Defenisi Konsep Defenisi Operasional

Jadi, kelima hal tersebut adalah indicator bagi perusahaan untuk dapat dikatakan sebagai perusahaan yang telah menjalankan good corporate governance.

1.6 Defenisi Konsep

Menurut Singarimbun 1989:37 . Konsep merupakan istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuan nya adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap konsep yang diteliti, maka berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, maka yang menjadi konsep dari penelitian ini adalah: 1. E-Procurement E-Procurement adalah sarana aplikasi berbasis web untuk melakukan proses pengadaan barang atau jasa pemborongan atau jasa lainnya di lingkungan PT PLN Persero secara online. 2. Pelayanan Publik Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah pusat, didaerah dan dilingkungan BUMN BUMD dalam bentuk barang atau jasa, baik dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan ketentuan perundang- undangan. 3. Good Corporate Governance Good corporate governance diartikan sebagai perangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal Universitas Sumatera Utara lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan.

1.7 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara mengukur suatu variabel sehingga dalam pengukuran ini dapat diketahui indikator-indikator apa saja yang melekat dalam variabel sebagai pendukung untuk dianalisis kedalam variabel tersebut Singarimbun,1989: 46 Berikut ini akan diuraikan variabel yang diteliti beserta indikator-indikator yang dipakai sebagai alat ukur nya: A. E-Procurement, dapat dilihat dengan indikator-indikator nya yang terdapat pada Keputusan Presiden KEPPRES No. 80 Tahun 2003 Pasal 3 yaitu: 1. Efisien, berarti pengadaan barang jasa harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang ditetapkan dalam waktu sesingkat-singkat nya dan dapat dipertanggungjawabkan; 2. Efektif, berarti pengadaan barang jasa harus sesuai dengan kebutuhan yang telah ditetapkan dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya sesuai dengan sasaran yang ditetapkan; 3. Terbuka dan bersaing, berarti pengadaan barang jasa harus terbuka bagi penyedia barang jasa yang memenuhi persyaratan dan dilakukan melalui persaingan yang sehat di antara penyedia barang jasa yang setara dan Universitas Sumatera Utara memenuhi syarat kriteria tertentu berdasarkan ketentuan dan prosedur yang jelas dan transparan; 4. Transparan, berarti semua ketentuan dan informasi mengenai pengadaan barang jasa, termasuk syarat teknis administrasi pengadaan, tata cara evaluasi, hasil evaluasi, penetapan calon penyedia barang jasa, sifatnya terbuka bagi peserta penyedia barang jasa yang berminat serta bagi masyarakat luas pada umumnya; 5. Adil tidak diskriminatif, berarti memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon penyedia barang jasa dan tidak mengarah untuk memberi keuntungan kepada pihak tertentu, dengan cara dan atau alasan apapun; 6. Akuntabel, berarti harus mencapai sasaran baik fisik, keuangan maupun manfaat bagi kelancaran pelaksanaan tugas umum pemerintahan dan pelayanan masyarakat sesuai dengan prinsip-prinsip serta ketentuan yang berlaku dalam pengadaan barang jasa. B. Sistem Pelayanan Publik, dengan indikator-indikator nya yang dapat dilihat dari KEPMENPAN No.81 Tahun 1993 antara lain: 1. Kesederhanaan, maksudnya prosedur atau tata cara pelayanan umum diselenggarakan secara mudah, lancar, cepat, tidak berbelit-belit, mudah dipahami dan dilaksanakan. 2. Kejelasan dan kepastian, maksunya ada kejelasan dan kepastian mengenai prosedur baik secara teknis maupun secara administrasi, rincian biaya, jadwal umum, hak dan kewajiban bagi pemberi maupun penerima pelayanan. Universitas Sumatera Utara 3. Keamanan, dalam arti proses serta hasil pelayanan umum dapat memberikan keamanan dan kenyamanan serta memberikan kepastian hukum. 4. Keterbukaan, maksudnya prosedur dan persyaratan pelayanan diiformasikan secara terbuka. 5. Efisiensi. 6. Keadilan yang merata 7. Ekonomis dan ketepatan waktu. C. Good Corporate Governance dengan indikator-indikator sebagai berikut: 1. Transparansi - Kemudahan mendapat informasi yang diperlukan yang dapat langsung diakses oleh orang yang membutuhkan - Kecepatan dalam memberikan informasi yang up to date kepada masyarakat. 2. Efisien dan efektif - Kinerja perusahaan yang berdasarkan prinsip efektifitas dan efisiensi. - Tingkat kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepada nya tepat waktu. 3. Jaringan kerja - Adanya kerjasama yang dilakukan dengan berbagai pihak baik antar sesama BUMN maupun dengan perusahaan swasta dan juga masyarakat. - Tingkat kerjasama antara atasan dengan bawahan didalam melaksanakan tugas nya. Universitas Sumatera Utara 4. Akuntabilitas - Tingkat pengawasan yang efektif yang dilakukan oleh atasan kepada bawahan - Adanya laporan pertanggung jawaban pada setiap masing-masing jabatan. 5. Integritas - Adanya integritas yang tercipta karena keterpaduan pola hubungan kerjasama yang dilakukan. - Tingkat keakuratan sistem informasi dan data yang diberikan oleh perusahaan.

1.8 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN