Analisis Gugus Fungsi Edible Film

D. Analisis Gugus Fungsi Edible Film

Analisis gugus fungsi bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa. Banyaknya frekwensi yang dilewatkan diukur sebagai persen transmittance (%T). Dari Gambar 20, dapat dilihat adanya lembah spesifik yang terletak pada bilangan gelombang 3419,79 (Gliserol); 3441,79 (PEG); 3444,87 (PVA) cm-1. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga film memiliki banyak gugus OH. Untuk uluran C-H pada gliserol terletak pada bilangan gelombang 2945,30 cm -1 , PEG terletak pada bilangan gelombang 2920,23 cm -1 , PVA pada bilangan gelombang 2902,87 cm -1 . Pada bilangan gelombang 1219 – 1259 cm -1 merupakan gugus ester sulfat, dan pada bilangan gelombang 1035 - 1072 cm -1 merupakan ikatan glikosidik. Gugus ester sulfat dan ikatan glikosidik terdapat dalam semua jenis karaginan, Sekitar daerah bilangan gelombang 910 – 925 cm -1 merupakan ikatan 3,6 anhidro D- galaktosa. Pada bilangan gelombang 844 – 846 cm -1 merupakan gugus D- galaktosa-4 sulfat (Rahmaniar, 2000). Didalam film terdapat gugus karbonil C=O yang ditunjukkan pada gliserol terletak pada bilangan gelombang 1627,92 cm -1 , PEG pada bilangan gelombang 1633,71 cm -1 , PVA pada bilangan gelombang 1635,64 cm -1 . Selain itu terdapat pula gugus S=O yang ditunjukkan pada bilangan gelombang 1219,01 cm -1 untuk gliserol, 1163,08 cm -1 untuk PEG dan 1035,77 cm -1 untuk PVA. Gugus karboksil O-H juga terlihat pada film, untuk gliserol terletak pada bilangan Analisis gugus fungsi bertujuan untuk mengetahui gugus fungsi yang terdapat dalam suatu senyawa. Banyaknya frekwensi yang dilewatkan diukur sebagai persen transmittance (%T). Dari Gambar 20, dapat dilihat adanya lembah spesifik yang terletak pada bilangan gelombang 3419,79 (Gliserol); 3441,79 (PEG); 3444,87 (PVA) cm-1. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga film memiliki banyak gugus OH. Untuk uluran C-H pada gliserol terletak pada bilangan gelombang 2945,30 cm -1 , PEG terletak pada bilangan gelombang 2920,23 cm -1 , PVA pada bilangan gelombang 2902,87 cm -1 . Pada bilangan gelombang 1219 – 1259 cm -1 merupakan gugus ester sulfat, dan pada bilangan gelombang 1035 - 1072 cm -1 merupakan ikatan glikosidik. Gugus ester sulfat dan ikatan glikosidik terdapat dalam semua jenis karaginan, Sekitar daerah bilangan gelombang 910 – 925 cm -1 merupakan ikatan 3,6 anhidro D- galaktosa. Pada bilangan gelombang 844 – 846 cm -1 merupakan gugus D- galaktosa-4 sulfat (Rahmaniar, 2000). Didalam film terdapat gugus karbonil C=O yang ditunjukkan pada gliserol terletak pada bilangan gelombang 1627,92 cm -1 , PEG pada bilangan gelombang 1633,71 cm -1 , PVA pada bilangan gelombang 1635,64 cm -1 . Selain itu terdapat pula gugus S=O yang ditunjukkan pada bilangan gelombang 1219,01 cm -1 untuk gliserol, 1163,08 cm -1 untuk PEG dan 1035,77 cm -1 untuk PVA. Gugus karboksil O-H juga terlihat pada film, untuk gliserol terletak pada bilangan

Gambar 20. Spektrum FT-IR (a) Edible Film Karaginan dengan Gliserol

(b) Serbuk Karaginan (c) Edible Film Karaginan dengan PEG (d) Edible Film Karaginan dengan PVA (e) Edible Film Karaginan dengan PEG dan Asam Palmitat

Penambahan Gliserol, Polietilen Glikol (PEG) dan Polivinil Alkohol (PVA) dan asam palmitat bertujuan untuk memodifikasi karaginan. Data IR tersebut menunjukkan bahwa film yang dihasilkan merupakan proses blending secara fisika karena tidak ditemukannya gugus fungsi baru, sehingga film memiliki sifat seperti komponen-komponen penyusunnya. Selain gugus hidroksida (OH), gugus fungsi lain yang terdapat dalam film ini adalah gugus fungsi karbonil (CO) dan ester (COOH), Penambahan Gliserol, Polietilen Glikol (PEG) dan Polivinil Alkohol (PVA) dan asam palmitat bertujuan untuk memodifikasi karaginan. Data IR tersebut menunjukkan bahwa film yang dihasilkan merupakan proses blending secara fisika karena tidak ditemukannya gugus fungsi baru, sehingga film memiliki sifat seperti komponen-komponen penyusunnya. Selain gugus hidroksida (OH), gugus fungsi lain yang terdapat dalam film ini adalah gugus fungsi karbonil (CO) dan ester (COOH),