Mayza menyimpan rasa itu hanya pada arahnya lantas memberikan bingkisan itu.

X, Mayza menyimpan rasa itu hanya pada arahnya lantas memberikan bingkisan itu.

Habib. Dan tibalah saatnya bagi mereka “ O iyya, ini, aku ju jugg juga ada sesuatu, untuk mengetahui satu sama lain. Habib semoga manfaat. ” Mayza terbata, grogi sangat bahagia mendengar jawaban Mayza. mengucapkannya.

Sejak saat itu, mereka selalu berkirim pesan Sambil menerima bingkisan itu, Habib walau saat Habib sedang ujian. berkata, “ o ho, iya, makasih. Maaf, cuma bisa “Salaam, Za?” tanya Habib. kasih yang ini.” Senyum kikuk Habib “Salaam. Iyaa, Bib. Ada apa? Kok belum mengisyaratkan semuanya.

tidur?” selisih waktu lima jam antara Keduanya bertolak. Mayza sungguh bahagia keduanya. Waktu menunjukkan pukul 20.00 malam itu. Ia mendapatkan sesuatu dari WIB di Indonesia, yang berarti pukul 01.00 pujaan hatinya selama ini. Dan entah apa CLT di Kairo, Mesir. yang dirasakan Habib, namun Mayza yakin “Besok imtihan, Za. Ini lagi ngeringkes, ” ada sesuatu pula dalam hati Habib terhadap jawab Habib terkekeh. dirinya.

“Kurang semangat jhe,” tambahnya. Sebulan sudah Habib berada di Kairo. “Oo, gitu. Lhaa, kok bisa. Semangat tho, Setelah mengumpulkan semua keberanian Biib. Ayo ayo, semangat, biar mumtaz! yang ada dan perkiraan resikonya, akhirnya “Aku temenin dari sini wes, semangat ya! “ ia mengungkapkan perasaan yang tambahnya menggunakan emotikon kedip sebenarnya pada Mayza. Whatsapp pun mata. menjadi saksi perasaan dua insan itu, beda “Yups! Sekarang sudah semangat ini. Lagi benua namun dalam naungan langit yang apa kamu, Za?” sama. “Sebenernya udah lama, Za, tapi aku “Lagi sama kamu, Bib.” Sambil tersenyum ia

takut. Waktu itu nggak mungkin aku bilang mengirimkan ...Selengkapnya hal. 22

teratai teratai Media Informasi, Komunikasi dan Silaturrahmi Edisi I, Maret 2016

Buletin

Continued

(Sambungan halaman 12, Selangkah Lebih Dekat Bersama “Fatayat Hebat”)

bangunan tidak akan berdiri kokoh jika pilar-pilarnya tidak saling menopang dan menguatkan bukan? Oleh karena itu, salah satu cara yang dilakukan badan ini ialah sering mengadakan kegiatan yang berbentuk kerjasama, baik dengan keputrian nusantara, maupun afiliatif lain sehingga ikatan dan jalinan silaturrahmi antar keputrian dan afiliatif semakin harmonis. Sama halnya dengan silaturahmi yang telah dirajut dengan keputrian yang ada di masisir, pun Fatayat yang merupakan bagian dari Fatayat Pusat yang dipimpin oleh ibu Anggia Ermarini, M.KM. (Master Kesehatan Masyarakat) telah meminta surat keputusan pelantikan PCI Fatayat Masir masa bakti 2015-2016 M. Sehingga, kedepannya koordinasi antara pusat dengan cabang yang berada di Mesir ini (PCI Fatayat Nu Mesir) lebih erat dan mesra. (BPH Fatayat)

(Sambungan halaman 19, Ketulusan Tak akan Merayu Takdir Yang Maha Kuasa )

pesan itu. Senyumnya bernada tulus, seolah sudah pasti mereka akan terus seperti itu sampai ke jenjang pernikahan. Mayza merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kasih sayang Habib. Keduanya sudah saling serius. Banyak rencana yang sudah diagendakan; seperti fokus untuk studi masing-masing dulu; Mayza di Jogja sedang Habib di Kairo, kemudian pulang dengan doktoralnya, ia akan hidup bersama Mayza. Membangun rumah bersama, membina anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang, dan lain sebagainya. Malam- malam mereka berakhir dengan ucapan selamat malam dan selamat tidur masing- masing. “Za, kamu sehat kan? Bulan depan aku munaqosyah, Za, setelah itu aku pulang dan kita akan menikah. Teruslah sehat, Za. Tunggu aku pulang!” Pesan itu terkirim. Namun sayang, hingga Habib pulang ke tanah air, pesan itu tak

kunjung terbalas, terakhir dilihat pada sebulan yang lalu, 09 Desember 2014. Ternyata Mayza kecelakaan saat pulang dari kampus menuju pesantren. Pembuluh darah di kepalanya pecah dan juga mengalami pendarahan hebat. Sebuah truk kontainer melaju kencang saat berbelok di pertigaan dekat dengan pesantren. Tanpa menyalakan lampu sein, sopir truk melaju kecang dan menabrak Mayza dari arah yang berlawanan. Mayza dalam posisi tak siap, meski ia pelan, terpental jauh membentur tembok jalan dan jatuh di trotoar, remuklah sudah sepeda motornya. Sama remuknya dengan hati Habib saat mendengar kabar tersebut dari sahabatnya. Mayza menghembuskan napas terakhirnya saat dibawa menuju rumah sakit terdekat.

teratai teratai Media Informasi, Komunikasi dan Silaturrahmi Edisi I, Maret 2016