E. Tinjauan Kepustakaan
Dalam pembahasan isu hukum internasional tidak terlepas dari sumber – sumber hukum
internasional  yang  termaktub  dalam  Pasal  38  ayat  1  Statuta  Mahkamah  Internasional
International Court of Justice
yaitu:
17
a.
international  conventions,  whether  general  or  particular,  establishing  rules  expressly recognized by the contesting states
Perjanjian – perjanjian internasional;
b.
international  custom,  as  evidence  of  a  general  practice  accepted  as  law
Hukum kebiasaan internasional;
c.
thegeneral  principles  of  law  recognized  by  civilized  nations
Prinsip – prinsip umum
hukum internasional; d.
subject to the provisions of Article 59, judicial decisions and the teachings of the most highly  qualified  publicists  of  the  various  nations,  as  subsidiary  means  for  the
determination of rules of law.
Putusan – putusan pengadilan internasional dan ajaran-
ajaran para sarjana terkemuka. Pasal 53 ayat 2 Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982, menyatakan:
“Semua Kapal dan Pesawat Udara menikmati hak lintas alur laut kepulauan dalam alur laut dan rute penerbangan demikian”
Disamping  pengaturan  hukum  berdasarkan  konvensi  internasional,  terdapat  juga pengaturan  hukum  nasional  mengenai  hak  dan  kewajiaban  kapal  dan  pesawat  udara  asing
melakukan  lintas  di  alur  laut  kepuluan  Indonesia  yaituPeraturan  Pemerintah  No.37  Tahun 2002.
17
Statute of the International Court of Justice 1945, pasal 38 ayat 1
Universitas Sumatera Utara
F. Metode Penelitian
Untuk  melengkapi  penelitian  ini  agar  tujuan  dapat  lebih  terarah  dan  dapat dipertanggungjawabkan  secara  ilmiah,  maka  metode  penelitian  yang  digunakan  sebagai
berikut: 1.
Jenis Pendekatan Dalam  penelitian  hukum  dikenal  dua  jenis  pendekatan  dalam  penelitian,  yaitu
pendekatan yuridis sosiologis dan pendekatan yuridis normatif. Pendekatan yuridis sosiologis merupakan pendekatan dengan mengambil data primer atau data yang diambil langsung dari
lapangan,  sedangkan  pendekatan  yuridis  normatif  merupakan  pendekatan  dengan  data sekunder  atau  data  yang  berasal  dari  kepustakaan  dokumen.  Penelitian  ini  menggunakan
pendekatan  yuridis  normatif karena  yang hendak  diteliti dan dianalisa melalui penelitian ini adalah  hak  dan  kewajiaban  kapal  dan  pesawat  udara  asing  melakukan  lintas  di  alur  laut
kepuluan Indonesia. 2.
Data Penelitian Sumber  data  dari  penelitian  ini  berasal  dari  penelitian  kepustakaan
library  research.
Penelitian kepustakaan dilakukan terhadap berbagai macam sumber bahan hukum yang dapat diklasifikasikan atas 3 tiga jenis, yaitu:
18
a. Bahan hukum primer
primary resource atau authoritative records
, yaitu: Berbagai  dokumen  peraturan  internasional  yang  tertulis,  sifatnya  mengikat  dan
ditetapkan oleh pihak yang berwenang. Dalam tulisan ini antara lain adalah Konvensi Hukum Laut 1982 sebagai perangkat hukum internasionalnya dan Peraturan Pemerintah No.37 Tahun
2002 tentang Hak dan Kewajiban Kapal dan Pesawat Udara Asing dalam Melaksanakan Hak Lintas  Alur  Laut  Kepulauan  melalui  Alur  Laut  Kepulauan  yang  Ditetapkan,  uu  No  4Prp
18
Soerjono  Soekanto  dan  Sri  Mamudji,  Penelitian  Hukum  Normatif,  Cet.  Kedua,  Jakarta:  Penerbit Rajawali, 1986, hal. 15.
Universitas Sumatera Utara
Tahun  1960  tentang  Perairan  Indonesia,  UU  Nomor  43  Tahun  2008  tentang  Wilayah Negara,UU No 32 Tahun 2014 tentang Kelautan sebagai perangkat hukum nasionalnya.
b. Bahan Hukum Sekunder
secondary resource atau not authoritative records
yaitu: Bahan-bahan hukum  yang dapat memberikan kejelasan terhadap bahan hukum primer.
Semua dokumen yang merupakan informasi atau hasil kajian tentang isuhak dan kewajiaban kapal dan pesawat udara asing melakukan lintas di alur laut kepuluan Indonesia yang ditinjau
dari sudut pandang hukum  internasional  dan hukum  nasionalnya seperti  literatur, hasil-hasil penelitian, makalah-makalah dalam seminar, dan lain-lain.
c. Bahan Hukum Tersier
tertiary resource
, yaitu: Bahan-bahan  hukum  yang  dapat  memberikan  petunjuk  dan  penjelasan  terhadap  bahan
hukum primer maupun bahan hukum sekunder, mencakup kamus bahasa untuk pembenahan bahasa Indonesia serta untuk menerjemahkan beberapa literatur asing.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik  pengumpulan  data  dilakukan  dengna  cara  penelitian  kepustakaan
library research
,  yaitu  penelitian  yang  dilakukan  dengan  cara  meneliti  bahan  pustaka  atau  yang disebut dengan data sekunder. Adapun data sekunder yang digunakan dalam penulisan skripsi
ini  antara  lain  berasal  dari  buku-buku  baik  koleksi  pribadi  maupun  dari  perpustakaan  serta jurnal-jurnal hukum.
Tahap-tahap pengumpulan data melalui studi pustaka adalah sebagai berikut: a.
Melakukan  inventarisasi  hukum  positif  dan  bahan-bahan  hukum  lainnya  yang  relevan dengan objek penelitian.
b. Melakukan  penulusuran  kepustakaan  melalui,  artikel-artikel  media  cetak  maupun
elektronik, dokumen-dokumen pemerintah dan peraturan perundang-undangan. c.
Mengelompokkan data-data yang relevan dengaan permasalahan.
Universitas Sumatera Utara
d. Menganalisa  data-data  yang  relevan  tersebut  untuk  menyelesaikan  masalah  yang
menjadi objek penelitian. 4.
Analisis Data Bahan  hukum  primer  dan  bahan  hukum  sekunder,  termasuk  pula  bahan  tersier  yang  telah
disusun secara sistematis  sebelumnya,  akan dianalisis dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut:
19
a. Metode induktif, dimana proses berawal dari proposisi-proposisi khusus sebagai hasil
pengamatan  dan  berakhir  pada  suatu  kesimpulan  pengetahuan  baru  yang  berkebenaran empiris.  Dalam  hal  ini,  adapun  data-data  yang  telah  diperoleh  akan  dibaca,  ditafsirkan,
dibandingkan dan diteliti sedemikian rupa sebelum dituangkan dalam satu kesimpulan akhir. b.
Metode  deduktif,  yang  bertolak  dari  suatu  proposisi  umum  yang  kebenarannya  telah diketahui  diyakini  yang  merupakan  kebenaran  idealyang  bersifat  aksiomatik
self  evident
yang  esensi  kebenarannya  tidak  perlu  diragukan  lagi  dan  berakhir  pada  kesimpulan pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
c. Metode  komparatif,  yaitu  dengan  melakukan  perbandingan  komparasi  antara  satu
sumber bahan hukum dengan bahan hukum lainnya.
G.    Sistematika Pembahasan