belum pernah ditulis oleh mahasiswa lain di Fakultas Hukum USU, penulis menyusun tulisan ini melalui referensi buku-buku, media elektronik, dan bantuan
bimbingan dari dosen-dosen pembimbing dan berbagai pihak lain. Dengan demikian penulis dapat mempertanggungjawabkan keaslian skripsi, baik secara
ilmiah ataupun secara akademik.
E. Tinjauan Kepustakaan
1. Hukum Humaniter dalam Konvensi Den Haag 1899 dan 1907 Dalam konvensi Den haag 1899 dan 1907 hukum humaniter adalah hukum
yang mengatur tentang alat means dan cara methods berperang. konvensi tersebut merupakan hasil dari konvensi Perdamaian I First Peace Conference
yang di selanggarakan selama dua bulan dibuka pada tanggal 20 mei 1899 dan konvensi Perdamaian II Second Peace Conference yang di selanggarakan pada
tanggal 15 Juni-18 Oktober 1907, kedua konfrensi tersebut diadakan di Den Haag, Belanda. Berkaiatan dengan konferesi Perdamaian I pada tahun 1899, Menteri
Luar Negeri Rusia, yaitu Count Mouravieff mengedarkan surat kepada semua kepala perwaikalan negara yang diakreditasikan di St. Petersburg yang berisikan
ajakan Maharaja Rusia Untuk berusaha mempertahankan perdamaian dunia dan mengurangi persenjataan.
7
Hukum Humaniter Internasional sendiri membedakan dua jenis pertikaian bersenjata, yaitu sengketa bersenjata yang bersifat internasional dan yang bersifat
non-internasional. Jika pertikaian bersenjata itu melibatkan dua negara atau lebih
7
Andrey Sujatmoko,
Hukum HAM HUKUM HUMANITER
, Rajawali pers, Jakarta, 2015 hlm 193
Universitas Sumatera Utara
maka disebut pertikaian bersenjata yang bersifat internasional. Tujuan utama dari hukum humaniter adalah memberikan perlindungan dan pertolongan kepada
mereka yang menderitamenjadi korban perang, baik mereka yang secara nyataaktif turut dalam permusuhan kombat, maupun mereka yang tidak turut
serta dalam permusuhan penduduk sipil = civilian population.
8
2. Negara netral menurut para ahli dan tujuan dari negara netral Menurut Starke yang dimaksud dengan negara netral ialah suatu negara
yang kemerdekaan, politik dan wilayahnya dengan kokoh dijamin oleh suatu perjanjian bersama negara-negara besar the great power. Negara-negara ini tidak
akan pernah berperang melawan negara lain, kecuali untuk pertahanan diri, dan tidak akan pernah mengadakan perjanjian alianis yang dapat menimbulkan
peperangan. Netralitas ini mempunyai beberapa arti dan haruslah dibedakan pengertian netralitas tetap dan netralitas sewaktu-waktu, politik netral atau
netralitas positif. Netralitas tetap adalah negara yang netralitasnya dijamin dan dilindungi oleh perjanjian-perjanjian internasional seperti Swiss dan Austria,
sedangkan netralitas sewaktu-waktu adalah sikap netral yang hanya berasal dari kehendak negara itu sendiri self imposed yang sewaktu-waktu dapat
ditanggalkannya. Swedia misalnya, selalu mempunyai sikap netral dengan menolak mengambil ikatan politik dengan blok kekuatan manapun. Tiap kali
terjadi perang, Swedia selalu menyatakan dirinya netral yaitu tidak memihak kepada pihak-pihak yang berperang. Netralitas Swedia tidak diatur oleh
perjanjian-perjanjian internasional, tetapi dalam kebijaksanaan yang sewaktu-
8
KGPH. Haryomataram,
Pengantar Hukum Humaniter,
Rajawali pers, Jakarta, 2005, hlm 3
Universitas Sumatera Utara
waktu dapat saja ditanggalkannya. Dengan berakhir perang dingin, Swedia dan juga Finlandia ikut menjadi anggota Uni Eropa semenjak 1 Januari 1985.
9
Tujuan netralisasi ini adalah untuk memelihara perdamaian dengan cara:
1 Melindungi negara-negara kecil dari negara-negara kuat yang berdekatan
dengannya. 2
Melindungi dan menjaga kemedekaan negara netral ini di antara negara- negara kuat.
3. Swiss sebagai negara yang netral Swiss adalah contoh negara netral yang tetap idiil, karena keadaan
geografisnya semenjak lahir telah mempraktikkan politik netral terhadap semua sengketa yang terjadi di kawasannya. Negara swiss terdiri dari wilayah-wilayah
yang diambil dari Negara-negara tetangganya, yaitu Austria, perancis, dan Italia. Bila dalam suatu sengketa, swiss memihak kepada salah satu Negara tetangga,
Negara tersebut akan menjadi pecah belah dan diduduki oleh negara-negara tetangga lainnya. Negara-negara tetangga juga memerlukan swiss sebagai negara
yang berstatus netral untuk menjadi zona penyangga.
10
Nama Swiss dalam bahasa Latin, Confoederatio Helvetica yang berarti Konfederasi Helvetika, dipilih untuk menghindari pemilihan salah satu dari
keempat bahasa resmi Swiss bahasa Jerman, Perancis, Italia, dan Romansh. TLD negaranya, .ch, juga diambil dari nama ini. Dari ke-26 kantonnya
11
, 17 berbahasa
9
“Sebagaimana dimuat dari” https:fitria97.wordpress.comtugas-tugaspknmacam-macam-
bentuk-negara Diakses pada tanggal 11 Februari 2015
10
“Sebagaimana dimuat dari” http:lanlanrisdiana.blogspot.com201303makalah-netralitas-
yurisdiksi-dan.html , Diakses Pada tanggal 5 Februari 2015
11
Kanton merupakan negara negara bagian.
Universitas Sumatera Utara
Swiss-Jerman, 4 Swiss-RomandePrancis, 1 Italia, 3 bilingual Jerman-Prancis dan 1 trilingual Italia-Prancis-Romansh. Swiss berbatasan dengan Jerman,
Perancis, Italia, Austria dan kerajaan kecil Liechtenstein. Masyarakat Swiss menuturkan banyak bahasa dan terdapat empat bahasa resmi, iaitu bahasa Jerman,
Perancis, Italia dan bahasa Romansh yang kurang populer.
F. Metode Penulisan