PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA NAGASARIBU IV KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HASUNDUTAN.

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh :

ASNIDAR NABABAN
N1~.06237

Jurusan Pendidikan Luar Sekolah
Fakultas Ilmu Pendidikan

Telah Dipertahankan Dalam Ujian Skripsi Pada Tanggal 01
Dan Dinyatakan Telah ~emnuhi

~ei

2012

Syarat Untuk ~emprolh

Gelar Sarjana Pendidikan


Medan, Juni2012
Panitia Ujian

Sekretaris,

Drs. Nasrun, M.S
N1P. 19570514 198403 1 001

Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd
N1P.19620310 198703 2 003

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan cinta kasihnya yang selalu menyertai penulis dan memberikan
kesehatan serta hikmat sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi yang berjudul”Partisipasi Masyarakat Dalam Pelaksanaan
Pembangunan Desa di Desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta
Kabupaten Humbang Hasundutan”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana
Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
Dalam penyelesaian skripsi ini, banyak kendala yang dihadapi penulis dan

telah dapat diselesaikan berkat bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak yang
akhirnya dapat diselesaikan sebagaimana adanya.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. Faber Simorangkir, M.S sebagai dosen pembimbing skripsi
yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak
awal sampai dengan terselesaikannya penulisan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Ibnu Hajar, M.Pd sebagai Rektor Universitas Negeri Medan.
3. Bapak Drs. Nasrun, MS sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan.
4. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Prof. Dr.
Yusnadi, M.S dan bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku dosen
penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis
dalam penyusunan skripsi ini.

ii

5. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Rosdiana, M.Pd
selaku ketua jurusan Pendidikan Luar Sekolah dan sekaligus sebagai dosen
penguji dan juga Bapak DR. Sudirman S.E, M.Pd sebagai sekretaris Jurusan
Pendidikan Luar Sekolah yang turut memberikan saran dan masukanmasukan dalam penyelesaian skripsi ini.

6. Ibu Dra. Nasriah M.Pd, selaku dosen Penasehat Akademik yang telah
membimbing penulis selama mengikuti pendidikan di UNIMED.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf pegawai Pendidikan Luar Sekolah
FIP UNIMED yang telah banyak membantu penulis selama berada di
UNIMED.
8. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Jasmaren Nababan
selaku kepala desa Nagasaribu IV dan beserta jajarannya yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di desa
Nagasaribu

IV

Kecamatan

Lintong

Nihuta

Kabupaten


Humbang

Hasundutan.
9. Teristimewa penulis sampaikan kepada Ayahanda tercinta T. Nababan dan
Ibunda tersayang N. Situmorang yang telah melahirkan dan membesarkan
penulis, yang senantiasa memberikan doa yang tulus dan kasih sayang,
motivasi dan berjerih payah untuk mencukupkan dana bagi penulis
10. Ucapan terima kasih yang tulus kepada seluruh keluarga dan saudaraku,
abangku Freddy Nababan, Kakak Rita Nababan/Fendy Tambunan, Kakak
Lina Nababan, Abangku Suntomy Nababan, adekku Arnawaty Nababan,
Treboy Nababan dan Ayu Nababan serta keponakanku Jusuf, Iren, Tiara,
Tita, Dikky dan juga Adelina yang selalu memberikan dorongan dan doa

iii

sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan
hingga selesainya skripsi ini.
11. Seluruh teman-teman mahasiswa/i jurusan PLS stambuk 2006 Ristawaty,
Marliana, Lamria, Farel, fitry, Erlina, Ulva, Pusva, Reja Ali, yang selalu
memberi semangat dan dukungan selama perkuliahan.

12. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

teman-teman satu

perjuangan stambuk 2006/2007 Pendidikan Luar Sekolah Afny, Sondang,
Stefy, Halasson, Junita, Arinta Julyana, Setyadora, Melisa, Perdemunika
yang selalu memberi semangat dan masukan-masukan dalam penulisan
skripsi ini.
13. Terkhusus bagi teman-teman kos 65 hingar bingar jl. Ambai Darmawita N,
Seryati N, Deby S, Ester S, Novi S dan juga Ibu kos R. saragih yang tetap
memberi semangat dan doa dan juga yang selalu sedia dalam berbagi rasa
suka maupun duka.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran, kritik yang
bersifat membangun demi perbaikan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi
ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Luar Sekolah.

Medan, Mei 2012
Penulis


Asnidar Nababan
NIM 061211320070

iv

ABSTRAK

Asnidar

Nababan.

061211320070. Partisipasi Masyarakat Dalam
Pelaksanaan Pembangunan Desa di Desa Nagasaribu
IV Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Medan, 2012.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah
partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan
pemanfaatan hasil pembangunan desa di desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong

Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui partisipasi masyarakat desa dalam perencanaan, pelaksanan, evaluasi
dan pemanfaatan hasil pembangunan.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah partisipasi yang
dikemukakan oleh Mardikanto (2001) partisipasi adalah keikutsertaan seseorang
atau sekelompok orang dalam pelaksanaan pembangunan yang dimulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil pembangunan.
Penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan
perhitungan sebaran frekuensi, dan besaran angka persentase. Yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah: seluruh kepala keluarga yang berdomisili di
tempat penelitian yang berjumlah 198 KK. Sedangkan sampel penelitian adalah
sebanyak 30% dari populasi yang ada yaitu: 58 orang KK yang diambil secara
acak.
Dengan persentase perhitungan pada kepala keluarga yang berdomisili di
tempat penelitian tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan
pembangunan maka dapat diketahui bahwa 55,44% kepala keluarga memberikan
partisipasi yang baik. Dalam pelaksanaan pembangunan, 48,48% kepala keluarga
memberikan partisipasi yang baik. Sedangkan dalam evaluasi pembangunan
kepala keluarga memberikan partisipasi yang baik sebanyak 49,10 %. Dan dalam
pemanfaatan hasil pembangunan sebanyak 50,24% kepala keluarga memberikan

partisipasi yang baik.

i

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang
yang masih sangat membutuhkan pembangunan. Tanpa adanya pembangunan
suatu bangsa tidak akan pernah berkembang. Pembangunan merupakan suatu
proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja
berdasarkan suatu rencana tertentu. Pembangunan dilaksanakan tidak lepas dari
pembangunan nasional.
Pembangunan nasional merupakan rangkaian upaya perbaikan dan
peningkatan taraf hidup bangsa dan negara yang dilaksanakan secara
berkesinambungan dalam mewujudkan tujan nasional yang tercantum dalam
undang-undang 1945 yaitu: “1)Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh

tumpah darah Indonesia, 2)Memajukan kesejahteraan umum, 3)Mencerdaskan
kehidupan bangsa Indonesia, dan 4)Ikut melaksanakan ketertiban dunia”. Oleh
karena itulah pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan pembangunan di
segala bidang kehidupan, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
Terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur ditandai dengan adanya
pemerataan pembangunan di seluruh wilayah tanah air. Pemerataan pembangunan
tersebut merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan seluruh warga
masyarakat. Hal ini senada dengan isi UU No 25 tahun 2000 tentang PROPENAS
yang meyebutkan bahwa: “Propenas dirumuskan secara transfaran dengan
mengikutsertakan berbagai pihak baik dari kalangan pemerintah, dunia usaha,

2

dunia pendidikan, LSM maupun para pakar, baik dari pusat maupun daerah”. Dari sini
terlihat bahwa program pembangunan itu bukanlah rencana pembangunan pemerintah
pusat saja, melainkan merupakan rencana pembangunan seluruh komponen bangsa.
Dalam arti bahwa pembangunan itu adalah tanggung jawab bersama oleh seluruh
lapisan masyarakat.
Salah satu prioritas pembangunan nasional adalah pembangunan daerah.
Pembangunan daerah merupakan perwujudan dari pembangunan nasional dan

pembangunan desa merupakan bagian dari pembangunan daerah. Keberhasilan
pembangunan desa pada gilirannya adalah: keberhasilan pembangunan nasional,
sebaliknya ketidak berhasilan pembangunan desa berarti ketidak berhasilan
pembangunan nasional juga.
Pembangunan pedesaan mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan nasional dan daerah. Di dalamnya terkandung unsur pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya, termasuk pemenuhan kebutuhan masyarakat yang
bermukim di perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan. Perhatian ke arah
pemerataan hasil-hasil pembangunan khususnya untuk masyarakat perdesaan menjadi
sangat penting karena beberapa alasan : (1)sebagian besar masyarakat bertempat tinggal
di pedesaan, (2)bagian terbesar masyarakat miskin berada di pedesaan. Kemiskinan di
perdesaan dapat menimbulkan berbagai kerawanan sosial yang pada akhirnya dapat
memicu ketidakstabilan dan menciptakan gangguan terhadap pembangunan itu sendiri.
Namun pada kenyataannya, pemerataan hasil-hasil pembangunan itu belum
sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan khususnya di pedesaan. Hal ini
terlihat dari keterbatasan akses sarana dan prasarana. Keterbatasan prasarana, terutama
transportasi sebagai penunjang utama kegiatan ekonomi, telah menghasilkan

3


kesenjangan dalam standar kehidupan dan kesempatan dalam peningkatan
perekonomian antara perdesaan dengan perkotaan. Ini akan berimplikasi pada
rendahnya produktivitas ekonomi perdesaan.
Ketimpangan pembangunan khususnya di perdesaan, termasuk di dalamnya
pembangunan prasarana dan sarana transportasi di pedesaan, tidak terlepas dari
implementasi kebijakan pembangunan yang bias perkotaan dengan negara sebagai
pelaku utama. Chambers (1995) menyebutnya sebagai kebijakan pembangunan yang
bersifat betting strong policy dengan strategi state centered development (model
pembangunan top-down). Dalam hal ini negara menjadi inisiator, pelaksana, sekaligus
pengawas dari keseluruhan pembangunan.
Hal ini jugalah yang menciptakan ketergantungan masyarakat kepada negara
serta mematikan inisiatif dan partisipasi masyarakat. Sehingga sering terjadi program
pembangunan yang dilaksanakan itu tidak sesuai dengan kebutuhan prioritas
masyarakat. Untuk itulah model pembangunan itu seharusnya dilaksanakan
berdasarkan atas aspirasi dari masyarakat itu sendiri. Hal ini disebut dengan istilah
istilah botton-up. Dimana masyarakat berperan sebagai objek dan sekaligus subjek
pembangunan dengan bantuan dari pemerintah. Dengan perpaduan kedua model
pembangunan tersebut,

pelaksanaan pembangunan itu akan tercapai baik dikota

maupun di desa.
Pembangunan desa mencakup banyak kegiatan yang beraneka ragam yang
semuanya itu dimaksudkan untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas hidup
masyarakat.

Perwujudannya

dapat

bermacam-macam,

seperti

pelayanan

kesehatan, penyuluhan, pelayanan keagamaan, iteraksi sosial, listrik, jalan dan
lain sebagainya.

4

Pembangunan dalam kegiatan partisipasi masyarakat ialah membangun
manusia-manusia agar memiliki kepribadian, jujur, dan berorientasi kepada
pembangunan. Sajogyo Pujiwati (1981:135-136), mengatakan:
“Dalam melaksanakan pembangunan desa, prinsip-prinsip dan
pendekatan yang digunakan adalah keterpaduan, menyeluruh,
berkelanjutan dan dinamis serta koordinasi. Selain itu diperhatikan
pula azas kesinambungan antara peranan dan kewajiban pemerintah
dan kemampuan berpartisipasi dari masyarakat pedesaan dalam
bentuk prakarsa dan swadaya masyarakat”.
Dari kutipan di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa pembangunan itu
dilaksanakan bukan hanya sekali saja, namun secara terus menerus guna mencapai
tujuan yang ditetapkan. Dalam kaitannya dengan pembangunan, desa adalah
bagian integral dari sasaran pembangunan nasional. Pembangunan nasional pada
hakikatnya adalah pembangunan warga masyarakat Indonesia seluruhnya, dimana
warga masyarakat tersebut merupakan subjek dan objek pembangunan nasional,
karena pembangunan tersebut berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Untuk itulah warga masyarakat desa mempunyai peranan yang sangat penting
dalam pelaksanaan pembangunan desa. Dengan kata lain, keberhasilan
pembangunan desa tidak terlepas dari partisipasi seluruh masyarakat desa.
Yang menjadi tuntutan dari keberhasilan suatu pembangunan desa adalah
partisipasi dari masyarakat itu sendiri, dimana segenap lapisan masyarakat dalam
pembangunan harus mampu memandang atau memikul beban pembangunan tersebut
dalam pertanggungjawaban atas pelaksanaan pembangunan dan menerima kembali
hasil pembangunan yang diawali dengan perencanaan. Maksud dari menerima kembali
hasil pembangunan disini adalah pemanfaatan hasil pembangunan tersebut bagi
masyarakat setempat. Dari penjelasan ini dapat diambil kesimpulan bahwa dalam

5

pelaksanaan pembangunan itu sangat dibutuhkan partisipasi aktif dari masyarakat itu
sendiri. Seperti partisipasi dalam perencanaan, masyarakat diharapakan mau memberi
ide ataupun mengikuti rapat-rapat yang berhubungan dengan pembangunan guna untuk
mencapai kesepakatan dalam pelaksanaan program pembangunan. Selain itu juga
masyarakat juga diharapkan mau berpartisipasi dalam menyumbang materi ataupun
tenaga secara langsung, menilai atau memberi masukan-masukan terhadap pelaksanaan
program pembangunan, sehingga masyarakat bisa menikmati dan memanfaatkan hasil
dari pembangunan itu tersebut. Pembangunan merupakan satu kewajiban moral dari
seluruh bangsa. Jadi pembangunan merupakan tanggung jawab bersama antara
masyarakat dan pemerintah dalam hal merencanakan, melaksanakan dan menjaga
hasil-hasilnya, serta memanfaatkannya dengan baik. Untuk itu masyarakat sangat
diharapkan ikut ambil bagian dalam memajukan pembangunan di desanya.
Namun hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan oleh masyarakat karena
menyangkut sikap dan perilaku yang mungkin berubah dari masyarakat. Dalam hal ini
diperlukan sikap sadar dari masyarakat akan pentingnya partisipasi masyarakat
terhadap keinginan suatu desa atupun keberhasilan suatu pembangunan guna perbaikan
kualitas hidup.
Partisipasi setiap individu tidaklah selalu sama, karena keadaan dan sifat
individu bermacam-macam. Ada yang umumnya bersifat pasrah menerima keadaan
apa adanya, ada yang dinamis selalu ingin maju, ingin mencapai keadaan yang lebih
baik dari yang telah dirasakan. Hal ini dapat terjadi disebabkan perbedaan masyarakat
mengenai pembangunan. Dalam hal ini tidak menutup kemungkinan adanya anggapan
bahwa pembangunan itu merupakan tanggung jawab pemerintah seutuhnya yang dapat
menyebabkan masyarakat kurang peduli terhadap pembangunan.

6

Keberhasilan

suatu

pembangunan

tidak

terlepas

dari

partisipasi

masyarakat, hal tersebut terwujud pada warga masyarakat desa Nagasaribu I yang
termasuk salah satu desa yang ada di kecamatan Lintong Nihuta. Desa ini jauh
lebih berkembang dibandingkan desa Nagasaribu IV, baik dari segi fisik
pembangunan, sosialisasi masyarakat, harta milik maupun dari segi pengetahuan.
Selain itu terdapat juga organisasi muda/i desa secara keseluruhan yang disebut
dengan nama kumpulan generasi ulang begu. Kerjasama antara pemerintah atau
tokoh-tokoh masyarakat desa dengan warga masyarakat terjalin dengan baik,
sehingga program-program pembangunan di desa tersebut berhasil dengan baik
sesuai yang diinginkan bersama.
Contoh partisipasi masyarakat desa Nagasaribu I yang secara nyata dapat
dilihat seperti mau menerima masukan-masukan dari pemerintahan desa atau
tokoh-tokoh masyarakat yang membangun perkembangan desa tersebut, mau
berkorban, demi terlaksana program pembangunan seperti: mengeluarkan biaya,
tenaga maupun peralatan-peralatan yang bermanfaat dan ada kaitannya dengan
pembangunan. Selain itu, di desa ini terlihat satu kesatuan yang erat dan adanya
rasa solidaritas yang tinggi.
Desa Nagasaribu IV, adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan
Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Desa ini merupakan desa yang
baru berdiri kurang lebih dari 4 tahun setelah kabupaten Humbahas memisahkan
diri dari Taput, dan terjadi pemekaran desa. Dimana, sebelumnya desa Nagasaribu
hanya terdiri dari 2 desa kemudian berkembang menjadi 5 desa. Untuk itulah desa
ini masih sangat membutuhkan pembangunan yang sangat maksimal dan
berkesinambungan. Hal ini dapat dilihat dari kondisi kondisi fisik desa tersebut

7

seperti: kondisi jalan rusak banyak berlubang dan licin, saluran irigasi tersier
kurang sempurna, sering terjadi pendangkalan, musim pancaroba banyak
terserang penyakit, musim panas lahan kekurangan air dan berdebu dan belum
adanya sanitasi air yang bersih dan lain-lain (sumber: Pemerintahan Kabupaten
Humbang Hasundutan Kecamatan Lintong Nihuta Desa Nagasaribu IV).
Jika dilihat dari kondisi fisik desa ini dapat diambil kesimpulan bahwa
desa ini masih terbelakang jauh dari yang diharapkan. Di mana beberapa desa di
sekitarnya telah memiliki saluran irigasi, pompa air yang berfungsi sebagai alat
penyedia air untuk masyarakat desa itu sendiri dan bahkan alat-alat pertanian yang
lengkap. Jika dilihat dari potensi yang tersedia di desa ini sangat cocok untuk
berkembang dalam program pembangunan desa. Salah satu faktor pendukung
pembangunan desa adalah jika potensi alam dan potensi manusia sudah cukup
memadai.
Selain masalah-masalah fisik yang dijumpai di desa ini terdapat juga
masalah lain seperti: tingkat kesadaran warga masyarakat yang masih rendah, hal
tersebut dapat dilihat apabila ada rapat di desa Nagasaribu IV ini, sebagian besar
masyarakat tidak hadir. Kesadaran warga masyarakat desa Nagasaribu IV ini
dalam menyampaikan/mengeluarkan pendapat pada saat pelaksanaan rapat desa
masih rendah, sehingga sering kali tetjadi konflik sesama warga dan pemerintah
desa. Selain itu juga banyak ditemui masyarakat yang tidak mau merawat dan
menjaga hasil pembangunan seperti: keterlambatan pembayaran pajak bahkan ada
yang tidak mau membayar pajak, menggunakan fasilitas umum untuk kepentingan
pribadi.

8

Kegiatan-kegiatan dalam bidang kehidupan yang lain pun juga tidak bisa
berjalan lancar. Seperti dalam kegiatan keagamaan, sebagian masyarakat kurang peduli
untuk beribadah atau malas. Beberapa koperasi atau STM yang terdapat di sana juga
tidak bisa berkembang bahkan ada yang bangkrut dan mati. Contoh lain adalah
masyarakat yang tidak mau menggunakan fasilitas yang ada seperti PUSTU (Pusat
Kesehatan Umum) tidak digunakan untuk layanan kesehatan. Dimana, bila masyarakat
di sana ada yang sakit mereka lebih memilih untuk berobat kluar. Jika hal ini dibiarkan
begitu saja, maka desa ini tidak akan pernah berkembang dan maju.
Dengan melihat berbagai masalah-massalah di atas, membuat penulis tertarik
untuk melakukan pennelitian di dcesa ini yaitu: desa Nagasaribu IV Kecamatan
Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan. Penulis ingin mengetahui ada
tidaknya partisipasi yang dilakukan masyarakat dalam pembangunan di desa tersebut,
atau dengan kata lain bagaimana partisipasi masyarakat dalam pembangunan di desa
Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.
B. Identifikasi Masalah
Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang masalah tentang masalah
yang diteliti, maka perlu diidentifikasi masalah yang terkait dengan judul di atas yaitu:
1. Adanya ketimpangan atau ketidakmerataan pembangunan khususnya di daerah
pedesaan.
2. Program-program pembangunan belum sepenuhnya didasarkan atas kebutuhan
masyarakat.
3. Kurangnya kepedulian masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan, seperti
kegiatan-kegiatan keagamaan, kebudayaan.

9

4. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan/perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil pembangunan.

C. Batasan Masalah
Agar memudahkan penelitian dan untuk menghindari kekeliruan dalam
penulisan, maka penulis membatasi hanya sebatas: “partisipasi masyarakat dalam
pembangunan desa di desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten
Humbang Hasundutan”.

D. Rumusan Masalah
Dari batasan masalah yang dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah partisipasi masyarakat dalam
pengambilan keputusan/perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil
pembangunan di desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang
Hasundutan?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah: untuk
mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan/perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi dan pemanfaatan hasil pembangunan di desa nagasaribu IV
Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan.

F. Manfaat Penelitian

10

1. Secara akademis, sebagai bahan masukan untuk pembelajaran dan
pengembangan bagi peneliti-peneliti yang lebih lanjut yang berkaitan dengan
partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan.
2. Secara praktis, dapat menjadi bahan masukan bagi pihak-pihak yang terkait
khususnya masyarakat desa Nagasaribu IV dalam meningkatkan partisipasinya
dalam pelaksanaan pembangunan desa.

656
6

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dari hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa partisipasi masyarakat
dalam pelaksanaan pembangunan desa di Desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong
Nihuta Kabupaten Humbang hasundutan dapat dilihat dari 4 hal berikut ini:
1. Perencanaan
Dalam perencanaan pembangunan dapat diketahui bahwa adanya
keikutsertaan masyarakat seperti halnya mengikuti rapat musyawarah yang
dilakukan kepala desa, aktif dalam menghadiri rapat, memberikan masukanmasukan dan menetapkan keputusan. Berdasarkan hasil jawaban responden yang
dikelompokkan berdasarkan jenis pekerjaan diperoleh hasil yang berbeda. Petani
memberikan partisipasi yang baik dalam perencanaan pembangunan sebanyak
60,68% wiraswasta 55,55% dan PNS memberikan partisipasi yang baik sebanyak
47,91%. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa petani lebih berpartisipasi
daripada wiraswasta dan PNS.
2. Pelaksanaan
Partisipasi masyarakat desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta
Kabupaten

Humbang Hansundutan telah berpartisipasi. Dimana masyarakat

terlibat langsung dalam pelaksanaan pembangunan, seperti: menyumbang tenaga,
materi, maupun lahan dari masyarakat itu sendiri. Hal ini dilihat dari persentase
jawaban dari setiap responden berdasarkan jenis pekerjaannya yaitu: petani

666
6

memberikan partisipasi yang baik dalam pelaksanaan pembangunan sebanyak
48,57%, wiraswasta sebanyak 52,08% dan PNS sebanyak 53,12%. Dalam hal ini
PNS memberikan partisipasi yang baik lebih tinggi dari petani dan wiraswata
3.Evaluasi
Hasil analisis data menunjukkan responden memiliki partisipasi yang baik
dalam menilai bagaimana perkembangan dan pelaksanaan program pembangunan
yang terdapat di desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten
Humbang Hasundutan. Dilihat dari persentase jawaban petani memberikan
partisipasi yang baik dalam evaluasi pembangunan sebanyak 48,73%, wiraswasta
50% dan PNS memberikan partisipasi yang baik sebanyak 52,77%.
4. Pemanfaatan
Partisipasi masyarakat desa Nagasaribu IV Kecamatan Lintong Nihuta
Kabupaten Humbang Hasundutan dalam pemanfaatan pembangunan sudah aktif
berpartisipasi. Dimana sebagian dari masyarakat dapat menikmati hasil
pembangunan yang telah dicapai seperti: saluran irigasi, pembangunan jalan dan
lain sebagainya. Tingkat partisipasi masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:
petani memberikan partisipasi yang baik dalam pemanfaatan pembangunan
sebanyak 53,55%, wiraswasta 50% dan PNS sebanyak 62,5%.
Dilihat dari persentasenya mulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi
dan pemanfaatan hasil penbangunan dapat diketahui bahwa kepala keluarga yang
pekerjaanya sebagai PNS memberikan partisipasi yang baik lebih tinggi dan
diikuti dengan petani dan yang lebih rendah adalah kepala keluarga yang
pekerjaannya sebagai wiraswasta.

676
6

B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka
penulis menyampaikan beberapa saran berupa rekomendasi dapat dikemukakan
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Dalam perencanaan pembangunan diharapkan partisipasi dari seluruh
golongan masyarakat baik petani, wiraswasta maupun PNS lebih ditingkatkan lagi
dan juga diharapkan partisipasi yang sama rata dan seimbang khususnya bagi
masyarakat wiraswasta dan PNS, karena pembangunan ini adalah dari, oleh dan
untuk masyarakat itu sendiri. Jadi hal ini bukan hanya tanggug jawab petani saja
melainkan tanggung jawab bersama guna tercapainya tujuan bersama.
2. Pelaksanaan
Partisipasi dalam pelaksanaan pembangunan lebih didominasi oleh kepala
keluarga yang pekerjaannya sebagai PNS. Mereka menyadari pentingnya
partisipasi mereka dalam mensukseskan pembangunan. Untuk itulah untuk
mencapai keberhasilan dari pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, partisipasi dan kerjasama dari para petani dan wiraswasta sangat
diharapkan dan lebih ditingkatkan lagi.
3. Evaluasi

686
6

Dalam memantabkan keberhasilan dari suatu program pembangunan
dibutuhkan evaluasi/penilaian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana
perkembangan dari program tersebut, apa kendala yang dihadapi dan bagaimana
mengatasinya. Oleh karena itu, partisipasi dari setiap elemen sangat dibutuhkan.
Khususnya bagi petani dan wiraswasta diharapkan memberi partisipasi yang lebih
baik lagi dalam mengevaluasi program pembangunan guna memperoleh masukanmasukan baru dalam melancarkan program pembangunan.
4. Pemanfaatan Hasil Pembangunan
Berdasarkan dari jumlah persentase jawaban, bahwa kepala keluarga yang
pekerjaanya PNS lebih berpartisipasi dalam pemanfaatan hasil pembangunan.
Dari sini terlihat bahwa masyarakat kurang menyadari akan pentingnya partisipasi
mereka dalam pemanfaatan hasil pembangunan. Oleh karena itu bagi seluruh
masyarakat diharapkan mampu untuk memanfaatkan hasil dari pembangunan dan
lebih meningkatkan partisipasinya dalam memelihara, menjaga dan melanjutkan
pembangunan itu, baik petani, wiraswasta maupun PNS.

6

DAFTAR PUSTAKA

Aep, Saifuddin. 1982. Evaluasi Pembangunan. Yogyakarta: Rineka Cipta
Albert, Weterson.1991. Perencanaan Pembangunan. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ali, Muhammad. 1997. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi. Bandung:
Angkasa
Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka .
.2009. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Asngari, PS. 2002. Peranan Agen Pembaharu Dalam Usaha Memberdayakan Sumber
Daya Manusia Pengelola Agribisnis. Bogor: Orasi Ilmiah Besar Fakultas
Ilmu Peternakan IPB.
Basir, Barthos. 1990. Pemanfaatan Hasil Pembangunan. Yogyakarta: Gunung Agung
Bintarto, R. 1983. Interaksi Desa, Kota, dan Permasalahannya. Jakarta: Galia
Indonesia.
Chambers, R. 1995. Pembangunan Untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan dan
Pemerataan. Jakarta: Pustaka Cidesindo.
Cohen. 1993. Rural Development Participation. Persfektif Dari Pembangunan
Manajemen Sumber Air dan Irigasi Untuk Pembangunan. Yogyakarta:
Liberty
Davis. 1990. Partisipasi Masyarakat Desa Dalam Pembangunan. Semarang:
Gramedia
Depdikbud. 1996. KBBI. Jakarta: Balai Pustaka.
Gulo. W. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta: Grasindo
http:// eva.0456.blogsport.com.2010/12/evaluasi pembangunan desa html. Diakses
Rabu 15 November 2011
Koestoer. 1997. Orientasi IPTEK Keruangan Dalam Pembangunan Berkelanjutan.
Jakarta: LIPI
Lemhanas. 1997. Pembangunan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.

Mardikanto.2001. Dasar-Dasar Penyuluhan Pembangunan Pertanian. UNS: Press.
Mubyarto. 1984. Strategi Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: P3PK UGM.
Ndraha, Taliziduhu. 1987. Pembangunan Masyarakat: Mempersiapkan Masyarakat
Tinggal Landas. Jakarta: Rineka Cipta.
Sajogyo, Pujiwati. 1981. Sosiologi Pedesaan. Yogyakarta: Gajah Mada University
Perss
Santoso, S. 2000. Partisipasi, komunikasi Persuasi dan Disiplin
Pembangunan. Bandung: Alumni.

Dalam

Slamet, Margono. 1985. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembanguan
Pedesaan. Jakarta: Dikjen Dikti.
2003. Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Pedesaan.
Jakarta: Dikjen Dikti.
Soekanto, Soerjono. 2004. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali.
Soetrisno, L. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Kanasius
Sugiharto, E. 2006. Psikologi Pelayanan Dalam Industri Jasa. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Tim pengajar. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. FIP Medan: UNIMED
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tentang PROPENAS (2000-2004).
2000. Jakarta: Tamita Utama.
Winardi. 1983. Jangan Perlakukan Tanah Sebagai Komoditi. Jurnal Analisis Sosial
Edisi 3 juli

Dokumen yang terkait

Analisis Tekstual Penyajian Andung Dalam Kematian Pada Masyarakat Toba Desa Sigumpar Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan

7 98 93

Respon Masyarakat Desa Sitio Ii Kecamatan Lintongnihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Terhadap Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Oleh Rumah Sakit Umum Daerah Doloksanggul

2 59 107

Kajian Pemanfaatan Rotan Di Kecamatan Doloksanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan

1 46 82

Peranan Pemerintah Desa Untuk Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan (Studi Kasus di Desa Pulau Kumpai Kecamatan Pangean Kabupaten Kuantan Singingi)

34 202 85

Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MP) (Studi Kasus di Desa Sitio II Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan)

0 46 125

MAKNA TAMBAK BAGI ETNIS BATAK TOBA DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN.

1 5 24

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DESADI DESA CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN FISIK DESA DI DESA CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI.

0 0 11

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA DI DESA MOJO KECAMATAN ANDONG KABUPATEN BOYOLALI

0 0 5

ANALISIS TEKSTUAL PENYAJIAN ANDUNG DALAM KEMATIAN PADA MASYARAKAT TOBA DESA SIGUMPAR KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

0 0 84

DAMPAK PEMBANGUNAN DAERAH IRIGASI LOBUTUA TERHADAP PENGEMBANGAN WILAYAH DI KECAMATAN LINTONG NIHUTA KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

0 1 9