FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG BERFUNGSINYA KELOMPOK TANI DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG BERFUNGSINYA KELOMPOK
TANI DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONGNIHUTA
KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

Guntar J Nababan
NIM. 109171009

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2016

ABSTRAK


GUNTAR J NABABAN. NIM. 109171009. “Faktor-faktor Penyebab
Kurang Berfungsinya Kelompok Tani di Desa Nagasaribu IV
Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan”.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2016.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah tidak tercapainya tujuan
kelompok tani, penyuluhan pertanian dari pemerintah tidak dimanaatkan dengan
baik oleh kelompok tani, tidak tercapainya fungsi kelompok tani, antusiasme
pengurus maupun anggota kelompok tani hanya terlihat pada saat awal
pembentukan saja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor
penghambat kurang berfungsinya kelompok tani di Desa Nagasaribu IV
kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.
Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Populasi
penelitian sebanyak 29 sampel penelitian.Pengumpulan data berbentukangket
semi tertutup yang berjumlah 15 item denganmenggunakanrumus P=F/N x 100%.
Hasilpenelitianmenunjukkan,
sebanyak
57,48%respondenmenyatakanbahwakomunikasidalamkelompoktanitidakberjaland
enganbaik.
Sebanyak

45,97%respondenmenyatakanbahwasangatjarangterjadikonflikyangmembangunda
lamkelompoktani.
Dalam
factorpemecahanmasalah,
sebanyak
36,21%respondenmenyatakanbahwapemecahanmasalahdalamkelompoktanitidakb
erjalandenganbaik,
36,21%
respondenmenyatakantidakadakekompakandalamkelompoktanibintang
terang,
Dan
sebanyak
47,14%
respondenmenyatakanbahwakepemimpinandalamkelompoktanitidakberjalandenga
nbaik.
Dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan, faktor komunikasi, konflik,
pemecahan masalah, kekompakan, dan kepemimpinan dalam kelompok yang
tidak baik menyebabkan kelompok tani tidak berfungsi.

i


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena kasih dan karunia-Nya yang senantiasa penukis rasakan, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Faktor-faktor Penyebab Kurang
Berfungsinya Kelompok Tani di Desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintongnihuta
Kabupaten Humbang Hasundutan”.
Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah di Universitas Negeri
Medan.Untuk menyelesaikan skripsi ini penulis berusaha baik tenaga maupun
pikiran,

namun

karena

keterbatasan

kemampuan,


pengetahuan

dan

pengalaman,penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu,dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk menyempurnakan skripsi ini.
Penyusunan skripsi ini tentunya tidak akan terselesaikan tanpa bantuan
dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
rasa terima kasih terutama kepada orang tua penulis, Ibu saya tercinta D
Sihombing dan alm ayah saya J Nababan dan seluruh keluarga saya yang tak
pernah lelah memberikan doa dan semangat kepada saya dalam penyusunan
skripsi ini.
Dan tak lupa penulis juga ingin menyampaikan rasa hormat dan terima
kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.Syawal Gultom, M.Pd,selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.

ii


2. Bapak Dr. Nasrun, MS, selaku dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS, selaku wakil dekan bidang akademik
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen
penguji saya.
4. Bapak Drs. Aman Simaremare, MS selaku wakil dekan bidang umum dan
keuanganFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak

Edidon

HutaSuhut,

M.Pd,

selaku

wakil


dekan

bidang

kemahasiswaanFakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
6. Ibu Dra Hj. Rosdiana, M.Pd selaku ketua jurusan pendidikan luar sekolah
yang sekaligus dosen pembimbing akademik serta dosen penguji saya.
7. Bapak Dr. Sudirman, S.E, M.Pd selaku sekretaris jurusan pendidikan luar
sekolah.
8. Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS, selaku dosen pembimbing skripsi
penulis yang telah banyak memberikan bimbingan.
9. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd, selaku dosen penguji saya.
10. Seluruh dosen jurusan PLS, yang telah membimbing saya selama masa
perkuliahan, terima kasih atas ilmu yang telah diberikan selama ini.
11. Kakak Surya selaku admin jurusan pendidikan luar sekolah yang telah
banyak membantu dalam penyusunan berkas administrasi.
12. Terima kasih buat Marisa Maya M Sihombing yang telah banyak
membantu penulis baik berupa materil maupun waktu dalam penulisan
skripsi ini.


iii

13. Semua pihak yang tak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa terdapat ketidaksempurnaan dalam penulisan
skripsi ini, maka dari itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang dapat
membangun kearah yang lebih baik lagi. Diatas semuanya, penulis mengharapkan
semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat sebagai sumbangan pemikiran bagi
pembaca.

Medan, April 2016
Penulis

Guntar J Nababan
NIM. 109171009

iv

DAFTAR ISI


LEMBAR PENGESAHAN
LEMBAR PERSETUJUAN
ABSTRAK

...................................................................................i

KATA PENGANTAR

…………………………………………………......ii

DAFTAR ISI

……………...……………………………….........iii

DAFTAR TABEL

.................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR


................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN

..............................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang ............……………………………………………………..1
1.2 IdentifikasiMasalah

……………………………………………………..6

1.3 PembatasanMasalah ……………………………………………………..6
1.4 RumusanMasalah

........………………………………………………..6

1.5 TujuanPenelitian

............……………………………………………..7


1.6 ManfaatPenelitian

……………………………………………………..7

BAB II KAJIAN TEORI
2.1 KerangkaTeori

....……………………………………….….8

2.1.1 Kelompok

………………………………………….….8

2.1.2 FungsiKelompok

…………………………………………..…9

2.1.3 EfektifitasKelompok


....…………………………………………10

2.1.4 AspekDinamikaKelompok ...................…......….…………….……....13
2.1.4.1 KomunikasiKelompok

..……………………………………..……13

2.1.4.2 KonflikKelompok

…………...……………………….………14

2.1.4.3 PemecahanMasalah

……………………………………………16
v

2.1.5 unsur-unsurDinamikaKelompok

……………...………………….…18

2.1.5.1 KekompakanKelompok

………………………………..…..18

2.1.5.2 KepemimpinandalamKelompok .......…...........……………….…....19
2.1.6 KelompokTani

…………………………...………….…....19

2.1.6.1 Ciri-ciriKelompokTani ……............………………...……..……..21
2.1.6.2 FungsiKelompokTani

…………….…………………………..….22

2.1.6.3 FungsiKelompokTaniBagiindividu

……………………………26

2.1.7 PerkembanganKelompokTaniBintangTerang
2.2 KerangkaBerfikir

……………………27

……………………………………………………29

BAB III METODE PENELITIAN
3.1 JenisPenelitian

………………………………………………...….33

3.2 PopulasidanSampel ……………………………………………………34
3.3 VariabelPenelitiandanDevenisiOperasional ……………………………35
3.4 AlatPengumpul Data ……………………………………………………36
3.5 TeknikAnalisis Data ……………………………………………………38
3.6 LokasidanWaktuPenelitian ……………………………………………39
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1DeskripsiLokasiPenelitian

……………………………………………40

4.1.1 LetakGeografisdanKeadaanPenduduk
4.1.1.1 LetakGeografis

……………………………40

……………………………………………………40

4.1.1.2 KeadaanPenduduk

……………………………………………41

4.1.1.2.1 KomposisiPendudukBerdasarkanKenisKelamin

……………41

4.1.1.2.2 KomposisiPendudukBerdasarkan Mata Pencaharian ……………41
4.1.1.3 KondisiSosialEkonomi ……………………………………………42
4.1.1.4 KondisiSosialbudaya

……………………………………43

vi

4.1.2 SaranadanPrasaranaUmum .........…………………...……………...…43
4.1.3 DeskripsidanAnalisis Data ....…………………………………………44
4.2 PembahasanHasilPenelitian

.....…………...…………………...50

4.2.1 FaktorKomunikasi …………...........………………………………....50
4.2.2 FaktorKonflik...................……………………………….….……...…50
4.2.3 FaktorPemecahanMasalah ……………………………………....……51
4.2.4 FaktorKekompakan ……………………………………………………51
4.2.5 KepemimpinanDalamKelompok ………..…………………………..52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ………………………………..…………………………..53
5.2 Saran ……………………………..……………………………………..54
DAFTAR PUSTAKA

……………………..…..…………………….…...55

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1:

Populasi ..................................................................................34

Tabel 3.2:

Kisi-kisi Angket ...............................................................

Tabel 4.1:

Komposisi Jlh Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin .......... 41

Tabel 4.2:

Komposisi Penduduk Berdasarkan JenisMata Pencaharian. 42

Tabel 4.3:

Komposisi Sarana dan Prasarana .......................................... 44

Tabel 4.4:

Faktor Komunikasi ............................................................... 46

Tabel 4.5:

Faktor Konflik ....................................................................... 47

Tabel 4.6:

Faktor Pemecahan Masalah .................................................. 47

Tabel 4.7:

Faktor Kekompakan Kelompok ............................................ 48

Tabel 4.8:

Faktor Kepemimpinan.......................................................... 49

viii

37

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Bagan Struktur Kelompok Tani Bintang Terang...........................29
Gambar 2.2 Skema Paradigma Penelitian .......................................................32

viii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1:

Angket

....................................................................56

LAMPIRAN 2:

Nama Responden

LAMPIRAN 3:

Berkas Administrasi ........................................................61

viii

........................................................59

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Manusia padadasarnya dilahirkan seorang diri, namun dengan demikian
untuk menjalankan kehidupannya, manusia tidak akan bisa hidup sendiri. Manusia
memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Pada prosesnya, setiap terjadinya
hubungan dengan manusia lainnya akan menyebabkan wawasan manusia itu akan
semakin bertambah. Ini terjadi karena adanya saling tukar menukar pengalaman,
pengetahuan, informasi yang mengakibatkan perubahan pada diri manusia yang
saling berinteraksi tersebut. Untuk mempermudah interaksi ataupun komunikasi
tersebut tidak sedikit masyarakat membentuk suatu kelompok.
Suatu kelompok dibentuk dengan alasan bahwa masyarakat yang
membentuk kelompok tersebut memiliki kepentingan dan tujuan yang sama. Ide
membuat suatu kelompok berasal dari kenyataan bahwa setiap individu tidak akan
dapat memenuhi kebutuhan dan harapan seorang diri. Individu dalam masyarakat
modern, merasa kurang mampu, kurang tenaga, kurang waktu dan tidak berdaya
bila harus memenuhi sendiri kebutuhan dasar atas makanan, naungan dan
keselamatan. Bekerja bersama dalam kelompok akan lebih mudah daripada
bekerja secara individu.

1

2

Masyarakat Indonesia sejak dulu sudah terbiasa bekerja berkelompok
dengan bentuk yang sesuai dengan budaya dan kondisi lokal yang ada. Dari sisi
masyarakat, dengan berkelompok akan lebih mudah mencapai tujuan-tujuan yang
diinginkan, dibandingkan dengan bekerja sendiri. Kelompok merupakan wadah
belajar bersama dimana masyarakat bisa saling bertukar pengalaman dan
pengetahuan. Banyak bentuk-bentuk kelompok yang kita jumpai dimasyarakat
yang diantaranya adalah kelompok primer dan kelompok sekunder. Kelompok
primer adalah kelompok yang kecil ukurannya, misalnya keluarga. Dan kelompok
sekunder ialah kelompok yang waktu pertemuannya lebih sedikit dari kelompok
primer, misalnya kelompok tani, perkumpulan politik, jemaah keagamaan dan
lain-lain.
Kelompok tani merupakan suatu wadah tempat belajar dan bekerja sama
bagi para petani untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya didalam
dunia pertanian, sejalan dengan itu maka diharapkan kedepannya peningkatan
hasil pertanian akan dapat tercapai.Menurut Affandi (1958) “tujuan pembangunan
pertanian adalah untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani
melalui peningkatan produksi pertanian baik kualitas maupun kuantitas”.
Kelompok tani merupakan suatu organisasi, sehingga memiliki struktur
organisasi dengan kelengkapan yang terdiri dari: Ketua kelompok, Sekretaris,
Bendahara serta seksi-seksi sesuai dengan kebutuhan. Kelompok tani memiliki
aturan-aturan dan memiliki tugas dan tanggung jawab baik pengurus ataupun
anggota. Aturan-aturan tersebut adalah hasil kesepakatan bersama yang harus
ditaati, Serta harus ada sangsi bagi yang melanggarnya. Proses penyusunan aturan

3

atau tugas-tugas pengurus dilakukan melalui musyawarah anggota kelompok tani.
Aturan kelompok tersebut serta tugas-tugas kelompok dapat dirubah atau
ditambah sesuai dengan keperluan dan tingkat perkembangan kelompok tani
tersebut.
Dalam usaha meningkatkan produksi pertanian, petani perlu ikut dalam
kelompok tani. Melalui kelompok tani, para petani dapat terbantu baik secara
modal maupun wawasan dalam mengelola lahan pertanian. Pembangunan
pertanian melalui pembentukan kelompok tani ditujukan untuk meningkatkan
pendapatan dan taraf hidup petani.
Terbentuknya sebuah kelompok tani, karena memiliki peranan dan fungsi
dalam dunia pertanian yang mana diantaranya adalah sebagai tempat belajar dan
wahana bekerjasama. Sebagai tempat belajar, kelompok tani memiliki fungsi
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dalam berusaha tani sehingga
produktivitasnya meningkat, pendapatannya bertambah serta kehidupan yang
lebih sejahtera. Sebagai wahana kerjasama, kelompoktani merupakan tempat
untuk memperkuat kerjasama diantara sesama petani dalam kelompoktani dan
antar kelompoktani serta dengan pihak lain. Kelompok tani sebagai wadah
organisasi dan bekerja sama antar anggota mempunyai peranan yang sangat
penting dalam kehidupan masyarakat tani,

sebab segala kegiatan dan

permasalahan dalam berusaha tani dilaksanakan oleh kelompok secara bersamaan.
Melihat potensi tersebut, maka kelompok tani perlu dibina dan diberdayakan lebih
lanjut agar dapat berkembang secara optimal.Setiap kelompok tani juga dituntut
untuk merancang program-program apa saja yang akan dijalankan kelompok tani

4

demi tercapainya fungsi dan peranan kelompok tani untuk masyarakat. Untuk
mewujudkan fungsi serta peranan kelompok tani tersebut, diperlukan juga campur
tangan dari pemerintah melalui penyuluh pertanian untuk memberikan
penyuluhan kepada anggota kelompok tani yang mana itu sangat bermanfaat
untuk

menambah

pengetahuan

petani

dalam

mengolah

pertanian.Adapunfungsikelompoktanisecaraumumyaitu: (1)memberikaninformasi
yang jelasdanakuratkepadapetanitentangpengetahuandanperkembanganpertanian,
(2)

membantupetanimemperolehpengetahuan

yang

lebihterperincitentangcaramemecahkanmasalahpertanian,

(3)

meningkatkanmotifasipetaniuntukdapatmenerapkanpilihan yang dianggap paling
tepat,

dan

(4)

membantupetanimenganalisissituasi

yang

sedangdihadapidanmelakukanperkiraankedepan.
Olehsebabitu, keberadaankelompoktani di pedesaanperludiberdayakan,
mengingatsemakinkompleksdanbesarnyatantanganketahananpanganmendatang,
terutamauntukmencapaikemandirianpangan, makakelompoktani yang tersebar di
seluruhpelosokpedesaanperludibenahidandiberdayakanuntuklebihmeningkatkanke
sejahterahanparapetanikedepannya.
Berbagai permasalahan yang timbul yang dialami oleh para petani di
tempat penelitian saya seperti, pengetahuan petani tentang cara dan teknis
pertanian masih kurang, pemenuhansaranaproduksipertanian serta keterbatasan
modal menyebabkan lambannya peningkatan pertanian di kabupaten Humbang
Hasundutan khususnya Desa Nagasaribu IV. Maka dari berbagai permasalahan di
atas, terbentuknya kelompok tani di Desa tersebut diharapkan dapat menjadi

5

solusi bagi petani untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi melalui programprogram kelompok tani sehingga produksi pertanian akan semakin meningkat
yang pada dasarnya akan meningkatkan taraf hidup petani di Desa Nagasaribu
IV.Kelompoktaniinidibentukdengantujuanmeningkatkankesejahteraananggota,
meningkatkankesadarananggotauntukberorganisasi,
danberusahamenjadipeloporpetani di lingkungandesaNagasaribu IV.
Pada kenyataan yang terjadi, kelompok tani yang sudah terbentuk belum
berfungsi secara maksimal serta tidak berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkandikarenakanprogram yang dicanangkan tidak berjalan. Di sisi lain,
antusiasme anggota maupunpenguruskelompok tani hanya terlihat pada saat awal
pembentukan

saja.

Initerlihatdaribanyaknyakelompoktani

yang

vakumatautidakaktiflagi.Penyuluhan pertanian yang merupakan program dari
pemerintah

juga

belum

terlaksana

dengan

baik

dikarenakan

kurang

berpartisipasinya pengurus kelompok tani untuk mengikuti penyuluhan.
Hal inilah yang terjadi pada kelompok tani yang ada di desa Nagasaribu
IV kecamatan Lintongnihuta kabupaten Humbang Hasundutan. Di desa ini sudah
ada kelompok tani yang terbentuk, namun tidak terlihat program-program yang
terlaksana

serta

tujuan

yang

telahdicanangkansebelumnyatidakterealisasidenganbaik..
Oleh karena latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti apakah
Faktor-faktorPenghambatKurang Berfungsinya Kelompok Tani Di Desa

6

Nagasaribu

IV

Kecamatan

Lintongnihuta

Kabupaten

Humbang

Hasundutan.
1.2

Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tentang

masalah yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul
diatas yaitu:
1.

Tujuan kelompok tani tidak tercapai.

2.

Penyuluhan pertanian dari pemerintah tidak dimanfaatkan dengan baik
oleh kelompok tani.

3.

Tidaktercapainyafungsikelompoktani.

4.

Antusiasme pengurus maupun anggota kelompok tani hanya terlihat pada
saat awal pembentukan saja.

1.3 Batasan Masalah
Untuk memudahkan peneliti dan untuk menghindari kekeliruan dalam
penulisan, maka diperlukan pembatasan masalah. Batasan masalah dalam
penelitian ini adalah: “ Faktor-faktorPenghambat kurang berfungsinya
kelompok taniBintangTerang yang ada di desa Nagasaribu IV kecamatan
Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan”.
1.4

Rumusan Masalah

7

Dari batasan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini ialah : Faktor-faktor apa saja yang
menyebabkan kurang berfungsinya peran kelompok tani BintangTerang
yang adadi desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten
Humbang Hasundutan?
1.5

Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan kurang berfungsinya
kelompok tani di desa Nagasaribu IV kecamatan Lintongnihuta Kabupaten
Humbang Hasundutan.
1.6

Manfaat Penelitian
1.

Secara akademis, sebagai bahan masukan untuk pembelajaran dan
pengembangan bagi penelit-peneliti berikutnya yang berkaitan dengan
penyebab kurang berfungsinya kelompok tani

2.

Secara praktis, dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang
terkait

secara

khusus

masyarakat

desa

Nagasaribu

pemberdayaan kelompok tani untuk peningkatan pertanian.

IV

dalam

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Hasildaripenelitian

yang

diberikanolehrespondenanggotakelompoktani

“BintangTerang” yang ada di desaNagasaribu IV KecamatanlintongNihuta,
KabupatenHumbangHasundutan.
1. Aspekkomunikasi

di

dalamkelompoktaniBintangTerangtidakberjalandenganbaik,
sehinggamempengaruhikinerjakelompoktanitersebut.

Seperti

diketahuibahwaaspekkomunikasiadalahsalahsatuaspek

yang

yang

pentingdalam

proses keberlangsungansuatukelompoktani.
2. Hasilangket

yang

diperolehdariresponden,

menunjukkanbahwamasihsangatjarangterjadikonflikdidalamkelompoktaniBint
angTerang.
3. Berdasarkanhasilangket

yangdiperolehdariresponden,

menunjukkanbahwapemecahanmasalah

yang

terjadididalamkelompoktaniBintangTerangsudahberjalandenganbaik.
4. Berdasarkanhasilangket

yang

diperolehdarirespondenmenunjukkanbahwakekompakanyang

terjadi

dalamkelompoktaniBintangTerangmasihbelumberjalandenganbaik.
53

di

54

FaktorinilahsalahsatupenyebabkurangberfungsinyakelompoktaniBintangTeran
g yang ada di DesaNagasaribu IV.
5. Berdasarkanhasilangket

yang

diperolehdariresponden,

menunjukkanbahwakinerjapemimpindalamkelompoktaniBintangTerangbelum
memuaskan. Pemimpinkelompoktanibelummampumenciptakan ide-ide yang
dapatmembangunkelompoktaniBintangTerang.
5.2 SARAN
Berdasarkantemuandari data di lapangan, penelitimemberikansaran :
1. Perluditingkatkankerjasamaantarkelompoktanidenganpemerintahsetempatmel
aluidinaspertanianmaupunpenyuluhpertanianuntukmeningkatkanpengetahuans
etiapanggotakelompoktanidalamhalpengolahanpertanian.
2. Menjalinkerjasamadengankelompoktanilainnya yang ada di desaNagasaribu
IV denganmembentukgabungankelompoktani.
3. Memanfaatkansemaksimalmungkinsetiapbantuan
telahdiberikanpemerintahbaik
maupunberupaperalatanpertanian.

yang

yang
berupa

modal

DaftarPustaka

Abu

HuraerahdanPurwanto,
Bandung.

2010,

DinamikaKelompok:

KonsepdanAplikasi,

Marzuki, S.2011. Pembinaan Kelompok. Jakarta:UT Press.
Trimo.2006. Evaluasi Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta:UNS Press.
Mosher, AT.2010. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Surakarta: UNN
Press.
Carolina NitimiharjodanJusmanIskandar, 1993, DinamikaKelompok, Bandung,
SekolahTinggiKesejahteraanSosial.
Yusnadi.2011. Dinamika Kelompok. Medan:Unimed.
Goldberg, Alvin A, dan Carl E. Larson, 1985, KomunikasiKelompok: Proses-proses
diskusidanpenerapannya, Jakarta:Universitas Indonesia Press.
Sugiono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Rusmono, Maman. 2012. Kelompok Tani Sebagai Kelas Belajar, Buku 1. Jakarta:
Pusat Penyuluhan Pertanian.
Sugiono. 2013. Metode Penelitian. Bandung: Bumi Aksara.
Iskandar,
Zulriska,
1990,
DinamikaKelompok,
MateriPenataranDosenPembimbingMahasiswaKuliahKerjaNyata, Bandung,
LembagaPengapdianpadaMasyarakatUniversitasPadjajaran.
Santosa, Slamet, 1992, DinamikaKelompok, Jakarta, BumiAksara.
Mulyana, D. 2000. Imu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta.

55

56

Internet:
http://allamandakarya.blogspot.com/2012Dinamika-kelompok-pemimpindan.html?m=1
http://adiprakosa.blogspot.compemimpindalamkelompok
http://sahabatppl.blogspot.com/2011/12/fungsi-kelompok-tani.html.