Metode Penguatan Positif dan Negative

4.2.2. Metode Penguatan Positif dan Negative

Makna metode penguatan positif dan negative di sini adalah sebuah cara

penyampain nilai dengan memberikan gambaran akan dampak positif atau negative

dari melakukan atau

Hamka, Tafsir al-Azhar (Singapura; Pustaka Nasional PTE LTD, 2007), cet. Ke-7, jilid. 5, hal. 3722.

meninggalkan nilai-nilai yang sedang

diucapkan oleh disampaikan.

mulutnya

lidahnya?

Hamka dalam menyampaikan enam Penggunaan metode ini juga digunakan nilai di atas, salah satunya juga

oleh hamka dalam menyampaikan nilai- menggunakan metode ini. Hal ini

nilai keadilan seperti pernyataan beliau misalkan terlihat dari cara beliau

berikut;

menyampaikan nilai tentang larangan Keadilan adalah pintu yang memaksa agama/ kepercayaan kita

terdekat kepada taqwa, sedang kepada orang lain. Karena perbuatan

rasa benci adalah membawa jauh memaksan akan menimbulkan masalah

dari Tuhan. Apabila kamu telah lain, seperti permusuhan yang akan

menegakkan keadilan, memakan banyak korban. Seperti

dapat

jiwamu sendiri akan merasai terekam dalam pernyataan beliau,

kemenangan yang tiada taranya, Paksaan hanya dapat dilakukan

dan akan membawa martabatmu untuk merubah kulit, namun batin

naik disisi manusia dan disisi manusia tidaklah dapat dikuasai.

Allah. Lawan adil adalah zhalim. Paksaan

Dan zhalim adalah salah satu dari memperbanyak kurban namun

hanya

akan

puncak maksiat kepada Allah. tidak menunjukkan kebijaksanaan.

Maksiat akan menyebabkan jiwa Manusia mempunyai inti akal yang

sendiri menjadi meremuk dan waras dan mempunyai fitrah.

merana. Dan taqwa lah kepada Dengan fitrah ini pun manusia

Artinya peliharalah akan sampai kepada kebenaran.

Allah.

hubungan yang baik dengan Tetapi

Tuhan, supaya diri lebih dekat dipengaruhi oleh lingkungan. Oleh

dengan Tuhan….jika seseorang karena itu, Allah hanya menyuruh

penguasa menjatuhkan suatu untuk

hukum dipengaruhi oleh hawanya meyampaikan

memberi

peringatan,

niscaya dia akan menyesatkan sesuai dengan fitrah manusia

dakwah,

yang

engkau dari Jalan Allah. Artinya tersebut.

kalau seorang penguasa, atau dia Di samping dalam masalah

bergelar raja, atau sultan, atau larangan paksaan dalam beragama,

khalifah, atau presiden atau yang metode ini juga Hamka gunakan dalam

lain tidaklah lagi menghukum menyampaikan betapa pentingnya sifat

dengan benar dan adil, malahan amanah dalam kehidupan, di mana jika ia

sudah hawa yang jadi hakim, diabaikan maka sama halnya dengan

putuslah harapan orang banyak merusak binasakan perikemanusiaan. Hal

akan mendapat perlindungan ini terlihat dari ungkapan beliau,

hukum dari yang berkuasa dan Mungkir

hilanglah keamanan jiwa dalam mengabaikan

negara. Sesungguhnya orang- artinya dengan merusak binasakan

amanat,

sama

orang yang tersesat dari jalan perikemanusiaan. Bahkan ilmu

Allah, untuk mereka azab yang ekonomi yang tertinggi direkatkan

berat, karena mereka melupakan dan dilekatkan adalah atas amanat

hari perlindungan. dan janji. Politik dan diplomasi

Dari pemaparan tentang makna adalah

pendidikan, metode (hubungan) antara manusia adalah

pemerolehan nilai atau ilmu pengetahuan, amanat dan janji. Apa yang

hingga metode penyampain nilai dalam dipegang dari manusia kalau

penafsiran-penafsiran hamka di tafsir al- bukan janji yang keluar dari

azhar seperti yang telah disebut di atas, Ahmad Syarif H, Pendidikan Nilai dalam Tafsir al-Azhar

membedakan mana yang baik dan mana tentunya menggunakan prinsip-prinsip

yang buruk. Dari makna pendidikan nilai Islam sebagai acuan dasar dalam

ini jelas bahwa tujuannya adalah supaya pengembangan pendidikan nilai tersebut.

anak didik bisa bersikap dan berlaku baik, baik itu kepada sesama maupun kepada

Kesimpulan

Allah swt.

Setelah melihat penjelasan dan Menurut Hamka, nilai dan ilmu uraian penafsiran Hamka terkait dengan

pengethuan bisa diterima oleh peserta pendidikan dan upaya beliau dalam

didik atau manusia melalui dua jalur, menanamkan

yaitu jalur akal atau pancaindra dan jalur kepada para pembaca tafsirnya (peserta

nilai-nilai

kehidupan

hati (intuisi/perasaan). Dari konsep didik), maka dapat disimpulkan bahwa

penerimaan nilai ini Hamka memadukan prinsip pendidikan nilai Hamka di dalam

antara teori fungsionalis dan teori Tafsir al-Azhar dapat dilihat dalam tiga

sufistik.

tema pokok, yaitu makna dan tujuan

dengan metode pendidikan, cara manusia memperoleh

Terkait

penyampaian nilai, hamka menggunakan nilai

inculcation approach penyampaian nilai.

(pendekatan penanaman nilai) seperti Makna pendidikan nilai menurut

yang diteorikan oleh Superka, dengan Hamka di dalam tafsir al-Azhar adalah

metode cerita atau kisah dan metode serangkaian upaya yang dilakukan

penguatan positive dan negative.[] pendidik untuk membantu membentuk watak, budi, akhlak, dan kepribadian