UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR T.A 2016/2017.

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR
KELISTRIKAN MESIN DAN KONVERSI ENERGI
MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM
ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DI
KELAS X TEKNIK PEMESINAN SMK
NEGERI 2 PEMATANGSIANTAR
T.A 2016/2017

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Mesin

Oleh
MARGANDA MALAU
NIM. 5123121015

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

ABSTRAK

Marganda Malau. Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Kelistrikan
Mesin dan Konversi Energi dengan Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) di Kelas X Teknik
Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Skripsi, Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan. 2016.

Permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar pada
kompetensi kelistrikan mesin dan konversi energi. Tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui peningkatan aktivitas dan hasil belajar menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe stad mata pelajaran kelistrikan mesin dan konversi
energi pada kompetensi dasar memahami prinsip-prinsip dasar kelistrikan di kelas
.X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan
di kelas X TP3 SMKN 2 Pematangsiantar, yang berjumlah 35 siswa. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement
Division (STAD). Objek penelitian ini adalah proses belajar mengajar pada materi

Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi. Teknik pengumpulan data dengan
menggunakan postes dan lembar pengamatan siswa. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat. Berdasarkan hasil analisis
data hasil belajar siklus I diperoleh 25 siswa (71,42%) telah mencapai ketuntasan
belajar dan 10 siswa (28,58%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas 72,42
dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 71,42%. Pada siklus II yang
merupakan perbaikan pembelajaran yang telah diberikan pada siklus I, dari hasil
tes belajar diperoleh 31 siswa (88,57%) telah mencapai ketuntasan belajar dan 4
siswa (11,42%) lainnya belum tuntas. Nilai rata-rata kelas meningkat menjadi
80,42 dengan tingkat ketuntasan klasikal sebesar 88,57%. Dikarenakan kelas telah
mengalami peningkatan hasil belajar dan telah dinyatakan tuntas secara klasikal,
maka dapat disimpulkan bahwa dengan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Team Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas X pada kompetensi dasar memahami prinsip-prinsip dasar kelistrikan.

Kata Kunci: Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi energi, Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD.

i


ABSTRACT

Marganda Malau.Efforts to Improve Learning Activities and Results of Electrical
Engineering and Energy Conversion by Using Cooperative Learning Model
Student Team Achievement Division (STAD) in the Class X Mechanical
Machining SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017. Essay, Faculty of
Engineering, State University of Medan. 2016.

The problem in this research is the low learning outcomes in the
competence of electrical machines and energy conversion. The purpose of this
study was to determine the increase in activity and learning outcomes using
cooperative learning model stad subjects of electrical machines and energy
conversion on the basis of competence to understand the basic principles of
electricity in the classroom .X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017.
The research was conducted in classes X TP3 N 2 Pematangsiantar, totaling 35
students. This research is a classroom action research (Classroom Action
Research) using cooperative learning model Student Team Achievement Division
(STAD). The object of this study is the teaching and learning process in the
material Electrical Engineering and Energy Conversion. Data collection
techniques using postes and student observation sheet. The results showed that

increased student learning outcomes. Based on the analysis of learning outcomes
obtained by 25 students of the first cycle (71.42%) have achieved mastery
learning and 10 students (28.58%) are not yet complete. The average value of
72.42 class with classical completeness rate of 71.42%. In the second cycle which
is an improvement of learning that has been given in the first cycle, from learning
test results obtained by 31 students (88.57%) have achieved mastery learning and
4 students (11.42%) are not yet complete. The average value increased to 80.42
classes with classical completeness rate of 88.57%. Due class have improved
learning outcomes and has otherwise completed in the classical style, it can be
concluded that the cooperative learning model Student Team Achievement
Division (STAD) can improve the results of class X student to the basic
competence to understand the basic principles of electricity.

Keywords: Learning Outcomes Electrical Engineering and Energy Conversion,
STAD Cooperative Learning Model.

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih

dan karunia-Nya yang melimpah sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan
baik. Skripsi ini berjudul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Di Kelas X SMK
Negeri 2 Pematangsiantar T.A 2016/2017”
Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari berbagai hambatan
dalam penyelesaiannya. Namun berkat karunia-Nya dan dukungan serta semangat
dari berbagai pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis jugamengucapkan terimakasih yang sebesarbesarnya kepada:
1. Bapak Drs. Pudin Saragih, M.Pd, selaku pembimbing yang telah banyak
membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan motivasi
sampai skripsi ini terwujud.
2. Bapak Drs. Selamat Riadi, MT, selaku pembimbing akademik yang selalu
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan studi.
3. Bapak Drs. Hidir Efendi, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Mesin Unimed Medan.
4. Bapak Janter P. Simanjuntak, S.T. M.T. Ph.D, selaku ketua prodi jurusan
teknik mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.


iii

5. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.
6. Seluruh staff pengajar dan administrasi Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
dan Fakultas Teknik..
7. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Medan.
8. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
9. Bapak Drs. Mansur Sinaga, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2
Pematangsiantar.

Bapak E. Batubara, S.Pd selaku guru pendamping

didalam melaksanakan penelitian di SMK Negeri 2 Pematangsiantar. Ibu
Napitupulu selaku pegawai Tata Usaha SMK Negeri 2 Pematangsiantar,
juga kepada Bapak Riamat Manik, S.Pd, Bapak Halasan Gultom, S.Pd,
Bapak E. Simbolon, S.Pd dan Bapak Gudben Pakpahan, ST yang telah
memberi masukan dan motivasi demi kebaikan penulisan skripsi ini.

10. Untuk sahabat DJ‟M‟WY (David Romulo Naibaho, Jonatan Fradoli
Ambarita, Wardijon Sagala dan Yocky Sianturi) yang selalu bersama
berjuang, saling mendukung dalam menyelesaikan studi. Juga sahabatku
(Lia Oktafia Sinaga „likong‟, Pinta Rukyanti Sihole, Mustika Pasaribu,
Riris S J Simatupang, Mei Silitonga dan Silver Sumbayak) yang banyak
memberi motivasi dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
11. Untuk sahabat PERNAGOS “Paredang-edang Na Pogos” (Sudi Gultom,
Riki Silaban, Veronica Manullang, Veritona Gultom, Panggil P. Gultom,

iv

Ronal Sihotang dan Jonatan Siahaan), terimakasih buat segala bantuan
dan kebersamaannya. Tidak lupa juga untuk Bapak kost Siadari dan
keluarga 117.
12. Kepada teman-teman seperjuangan COMED‟12 (Pendidikaan Teknik
Mesin Reg‟2012), terimakasih yang sangat besar kepada kalian atas kerja
sama dan kebersamaannya selama ini, dan juga kepada Keluarga Besar
Teknik Mesin UNIMED.
13. Kepada rekan-rekan PPLT SMK Yayasan Soposurung Balige tahun 2015,
terima kasih atas dukungan semangatnya.

Dan yang terspesial dan penuh cinta kasih kepada kedua orang tuaku,
ayahanda Maruli Tua Malau dan ibunda Hotmaida Gultom serta keluarga yang
selalu mendukung dengan doa, moril dan material selama penulis menyelesaikan
studi. Semoga amal baik dari berbagai pihak mendapatkan balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa. Amin.

Medan,

Juli 2016

Marganda Malau
NIM. 5123121015

v

DAFTAR ISI
Halaman
ABTRAK............................................................................................................

i


KATA PENGANTAR .......................................................................................

iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR .........................................................................................

ix

DAFTAR TABEL .............................................................................................

x

DAFTAR LAMPIRAN .....................................................................................

xi


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ..............................................................................

8

C. Pembatasan Masalah .............................................................................

8

D. Rumusan Masalah .................................................................................

9

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ........................................................


9

F. Manfaat Penelitian ................................................................................

9

BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Kerangka Teori .....................................................................................

11

1. Hakekat Model Pembelajaran ...........................................................

11

a. Hakekat Pembelajaran Kooperatif ................................................

12

1. Landasan Pemikiran ................................................................

12

2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif .............................................

14

vi

3. Unsur Penting dan Prinsip Utama Pembelajaran
Kooperatif ...............................................................................

14

4. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif .............................

16

b. Model Pembelajaran Kooperatif ..................................................

16

2. Model Pembelajaran Student Teams Achievement
Division (STAD) .............................................................................

18

3. Aktivitas dan Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi
Energi ...............................................................................................

23

a. Aktivitas Belajar ......................................................................

23

b. Hasil Belajar ............................................................................

25

1. Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi ...........................

27

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ............

28

B. Penelitian yang Relevan ........................................................................

29

C. Kerangka Berpikir .................................................................................

30

D. Hipotesis ...............................................................................................

32

BAB III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................

33

B. Objek dan Subjek Penelitian .................................................................

33

C. Defenisi Operasional .............................................................................

33

D. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................................

35

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................

37

vii

F. Teknik Analisis Data .............................................................................

39

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .....................................................................................

41

1. Tes Awal .........................................................................................

42

2. Deskripsi Siklus I ............................................................................

43

a. Tahap Perencanaan ...................................................................

43

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ....................................................

43

c. Tahap Pengamatan (Observasi) ................................................

44

d. Tahap Refleksi ..........................................................................

47

3. Deskripsi Siklus II...........................................................................

49

a. Tahap Perencanaan ...................................................................

49

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan ....................................................

49

c. Tahap Pengamatan (Observasi) ................................................

50

d. Tahap Refleksi ..........................................................................

53

4. Analisis Data ...................................................................................

54

B. Pembahasan .............................................................................................

58

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .............................................................................................

62

B. Saran ........................................................................................................

63

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................

64

LAMPIRAN

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Langkah-langkah Pelaksanaan PTK .................................................... 37
Gambar 2. Diagram Hasil Tes Awal ..................................................................... 42
Gambar 3. Data Hasil Belajar Siswa Siklus I ........................................................ 47
Gambar 4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ........................................ 51
Gambar 5. Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ...................................................... 53
Gambar 6. Hasil Belajar Siswa ............................................................................. 56
Gambar 7. Perbandingan Siklus I dan Siklus II .................................................... 60

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Perolehan Nilai Rata-rata Hasil Belajar Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi ..................................................................................... 5
Tabel 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran STAD ......................................... 19
Tabel 3. Keterangan Tes Awal ............................................................................. 42
Tabel 4. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus I ............................................. 45
Tabel 5. Evaluasi Siklus I ..................................................................................... 45
Tabel 6. Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ............................................ 50
Tabel 7. Evaluasi Siklus II ................................................................................... 51
Tabel 8. Data Hasil Belajar Pretest dan Posttest pada Siklus I dan Siklus II .......... 55
Tabel 9. Perolehan Persentase Rata-rata Aktivitas Belajar Siswa .......................... 56

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1. Silabus ................................................................................................ 65
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ................................................... 72
Lampiran 3. Materi Pembelajaran ........................................................................... 80
Lampiran 4. Soal Pembelajaran .............................................................................. 93
Lampiran 5. Penilaian Observasi Aktivitas Siswa ................................................ 104
Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Belajar ................................................................ 110

xi

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional pada hakekatnya diarahkan pada pembangunan
Indonesia seutuhnya yang menyeluruh. Salah satu usaha untuk menciptakan
manusia yang berkualitas adalah melalui pendidikan, karena pendidikan dapat
membantu penyelesaian masalah pembangunan yang ada. Upaya yang dilakukan
oleh pemerintah untuk meningkatkan pembangunan adalah pelaksanaan
pendidikan formal disekolah. Pendidikan formal yang dilaksanakan disekolah itu
secara berjenjang dan berkesinambungan, dimulai dari jenjang pendidikan dasar
sampai perguruan tinggi dimana tiap jenjang pendidikan mempunyai peranan
sendiri terhadap siswa yaitu mempersiapkan diri dan memberikan bekal untuk
melanjutkan pendidikan lebih tinggi dan kemampuan yang berupa ilmu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar siap terjun didalam kehidupan
masyarakat.
Menurut Trianto (2011:1) Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan
kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan.
Pendidikan

nasional

berfungsi

mengembangkan

kemampuan

dan

pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

1

2

didik agar menajadi manusia yang beriman, dan bartaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif mandiri, dan menjadi
warga negara yang berdemokrasi serta bertanggung jawab.
Kondisi ini merupakan tantangan bagi dunia pendidikan, khususnya
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memang didirikan dengan tujuan
mempersiapkan siswa – siswi yang siap untuk bersaing. Hal ini sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan Pasal 26 ayat 3 yang menyatakan bahwa tujuan dari pada
pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah untuk meningkatkan
kecerdasan, pengetahuan, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya
Berbagai cara dilakukan dalam usaha untuk memajukan pendidikan baik
dalam hal kualitas guru, penyediaan fasilitas sekolah, kurikulum serta tidak kalah
pentingnya adalah model-model pembelajaran yang dipakai di dalam kelas.
Perkembangan model pembelajaran dari waktu ke waktu yang terus mengalami
perubahan. Model-model pembelajaran tradisional kini mulai ditinggalkan
berganti dengan model yang lebih modern. salah satu model pembelajaran yang
kini banyak mendapat respon adalah model pembelajaran kooperatif atau
cooperative learning.
Pada model cooperative learning siswa diberi kesempatan untuk
berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan
pembelajaran, sementara guru bertindak sebagai motivator dan fasilitator aktivitas
siswa. Artinya dalam pembelajaran ini kegiatan aktif dengan pengetahuan

3

dibangun sendiri oleh siswa dan mereka bertanggung jawab atas hasil
pembelajarannya.
Untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar, para ahli
pembelajaran

telah

menyarankan

penggunaan

paradigma

pembelajaran

konstruktivistik untuk kegiatan belajar-mengajar di kelas. Dengan perubahan
paradigma belajar tersebut terjadi perubahan pusat (fokus) pembelajaran dari
belajar berpusat pada guru kepada belajar berpusat pada siswa. Dengan kata lain,
ketika mengajar di kelas, guru harus berupaya menciptakan kondisi lingkungan
belajar yang dapat membelajarkan siswa, dapat mendorong siswa belajar, atau
memberi kesempatan kepada siswa untuk berperan aktif mengkonstruksi konsepkonsep yang dipelajarinya. Kondisi belajar di mana siswa hanya menerima materi
dari guru, mencatat, dan menghafalkannya harus diubah menjadi sharing
pengetahuan, mencari (inkuiri), menemukan pengetahuan secara aktif sehingga
terjadi peningkatan pemahaman (bukan ingatan). Untuk mencapai tujuan tersebut,
guru dapat menggunakan pendekatan, model atau metode pembelajaran inovatif.
Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan adalah Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD)
melibatkan siswa dalam proses pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat
kepada siswa, yang mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan
kemampuan belajar mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam
kehidupan dan karier, dalam lingkungan yang semakin kompleks sekarang ini.
Dalam hal ini, siswa lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan

4

sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada pembelajaran tradisional
siswa lebih diperlakukan sebagai penerima pengetahuan yang diberikan secara
terstruktur oleh seorang guru. Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Division (STAD) membuat siswa bertanggung jawab pada
pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dan melakukan kegiatan
inkuiri dalam rangka mengembangkan proses penalaran. Pembelajaran Kooperatif
Tipe Student Team Achievement Division (STAD) lebih mendekatkan guru sebagai
fasilitator dari pada sebagai sumber: (http://suchaini.wordpress.com/2016/02/15/
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD).
Model belajar yang kurang tepat dan kurang bervariasi merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Sejumlah guru masih
menggunakan model pembelajaran konvensional dalam proses belajar mengajar.
Penggunaan model pembelajaran konvensional juga masih diterapkan oleh guru
mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa SMK Negeri 2
Pematangsiantar Program Keahlian Teknik Pemesinan.
Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi awal yang telah penulis lakukan
pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2016, menunjukan bahwa perolehan rata-rata
nilai mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi pada siswa Kelas X
SMK Negeri 2 Pematangsiantar Program Keahlian Teknik Pemesinan tahun
2012/2013 adalah 6,93, untuk Tahun 2013/2014 adalah 6,87 sedangkan untuk
Tahun 2014/2015 adalah 7,15. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan
Mesin dan Konversi Energi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut

5

Tabel 1. Perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi
Tahun Pelajaran
Nilai Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi
2012/2013
6,93
2013/2014

6,87

2014/2015

7,15

Sumber : DKN SMK Negeri 2 Pematangsiantar
Dari tabel perolehan nilai rata-rata hasil belajar Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi tersebut di atas menunjukan masih rendahnya kemampuan siswa
untuk menyerap materi pelajaran yang berlangsung selama proses belajar
mengajar, mengingat standar ketuntasan untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin
dan Konversi Energi pada siswa SMK Negeri 2 Pematangsiantar Program
Keahlian Teknik Pemesinan adalah 7,50.
Penelitian ini dilaksanakan kepada siswa kelas XTP3 SMK Negeri 2
Pematangsiantar tahun ajaran baru 2016/2017 yang belum diketahui apakah
mereka sama seperti siswa tahun ajaran sebelumnya yang memiliki nilai rendah
pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi. Oleh karena itu
peneliti melakukan observasi mencari karakteristik yang dapat membuat siswa
tahun ajaran baru yang diteliti dengan siswa tahun ajaran sebelumnya yang
memiliki permasalahan dengan hasil belajar dapat terlihat sama atau identik.
Beberapa karakteristik yang peneliti temukan ialah :
a. Siswa tahun ajaran baru (2016/2017) berasal dari sekolah (SMP)
dengan kurikulum yang sama dengan siswa tahun ajaran sebelumnya.

6

b. Siswa tahun ajaran baru yang diterima di kelas X TP SMK Negeri 2
Pematangsiantar melalui proses yang sama dengan siswa tahun ajaran
sebelumnya, yaitu melalui perbandingan nem.
c. Siswa tahun ajaran baru di kelas X TP SMK Negeri 2 Pematangsiantar
memiliki jenis kelamin yang sama dengan siswa tahun ajaran
sebelumnya yaitu laki-laki (seluruh siswa). Hanya pada tahun ajaran
2014/2015 terdapat seorang siswa perempuan.
Untuk mengatasi agar hasil belajar siswa yang belum memenuhi standar
ketuntasan seperti pada tahun-tahun sebelumnya maka diperlukan upaya dari guru
untuk meningkatkan hasil belajar siswa tersebut. Salah satu upaya yang dapat
dilakukan adalah dengan menggunakan model Pembelajaran Kooperatif
(cooperative learning). Ada banyak alasan mengapa cooperative learning tersebut
mampu memasuki mainstream (kelaziman) praktek pendidikan. Selain bukti-bukti
nyata tentang keberhasilan pendekatan ini, pada masa sekarang masyarakat
pendidikan semakin menyadari pentingnya para siswa berlatih berfikir,
memecahkan masalah, serta menggabungkan kemampuan dan keahlian.
Walaupun memang pendekatan ini akan berjalan baik di kelas yang
kemampuannya merata, namun sebenarnya kelas dengan kemampuan siswa yang
bervariasi lebih membutuhkan pendekatan ini. Karena dengan mencampurkan
para siswa dengan kemampuan yang beragam tersebut, maka siswa yang kurang
akan sangat terbantu dan termotivasi siswa yang lebih. Demikian juga siswa yang
lebih akan semakin terasah pemahamannya.

7

Alasan penulis memilih model pembelajaran Student Team Achievement
Division (STAD) untuk diterapkan pada pembelajaran Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi ialah selain

dikarenakan model pembelajaran Student Team

Achievement Division (STAD) merupakan pendekatan pelajaran yang paling
sederhana, Shoimin (2014), juga berdasarkan masalah-masalah yang penulis
temukan dari hasil observasi penulis di kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 2
Pematangsiantar:
a. Siswa Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar kurang aktif
dalam belajar terkhusus pada mata pelajaran teori berhitung..
b. Kurangnya rasa tanggungjawab terhadap keberhasilan teman sekelas
yang menyebabkan kurangnya interaksi antar teman sekelas dalam hal
belajar.
c. Cara belajar yang berpusat pada guru sehingga membuat siswa cepat
bosan dan susah serius menanggapi materi yang diajarkan.
d. Rendahnya hasil belajar Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi yang
diperoleh siswa Teknik Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar
Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi Menggunakan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Di Kelas X
Teknik Pemesinan SMK NEGERI 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran
2016/2017’’ dengan bantuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

8

B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah-masalah
yang berkenaan dengan penelitian ini, antara lain :
1. Siswa kurang termotivasi dalam proses belajar mengajar Kelistrikan Mesin
dan Konversi Energi karena guru menggunakan model pembelajaran
konvensional.
2. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah
satunya Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.
3. Hasil belajar siswa rendah untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi. Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh pihak
sekolah SMK Negeri 2 Pematangsiantar adalah 7,5.
4. Kurangnya rasa kepedulian terhadap keberhasilan belajar teman sekelas.
5. Kurang memadainya fasilitas belajar dan sumber belajar yang dapat
mengganggu proses pembelajaran.
6. Latar belakang sekolah yang hanya mengutamakan keterampilan praktek
pemesinan.
7. Cara belajar yang berpusat pada guru.

C. Pembatasan Masalah
Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dan terarah terhadap penelitian
tindakan kelas ini, maka perlu dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut :

9

a. Hasil belajar siswa rendah pada untuk mata pelajaran Kelistrikan Mesin
dan Konversi Energi. Standar ketuntasan minimal yang ditetapkan oleh
pihak sekolah SMK Negeri 2 Pematangsiantar adalah 7,5.
b. Siswa kurang aktif dalam mengikuti pelajaran teori perhitungan, salah
satunya Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Student
Team Achievement Division dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas siswa
pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi di kelas X Teknik
Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2016/2017?”

E. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan Penelitian Tindakan
Kelas adalah untuk mengetahui peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi dengan menggunakan
model pembelajaran Student Team Achievement Division di kelas X Teknik
Pemesinan SMK Negeri 2 Pematangsiantar.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan suatu konsep
pembelajaran pada mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi yang
benar-benar dapat meningkatkan hasil belajar dan aktifitas belajar siswa.

10

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Dapat memupuk pribadi yang aktif dan kreatif dalam berbicara dan
mengungkapkan pendapatnya serta menjadikan siswa yang memiliki
aktivitas tinggi dalam belajar.
2. Sebagai bahan masukan bagi guru mata pelajaran Kelistrikan Mesin dan
Konversi Energi khususnya guru SMK Negeri 2 Pematangsiantar dalam
pemilihan model pembelajaran yang sesuai, agar dapat membantu siswa
dalam

menciptakan

aktivitas

belajar

yang

baik,

menarik

dan

menyenangkan sehingga keberhasilan belajar dapat tercapai.
3. Untuk

menambah

pengetahuan

atau

wawasan

mengenai

upaya

peningkatan aktifitas dan hasil belajar siswa.
4. Sebagai bahan masukan, sumbangan pikiran, dan referensi ilmiah bagi
jurusan, Fakultas, Perpustakaan Universitas Negeri Medan serta pihakpihak lain yang membutuhkan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dari penelitian tindakan kelas dengan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division (STAD) dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II, yaitu pada
siklus I dengan nilai rata-rata 72,42 dan jumlah siswa yang dinyatakan lulus
(Kriteria Ketuntasan Minimal ≥75) sebanyak 25 siswa (71,42%), kemudian
mengalami peningkatan pada siklus II dengan nilai rata-rata 80,42 dan jumlah
siswa yang dinyatakan lulus (Kriteria Ketuntasan Minimal ≥75) sebanyak 31
siswa (88,57%). Nilai rata-rata siswa meningkat 8 dan siswa yang lulus
17,15%.
2. Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Team
Achievement Division (STAD) dapat meningkatkan hasil belajar kelistrikan
mesin dan konversi energi pada siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri
2 Pematangsiantar.
3. Meningkatnya persentase keaktifan belajar siswa secara keseluruhan didalam
proses pembelajaran. Yaitu dari siklus I (69,52%) mengalami peningkatan
sebanyak 19,05% terhadap aktifitas belajar siswa siklus II (86,25%) dan pada
siklus II keaktifan siswa dinyatakan dalam kategori sangat aktif.

62

63

B. Saran
Berdasarkan hasil dari pengamatan selama penelitian, maka saransaran yang dapat disamapikan adalah sebagai berikut :
1. Menjelaskan

model pembelajaran kooperatif

tipe

Student Team

Achievement Division (STAD) kepada siswa dengan lebih jelas.
2. Saat kerja kelompok guru lebih aktif melihat dan membimbing kelompok
secara individual dan menekankan setiap siswa untuk aktif dalam
kelompoknya masing-masing.
3. Lebih momotivasi dan mengarahkan siswa bertanya ataupun memberikan
tanggapan.
4. Mengupayakan apresiasi kepada kelompok terbaik dengan variasi yang
lebih menarik.
5. Bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti topik dan permasalahan yang
sama, sebaiknyanya memperhatikan strategi, model, metode dan media
pembelajaran yang sesuai, serta menguasai materi pokok yang diajarkan
supaya keberhasilan pembelajaran tercapai.

64

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013). Identifikasi Masalah, Batasan Masalah serta Rumusan Masalah.
Diakses pada 20 Mei 2016 dari https://sefmimijuliati.wordpress.com/2011/10/2
6/identi fikasi-masalah-batasanmasalah-serta-rumusan-masalah/

Anonim. (2016). Teori Hasil Belajar.
Diakses pada 20 Mei 2016 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234567
89/23246/3/Chapter%20II.pdf
Darmadi, Hamid, (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Fakultas Teknik_Universitas Negeri Medan. (2016). Buku Pedoman Penulisan
Skripsi Mahasiswa dan Standart Operasional (SOP) ke Pembimbing Skripsi
Program Studi Pendidikan, FT Unimed, Medan.
Haryoga, (2014). “Penerapan Model Pembelajaraan Kooperatif Tipe Student Team
Achievement Division (STAD) Terhadap Hasil Belajar Penggunaan Alat
Ukur Listrik Pada Siswa Kelas X Jurusan Teknik Elektro SMK Negeri 1
Mandau T.P 2013/2014”. Skripsi : Unimed.
Kemendikbud. Sekolah Menengah Kejuruan. Diakses pada tanggal 15 Mei 2016 dari
http//www.kemendikbud.go.id
Milfayetty, Sri. dkk. (2014). Psikologi pendidikan. Medan: PPs Unimed.
Septi Dwi Dayanti. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Learning Tipe
Student Team Achievement Division (STAD) Pada Pencapaian Kompetensi
Membuat Pola Blazer Di Smk Negeri I Sewon bantul. Universitas Negeri
Yogyakarta.
Shoimin, Aris, (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Siagian Febriyanto, (2013). “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD
Terhadap Hasil Belajar Kompetensi Menggunakan Hasil Pengukuran Pada
Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik SMK
Negeri 2 Pematangsiantar Tahun Ajaran 2012/2013”. Skripsi : Unimed.
Sianturi Whandy, (2015). “Upaya Meningkatkan aktivitas dan Hasil Belajar Siswa
Pada Materi Alat Ukur Mekanis Dengan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Di Kelas X Teknik
Kendaraan Ringan SMK Negeri 1 Merdeka”. Skripsi : Unimed.
Sudjono, Anas, (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta, Kharisma Putra
Utama Offset.
Trianto, (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatis-Kreatif. Jakarta: Kencana
Prenada Media Grup.

Dokumen yang terkait

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR I PA MELALUI PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA KELAS V SD KRISTEN 1 METRO

0 4 120

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DEVISION BAGI SISWA KELAS IV DI SD NEGERI 2 SERDANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 12 32

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 6 38

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS 1V SD NEGERI 2 MATARAM KABUPATEN PRINGSEWU

0 5 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 11 79

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS XI IPS SMAN 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 33 110

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS IV B SDN 1 KALIAWI TANJUNGKARANG PUSAT BANDAR LAMPUNG TP. 2013/2014

0 6 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 4 TANGKIT SERDANG TANGGAMUS

0 22 51

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) UNTUK MENINGKATKAN EFIKASI DIRI (SELF EFFICACY) DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI PEMASARAN MATA PELAJARAN RITEL SMK BATIK 2 SURAKARTA

0 1 11

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MENGGUNAKAN MODEL KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION

0 0 10