Praktik Enjo Kōsai oleh Remaja Jepang

25

2.2.2 Praktik Enjo Kōsai oleh Remaja Jepang

Berikut ini adalah beberapa contoh praktik Enjo Kōsaiyang dilakukan oleh remaja putri Jepang. • Yumi dan Mariko adalah siswi kelas tiga SMA yang tinggal di prefektur Niigita. Keduanya berpenampilan sederhana dan bukan anak yang memiliki masalah baik di lingkungan rumah maupun sekolah, sebaliknya mereka adalah siswi yang selalu mengikuti pelajaran di sekolahnya dengan sungguh-sungguh. Akan tetapi, ketika malam tiba, mereka akan berdandan dengan alat rias dan pakaian bermerk terkenal lipstick Gucci, pemulas mata Dior, aksesoris rambut Burberry’s, kaos Gucci, celana jins DKNY dan tas Fendi dan melakukan Enjo Kōsai. Yumi dan Mariko menggunakan telepon genggam sebagai sarana melakukan Enjo Kōsai, yaitu dengan mendaftarkan diri dalam situs-situs kencan dan membuat janji untuk bertemu dengan pria-pria yang rata-rata berusia 30-40 tahun. Menurut mereka Enj o Kōsaibukanlah hal yang memalukan atau tidak boleh dilakukan. Sebaliknya, mereka berpendapat bahwa Enjo Kōsaimerupakan hal yang sangat mudah dilakukan untuk mendapatkan uang atau barang-barang mahal. Dengan mengobrol, makan dan minum bersama di kafe atau rstoran, dan hal-hal lain berbau seksual seperti berciuman, mereka bisa mendapatkan uang sekitar 50.000 yen setiap kalinya. http:www.freezerbox.comarchievearticel.asp?id=188 • Seorang wanita muda bercerita kepada Kate Drake, seorang penulis dari Time, mengenai bagaimana pengalamannya melakukan Enjo Kōsai. Wanita muda kita sebut sebagai X ini mulai melakukan Enjo 26 Kōsaiketika masih kelas dua SMA. Walaupun merasa sekolah sangat membosankan, X tetap pergi ke sekolah setiap hari layaknya seorang pelajar. Akan tetapi setelah putus dengan kekasihnya, ditambah tidak memiliki uang untuk berpergian, kebosanan yang dirasakannya semakin menjadi-jadi. X kemudian melakukan Enjo Kosai untuk pertama kalinya dengan meninggalkan pesan dalam situs-situs kencan. Setelah saling berkirim pesan selama seminggu pada pria yang beminat padanya, mereka membuat janji untuk bertemu di stasiun Kyoto. Pada hari itu mereka pergi ke restoran Italia untuk makan dan mengobrol, malamnya mereka pergi ke hotel dan melakukan hubungan seksual dan mendapatkan uang 50.000 yen. Sejak saat itu, ia melakukan Enjo Kōsaidengan cara yang sama. X meninggalkan pesan di berbagai situs kencan dan memilih untuk menerima atau menolak tawaran pria yang menghubunginya berdasarkan usia dan pekerjaan. Pria-pria yang mengencaninya rata-rata berusia 30 tahunan, bekerja sebagai sarariman dengan penampilan tipikal. Bayaran yang ia terima bukan hanya berupa uang, tetapi juga barang mahal seperti cincin Gucci. Uang yang ia terima biasanya digunakan untuk berlibur. http:factsanddetails.comjapan.php?itemid=671catid=19subcatid=12 7 27

2.3 Faktor-faktor Penyebab terjadinya