Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

2. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

Pokok pengungkapan pertama pada sub bagian ini (MUA 5, Lampiran 1) yaitu Ketentuan penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing. Dalam hal pengungkapan pokok ini, pada dasarnya seluruh perusahaan sampel mengungkapkannya dengan cara yang sama, namun dengan penggunaan kata-kata pengungkapan yang bervariasi. Pada pokok pengungkapan ini, inti pengungkapan adalah transaksi mata uang asing selama periode berjalan dicatat dengan kurs Pokok pengungkapan pertama pada sub bagian ini (MUA 5, Lampiran 1) yaitu Ketentuan penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing. Dalam hal pengungkapan pokok ini, pada dasarnya seluruh perusahaan sampel mengungkapkannya dengan cara yang sama, namun dengan penggunaan kata-kata pengungkapan yang bervariasi. Pada pokok pengungkapan ini, inti pengungkapan adalah transaksi mata uang asing selama periode berjalan dicatat dengan kurs

Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan. (CALK PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 2014, Catatan 2c., hal. 47)

Transaksi dalam mata uang asing pada awal pengakuan dicatat oleh Perusahaan dengan mata uang fungsional menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan sesuai dengan rata-rata kurs jual dan beli yang diterbitkan oleh Bank Indonesia pada tanggal transaksi perbankan terakhir untuk periode bersangkutan. Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal transaksi. Aset dan liabilitas non-moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan. (CALK PT Sepatu Bata Tbk (BATA) Tbk. 2014, Catatan 2b., hal. 9)

Pokok pengungkapan berikutnya (MUA 6, Lampiran 1) terkait transaksi dan saldo dalam mata uang asing adalah Perlakuan akuntansi selisih kurs yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter. Seluruh perusahaan sampel mengungkapkan mengenai perlakuan akuntansi selisih kurs, namun PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) tidak mengungkapkannya. Pengungkapan yang dilakukan perusahaan sampel mengenai perlakuan akuntansi selisih kurs dirangkum sebagai berikut:

Tabel 2

Isi Pengungkapan Perlakuan Akuntansi Selisih Kurs

PT Semen Indonesia Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari pendapatan (Persero)

Tbk komprehensif lain. (CALK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR)

(SMGR) 2014, catatan e., hal. 21)

Tabel 2 (lanjutan)

PT Charoen

Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)

PT Indah Kiat Pulp Laba atau rugi selisih kurs yang timbul diakui dalam laporan laba rugi and

Paper Tbk komprehensif konsolidasian tahun berjalan. (CALK PT Indah Kiat Pulp (INKP)

and Paper Tbk (INKP) 2014, catatan 2. o., hal. 23) PT

Asiaplast Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada Industries

Tbk usaha tahun berjalan. (PT Asiaplast Industries Tbk (ASIA) 2014, (ASIA)

catatan 2. n., hal. 18) PT

Astra Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian International

Tbk transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas (ASII)

moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat dan yang termasuk dalam biaya pinjaman yang terkait secara langsung dengan qualifying assets. (CALK PT Astra International Tbk (ASII) 2014, catatan 2. c., hal. 16)

PT United Tractors Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian Tbk (UNTR)

transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika ditangguhkan di dalam ekuitas sebagai lindung nilai arus kas dan lindung nilai investasi bersih yang memenuhi syarat. (CALK PT United Tractors Tbk (UNTR) 2014, catatan 2. c. (2), hal. 212)

PT Sepatu Bata Tbk Laba atau rugi kurs neto akibat penjabaran tersebut dibebankan sebagai (BATA)

laba atau rugi tahun berjalan. (CALK PT Sepatu Bata Tbk (BATA) 2014, catatan 2. (b), hal. 9)

PT Sri Rejeki Isman Laba atau rugi selisih kurs diakui pada laporan laba rugi komprehensif Tbk (SRIL)

konsolidasian. (CALK PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) 2014, catatan 2. d., hal. 8)

PT HM Sampoerna Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian Tbk (HMSP)

transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (Annual Report PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) 2014, catatan 2. c. (2), hal. 47)

PT Unilever Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi Indonesia

Tbk dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam (UNVR)

mata uang asing, diakui pada laba rugi konsolidasian tahun yang bersangkutan. (CALK PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) 2014, catatan 2. e., hal. 188)

PT Tiga Pilar Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau Sejahtera Food Tbk dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian (AISA)

periode yang bersangkutan. (CALK PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) 2014, catatan 2. t., hal. 21)

PT Industri Jamu dan Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian Farmasi Sido Muncul transaksi dalam mata uang asing diakui di dalam laporan laba-rugi Tbk (SIDO)

komprehensif konsolidasian (CALK PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) 2014, catatan 2. d., hal. 14)

Pokok pengungkapan berikutnya (MUA 7, Lampiran 1) yaitu Referensi kurs yang digunakan untuk menjabarkan transaksi dan saldo dalam mata uang asing. Seluruh perusahaan sampel mengungkapkan mengenai referensi kurs yang digunakan dalam menjabarkan transaksi dan saldo dalam mata uang asing pada 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2014, yaitu kurs penutup kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Pengungkapan referensi kurs ini tidak jauh berbeda antar perusahaan sampel. Cuplikan pengungkapan referensi kurs pada beberapa sampel perusahaan adalah sebagai berikut:

Gambar 3 Pengungkapan Referensi Kurs PT Astra International Tbk (ASII) (Sumber: CALK PT Astra International Tbk (ASII) 2014, Catatan 2c., hal. 17)

Gambar 4 Pengungkapan Referensi Kurs PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) (Sumber: CALK PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) 2014, Catatan

45, hal. 133)

Pokok pengungkapan terakhir pada bagian Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (MUA 8, Lampiran 1) adalah pengungkapan mengenai Mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional dan alasan penggunaanya. Pengungkapan mengenai pokok ini tidak ditemukan pada seluruh sampel yang diteliti. Dengan demikian tidak ada perusahaan sampel yang mata uang penyajiannya berbeda dengan mata uang fungsionalnya.

Pengungkapan bagian Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing, yaitu pada pokok pengungkapan mengenai ketentuan penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing, pada dasarnya seluruh sampel mengungkapkan bagian ini dengan cara yang sama, dengan Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mengungkapkan lebih jauh dibanding sampel lainnya. Dalam hal mengungkapkan perlakuan selisih kurs, seluruh sampel perusahaan kecuali PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), mengungkapkannya dengan kebijakan pengungkapan masing-masing. Seluruh perusahaan sampel mengungkapkan tentang referensi kurs yang untuk menjabarkan transaksi dan saldo dalam mata uang asing dan tidak ditemukan pengungkapan mengenai mata uang penyajian yang berbeda dengan mata uang fungsional.

3. Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing

Pokok pengungkapan pertama (MUA 9, Lampiran 1) pada sub bagian aset dan liabilitas dalam mata uang asing yaitu Mata uang asing yang dimaksud, diungkapkan oleh seluruh perusahaan sampel. Mata uang asing yang dimaksud dapat diketahui dengan melihat pada pokok pengungkapan mengenai referensi kurs, sebagaimana telah dibahas pada bagian sebelumnya. Jenis mata uang asing yang tercantum dalam referensi kurs tersebut berarti merupakan mata uang asing yang dimaksud dan terlibat dalam transaksi serta saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing. Jenis dan banyaknya jenis mata uang asing yang terlibat dalam transaksi dan saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asing antar perusahaan sampel berbeda-beda sesuai dengan frekuensi transaksi mata uang asing yang dilakukan perusahaan. Perusahaan sampel dengan pengungkapan jenis mata uang asing terbanyak adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), yang menyebutkan Dolar Amerika, Dolar Singapura, Yen Jepang, Euro Eropa,

Poundsterling Inggris, Dolar Australia, Krona Swedia dan Franc Swiss dalam daftar referensi kursnya. Perusahaan sampel dengan pengungkapan jenis mata uang asing paling sedikit adalah PT Astra International Tbk (ASII) yang hanya menyebutkan Dolar Amerika dan Yen Jepang dalam referensi kurs dan transaksi dan saldo aset dan liabilitas dalam mata uang asingnya.

Pada pokok pengungkapan mengenai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan ekuivalennya dalam mata uang fungsional (MUA 10, Lampiran 1), seluruh perusahaan sampel kecuali PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), telah mengungkapkannya pada CALK dengan cara pengungkapan yang serupa. Dengan adanya pokok pengungkapan rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan ekuivalennya dalam mata uang fungsional, maka pokok pengungkapan mengenai posisi neto dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing (MUA 11, Lampiran 1) juga dapat diketahui pada CALK perusahaan sampel. Pada pengungkapan rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut, diungkapkan total aset dan total liabilitas dan penjumlahannya, sehingga diketahui bagaimana dan berapa posisi neto atau saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing.

Setiap perusahaan sampel menunjukkan posisi neto atau saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan ekuivalennya dalam dalam mata uang fungsional dengan jumlah yang berbeda-beda. Salah satu bentuk pengungkapan rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dan ekuivalennya dalam mata uang fungsional, serta posisi neto dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing pada perusahaan yang termasuk dalam kapitalisasi pasar terbesar dan yang tidak termasuk, adalah sebagai berikut:

Gambar 5 Pengungkapan Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing PT United Tractors Tbk (UNTR) (Sumber: CALK PT United Tractors Tbk (UNTR) 2014, Catatan 35, hal. 313)

Gambar 6 Pengungkapan Aset dan Liabilitas Moneter dalam Mata Uang Asing PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (Sumber: CALK PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) 2014, Catatan

37, hal. 71)

Pengungkapan mengenai rincian kontrak valuta berjangka dan ekuivalen dalam mata uang fungsional (MUA 12, Lampiran 1) pada perusahaan sampel diungkapkan oleh PT Astra International Tbk (ASII) pada CALK catatan 8. a. dengan menyebutkan ‘Kontrak berjangka valuta asing JPY dengan jumlah nosional 263,993,824 miliar’. Pokok pengungkapan tersebut juga diungkapkan

oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada CALK catatan 6 halaman 29. Dalam pengungkapan tersebut disampaikan secara terperinci pihak-pihak yang terkait dengan kontrak berjangka, jenis mata uang asing, nilai nosional beli dalam oleh PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) pada CALK catatan 6 halaman 29. Dalam pengungkapan tersebut disampaikan secara terperinci pihak-pihak yang terkait dengan kontrak berjangka, jenis mata uang asing, nilai nosional beli dalam

Selanjutnya pengungkapan jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi (kecuali selisih kurs yang timbul pada instrumen keuangan) (MUA 13, Lampiran 1), seperti tertera pada lampiran bahwa perusahaan sampel yang mengungkapkan pengakuan selisih kurs dalam laba rugi adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP), PT Asiaplast Industries Tbk (ASIA), PT Astra International Tbk (ASII), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) dan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). Selanjutnya perusahaan sampel lainnya yaitu PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tidak mengungkapkan pengakuan selisih kurs dalam laba rugi. Pokok pengungkapan terakhir pada bagian aset dan liabilitas dalam mata uang asing (MUA 14, Lampiran 1) mengenai selisih kurs neto yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain, akumulasi dalam komponen ekuitas dan rekonsiliasi kurs pada awal dan akhir periode, perusahaan sampel yang mengungkapkannya adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), PT Astra International Tbk (ASII), PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), sedangkan pada perusahaan sampel lainnya tidak ditemukan pengungkapan mengenai hal tersebut.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24