KESELAMATAN pesta modul dpa dpa-pdf

Maut bukanlah suatu kepunahan, melainkan suatu pemisahan dengan kebinasaan yang menyertainya. Kematian fisik berarti pemisahan antara jiwa dan raga. Kematian jasmani ini berakhir dengan pemisahan yang kekal dengan Allah, hukuman yang kekal atas jiwa, jika manusia tidak datang kepada Allah. dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Allah dan dari kemuliaan kekuatan-Nya. 2Tesalonika 1:8-9. Kebinasaan yang kekal dari jiwa ini disebut sebagai kematian yang kedua. Ada satu kematian pertama dan ada satu kematian kedua, seperti juga ada satu kelahiran yang pertama dan satu kelahiran yang kedua. Ada satu kelahiran jasmani dan satu kelahiran rohani. Keduanya yaitu kelahiran tubuh kita dan kelahiran baru bagi jiwa kita. Seperti juga kelahiran, ada satu kematian yang pertama dan satu kematian yang kedua yaitu kematian tubuh dan kematian jiwa. Keduanya adalah akibat dosa. Kelahiran secara rohani adalah lebih mulia daripada kelahiran jasmani. Tetapi kematian jiwa secara rohani adalah lebih mengerikan dari pada kematian jasmani.

8. KESELAMATAN

Ada dua bagian dalam keselamatan: bagian ilahi dan bagian manusiawi; bagian Allah dan bagian manusia. Bagian ilahi adalah kelahiran baru yang diberikan oleh Roh Allah dalam hati orang percaya. Kita menyebutnya pengakuan iman yang baru dan ini sebagai bagian manusia. Pengakuan iman yang baru berarti perubahan arah. Ketika seseorang mengalami pengakuan iman yang baru, jalan hidupnya berubah. Ada dua tahap pengakuan iman: Pertobatan Sebelum seseorang dapat diselamatkan, dia harus bertobat atas dosa-dosanya. Apakah pertobatan itu? Pertobatan adalah lebih dari sekedar kesadaran. Tak seorang pun dapat diselamatkan sampai dia merasa sadar akan dosa-dosanya dan mengakuinya di hadapan Tuhan. Lihatlah perbedaan antara orang Farisi dengan pemungut cukai. Orang Farisi tersebut tidak melakukan apa-apa. Dia seorang yang berdosa, tetapi dia tidak merasa sadar akan dosa-dosanya. Pemungut cukai itu berteriak: Ya, Allah, kasihanilah aku, orang yang berdosa. Lukas 18:13. Dia menyadari keadaannya yang berdosa dihadapan Allah. Pertobatan adalah lebih daripada perasaan berdukacita, menderita karena dosa. Banyak orang yang merasa berdukacita karena dosa mereka, namun mereka tidak bertobat. Alkitab berkata tentang dua macam dukacita; yaitu dukacita ilahi dan dukacita dunia: Sebab dukacita menurut kehendak Allah menghasilkan pertobatan yang membawa keselamatan dan yang tidak akan disesalkan, tetapi dukacita yang dari dunia ini menghasilkan kematian. 2Korintus 7:10. Pertobatan adalah perubahan pikiran tentang dosa dan dalam hubungannya dengan Allah, dan tentu saja, perubahan hidup. Pertobatan adalah berbalik dari dosa dalam takut akan Allah. Meskipun demikian, sekedar perubahan bukanlah berarti pertobatan yang sejati. Seseorang mungkin berubah karena berbagai alasan. Pertobatan yang sejati adalah merupakan pengalaman batin yang nampak dalam perubahan yang bisa dilihat dari cara hidup seseorang. Pertobatan adalah penting. Ini bukanlah keselamatan, tetapi merupakan sesuatu yang menyertai keselamatan. Keselamatan tidak akan terjadi tanpa pertobatan. Ketika seseorang sungguh-sungguh bertobat, dia tidak hanya memutuskan untuk tidak melanjutkan berbuat dosa, tetapi juga memperbaiki dosa-dosanya di masa lampau seperti yang dilakukan Zakheus dalam Lukas 19:8. Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan: Tuhan, setengah dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat. Bagian yang kedua, setelah pertobatan adalah: 1. Iman Iman yang membawa keselamatan bukanlah iman terhadap sebuah buku, bahkan meskipun buku tersebut adalah Alkitab. Juga bukanlah iman kepada sebuah syahadat, bagaimanapun bagusnya syahadat tersebut. Ini bukanlah iman kepada sebuah lembaga, meskipun lembaga tersebut adalah gereja. Iman yang menyelamatkan adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus Anak Allah. Ada beberapa unsur iman. Adanya kepercayaan. Ini disebut bagian intelektual dari iman. Supaya dapat diselamatkan, seseorang harus percaya sesuatu. Selanjutnya, karena imannya adalah kepada Tuhan Yesus Kristus, dia harus percaya sesuatu tentang Kristus. Dia harus percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang sejati yang datang ke dunia untuk hidup tanpa dosa, mati karena 2. http:kom2kursusdpaindex.php?modul=pelajaran03 3 of 5 [29012007 11:33:54] Harus ada penerimaan. Agar diselamatkan, seseorang harus menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi. Dia harus mengakui sendiri karya keselamatan Kristus. Seseorang mungkin percaya bahwa makanan dapat menjaga tubuh tetap hidup, tetapi dia akan kelaparan sampai mati jika tidak memakan makanan tersebut. Iman termasuk di dalamnya penyerahan. Iman yang menyelamatkan bukan hanya kepercayaan kepada Kristus dan penerimaan Kristus sebagai Juruselamat, tetapi juga penyerahan kepada Kristus. Seseorang yang sadar akan dosanya, sadar juga bahwa dia adalah seseorang yang terhilang. Dia mencari Yesus Kristus, harapan keselamatan satu- satunya dan menyerahkan dirinya sendiri kepada Dia sebagai Tuhan atas hidupnya.

9. BEBERAPA KEBENARAN MENGENAI KESELAMATAN