ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN SD, SMP DAN SMA KECAMATAN LINTONGNIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

(1)

ANALISIS KETERSEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

SD, SMP DAN SMA KECAMATAN LINTONGNIHUTA

KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

LAMTIO LUMBANTORUAN 3103131037

PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

ABSTRAK

Lamtio W. Lumbantoruan, NIM 3103131037, Studi tentang Analisis Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas ILmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan yang dilihat dari segi satuan pendidikan, luas lahan dan prasarana Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kecamatan Lintongnihuta dan disesuaikan dengan UU Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana pendidikan.

Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lintongnihuta pada tahun 2014. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh fasilitas pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintognihuta . Populasi ini sekaligus sampel penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan yakni teknik studi dokumenter dan data diolah dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta belum sesuai dengan standar sarana dan prasarana pendidikan yang ditetapkan UU Permendiknas Nomor 24 tahun 2007. Dilihat dari segi satuan pendidikan, masih ada desa yang belum memiliki Sekolah Dasar. Dari 22 desa yang ada di Kecamatan Lintongnihuta, jumlah satuan pendidikan untuk SD ada 27 unit sekolah, SMP ada 5 unit sekolah dan untuk SMA ada 4 unit sekolah. Desa yang belum memiliki Sekolah Dasar tersebut adalah desa dolok margu dan nagasaribu II. Dilihat dari segi luas lahan, sekolah sekolah yang ada di Kecamatan Lintongnihuta memiliki luas lahan jauh melebihi standar yang ditetapkan sedangkan untuk rombelnya sedikit.hal ini disebabkan karena jumlah penduduk di Kecamatan Lintongnihuta masih sedikit. Jumlah sekolah yang sesuai dengan standar yang ditetapkan luas lahannya dengan jumlah rombel yaitu 7 sekolah, yakni 6 Sekolah Dasar dan 1 Sekolah Menengah Pertama. Dari segi prasarana pendidikan, masih banyak prasarana pendidikan yang belum tersedia misalnya tempat ibadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang OSIS, ruang sirkulasi dan tempat olahraga. Jadi ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP dan SMA di Kecamatan Lintongnihuta belum sesuai dengan UU standar sarana dan prasarana pendidikan yaitu UU Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan petunjuknya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul: Analisis Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak kekurangan dan rintangan yang dihadapi karena keterbatasan dan kekurangan pengetahuan penulis. Namun karena berkat bantuan dari berbagai pihak terutama dosen pembimbing skripsi akhirnya dapat diselesaikan. Sehubungan dengan itu, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak. Dr. Restu, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.

3. Bapak Drs. Ali Nurman M,Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 4. Ibu Dra. Asnidar, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah banyak membantu dengan memberikan motivasi dan bimbingan hingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Nahor Simanungkalit, M.Si, Drs. Mbina Pinem, M.Si dan Drs. W. Lumbantoruan, M.Si, selaku Dosen Penguji yang berakhir pada perbaikan skripsi ini.

7. Bapak/ Ibu dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga selama perkuliahan.

8. Bapak Drs. Wisler Sianturi selaku Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan yang memberikan izin mengadakan penelitian di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.


(6)

9. Bapak/Ibu kepala sekolah SD, SMP, SMA/K se-Kecamatan Lintongnihuta yang telah bersedia memberikan data – data hingga terwujudnya skripsi ini.

10.Ayahanda saya, Roganda Lumbantoruan dan Ibu saya, Nurbaya br. Simbolon serta adik- adikku: Hendra Lumbantoruan, Fernando Lumbantoruan, Senni Mawar Julianti Lumbantoruan, Firmanto Lumbantoruan dan Hermanto Lumbantoruanyang sangat setia memberikan segala kebutuhan, motivasi, bimbingan dan dukungan hingga memperoleh gelar sarjana Pendidikan Geografi.

11.Seluruh teman seperjuangan di Jurusan Pendidikan Geografi khususnya kelas C- Reguler 2010.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam pengembangan ilmu pendidikan khususnya untuk jurusan pendidikan Geografi. Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, Maret 2015

Lamtio Lumbantoruan NIM.3103131037


(7)

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ………. i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN ……….. ii

KATA PENGANTAR ……… iii

ABSTRAK ………... v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……… vi

DAFTAR ISI ……… vii

DAFTAR TABEL ……… viii

DAFTAR GAMBAR ……….. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………... x

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ………... 5

C. Pembatasan Masalah ……… 5

D. Rumusan Masalah ………. 6

E. Tujuan Penelitian ……….. 6

F. Manfaat Penelitian ……… 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Kerangka Teori ……… 8

B. Penelitian Relevan ……….. 19

C. Kerangka Berpikir ………. 22

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ………... 24


(9)

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ……….. 24

D. Tehnik Pengumpulan Data ……… 27

E. Tehnik Analisis Data ……… 27

BAB IV. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN A.Keadaan Fisik ……… 28

B.Keadaan Non Fisik ……… 32

BAB V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ……… 36

B. Pembahasan ……….. 68

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………. 77

B. Saran ……… 78

DAFTAR PUSTAKA ……… 79


(10)

DAFTAR TABEL

No. Uraian Hal

1. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SD/MI ………… 11 2. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SMP/MTs………. 13 3. Luas Minimum Lahan Terhadap Peserta Didik SMA/K ………... 15 4. Luas Wilayah Kecamatan Lintongnihuta dan Jumlah Dusun

Menurut Desa, 2013 ……… 29 5. Jumlah Penduduk Kecamatan Lintongnihuta Menurut

Desa/Kelurahan Tahun 2014 ……….. 32 6. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Kecamatan

Lintongnihuta ………. 33

7. Jumlah Sekolah di Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ………. 37 8. Luas Lahan Sekolah dan Jumlah Rombel SD di Kecamatan

Lintongnihuta Tahun 2014 ………... 45 9. Luas Lahan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kecamatan Lintongnihuta tahun 2014 ……….. 51 10. Luas Lahan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K)

di Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ……….. 54 11. Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan

Lintongnihuta Tahun 2014 ……… 57

12. Prasarana Pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di

Kecamatan Lintongnihuta Tahun 2014 ………60 13. Prasarana pendidikan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K)


(11)

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1 . Kerangka Berfikir Penelitian ……… 23 2. Peta Kecamatan Lintongnihuta ……… 31 3. Peta Persebaran/Titik Lokasi SD di Kecamatan Lintongnihuta … 65 4. Peta Persebaran/Titik Lokasi SMP di Kecamatan Lintongnihuta .. 66 5. Peta Persebaran/Titik Lokasi SMA/K di Kec. Lintongnihuta …….. 67 6. Foto SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta ……….. 84


(12)

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Instrumen penelitian tentang Ketersediaan Fasilitas Pendidikan SD, SMP dan SMA/K di Kecamatan


(13)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas hidup manusia dan sekaligus kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Pendidikan merupakan bagian kehidupan manusia, karena pendidikan telah menjadi suatu kebutuhan untuk mendukung keberhasilan manusia. Prinsip dasar pendidikan adalah sebagai upaya meningkatkan mutu sumber daya manusia, baik secara pribadi maupun sebagai model dasar pembangunan bangsa.

Pembangunan pendidikan nasional dilandasi oleh paradigma membangun manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang memiliki kapasitas untuk mengaktualisasikan potensi dan dimensi kemanusiaan secara optimal. Upaya membangun manusia Indonesia seutuhnya melalui pendidikan menempatkan guru sebagai pendidik professional yang memiliki tugas utama yaitu mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan , melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Sesuai dengan apa yang digariskan Sistem Pendidikan Nasional maka pembangunan pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu dengan yang lainnya untuk


(14)

mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan nasional yakni mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi membuat adanya perubahan dalam pendidikan. Mulai dari perubahan sarana dan prasarana belajar sekolah yang diharuskan sesuai dengan standar sehingga tujuan pembelajaran siswa di sekolah dapat dicapai secara efisien. Perubahan metode pembelajaran tersebut juga harus diimbangi dengan fasilitas-fasilitas sekolah yang mendukung. Penentuan keberhasilan suatu pendidikan dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas pendidikan apa saja yang diperlukan oleh seorang siswa dalam proses belajar, mulai dari sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang kelas yang menyenangkan, meja kursi yang memadai, media belajar yang cukup dan dapat menunjang kegiatan belajar siswa. Fasilitas pembelajaran adalah sarana dan prasarana yang diperlukan dalam proses belajar mengajar agar dapat mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan baik secara umum maupun secara khusus, meliputi gedung sekolah, ruang belajar, perpustakaan, media pengajaran., dan laboratorium.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Bab VII Standar Sarana dan Prasarana, pasal 42 menegaskan bahwa (1) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan


(15)

pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan, (2) Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat olahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Kecamatan Lintongnihuta merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten Humbang Hasundutan dengan luas wilayah 18.126,03 ha. Penduduk kecamatan Lintongnihuta sebanyak 29.336 jiwa. Kepadatan penduduk sebanyak 168,5 jiwa/km persegi dengan penyebaran tidak merata pada setiap desa atau kelurahan.( Badan Pusat Statistik Kabupaten Humbang Hasundutan 2013). Dengan jumlah penduduk di Kecamatan Lintongnihuta mencapai 29.336 jiwa dari data tersebut maka pemerintah harus menyediakan fasilitas pelayanan pendidikan yaitu TK, SD, SMP, SMA/K dan lembaga pendidikan non formal lainnya yang tersebar di berbagai wilayah di Lintongnihuta yang seluruhnya bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan ikut berperan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Kecamatan Lintongnihuta yang terdiri dari 12 desa atau kelurahan memiliki SD berjumlah 27 unit, SMP sebanyak 5 unit, SMA Negeri sebanyak 2 unit, SMA


(16)

swasta 1 unit dan SMK sebanyak 1 unit yang tersebar di 12 desa/kelurahan. (Kecamatan Lintongnihuta Dalam Angka Tahun 2014). Banyaknya sekolah yang tersebar di kecamatan Lintongnihuta, tentunya membutuhkan sarana dan prasarana pendidikan yang lebih baik.

Sarana dan prasarana pendidikan baik telah diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs) dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Secara garis besar, Permendiknas No 24 tahun 2007 terdiri dari 4 indikator standar sarana dan prasarana baik untuk jenjang Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas. Indikator tersebut adalah satuan pendidikan, lahan, bangunan dan prasarana pendidikan. Satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan. Lahan adalah bidang permukaan tanah yang diatasnya terdapat prasarana sekolah meliputi bangunan satuan pendidikan, lahan praktek, dan lahan untuk sarana penunjang. Bangunan adalah struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara permanen di suatu tempat atau biasa disebut dengan rumah dan gedung. Sedangkan prasarana pendidikan adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan.


(17)

Dengan banyaknya SD, SMP dan SMA yang ada di kecamatan Lintongnihuta, tentunya membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai. Maka dari masalah tersebut, penulis ingin menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan yang dilihat dari Permendiknas No 24 tahun 2007 yaitu satuan pendidikan, lahan, bangunan dan prasarana.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah kebutuhan fasilitas pendidikan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, ketersediaan fasilitas pendidikan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan banyaknya sekolah yang ada di Kecamatan Lintongnihuta yang membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu

1. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

2. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari luas lahan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.


(18)

3. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari prasarana pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dadapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

2. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

3. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi satuan pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007


(19)

2. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi luas lahan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

3. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi prasarana pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan di tingkat SD, SMP, SMA di Kecamatan Lintongnihuta

2. Sebagai bandingan bagi dinas pendidikan dan sekolah dalam memahami ndan mengetahui bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Lintongnihuta.


(20)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :

1. Fasilitas pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kecamatan Lintongnihuta sudah tersedia namun tidak sesuai dengan UU Permendiknas No 24 Tahun 2007. Dilihat dari segi satuan pendidikan, Kecamatan Lintongnihuta belum memenuhi standar, karena ada sebagian desa yang belum memiliki satuan pendidikan yaitu desa Nagasaribu II dan Dolok Margu.

2. Dilihat dari segi luas lahan, Kecamatan Lintongnihuta sebagian besar sekolahnya belum memenuhi standar yang ditetapkan., terbukti hanya 7 sekolah yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu SD Negeri 173315 Silaban, SD Negeri 173322 Parulohan, SD Negeri 173324 Lumban Julu, SD Negeri 173331 Sopobutar, SD Negeri 173466 Silaban, SD Swasta II HKBP Lintongnihuta dan SMP Negeri 1 Lintongnihuta .

3. Dilihat dari segi prasarana pendidikan, prasarana pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta belum memenuhi standar yang ditetapka dalam UU Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 baik itu di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP) maupun Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K). Prasarana yang tidak ada di setiap sekolah baik SD,


(21)

SMP dan SMA adalah ruang sirkulasi, tempat olahraga, gudang, ruang sirkulasi, tempat ibadah, laboratorium IPA dan ruang pimpinan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan maka dalam penelitian diperlukan beberapa saran, antara lain:

1. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta yang meliputi satuan pendidikan belum memenuhi karena 2 desa belum memiliki Sekolah Dasar yakni desa dolok margu dan Nagasaribu II. Untuk itu, untuk pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan perlu melakukan penambahan sekolah untuk SD. Untuk SMP dan SMA/K sudah mencukupi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.

2. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta jika dilihat dari segi luas lahan dikatakan belum sesuai baik itu untuk SD, SMP maupun SMA/K. Hal ini dikarenakan jumlah rombel yang dibutuhkan untuk luas lahan terlalu sedikit. Hanya 7 sekolah yang sesuai jumlah rombel dengan luas lahannya. Maka selayaknya untuk memenuhi standar, pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten memperhatikan dan dilakukan penambahan jumlah rombel.

3. Ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari segi prasarana pendidikan belum sesuai. Masih banyak prasarana yang belum ada baik itu untuk SD, SMP dan SMA. Maka seharusnya pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan memperhatikan prasarana pendidikan yang dibutuhkan siswa.


(22)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad.2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta : Grasindo BPS, 2013 Kecamatan Lintongnihuta dalam Angka. Lintongnihuta : BPS

Daldjoeni, N. 1999. Geografi Desa dan Kota, Alumni Bandung Dinas Pendidikan Kabupaten Humbanghasunutan, 2013

http://wakhinuddin.wordpress.com/2013/08/07/angka-partisipasi-dalam-pendidikan

Iskandar,Maman .2009. Evaluasi Sebaran Lokasi Fasilitas Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas Di Kota

Bogor.(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbppgdl-mamaniskan-33411/diakses 7 Januari 2013)

Malau, Dahliyanti. 2009. Analisis Ketersediaan Sarana Pendidikan Kecamatan Sidikalang. Skripsi Medan : FIS - Unimed

Permendiknas nomor 24 Tahun 2007

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Republic Indonesia. 2003. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) No.20/2003 tentang system Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta

Sitanggang, 2007. Ketersediaan Pendidikan di Kota Langsa. Skripsi Medan : FIS – Unimed

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2008. Analisis Model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara Suryosubroto , B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Zurnadi, zulfauzi. 2009. Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA, MA, Dan SMK Di


(1)

Dengan banyaknya SD, SMP dan SMA yang ada di kecamatan Lintongnihuta, tentunya membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai. Maka dari masalah tersebut, penulis ingin menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan yang dilihat dari Permendiknas No 24 tahun 2007 yaitu satuan pendidikan, lahan, bangunan dan prasarana.

B. Identifikasi Masalah

Masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini adalah kebutuhan fasilitas pendidikan yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, ketersediaan fasilitas pendidikan yang dibutuhkan untuk mewujudkan tujuan pendidikan dan banyaknya sekolah yang ada di Kecamatan Lintongnihuta yang membutuhkan fasilitas pendidikan yang memadai.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada maka pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu

1. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

2. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari luas lahan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.


(2)

3. ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari prasarana pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 Tahun 2007.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah dadapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini yaitu :

1. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

2. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

3. Bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari satuan pendidikan pada tingkat SD, SMP, SMA/K di Kecamatan Lintongnihuta sudah sesuai dengan Permendiknas R.I No 24 tahun 2007?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi satuan pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007


(3)

2. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi luas lahan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

3. untuk mengetahui ketersediaan fasilitas pendidikan SD, SMP, SMA/K.yang dilihat dari segi prasarana pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta sesuai dengan Permendiknas R.I Nomor 24 Tahun 2007

F. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Bagi peneliti, sebagai bahan untuk menambah wawasan pengetahuan tentang penelitian yang dilakukan yaitu menganalisis ketersediaan fasilitas pendidikan di tingkat SD, SMP, SMA di Kecamatan Lintongnihuta

2. Sebagai bandingan bagi dinas pendidikan dan sekolah dalam memahami ndan mengetahui bagaimana ketersediaan fasilitas pendidikan yang ada di Kecamatan Lintongnihuta.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut :

1. Fasilitas pendidikan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP) dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K) di Kecamatan Lintongnihuta sudah tersedia namun tidak sesuai dengan UU Permendiknas No 24 Tahun 2007. Dilihat dari segi satuan pendidikan, Kecamatan Lintongnihuta belum memenuhi standar, karena ada sebagian desa yang belum memiliki satuan pendidikan yaitu desa Nagasaribu II dan Dolok Margu.

2. Dilihat dari segi luas lahan, Kecamatan Lintongnihuta sebagian besar sekolahnya belum memenuhi standar yang ditetapkan., terbukti hanya 7 sekolah yang sesuai dengan standar yang ditetapkan, yaitu SD Negeri 173315 Silaban, SD Negeri 173322 Parulohan, SD Negeri 173324 Lumban Julu, SD Negeri 173331 Sopobutar, SD Negeri 173466 Silaban, SD Swasta II HKBP Lintongnihuta dan SMP Negeri 1 Lintongnihuta .

3. Dilihat dari segi prasarana pendidikan, prasarana pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta belum memenuhi standar yang ditetapka dalam UU Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 baik itu di Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama ( SMP) maupun Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/K). Prasarana yang tidak ada di setiap sekolah baik SD,


(5)

SMP dan SMA adalah ruang sirkulasi, tempat olahraga, gudang, ruang sirkulasi, tempat ibadah, laboratorium IPA dan ruang pimpinan.

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan maka dalam penelitian diperlukan beberapa saran, antara lain:

1. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta yang meliputi satuan pendidikan belum memenuhi karena 2 desa belum memiliki Sekolah Dasar yakni desa dolok margu dan Nagasaribu II. Untuk itu, untuk pemerintah Kabupaten Humbang Hasundutan perlu melakukan penambahan sekolah untuk SD. Untuk SMP dan SMA/K sudah mencukupi jika dibandingkan dengan jumlah penduduk.

2. Ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Lintongnihuta jika dilihat dari segi luas lahan dikatakan belum sesuai baik itu untuk SD, SMP maupun SMA/K. Hal ini dikarenakan jumlah rombel yang dibutuhkan untuk luas lahan terlalu sedikit. Hanya 7 sekolah yang sesuai jumlah rombel dengan luas lahannya. Maka selayaknya untuk memenuhi standar, pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten memperhatikan dan dilakukan penambahan jumlah rombel.

3. Ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari segi prasarana pendidikan belum sesuai. Masih banyak prasarana yang belum ada baik itu untuk SD, SMP dan SMA. Maka seharusnya pemerintah Dinas Pendidikan Kabupaten Humbang Hasundutan memperhatikan prasarana pendidikan yang dibutuhkan siswa.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad.2009. Pendidikan Untuk Pembangunan Nasional. Jakarta : Grasindo BPS, 2013 Kecamatan Lintongnihuta dalam Angka. Lintongnihuta : BPS

Daldjoeni, N. 1999. Geografi Desa dan Kota, Alumni Bandung Dinas Pendidikan Kabupaten Humbanghasunutan, 2013

http://wakhinuddin.wordpress.com/2013/08/07/angka-partisipasi-dalam-pendidikan Iskandar,Maman .2009. Evaluasi Sebaran Lokasi Fasilitas Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama Dan Sekolah Menengah Atas Di Kota

Bogor.(http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbppgdl-mamaniskan-33411/diakses 7 Januari 2013)

Malau, Dahliyanti. 2009. Analisis Ketersediaan Sarana Pendidikan Kecamatan Sidikalang. Skripsi Medan : FIS - Unimed

Permendiknas nomor 24 Tahun 2007

Prantiya. 2008. Kontribusi Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi Terhadap Hasil Belajar Kimia pada Siswa SMA Negeri 1 Karangnongko Kabupaten Klaten. Tesis tidak diterbitkan. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Republic Indonesia. 2003. Undang – undang Sistem Pendidikan Nasional ( UUSPN ) No.20/2003 tentang system Pendidikan Nasional. Sekretariat Negara. Jakarta

Sitanggang, 2007. Ketersediaan Pendidikan di Kota Langsa. Skripsi Medan : FIS – Unimed

Slameto, 2010. Belajar dan Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta : Rineka Cipta.

Solihatin, Etin. 2008. Analisis Model pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara Suryosubroto , B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta : Rineka Cipta Zurnadi, zulfauzi. 2009. Kondisi Fasilitas Pendidikan SMA, MA, Dan SMK Di