UKURAN KABEL

1.3. UKURAN KABEL

Kabel adalah suatu komponen yang digunakan untuk menghubungkan komponen satu dengan komponen yang lainnya yang terbuat dari tembaga dan diberi isolasi supaya tidak terjadi konseleting.

Kabel yang digunakan pada kendaraan (mobil, motor, truk dsb) dikategorikan sebagai Auto-Cable. Yaitu kabel yang spesifikasinya disesuaikan dengan keperluan kendaraan pada umumnya, dengan tegangan kerja 12 / 24 volt DC. Tidak seperti kabel lainnya, Auto-Cable diukur dari diameter luar keseluruhan atau tebal kabel.

Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil. Untuk Diameter kabel terdiri atas berbagai ukuran. Penggunaan kabel berbeda-beda ukurannya, bergantung pada berapa besar arus yang mengalir. Bila arus yang mengalir besar, berarti harus menggunakan kabel yang berdiameter besar, tetapi bila arus yang mengalir kecil, cukup menggunakan kabel yang berdiameter kecil. Untuk

Cara pembacaan tabel, untuk sumber tegangan 12 V untuk pemakaian arus 5 A dengan daya listrik yang digunakan 30 Watt maka butuh diameter kabel 0,8 mm.

Gambar 29. Jenis kabel

Perancang kendaraan khususnya teknisi listrik (electrical) sudah memperhitungkan kabel dengan tebal berapa yang digunakan untuk tiap fungsi di kendaraan tersebut.

Tentunya dengan memperhitungkan juga panjang kabel yang dibutuhkan untuk menyambung satu titik komponen ke komponen lainnya.

Semakin panjang kabel, akan ada kerugian tegangan yang diakibatkan adanya resistansi pada kawat konduktornya. Kawat yang digunakan umumnya ada dua macam, yaitu berbahan dasar Tembaga murni dan Aluminium. kabel-kabel dengan panjang yang sama, namun dengan ketebalan yang berbeda, menghasilkan tegangan output yang berbeda.Yang terbaik adalah yang berbahan dasar tembaga.

Gambar 30. Penampang Kabel.

Dari tabel dibawah ini, misalnya kabel dengan ukuran 1 mm² pada temperatur 20º C : penghantarnya memiliki resistansi sebesar 23.4 ohm setiap 1 km panjang kabel dan penyekatnya memiliki resistansi sebesar 51 M ohm setiap 1 km panjang kabel.

Tabel pengaruh suhu terhadap tahanan per Km

Komponen-komponen pelindung Kabel

Auto-cable mempunyai isolasi yang dirancang cukup tahan terhadap suhu panas dan minyak/oli. Sehingga tidak mengganggu kemampuan untuk melindungi kawat di dalamnya. Jika mudah meleleh atau bereaksi dengan minyak/oli maka bisa menyebabkan short-circuit atau korslet. Komponen-komponen pelindung digunakan untuk melindungi kawat dan kabel, yang membungkusi kabel agar terlindung dari benturan,panas, gangguan elektromagnetik kotoran,air dan lain-lain. Komponen pelindung ini harus terpasang dengan baik agar sistem kelistrikan yang dibungkus (dilindungi) bisa berfungsi dengan baik.

Macam-macam komponen pelindung kabel antara lain : Isolasi Isolasi tersebut biasa disebut rubber tape, berbahan karet yang lentur dan memiliki

lem perekat khusus bernama Etilen linerless Propylene Rubber (EPR), memiliki kemampuan tahan panas. Sehingga kabel-kabel yang dibungkusnya tak cepat rusak. Rubber tape banyak merek. Ada 3M Scotch, Plymouth, Omega dan lainnya. Untuk produk biasa berukuran 19 mm x 9,1 m x 0,7 mm.

Gambar 31. Isolasi

Selang bakar (Cable shrink) Selang pembungkus ini terbuat dari bahan plastik yang mudah menyusut bila terkena Selang bakar (Cable shrink) Selang pembungkus ini terbuat dari bahan plastik yang mudah menyusut bila terkena

Gambar 32. Selang bakar

Selang kabel Selang ini terbuat plastik yang keras dan tidak mudah berubah bentuk saat terjadi

benturan, bentuk selang ini melingkar-lingkar.

Gambar 33. Selang kabel