setelah pajak Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak POT setelah pajak Break Even Point(BEP) Shut Down Point(SDP) Discounted Cash Flow(DCF)
72,74 % 54,55 % 1,2 tahun 1,5 tahun 46,46 % 31,30 % 30,31 %
min 44 % (resiko tinggi)
maks. 2 tahun (resiko tinggi)
40 – 60 %
min. 6,5 % (Bunga simpanan di Bank Mandiri)
Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan. dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik metilen klorida dengan kapasitas 30.000 ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya.
(5)
Keterangan gambar :
FC : Fixed manufacturing cost Va : Variable cost
Ra : Regulated cost
Sa : Sales
SDP : Shut down point BEP : Break even point
Gambar 6.2 Grafik Analisis Kelayakan
0,3 Ra
Fa Va Ra
Sa
Sales
Regulated Cost
(6)