Universitas Sumatera Utara dan objektif serta terbuka sehingga penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya secara ilmiah.
E. Tinjauan Kepustakaan
Untuk mengetahui tentang perbandingan giro w adi’ah dan giro mudharabah
dalam perbankan syariah perlu didasarkan kepada kerangka pemikiran dari berbagai literatur yang ada sehingga didapatkan hasil penelitian yang maksimal dan seimbang
dalam tataran teori dan praktek. Giro adalah simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan
menggunakan cek, bilyet giro, sarana perintah pembayaran lainnya atau dengan pemindahbukuan. Giro sebagai salah satu bentuk atau jenis simpanan tidak dapat
dilepaskan dari pengertian simpanan. Di samping giro, bentuk simpanan lainnya adalah deposito dan tabungan. Ketiga bentuk simpanan tersebut harus dikaitkan dan
dilaksanakan sesuai dengan pengertian simpanan. Khusus mengenai giro, sesuai dengan ketentuan Pasal 6 huruf a dan ketentuan Pasal 14 huruf a Undang-Undang
Perbankan, hanya boleh dilakukan oleh Bank Umum
16
. Wadi’ah adalah penitipan dana antara pihak pemilik dana dengan pihak
penerima titipan yang dipercaya untuk menjaga dana tersebut. Dalam redaksi lain, wadi’ah adalah akad yang intinya minta pertolongan kepada seseorang dalam
memelihara harta penitip
17
. Mudharabah adalah penanaman dana dari pemilik dana shahibul maal
kepada pengelola dana mudharib untuk melakukan kegiatan usaha tertentu,
16
M. Bahsan , Op.Cit. hal. 16
17
Mardani, Hukum Perikatan Syariah di Indonesia Jakarta : Sinar Grafika, 2013, hal. 200
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara dengan pembagian menggunakan metode untung dan rugi profit dan loss sharing
atau metode bagi pendapatan revenue sharing antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya
18
. Perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Perbankan syariah adalah segala sesuatu
yang menyangkut tentang Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan
usahanya.
F. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian