PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn DI KELAS IV SD NEGERI 173462 PAKKAT KEC. PAKKAT KAB. HUMBAHAS T.P. 2015/2016.
PENERAPAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA
PELAJARAN PKn DI KELAS IV SD NEGERI 173462 PAKKAT KEC. PAKKAT KAB. HUMBAHAS
T.P. 2015/2016
SKRIPSI
Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan
Pra Sekolah Dasar dan Sekolah Dasar
OLEH:
LILIS SRI ANITA NAINGGOLAN NIM. 114522414033
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(2)
(3)
(4)
(5)
i ABSTRAK
LILIS SRI ANITA NAINGGOLAN. 114522414033. “Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Upaya Meningkakan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kab. Humbang Hasundutan Tahun Pelajaran 2015/2016”.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn di SD Negeri 173462 Pakkat. Siswa tidak dibiasakan untuk berani mengemukakan pendapat, hal ini terjadi karena suasana pembelajaran sering membuat siswa merasa jenuh. Oleh karena itu, guru menggunakan metode kerja kelompok agar tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Penelitian ini yaitu ingin memperoleh data tentang persiapan guru merancang pembelajaran, mengelola proses pembelajaran, peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode kerja kelompok untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan.
Penelitian di lakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah kelas IV sebanyak 15 siswa yang terdiri dari 4 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan, dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016 antara bulan Juli 2015 sampai dengan Agustus 2015. Teknik pengumpulan data antara lain dengan lembar observasi dan lembar tes selama tindakan dan dokumentasi kegiatan pembelajaran.
Hasil penelitian siklus 1 berkaitan dengan peningkatan sikap kerja kelompok dan sikap bertanggung jawab; siklus 2 berkaitan dengan peningkatan sikap kerja kelompok dan meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PKn dengan menggunakan metode kerja kelompok telah menunjukkan peningkatan. Keberhasilan ini didukung oleh adanya kesiapan guru dalam merancang pembelajaran serta proses pembelajaran yang dilaksanakan sesuai rencana. Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat.
(6)
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-Nya, yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul : “Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKN Di Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan Tahun Pembelajaran 2015/2016”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari banyak kendala dan rintangan yang dihadapi oleh penulis, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada Bapak Ramsul Nababan, SH., MH, selaku dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan, arahan, masukan, danmotivasi yang sangat berarti dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu penyelesaian studi pada Program Sarjana (S1) Kependidikan Bagi Guru Dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan, yaitu :
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Dr. Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
(7)
iii
3. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd selaku Ketua Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Winsyahputra Ritonga, S.Pd., M.Si selaku Sekretaris Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan.
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Humbang Hasundutan yang memberikan dukungan untuk dapat terlaksana Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan.
7. Bapak Ramsul Nababan, SH., MH sebagai Koordinator Program Sarjana (S-1) Kependidikanbagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan untuk Wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan.
8. Bapak Muhammad Rizal, SE., M.Si, Bapak Said Iskandar Al Idrus, S.Si., M.Sidan Drs. ParulianPurba, M.Pd selaku dosen penguji.
9. Bapak/Ibu dosen yang mengajar pada Program Sarjana (S-1) Kependidikan bagi Guru dalam Jabatan (PSKGJ) Universitas Negeri Medan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
10.Rekan-rekanmahasiswa PSKGJ Unimed yang bersama-sama dalam suka dan duka selama proses perkuliahan berlangsung.
(8)
iv
11.Seluruh civitas akademik Unimed yang telah memberikan pengetahuan dan jasanya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
12.Bapak Saur Aloysius Sihombing, sebagai Kepala Sekolah SD Negeri 173462 Pakkat, serta seluruh rekan-rekan Bapak/Ibu Guru dan Pegawai yang memberikan dukungan dalam penyelesaian perkualiahan hingga penyelesaian skripsi ini.
13.Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada “Ayahanda
dan Ibunda” yang melahirkan dan membesarkan saya sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
14.Teristimewa kepada suami dan anak-anakku tercinta yang sangat banyak memberikan semangat dan motivasi sejak awal perkuliahan sampai terselesaikannya skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun. Akhir kata semoga skripsi ini dapat memberi kontribusi dalam upaya perbaikan kualitas pembelajaran.
DolokSanggul, Jini 216 Penulis,
Lilis Sri Anita Nainggolan NIM.114522414033
(9)
v DAFTAR ISI
ABSTRAK……….. i
KATA PENGANTAR……… ii
DAFTAR ISI ……….. v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
DAFTAR GRAFIK... ix
BAB I PENDAHULUAN……… 1
A. LatarBelakang……….. 1
B. IdentifikasiMasalah………... 6
C. PembatasanMasalah ………. 7
D. RumusanMasalah ……….. 7
E. TujuanPenelitian……… 7
F. ManfaatPenelitian ………... 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA……….. 9
A. KERANGKA TEORITIS ………. 9
1. HakikatHasilBelajar ……… 9
2. PengertianMetodeKerjaKelompok……... 14
B. KerangkaKonseptual…………..………... 21
C. HipotesisTindakan ……….………. 22
BAB III METODE PENELITIAN………. 23
A. JenisPenelitian ……… 23
(10)
vi
C. SubjekdanObjekPenelitian ………..……… 23
D. DefenisiVariabel…………..………...…….. … 23
E. DesainPenelitian ………...… 24
F. ProsedurPenelitian ………. 25
G. TeknikPengumpulanData ……… …. 30
H. TeknikAnalisis Data………. …. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………. 34
A. HasilPenelitian ………... 34
1. DeskripsiKeadaanAwal ……….. 34
2. DeskripsiSiklus I ……… 38
3. DeskripsiSiklus II ……… 43
B. PembahasanPenelitian ………. ….. 48
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………. 50
A. Kesimpulan ……….. 50
B. Saran ………. 51
DAFTAR PUSTAKA……….. 52 LAMPIRAN
(11)
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
Tabel 4.1.NilaiSiswaPada Pre Test PembelajaransistemPemerintahan
Desar ... 35 Tabel 4.2. Tingkat KetuntasanPada Pre tes ... 37 Tabel 4.3. NilaiSiswaPadaPos Test Siklus I Pembelajaransistem
PemerintahanDesar ... 41 Tabel 4.4. Tingkat KetuntasanPadaPos Test Siklus I Pembelajaran
SistemPemerintahanDesar ... 42 Tabel 4.5. NilaiSiswaPadaPos Test Siklus II Pembelajaransistem
PemerintahanDesar ... 46 Tabel 4.6. Tingkat KetuntasanPadaPos Test Siklus II
(12)
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
(13)
ix
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hal
(14)
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran merupakan suatu aktivitas yang kompleks dan melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan dengan yang lainnya. Jika pembelajaran melibatkan dari satu metode dan model pembelajaran mungkin akan menghasilkan kualitas pendidikan yang lebih baik.
Sekolah merupakan suatu lembaga formal yang berfungsi memberi pengetahuan, keterampilan serta berperan membentuk karakter siswa. Dalam mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efesien, peranan guru sangat penting, karena guru memegang tugas dalam mengatur di dalam kelas.Suasana kelas yang hidup dapat membuat siswa belajar tekun dan penuh semangat, sebaliknya suasana kelas yang suram, menegangkan serta aktivitas yang monoton menjadikan siswa kurang bersemangat dalam belajar.
Dalam UU Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa:“ Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.
Slameto (2010:1) dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
(15)
2
Kemampuan belajar yang dimiliki manusia merupakan bekal yang sangat pokok. Berdasarkan kemampuan itu, manusia telah berkembang selama berabad – abad yang lalu dan tetap terbuka kesempatan luas baginya untuk memperkaya diri dan mencapai taraf kebudayaan yang lebih tinggi. Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya agar mampu menghadapi tantangan perkembangan zaman yang semakin kompleks sehingga tidak terlindas oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Terkait dengan itu mutu pendidikan pada jenjang sekolah dasar sampai saat ini masih jauh dari apa yang kita harapkan, terutama pada kualitas pembelajaran. Pendidikan tidak lepas dari pembelajaran, dengan belajar setiap orang akan mengalami perubahan dan akan berkembang lebih baik, serta dapat mempertahankan hidupnya di tengah-tengah perkembangan zaman yang semakin jauh dan persaingan yang ketat seperti sekarang ini.
Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi siswa, sehingga yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi siswa. Konsep pendidikan tersebut semakin penting ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari–hari saat ini maupun yang akan datang.
Karena pentingnya pendidikan bagi setiap warganya. Oleh sebab itu, Indonesia sebagai salah satu Negara yang sedang berkembang juga mengatur
(16)
3
masalah tentang sistem perundang-undangan pendidikan nasional. Bahkan setiap warga Negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang layak dan bermutu. Pendidikan dasar merupakan salah jenjang pendidikan formal yang harus dijalani oleh setiap warga Negara sebagai siswa untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional dimana terdapat kurikulum yang mengaturnya.
Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Salah satu mata pelajaran yang dimuat dalam kurikulum pendidikan sekolah dasar adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Kurikulum Pendidikan Kewarganegaraan disempurnakan untuk meningkatkan mutu Pendidikan Kewarganegaraan. Saat ini kesejahteraan bangsa tidak hanya bersumber pada sumber daya alam dan modal yang bersifat fisik, tetapi juga bersumber pada modal intelektual, sosial dan kepercayaan.
Pada hakikatnya, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan suatu wahana pembelajaran yang diharapkan tumbuh seiring dengan perkembangan peserta didik dalam melihat diri dan lingkungannya. Pendidikan Kewarganegaraan juga diharapkan dapat menjadi suatu penuntun bagi peserta didik dalam menjawab pertanyaan dasar untuk mereka sendiri, seperti : siapa saya, saya berada pada masyarakat apa, dan mengapa ada perubahan terjadi pada masyarakat tertentu.
(17)
4
Tujuan pokok dari pengajaran Pendidikan Kewarganegaraan menurut Lampiran Permendiknas RI No. 22 Tahun 2006 pp. 272, 280, 287 sebagaimana uraian berikut ini: (a) Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan. (b) Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi. (c) Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa lainnya. (d) Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam peraturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Salah satu pokok bahasan pada pembelajaran PKn di SD kelas IV adalah mengenai Sistem Pemerintahan Desa. Inti dari tujuan pembelajaran ini adalah agar setiap peserta didik dapat lebih mengenal lagi mengenai pembelajaran Sistem Pemerintahan Desa yang ada dalam kehidupan sehari-hari., secara tidak langsung diajarkan dan ditanamkan pemahaman nilai-nilai moral kepada anak didik agar dapat berbuat baik kepada orang lain, terutama dengan orang-orang sekitarnya.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SD Swasta RK SANTA MARIA Pakkat Tahun Pelajaran 2014 pada kelas IV semester ganjil telah ditemukan nilai rata-ratanya masih tergolong rendah dibawah ketuntasan yaitu berkisar 4, 50 s/d 6,50. Padahal nilai standar PKn yang diharapkan oleh SDNegeri 173462 Pakkat adalah 7,0. Jumlah siswa pada kelas IV adalah 15siswa dimana laki-laki berjumlah 4 siswa dan perempuan berjumlah 11 siswa. Dari 40 siswa hanya ada 3 orang atau (26,66) yang telah mencapai ketuntasan sedangkan
(18)
5
siswa yang belum mencapai ketuntasan berjumlah 12 orang atau (80%). Dari semua siswa yang mengikuti pelajaran pelajaran di dalam kelas tidak semuanya berkonsentrasi belajar. Ada bekisar 23 orang yang kelihatan aktifdan merespon dari pelajaran yang disampaikan guru, sebagian hanya diam dan melamun. Diakhir kegiatan guru memberikan evaluasi sebanyak 10 soal untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Ternyata dari semua siswa hanya 19 orang yang dapat menyelesaikan soal dengan benar, 6 orang hanya dapat menyelesaikan 3 soal dengan benar, 2 orang hanya dapat menyelesaikan 2 soal dengan benar, dan 4 orang lagi sama sekali tidak bisa menyelesaikan soal dengan benar.
Dari fakta ini dapat disimpulkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam pelajaran PKn sehingga sebahagian siswa beranggapan bahwa PKn merupakan pelajaran yang tidak diminati karena dinilai membosankan dalam pelajarannya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah : (1) Rendahnya kreativitas guru dalam menggunakan metode pelajaran yang efektif seperti kerja kelompok, (2) pembelajaran dikelas masih berjalan monoton, (3) selain itu masih ditemukan siswa sebagaian besar banyak melakukan aktivitas- aktivitas yang tidak relevan dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Seperti berbicara dengan teman, tidur didalam kelas dan melamun, (4) belum ada interaksi antara guru dan siswa, (5) strategi yang digunakan dalam pembelajaran kurang tepat.
Jika keadaan yang seperti ini terus berlanjut maka akan menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap hasil belajar anak, dan pada akhirnya prestasi
(19)
6
belajar yang dicapai oleh anak kurang maksimal. Dalam proses belajar-mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk membuat suasana kelas tetap hidup serta membangkitkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SD adalah menggunakan metode kerja kelompok. Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti pada zaman sekarang ini, metode kerja kelompok mendapat perhatian besar karena memiliki arti penting dalam merangsang para siswa untuk berfikir dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas dan mandiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kab. HumbangHasundutan T.P. 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn di kelas IV. Beberapa masalah yang dapat di identifikasi adalah:
1. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran PKn pada materi masih rendah.
(20)
7
2. Dalam mengajar guru kurang melakukan pembelajaran yang bervariasi, dan ceramah saja.
3. Kurangnya aktivitas, keterampilan guru dalam membuat dan menggunakan metode kerja kelompok.
C. Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian perlu mengambil batasan masalah agar penelitian ini mencapai sasaran yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Dengan Penerapan Metode Kerja Kelompok Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKnDi Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Tahun Pelajaran 2015/2016”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, diperoleh suatu perumusan masalah dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaranPKn kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : “Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran PKn”.
(21)
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran PKn yang diberikan oleh guru.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan metode kerja kelompok pada pelajaran PKn.
3. Bagi sekolah, dapat menambah metode pelajaran PKn dengan menggunakan metode kerja kelompok.
4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan metode kerja kelompok dalam setiap pelajaran PKn.
(22)
50 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan di kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kecamatan Pakkat. Hal tersebut terbukti dari :
1. Sebelum dilaksanakan tindakan, kemampuan siswa masih rendah dengan nilai rata-rata pada pree test sebesar 49,69.
2. Pada Siklus I diperoleh data bahwa kemampuan siswa masih kurang, sehingga nilai yang diperoleh masih belum tercapai dengan rata-rata nilai sebesar 76,06. Dengan demikian, peneliti dalam menggunakan metode kerja kelompok pada siklus I ini masih ada kekurangan dalam menyampaikan materi.
3. Pada Siklus II diperoleh bahwa siswa sudah mengalami peningkatan nilai yang mencapai hasil rata-rata sebesar 88,78%. Dalam hal ini, peneliti dalam menyampaikan materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan sudah melibatkan siswa dalam pembelajaran dan memperhatikan siswa yang lemah dalam pembelajaran.
(23)
51
4. Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada guru yang ingin menerapkan metode kerja kelompok sebaiknya mempersiapkan metode kerja kelompok dengan baik yang mudah dipahami dan dimengerti siswa.
2. Penggunaan metode kerja kelompok dapat dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan.
3. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara menyesuaikan mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan dalam pemilihan media pembelajaran ataupun metode pembelajaran.
4. Bagi peneliti sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan mendidik siswa khususnya siswa SD.
(24)
52
DAFTAR PUSTAKA
A.Pribadi, Benny. 2009. Model DesainSistemPembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat.
Arikunto, Suharsimidkk. 2010. PenelitianTindakanKelas. Jakarta :BumiAksara.
Alma, Bucharidll. 2009. Guru
ProfesionalMenguasaiMetodedanTerampilMengajar. Bandung
:Alfabeta Bandung.
BahriDjamarah, Syaiful, dkk. 2006. StrategiBelajarMengajar.Jakarta :RinekaCipta.
Dewi, Rosmala. 2009. PenelitianTindakanKelas.Medan : CV. Dharma. Dimyati, dkk. 2006. BelajardanPembelajaran.Jakarata :RinekaCipta. Hamid, Abdul. 2009. TeoriBelajardanPembelajaran. Medan.
Muhibbinsyah. 2010. PsikologiPendidikan. Bandung :RemajaRosdakarya.
Sagala, Syaiful. 2009. KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung :Alfabeta Bandung.
Sanjaya, Wina. 2006. StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Bandung :KencanaPrenada Media Group.
Slameto. 2010. BelajardanFaktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta :RinekaCipta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantarstatistikpendidikan.Jakarta :GrapindoPersada Sudjana, Nana. 2009. PenelitianHasil Proses BelajarMengajar.Bandung : PT
RemajaRosdakarya.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative learning.Jakarta :PustakaBelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model PembelajaranInovatifProgresif.Jakarta :Kencana.
Wena, Made. 2010. StrategiPembelajaranInovatifKontemporer.Jakarta :BumiAksara.
Perundang – undangan. UU No. 20 Tahun 2003 TentangSistemPendidikanNasional
(1)
6
belajar yang dicapai oleh anak kurang maksimal. Dalam proses belajar-mengajar, guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi murid-murid untuk mencapai tujuan. Guru mempunyai tanggungjawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas yang berkaitan dengan kesulitan belajar siswa.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan guru untuk membuat suasana kelas tetap hidup serta membangkitkan semangat belajar siswa dalam pembelajaran PKn di SD adalah menggunakan metode kerja kelompok. Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti pada zaman sekarang ini, metode kerja kelompok mendapat perhatian besar karena memiliki arti penting dalam merangsang para siswa untuk berfikir dan mengekspresikan pendapatnya secara bebas dan mandiri.
Berdasarkan uraian diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “Penerapan Metode Kerja Kelompok Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kab. HumbangHasundutan T.P. 2015/2016”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan oleh peneliti berkaitan dengan rendahnya hasil belajar siswa dalam pelajaran PKn di kelas IV. Beberapa masalah yang dapat di identifikasi adalah:
1. Hasil belajar yang dicapai siswa dalam pelajaran PKn pada materi masih rendah.
(2)
2. Dalam mengajar guru kurang melakukan pembelajaran yang bervariasi, dan ceramah saja.
3. Kurangnya aktivitas, keterampilan guru dalam membuat dan menggunakan metode kerja kelompok.
C. Pembatasan Masalah
Dalam suatu penelitian perlu mengambil batasan masalah agar penelitian ini mencapai sasaran yang akan diteliti. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah : “Dengan Penerapan Metode Kerja Kelompok Dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKnDi Kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Tahun Pelajaran 2015/2016”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan, diperoleh suatu perumusan masalah dalam penelitian ini. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah dengan menggunakan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaranPKn kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat”.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah : “Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Metode Kerja Kelompok Pada Mata Pelajaran PKn”.
(3)
8
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi siswa, untuk memudahkan siswa dalam memahami pelajaran PKn yang diberikan oleh guru.
2. Bagi guru, sebagai bahan masukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dengan menggunakan metode kerja kelompok pada pelajaran PKn.
3. Bagi sekolah, dapat menambah metode pelajaran PKn dengan menggunakan metode kerja kelompok.
4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman untuk melakukan metode kerja kelompok dalam setiap pelajaran PKn.
(4)
50 A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan dalam BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan di kelas IV SD Negeri 173462 Pakkat Kecamatan Pakkat. Hal tersebut terbukti dari :
1. Sebelum dilaksanakan tindakan, kemampuan siswa masih rendah dengan nilai rata-rata pada pree test sebesar 49,69.
2. Pada Siklus I diperoleh data bahwa kemampuan siswa masih kurang, sehingga nilai yang diperoleh masih belum tercapai dengan rata-rata nilai sebesar 76,06. Dengan demikian, peneliti dalam menggunakan metode kerja kelompok pada siklus I ini masih ada kekurangan dalam menyampaikan materi.
3. Pada Siklus II diperoleh bahwa siswa sudah mengalami peningkatan nilai yang mencapai hasil rata-rata sebesar 88,78%. Dalam hal ini, peneliti dalam menyampaikan materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan sudah melibatkan siswa dalam pembelajaran dan memperhatikan siswa yang lemah dalam pembelajaran.
(5)
51
4. Penggunaan metode kerja kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran sebagai berikut :
1. Kepada guru yang ingin menerapkan metode kerja kelompok sebaiknya mempersiapkan metode kerja kelompok dengan baik yang mudah dipahami dan dimengerti siswa.
2. Penggunaan metode kerja kelompok dapat dilaksanakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn pada materi sistem pemerintahan desa dan pemerintahan kecamatan.
3. Bagi peneliti lain yang melakukan penelitian tindakan kelas, sebaiknya melakukan penelitian secara tuntas dengan cara menyesuaikan mata pelajaran dan materi yang akan diajarkan dalam pemilihan media pembelajaran ataupun metode pembelajaran.
4. Bagi peneliti sendiri, kiranya hasil penelitian tindakan kelas ini dapat dijadikan keterampilan serta pengetahuan untuk menambah wawasan mendidik siswa khususnya siswa SD.
(6)
52
DAFTAR PUSTAKA
A.Pribadi, Benny. 2009. Model DesainSistemPembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat.
Arikunto, Suharsimidkk. 2010. PenelitianTindakanKelas. Jakarta :BumiAksara.
Alma, Bucharidll. 2009. Guru
ProfesionalMenguasaiMetodedanTerampilMengajar. Bandung :Alfabeta Bandung.
BahriDjamarah, Syaiful, dkk. 2006. StrategiBelajarMengajar.Jakarta :RinekaCipta.
Dewi, Rosmala. 2009. PenelitianTindakanKelas.Medan : CV. Dharma. Dimyati, dkk. 2006. BelajardanPembelajaran.Jakarata :RinekaCipta. Hamid, Abdul. 2009. TeoriBelajardanPembelajaran. Medan.
Muhibbinsyah. 2010. PsikologiPendidikan. Bandung :RemajaRosdakarya.
Sagala, Syaiful. 2009. KonsepdanMaknaPembelajaran.Bandung :Alfabeta Bandung.
Sanjaya, Wina. 2006. StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan. Bandung :KencanaPrenada Media Group.
Slameto. 2010. BelajardanFaktor – Faktor Yang Mempengaruhinya.Jakarta :RinekaCipta.
Sudijono, Anas. 2009. Pengantarstatistikpendidikan.Jakarta :GrapindoPersada Sudjana, Nana. 2009. PenelitianHasil Proses BelajarMengajar.Bandung : PT
RemajaRosdakarya.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative learning.Jakarta :PustakaBelajar.
Trianto. 2009. Mendesain Model PembelajaranInovatifProgresif.Jakarta :Kencana.
Wena, Made. 2010. StrategiPembelajaranInovatifKontemporer.Jakarta :BumiAksara.
Perundang – undangan. UU No. 20 Tahun 2003 TentangSistemPendidikanNasional