65 lawannya, yaitu Variance Inflation Factor VIF. Tolerance mengukur variabilitas
variabel bebas terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi karena VIF =
1Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menjelaskan adanya multikolinieritas adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan nilai VIF 10
Ghozali, 2005 : 92.
3.7.2 Uji Heterokedasitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tutup, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda, maka disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 105.
Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat ZPRED dan residulanya
SRESID. Deteksi terhadap heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik Scatterplot antara SRESID dan ZPRED di
mana sumbu Y adalah X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual Y prediksi Y sesungguhnya yang telah di- studentized. Dasar analisis :
Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
66
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2005 : 105.
3.7.3 Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar analisis regresi berganda, yaitu variabel-variabel independen dan dependen harus
berdistribusi normal atau mendekati normal Ghozali, 2001. Untuk menguji apakah data-data yang dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak dapat
dilakukan dengan metode statistik. Metode statistik untuk menguji asumsi normalitas adalah dengan menggunakan uji normalitas dari Kolmogorov-Smirnov.
Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi pada alpha 10 menunjukkan data distribusi normal.
67
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
Agen tunggal pemegang merek ATPM sepeda motor Yamaha, PT Yamaha Motor Kencana Indonesia YMKI beroperasi di Indonesia mulai 6 Juli
1974. Pada awalnya perusahaan ini bernama PT. Yamaha Indonesia Motor Manufacture PT. YIMM yang mengurusi hampir semua mengurus hal semua
tentang administrasi, pemasaran dan servis di seluruh Indonesia. Akhirnya 15 tahun kemudian, dengan alasan semakin berkembang dan berpotensinya
perusahaan asal jepang ini, dibentuk perusahaan baru yang hanya mengurus marketing penjualan, Service dan Penjualan Sparepart di Indonesia Yaitu PT.
Yamaha Motor Kencana Indonesia PT. YMKI.
4.1.2 Gambaran Umum Responden.
Responden yang menjadi obyek penelitian ini berjumlah 100 orang. Responden yang diambil secara keseluruhan adalah calon pembeli yang
mendatangi dealer resmi Yamaha di kota Semarang. Responden yang dipilih adalah responden yang belum pernah membeli sepeda motor Yamaha dan sepeda
motor yang ingin dibeli untuk dipergunakan sendiri. Berikut ini diuraikan informasi tentang responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan alamat pembeli.