PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(1)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN

2010/2011 Oleh Heru Yuono

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode inkuiri di kelas IVA SDN 8 Metro Timur.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur dilaksanakan melalui tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari; (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar instrument aktivitas siswa, lembar instrument kinerja guru, dan lembar tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif untuk mengukur data hasil belajar siswa dari hasil tes. Sedangkan data kualitatif untuk data aktivitas pembelajaran dari aktivitas siswa dan guru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS kelas IV A SDN 8 Metro Timur berdampak pada peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 (57,71%) siklus 2 (67,42%) dan siklus 3 (73,93%). Begitu juga dengan rata-rata hasil belajar siswa yang selalu meningkat dari (54,28%), pada siklus 1 menjadi (71,42%), pada siklus 2 dan (87,87%) pada siklus 3.


(2)

METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh HERU YUONO

(Skripsi)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(3)

ABSTRAK

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN

2010/2011 Oleh Heru Yuono

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menerapkan metode inkuiri di kelas IVA SDN 8 Metro Timur.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Prosedur dilaksanakan melalui tiga siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari; (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3) observasi (observing), (4) refleksi (reflecting). Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar instrument aktivitas siswa, lembar instrument kinerja guru, dan lembar tes untuk mengukur hasil belajar siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif untuk mengukur data hasil belajar siswa dari hasil tes. Sedangkan data kualitatif untuk data aktivitas pembelajaran dari aktivitas siswa dan guru.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode inkuiri pada mata pelajaran IPS kelas IV A SDN 8 Metro Timur berdampak pada peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas siswa pada siklus 1 (57,71%) siklus 2 (67,42%) dan siklus 3 (73,93%). Begitu juga dengan rata-rata hasil belajar siswa yang selalu meningkat dari (54,28%), pada siklus 1 menjadi (71,42%), pada siklus 2 dan (87,87%) pada siklus 3.


(4)

METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh Heru Yuono

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2012


(5)

Judul Skripsi : PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL

BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8

METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN

2010/2011

Nama Mahasiswa : Heru Yuono

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053032

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI, 1. Komisi Pembimbing

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Asmaul Khair, M. Pd Dr. Hi. Darsono, M. Pd.

NIP 19520919 197803 2 002 NIP 19541016 198003 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Drs. Baharudin Risyak, M.Pd NIP 19510507 198103 1 002


(6)

1. Tim Penguji

Ketua : Dra. Asmaul Khair, M.Pd

Sekretaris : Dr. Hi. Darsono, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Rapani, M.Pd

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si NIP 19600315 198503 1 003


(7)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama mahasiswa : Heru Yuono

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713053032

Program Studi : S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lokasi Penelitian : SD Negeri 8 Metro Timur

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul: “Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur” tersebut adalah asli dari hasil penelitian saya kecuali bagian-bagian tertentu yang dirujuk dari sumbernya dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Demikian pernyataan ini saya buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya, dan apabila dikemudian hari ternyata pernyataan ini tidak benar, maka saya sanggup dituntut berdasarkan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

Metro, 28 Desember 2011 Yang membuat pernyataan


(8)

Penulis dilahirkan di Bumi Nabung Ilir Lampung Tengah Pada tanggal 12 September 1988. Merupakan putra dari Bapak Karyoto dan Ibu Hasanah.

Pendidikan penulis dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 4 Bumi Nabung Ilir diselesaikan pada tahun 2001. kemudian penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama PGRI 1 Bumi Nabung dan telah selesai pada tahun 2004, selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di SMA Utama Wacana Metro dan diselesaikan pada tahun 2007.

Pada tahun 2007 penulis tercatat sebagai mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri Universitas Lampung di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).


(9)

MOTTO

Lakukan apa yang bisa kita lakukan, berikan apa yang bisa kita berikan, jika itu demi kebaikan

Masa lalu tidak akan mungkin kembali lagi. Susah atau senang, harus tetap jalan terus! Meraih sukses tidak mudah, pasti ada tantangannya.


(10)

Dengan mengucapkan bismillahirohmanirohim

Kupersembahkan karya sederhana ini

Sebagai rasa syukur dan bangga kepada:

Ayah dan ibuku tercinta

Yang telah mendidikku sejak kecil dan tiada pernah kenal lelah untuk mendoakan anak-anaknya,

Kakakku Rinti Astuti dan Yulita yang selalu mendukung dan menyemangatiku demi terwujudnya cita-citaku.

Serta


(11)

SANWACANA

Puji Syukur kehadirat ALLAH .SW.T yang maha pengasih lagi maha penyayang, yang telah melimpahkan nikmat, anugerah serta kekuatan lahir dan bathin kepada penulis sehingga skripsi dengan judul Penerapan Metode Inkuiri Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur telah selesai dengan baik.

Dengan berbekal keyakinan, ketabahan dan kemauan yang keras, bimbingan dan ridho dari ALLAH S.W.T, serta bantuan dari berbagai pihak jualah, maka Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Melalui kesempatan ini, Penulis hendak mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan moril, maupun spiritual.

Dengan teriring salam dan doa serta ucapan terimakasih yang tak terhingga Penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P.Harianto, M.S. selaku Rektor Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.

3. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi.


(12)

pembimbing 2 yang telah bersedia untuk meluangkan waktunya untuk membantu dan membimbing serta memberikan saran.

5. Ibu Dra. Asmaul Khair, M.Pd Selaku Ketua UPP PGSD Metro dan sekaligus Pembimbing I yang telah banyak membantu, membimbing dan memberikan saran, serta waktu kepada penulis dengan penuh kesabaran

6. Bapak Drs. Rapani, M.Pd., Selaku pembahas yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Ibu Dra. Nelly Astuti, M.Pd., selaku Pembimbing akademik yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan, dan saran kepada Penulis, sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi.

8. Ibu Dwi Hastuti, A.Ma.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri 8 Metro Timur yang telah mengizinkan penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut.

9. Ibu Rusiah Gani, A.Ma selaku guru kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur yang telah membantu penulis selama melaksanakan penelitian.

10. Bapak ibu dosen FKIP Unila khususnya Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) atas ilmu yang telah diberikan.

11. Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Program Studi PGSD UPP Metro Periode 2009/2010.

12. Teman-teman angkatan 2007: Heru S, Jeni Irma, Jurus S, Lia D, Lia K.S, Maya S, Lusi R, M. Erdiansyah, Mulat S, Nia F, Revi M, Rini, Ristiana, Rudi, Septi, Siti K, Sihol, Sumarti, Teguh.P, Uswatun, Vinantika, Winda M, Yuni


(13)

M, Zahrial YP, Ashari P, Achmad S, Doddy K, terimakasih atas doa dan dukungannya.

13. Rekan-rekan mahasiswa PGSD angkatan 2006, 2007, 2008, 2009, 2010 dan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

14. Siswa-siswi kelas IV A SD Negeri 8 Metro Timur, Kota Metro atas partisipasi dukungan dan doanya.

Penulis berharap semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua orang khususnya dalam bidang pendidikan.

Bandar Lampung, 28 Desember 2011 Penulis


(14)

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa dan negara (UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab I, pasal 1).

Menurut Sagala (2010: 4), pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan yang akan menimbulkan perubahan pada dirinya yang memungkinkan, sehingga berfungsi sesuai kompetensinya dalam kehidupan masyarakat. Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai suatu usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Usaha sadar tersebut dilakukan dalam bentuk pembelajaran dimana ada guru yang melayani para siswanya melakukan kegiatan belajar, dan guru menilai atau mengukur tingkat keberhasilan belajar siswa tersebut dengan prosedur yang ditentukan.


(15)

2

Dalam proses pembelajaran, suasana atau iklim belajar mengajar yang bermakna harus dapat diciptakan oleh seorang guru. sehingga dapat memotivasi siswa agar senantiasa belajar dengan baik dan bersemangat. Untuk mewujudkan hal itu maka seorang guru harus mampu memilih metode yang memungkinkan pembelajaran berlangsung dengan menarik, sebab metode mengajar merupakan sarana interaksi guru dengan siswa di dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian, yang perlu diperhatikan adalah ketepatan metode mengajar yang dipilih dengan memperhatikan tujuan, jenis, sifat materi pelajaran dan kemampuan guru dalam memahami dan melaksanakan metode tersebut (Usman dan Setyawati 1993:120).

Proses pembelajaran IPS yang efektif terjadi apabila guru mampu menggali informasi dan pengetahuan melalui fakta dan kejadian yang berhubungan dengan konsep kurikulum (Isnaini. docs.google.com, 2009). Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas IVA di SD Negeri 8 Metro Timur, dalam pembelajaran IPS, proses pembelajaran masih terpusat pada guru, Sehingga proses pembelajaran kurang menarik, siswa kurang aktif, dan iklim belajar tidak cukup kondusif untuk mendukung pencapaian prestasi belajar siswa, dimana nilai rata-rata siswa hanya mencapai 49 dan KKM yang ditentukan adalah 60. Sedangkan bila dianalisis karakteristik pembelajaran IPS di sekolah dasar, maka secara umum diperoleh gambaran bahwa perhatian pembelajaran IPS adalah untuk membangun pengetahuan siswa menjadi aktor sosial. Untuk mengantar anak menjadi aktor sosial yang cerdas diperlukan metode yang diharapkan dapat mengembangkan aspek kecerdasan rasional dan kecerdasan emosional, karena kedua


(16)

kecerdasan tersebut masing-masing memiliki karakteristik yang dapat memberikan konstribusi dalam mengantar anak menjadi aktor sosial.

Salah satu metode yang dapat dianggap cocok dan memenuhi syarat untuk mencapai tujuan tersebut adalah metode inkuiri. Dengan metode inkuiri maka peran guru dalam pembelajaran lebih memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang lebih kondusif seperti memberikan kesempatan kepada siswa untuk berperan lebih aktif dalam mengelola informasi, berpikir kritis dan bertanggung jawab (Isnaini. docs.google.com, 2009).

Pengajaran IPS berkenaan dengan pengenalan dan pemahaman anak terhadap berbagai kenyataan sosial melalui pengenalan fakta, konsep dan penyusunan generalisasi, baik keluasan maupun kedalamannya, yang dimulai dari lingkungan terdekat hingga lingkungan terjauh. Dalam pembelajaran siswa diberi kesempatan dan kebebasan mengembangkan keterampilan intelektual, keterampilan personal dan keterampilan sosialnya. Pengungkapan fakta, konsep, generalisasi dalam pembelajaran memungkinkan terciptanya kondisi belajar yang bermakna, siswa diberi kesempatan berperan lebih aktif dalam mengelola informasi, berpikir kritis dan bertanggung jawab. Dalam pembelajaran siswa diberi kesempatan mengorganisasikan data , merumuskan masalah, membangun konsep, membuat generalisasi untuk memecahkan masalah. Peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai pembimbing, atau pemimpin belajar dan fasilitator belajar (Sagala 2010: 196-197).

Berdasarkan landasan pemikiran tersebut di atas maka dirasa perlu untuk mengujicobakan penerapan suatu model pembelajaran IPS di Sekolah Dasar dengan menggunakan metode inkuiri. Hal tersebut dirasa penting untuk


(17)

4

diterapkan sebagai upaya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS yang bermuara pada prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS di kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur.

B. Identifikasi Masalah

Indentifikasi masalah dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered) sehingga pembelajaran terasa membosankan

2. Rendahnya Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran IPS kelas IVA SDN 8 Metro Timur.

3. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas IVA SDN 8 Metro Timur.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang diupayakan penyelesaiannya dalam penelitian ini berdasarkan latar belakang di atas adalah sebagai berikut:

1. Apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS kelas IVA di Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur T.A 2010/2011?

2. Apakah penerapan metode inkuiri dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IVA di Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur T.A 2010/2011.


(18)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan judul penelitian dan perumusan masalah di atas penelitian ini bertujuan:

1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam mata pelajaran IPS Kelas IVA SD Negeri 8 Metro Timur melalui penerapan metode inkuiri.

2. Meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas IVA SDN 8 Metro Timur melalui penerapan metode inkuiri.

E. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi:

1. Siswa, dapat meningkatkan pemahaman konsep dan materi Ilmu Pengetahuan Sosial khususnya di kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur semester II, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. 2. Guru Sekolah Dasar, dapat memperluas wawasan dan pengetahuan guru di

Sekolah Dasar mengenai penggunaan metode inkuiri dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sehingga dapat digunakan untuk meningkatkan atau mengembangkan kemampuan profesional guru dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas.

3. Sekolah, Dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna untuk peningkatan nilai pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 8 Metro Timur.


(19)

6

4. Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), dapat mengetahui permasalahan-permasalahan yang terdapat dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar dan dapat mencari solusi yang tepat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dasar.


(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks, sebagai tindakan belajar hanya dialami oleh siswanya sendiri. James (dalam Sagala, 2010: 13) mengemukakan belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi, menelusuri, dan memperoleh sendiri.

Pengertian di atas sejalan dengan teori pembelajaran konstruktivis (constructivist theories of learning), yaitu dalam proses pembelajaran siswa harus menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisinya apabila aturan-aturan itu tidak lagi sesuai bagi siswa agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan. mereka harus bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, Menurut teori konstruktivis ini, guru tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan kepada siswa. Siswa harus membangun sendiri pengetahuan di dalam benaknya. Guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan memberi kesempatan siswa untuk menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri, (Holil. Blogspot.com, 2008).

Lebih lanjut Muchith (2008: 73) menegaskan bahwa posisi siswa dalam pembelajaran menurut falsafah teori konstruktivisme adalah siswa harus aktif , kreatif dan kritis. Konsekuensi utamanya guru sebelum memberikan materi pembelajaran harus mengetahui kemampuan awal siswa.

Dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu tindakan yang kompleks dimana siswa yang mencari dan menemukan sendiri pengetahuan-pengetahuan, sehingga mereka benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuannya tersebut.


(21)

8

B. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut Poerwadarminta (2003: 23), aktivitas adalah kegiatan. Jadi aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang keberhasilan belajar. Dalam hal kegiatan belajar, Rousseuau (dalam Sardiman, 2004: 96) memberikan penjelasan bahwa segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, penyelidikan sendiri, dengan bekerja sendiri baik secara rohani maupun teknis. Tanpa ada aktivitas, proses belajar tidak mungkin terjadi.

Belajar yang berhasil mesti melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekerja. Sedangkan aktivitas psikis (kejiwaan) adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak berfungsi dalam rangka pengajaran untuk mendapatkan pengajaran yang optimal sekaligus mengikuti proses pengajaran (proses perolehan hasil pelajaran) secara aktif (Sardiman 2004: 95).

Menurut Pendapat WS. Winkel (1983: 48) menyatakan bahwa aktivitas belajar atau kegiatan belajar adalah segala bentuk kegiatan belajar siswa yang menghasilkan suatu perubahan yaitu hasil belajar yang dicapai.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang melibatkan kerja fikiran dan badan terutama dalam hal kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Semakin banyak aktivitas yang dilakukan oleh siswa, diharapkan siswa akan semakin memahami dan menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru, dengan demikian hasil belajar siswa akan meningkat.

Terdapat dua aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran, yaitu aktivitas yang diinginkan (on task), dan aktivitas yang tidak diinginkan (off


(22)

task). Aktivitas on task antara lain bertanya pada guru, menjawab pertanyaan guru, menjawab pertanyaan dari teman, memberikan pendapat dalam diskusi, ketepatan mengumpulkan tugas dan sebagainya. Sedangkan aktivitas off task antara lain ngobrol, mengganggu teman, keluar masuk kelas, melamun / mengantuk, mainan HP dan sebagainya, (Sunyono, 2009 : 18)

C. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar didapatkan dari suatu interaksi belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan puncak proses belajar yang merupakan bukti dari usaha yang telah dilakukan. Menurut Hamalik (2002: 155) hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam perubahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Sejalan dengan itu Bloom (dalam Sagala, 2010: 34) menyatakan perubahan perilaku yang terjadi sebagai hasil belajar meliputi perubahan dalam kawasan (domain) kognitif, afektif dan psikomotor, beserta tingkatan kognitif dan aspek-aspeknya.

Perubahan dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap tidak sopan menjadi sopan dan sebagainya. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999: 4-5) dampak pembelajaran adalah hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam raport, angka dalam ijazah atau kemampuan meloncat setelah latihan.


(23)

10 Dari uraian-uraian di atas jelas bahwa suatu proses belajar mengajar pada akhirnya akan menghasilkan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan merupakan indikator untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Dari beberapa pendapat di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah ia menerima suatu pengetahuan yang diwujudkan dalam bentuk angka (nilai).

D. Pengertian MetodeInkuiri

Inkuiri yang dalam bahasa Inggrisnya inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analisis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Amri, 2010: 200). Metode inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, dengan langkah-langkah tertentu menuju suatu kesimpulan yang meyakinkan, karena didukung oleh data-data yang ada. Metode inkuiri dapat dilakukan secara individu, kelompok, atau klasikal, serta dengan cara tanya jawab, diskusi dan kegiatan pembelajaran dilakukan di dalam maupun di luar kelas.

Piaget (dalam Mulyasa, 2005: 108) mengemukakan bahwa metode inkuiri merupakan metode yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan, dan mencari


(24)

jawabannya sendiri, serta menghubungkan penemuan yang satu dengan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukan dengan yang ditemukan peserta didik lain.

Menurut Jerome S Bruner (dalam Suparno, 2000: 74) memperoleh pengetahuan bukanlah suatu produk melainkan suatu proses. Dalam pembelajaran inkuiri siswa didorong untuk beraktivitas sebagian besar melalui keterlibatan aktif dan guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman melakukaan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri. Dalam proses inkuiri siswa dituntut untuk bertanggung jawab terhadap pendidikannya sendiri. Guru dituntut lebih memperhatikan siswa sehingga dapat mempelajari karakter siswa, apa yang dipelajari siswa dan bagaimana siswa bekerja. Pemahaman guru tentang siswa akan memungkinkan guru untuk menjadi fasilisator yang lebih efektif dalam pencarian ilmu.

Tujuan/ kegunaan inkuiri antara lain, sebagai berikut :

(a) Mengembangkan sikap, keterampilan siswa untuk mampu memecahkan masalah serta mengambil keputusan secara objektif dan mandiri; (b) Mengembangkan kemampuan berfikir para siswa. Proses berfikir terdiri dari serentetan keterampilan-keterampilan (mengumpulkan informasi, membaca data) yang memerlukan latihan serta pembiasaan; (c) Melatih kemampuan berfikir melalui proses dalam situasi yang benar-benar dihayati; (d) Mengembangkan sikap ingin tahu, berfikir objektif, mandiri, kritis, analitis, baik secara individual maupun kelompok (Isnaini. docs.google.com, 2009).

Untuk mencapai tujuan inkuiri seperti yang telah dijelaskan di atas maka terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaannya. Diantaranya adalah sebagai berikut:

(1) Guru harus terampil memilih persoalan yang relevan untuk diajukan kepada kelas (persoalan bersumber dari bahan pelajaran yang menantang siswa atau problematik) dan sesuai dengan daya nalar siswa; (2) Guru harus


(25)

12 terampil menumbuhkan motivasi belajar siswa dan menciptakan situasi belajar yang menyenangkan; (3) Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup; (4) Adanya kebebasan siswa untuk berpendapat, berkarya, berdiskusi; (5) Partisipasi siswa dalam setiap kegiatan belajar; (6) Guru tidak banyak campur tangan dan intervensi terhadap kegiatan siswa. Ada lima tahapan yang ditempuh dalam melaksanakan metode inkuiri yaitu: (1) perumusan masalah untuk dipecahkan siswa; (2) Menetapkan jawaban sementara (hipotesis); (3) siswa mencari informasi, data, fakta yang diperlukan untuk menjawab permasalahan (hipotesis); (4)Menarik kesimpulan jawaban sementara atau generalisasi; dan (5) Mengaplikasikan kesimpulan/generalisasi dalam situasi baru (Sagala, 2010: 197).

Langkah-langkah yang ditempuh dalam penggunaan metode inkuiri menurut Ibrahim, dkk (2000: 13), antara lain sebagai berikut:

a) Orientasi siswa pada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan dan memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

b) Mengorganisasikan siswa dalam belajar

Guru membantu siswa dalam mengidentifikasi dan mengorganisasikan tugas tugas yang berkaitan dengan masalah serta menyediakan alat

c) Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok

Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen yang berkaitan dengan pemecahan masalah d) Menyajikan atau mempresentasikan hasil kegiatan

Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan model yang membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.

e) Mengevaluasi kegiatan

Guru membantu siswa untuk merefleksi penyelidikan dan proses penemuan yang digunakan.

Peran utama guru dalam menciptakan kondisi inkuiri menurut Gulo (2002: 86) adalah sebagai berikut: (1) Motivator, yang memberi rangsangan supaya siswa aktif dan gairah untuk berpikir; (2) Fasilitator, yang menunjukkan jalan keluar jika ada hambatan dalam proses berpikir siswa; (3) Penanya, untuk menyadarkan siswa dari kekeliruan yang mereka perbuat dan memberi keyakinan pada diri sendiri; (4) Administrator, yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan di dalam kelas; (5) Pengarah, yang memimpin arus kegiatan berpikir siwa pada tujuan yang diharapkan; (6) Manajer, yang mengelola sumber belajar, waktu, dan organisasi kelas; (7) Rewarder, yang memberi penghargaan pada prestasi yang dicapai dalam rangka meningkatkan semangat heuristik pada siswa.


(26)

E. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Harus diakui bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies” yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat yang sama.

IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu, disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan (Sumantri. 2001: 89). Social Scence Education Council (SSEC) dan National Council for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai “Social Science Education” dan “Social Studies”. Dengan kata lain, IPS mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, psikologi, sosiologi, dan sebagainya.

Pada dasarnya Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu pendekatan interdisipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah, geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini dipertegas oleh Saidihardjo (1996: 4) yang mengatakan bahwa IPS merupakan hasil


(27)

14 kombinasi atau hasil pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, sejarah, sosiologi, antropologi, politik.

Menurut KTSP (2006:140) menyatakan bahwa IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB/SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat ilmu sosial pada jenjang SD/MI pada jenjang mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab serta warga dunia yang cinta damai. Depdiknas (2003: 1) memberikan pengertian tentang IPS sebagai berikut; Pengetahuan Sosial merupakan seperangkat fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan perilaku dan tindakan manusia untuk membangun dirinya, masyarakatnya, bangsanya, dan lingkungannya berdasarkan pada pengalaman masa lalu yang dapat dimaknai untuk masa kini, dan diantisipasi untuk masa yang akan datang. “Sejarah adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari proses perubahan kehidupan manusia dan lingkungannya melalui dimensi waktu dan tempat yang mencakup aspek politik, sosial, ekonomi, budaya, geografi dan lain-lain” (Hugiono dan Poerwantana 1993: 9).

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) mempunyai fungsi dan tujuan sebagai berikut:

a. Fungsi IPS

Fakta, peristiwa, konsep, dan generalisasi yang terdapat dalam pengetahuan sosial berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan (kognitif), nilai, sikap (afektif) dan keterampilan sosial (sosial psikomotor)


(28)

peserta didik agar dapat direfleksikan dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia (Supriatna dkk, 2007: 9)

b. Tujuan IPS

Menurut KTSP 2006: Mata pelajaran IPS bertujuan agar anak didik memiliki kemampuan sbb:

(a) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (b) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis,rasa ingin tahu,inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; (d) Memiliki kemampuan berkomonikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal,nasional, dan global.

Menurut Hasan (1996: 107) tujuan pendidikan IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu pengembangan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan kepentingan masyarakat. Sedangkan tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

Sedangkan menurut Gross (Khair 2000 : 18) menyebutkan ada dua tujuan utama pendidikan IPS yaitu:

1. Mempersiapkan siswa agar dapat berfungsi sebagai warga negara yang baik di dalam masyarakat yang demokratis


(29)

16 2. Menolong siswa membuat banyak kemungkinan keputusan yang

rasional di masyarakat.

F. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian pustaka diatas dapat dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas sebagai berikut: ”Apabila dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur, guru menggunakan metode inquiri dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka akan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa”.


(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu suatu penelitian tindakan yang dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Dalam penelitian bukan hanya pemecahan persoalan di kelasnya saja, tetapi berupaya meningkatkan kepemilikan profesionalisme guru melalui reflectife,

colaboratif dan partisipatif. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan memperbaiki/ meningkatkan mutu praktik pembelajaran (Arikunto, 2006: 58).

Prosedur penelitian yang akan dilakukan adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus yang terdiri dari 4 tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (Action), (3) mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (observer and evaluation), dan (4) melakukan refleksi (reflecting). Keempat tahap tersebut merupakan suatu siklus atau daur sehingga tiap tahap akan selalu berulang kembali. Hasil refleksi dari siklus sebelumnya yang telah dilakukan akan digunakan untuk merevisi rencana atau menyusun rencana berikutnya (Sunyono, 2009 : 11).


(31)

18 Adapun alur siklus tergambar di bawah ini (Arikunto, 2004: 105)

Gambar 3.1: Prosedur Pelaksanaan PTK PELAKSANAAN

SIKLUS 1

SIKLUS 2

SIKLUS 3

PENGAMATAN PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN

PERENCANAAN PERENCANAAN

REFLEKSI PELAKSANAAN

PENGAMATAN REFLEKSI


(32)

B. Seting Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur pada semester genap Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini dilaksanakan selama kurang lebih lima bulan dimulai dari awal Januari 2011 hingga akhir Mei 2011. Mulai tahap persiapan (penyusunan proposal PTK, diskusi, penyusunan RPP, penyusunan lembar obervasi dan lembar kerja siswa) sampai tahap pelaksanaan (pembelajaran di kelas) dan tahap penyusunan laporan.

C. Subjek Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan secara kolaboratif partisipatif antara peneliti dengan guru kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur. Penelitian tindakan kelas ini, yang dijadikan sebagai subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IVA Sekolah Dasar Negeri 8 Metro Timur Tahun Ajaran 2010/2011, yang berjumlah 37 siswa yang terdiri dari 22 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pada tahap ini, peneliti mengumpulkan seluruh data yang telah diperoleh berdasarkan instrumen penelitian, kemudian data tersebut diberikan kode-kode tertentu berdasarkan jenis dan sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi terhadap keseluruhan data sesuai dengan tujuan penelitian.


(33)

20

E. Alat Pengumpul Data

Penelitian ini menggunakan beberapa alat pengumpulan data, hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan data yang komprehensif dan valid, yang dapat mendukung keberhasilan dalam penelitian ini. Alat yang digunakan antara lain:

1. Lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan kinerja guru saat pembelajaran dilaksanakan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh pengamat (observer)

2. Tes Hasil Belajar, instrumen ini digunakan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi yang dibelajarkan dengan menggunakan metode inkuiri.

3. Studi Kepustakaan, instrumen ini digunakan untuk mencari data dan informasi teoritis dalam menunjang penelitian yang berkenaan dengan masalah yang akan diteliti, dengan cara mempelajari berbagai macam buku, media massa, penelitian terdahulu, dan sumber lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.


(34)

F. Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, akan dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif akan digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam sesuai dengan permasalahan penelitian, yaitu data kinerja guru, aktivitas belajar siswa, pola interaksi siswa pada penerapan metode inkuiri.

Rumus penilaian dari lembar observasi kinerja guru adalah sebagai berikut:

NP= X100% SM

R

Keterangan:

NP = Nilai persen yang dicari R = Skor guru

SM = Skor maksimum ideal dari tes

Kriteria keberhasilan kinerja guru dalam persen (%) 81% - 100% = Baik sekali

61% - 80% = Baik 41% - 60% = Cukup 21% - 40% = Kurang 0 – 20% = Kurang sekali


(35)

22 Sedangkan analisis kuantitatif akan digunakan untuk mendeskripsikan berbagai dinamika kualitas hasil belajar siswa yang berhubungan dengan penguasaan materi yang diajarkan guru. Data kuantitatif ini didapatkan dengan menghitung nilai rata-rata kelas dari hasil tes yang diberikan kepada siswa dengan

∑ X1

rumus: X =—— N Keterangan:

X = Rata-rata Hitung Nilai N = Banyaknya Siswa X1 = Nilai Siswa

(Herrhyanto, dkk. 2009: 4.2)

G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari tiga siklus dan masing-masing siklus memiliki empat tahapan kegiatan, yaitu: perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Adapun siklus tersebut antara lain:

Siklus I

1. Tahap Perencanaan

1. Wawancara dengan guru kelas untuk menganalisis materi yang sudah diajarkan guna penyesuaian penyusunan perangkat pembelajaran. 2. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama


(36)

3. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

4. Menganalisis Standar Kompetensi (SK)/ Kompetensi Dasar (KD) yang akan diajarkan dengan menggunakan metode inkuiri.

5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

6. Membuat LKS dan soal-soal tes

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada siklus I materi pembelajarannya adalah ”Perkembangan Teknologi Produksi”, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Kegiatan Awal

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Apersepsi

3. Motivasi

4. Siswa mengerjakan pretest

Kegiatan Inti

1. Guru membagi siswa ke dalam 6 kelompok dimana masing-masing kelompok terdiri dari 6-7 siswa.

2. Guru menjelaskan materi IPS yaitu: Perkembangan alat teknologi produksi, komunikaksi, dan transportasi dengan menggunakan


(37)

24 gambar-gambar alat teknologi masa lalu dan masa kini kemudian memancing siswa agar bertanya.

3. Siswa mendengarkan penjelaskan dari guru tentang konten dan prosedur kerja yang akan dilakukan oleh siswa.

4. Dengan bimbingan guru, masing-masing kelompok mencari informasi dan data-data yang relevan untuk mencari jawaban sebenarnya dengan menggunakan Lembar Kerja (LK) yang berbeda.

5. Dengan bimbingan guru, Masing-masing siswa mencari informasi dan data-data yang relevan untuk mencari jawaban sebenarnya. 6. Setelah masing-masing siswa mendapatkan data-data yang mereka

cari, kemudian kembali ke kelompok kemudian mendiskusikan penemuan, kritik, mengambil catatan, dan kesimpulan pendahuluan 7. Masing-masing kelompok membuat laporan kemudian

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

8. Kelompok yang lain menanggapi dan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

Kegiatan Akhir (10 menit )

1. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah berlangsung.

2. Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil diskusi dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPS.


(38)

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Adapun hal-hal yang diamati yaitu aktivita siswa dan kinerja guru.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Refleksi dilakukan dengan melihat data observasi apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.

Siklus II

Pada akhir siklus I telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus II. Materi pembelajaran siklus II ini adalah “Perkembangan Teknologi Komunikasi”. Adapun pelaksanaan pada siklus II ini meliputi:

1. Tahap Perencanaan

1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus I.

2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus II berdasarkan refleksi dari siklus I.


(39)

26 3. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

4. Menganalisis SK/ KD yang akan diajarkan dengan metode inkuiri. 5. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan

siswa selama pembelajaran berlangsung. 6. Membuat LKS dan soal-soal tes

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan tes awal (Pretest) untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diberikan pada siklus I.

b. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

c. Guru mengulas kembali materi pembelajaran yang telah disampaikan pada siklus sebelumnya.

d. Guru menjelaskan materi IPS yaitu : “Perkembangan Teknologi Komunikasi”, dan memancing siswa agar bertanya.

e. Masing-masing siswa masuk ke dalam kelompok yang telah ditentukan.

f. Guru bersama siswa menentukan rumusan masalah.

g. Dengan bimbingan guru, Masing-masing siswa mencari informasi dan data-data yang relevan untuk mencari jawaban sebenarnya.


(40)

h. Masing-masing siswa mencatat hasil pengamatannya kemudian kembali ke kelompok untuk mendiskusikan penemuan, kritik, mengambil catatan, dan kesimpulan pendahuluan.

i. Masing-masing kelompok membuat laporan kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

j. Kelompok yang lain menanggapi dan bertanya tentang hal-hal yang belum dipahami.

k. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah berlangsung.

l. Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil diskusi dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPS.

3. Tahap Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat. Adapun hal-hal yang diamati yaitu aktivitas siswa dan kinerja guru.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Refleksi dilakukan dengan melihat data observasi apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan siklus berikutnya.


(41)

28

Siklus III

Pada akhir siklus II telah dilakukan refleksi oleh semua tim peneliti untuk mengkaji proses pembelajaran yang dilakukan guru sebagai acuan dalam pelaksanaan siklus III. Pada siklus III ini Materi pembelajarannya adalah “Perkembangan Teknologi Transportasi”. Adapun pelaksanaan pada siklus III ini meliputi:

1. Tahap Perencanaan

1. Mendata masalah dan kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus II.

2. Merancang perbaikan untuk proses pembelajaran pada siklus III berdasarkan refleksi dari siklus II.

3. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses pembelajaran di kelas.

4. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) sesuai dengan materi yang telah ditetapkan.

5. Menganalisis SK/ KD yang akan diajarkan dengan menggunakan metode inkuiri.

6. Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati kegiatan guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

7. Membuat LKS dan soal-soal tes

2. Tahap Pelaksanaan Tindakan

a. Guru melaksanakan tes awal (Pretest) untuk mengetahui tingkat penguasaan materi yang telah diberikan pada siklus II.


(42)

b. Melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan metode inkuiri.

c. Guru bersama siswa merumuskan masalah sesuai dengan materi yang akan dipelajari yaitu ”Perkembangan Teknologi Transportasi”.

d. Masing-masing siswa masuk ke dalam kelompok yang telah ditentukan.

e. Dengan bimbingan guru, siswa diminta untuk menetapkan jawaban sementara (hipotesis)

f. Guru mengajak siswa menuju ke perpustakaan untuk mencari data-data dan informasi yang diperlukan dalam menjawab permasalahan.

g. Masing-masing kelompok membuat laporan kemudian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

h. Kelompok yang lain menanggapi dan bertanya tantang hal-hal yang belum dipahami.

i. Guru bersama siswa menyimpulkan hasil diskusi yang telah berlangsung.

j. Menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil diskusi dengan memberikan tes formatif kepada siswa untuk melihat tingkat penguasaan materi pelajaran IPS.

3. Tahap Observasi

Seperti siklus sebelumnya, Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi


(43)

30 yang telah dibuat. Adapun hal-hal yang diamati yaitu aktivita siswa dan kinerja guru.

4. Tahap Refleksi

Hasil yang dicapai dalam tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini. Refleksi dilakukan dengan melihat data observasi apakah proses pembelajaran yang diterapkan dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Data hasil pelaksanaan siklus I, II, dan III kemudian dikumpulkan untuk digunakan dalam penyusunan laporan hasil penelitian tindakan kelas.

Dari tahap kegiatan pada Siklus I, II, dan III hasil yang diharapkan yaitu: 1. Perubahan sifat pembelajaran dari teacher centered menjadi student

centered.

2. Guru memiliki kemampuan dalam membimbing dan mengarahkan siswa dalam proses pembelajaran dan berperan sebagai fasilitator. 3. Peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa khususnya pada mata


(44)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri berdampak positif

terhadap aktivitas belajar siswa dimana siswa menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran karena dengan menemukan sendiri dan pengalaman langsung yang dilakukan siswa berpengaruh besar terhadap hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan adanya peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 persentase rata-rata aktivitas On task (kegiatan yang diinginkan) mencapai 55,14%. Kemudian meningkat menjadi 67,13 %. Dan selanjutnya pada siklus 3 meningkat menjadi 73,32 %.

2. Pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri mampu membuat guru

lebih kreatif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga bisa berperan sebagai failitator yang senantiasa memfasilitasi siswa dalam mengeksplorasi pengalamannya dan menemukan pengalaman belajarnya sendiri, serta guru mampu menjadi motivator yang mampu memotivasi siswa dalam mencari dan menemukan sendiri pengalaman belajar, bertanya dan mengemukakan pendapatnya.


(45)

91 Pada siklus 1 persentase kinerja guru mencapai rata-rata 71,74 %. Pada siklus 2 meningkat menjadi 77,50 % dan pada siklus 3 juga menalami peningkatan menjadi 89,99 %.

3. Penerapan metode inkuiri dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan

hasil belajar siswa. Hal ini terbukti terdapat peningkatan hasil belajar siswa dalam tiap siklusnya. Pada siklus 1, terdapat 19 siswa atau 54,28 % kemudian pada siklus 2 meningkat menjadi 25 siswa atau 71,42 % dan pada siklus 3 terdapat sebanyak 29 siswa atau 87,87 %. Dari hasil tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode inkuiri mengalami peningkatan hasil belajar yang sangat baik.

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat disarankan:

1. Bagi siswa

Siswa diharapkan dapat mengikuti berbagai metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru, sehingga pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai.

2. Bagi Guru

Guru diharapkan dapat mencoba untuk menerapkan metode inkuiri khususnya pada mata pelajaran IPS dalam meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

3. Bagi Sekolah

Sekolah diharapkan dapat menjadikan metode inkuiri sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran guna untuk meningkatkan aktivitas dan


(46)

hasil belajar siswa sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di SD Negeri 8 Metro Timur.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya disarankan agar dapat melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang pembelajaran IPS melalui penerapan metode inkuiri dengan kajian materi dan karakteristik yang berbeda dalam upaya untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.


(47)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR GRAFIK ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 7

B. Pengertian Aktivitas Belajar ... 8

C. Pengertian Hasil Belajar... 9

D. Pengertian Metode Inkuiri ... 10

E. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ... 12

F. Hipotesis Tindakan ... 16

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 17

B. Seting Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian ... 19

D. Teknik Pengumpulan Data ... 19

E. Alat Pengumpul Data... 20

F. Teknik Analisis Data ... 21

G. Urutan Penelitian Tindakan Kelas ... 22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 31

2. Pelaksanaan Penelitian Siklus 1 ... 31

a. Tahap Pertencanaan Siklus 1 ... 31

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 1... 32

c. Hasil observasi pada siklus 1 ... 36

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 36


(48)

a. Tahap Pertencanaan Siklus 2 ... 49

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 49

c. Hasil observasi pada siklus 2 ... 54

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 54

2. Kinerja Guru ... 58

3. Hasil Belajar Siswa ... 64

d. Refleksi ... 65

4. Pelaksanaan Penelitian Siklus 3 ... 67

a. Tahap Pertencanaan Siklus 3 ... 67

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 3 ... 67

c. Hasil observasi pada siklus 3 ... 72

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 72

2. Kinerja Guru ... 76

3. Hasil Belajar Siswa ... 81

d. Refleksi ... 83

B. Pembahasan ... 84

1. Deskripsi Ativitas Belajar Siswa ... 84

2. Deskripsi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran IPS ... 87

3. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 88

BAB V KESINPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA


(49)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

4.1 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 1 Pertemuan Pertama ... 37

4.2 Persentase Aktivitas On Task Siklus 1 Pertemuan Pertama ... 37

4.3 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 1 Pertemuan Kedua ... 39

4.4 Persentase AktivitasOn Task Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 40

4.5 Kinerja Guru Pada Siklus 1 Pertemuan Pertama... 42

4.6 Kinerja Guru Pada Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 44

4.7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1... 47

4.8 Persentase Aktivitas Off Task Siklus 2 Pertemuan Pertama ... 54

4.9 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 2 Pertemuan Pertama ... 55

4.10 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 2 Pertemuan Kedua ... 56

4.11 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 2 Pertemuan Kedua ... 57

4.12 Kinerja Guru Pada Siklus 2 Pertemuan Pertama... 59

4.13 Kinerja Guru Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua ... 62

4.14 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2... 65

4.15 Persentase Aktivitas Off Task Siklus 3 Pertemuan Pertama ... 72

4.16 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 3 Pertemuan Pertama ... 73

4.17 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 3 Pertemuan Kedua ... 74

4.18 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 3 Pertemuan Kedua ... 75

4.19 Kinerja Guru Pada Siklus 3 Pertemuan Pertama... 77

4.20 Kinerja Guru Pada Siklus 3 Pertemuan Kedua ... 79

4.21 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2... 82

4.22 Rekapitulasi AktivitasOff TaskTiap Siklus ... 84

4.23 Rekapitulasi AktivitasOn TaskTiap Siklus ... 85

4.24 Rekapitulasi Kinera Guru Tiap Siklus ... 86


(50)

Gambar Halaman 3.1 Alur Daur Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 17


(51)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Peningkatan rekapitulasi Aktivits Siswa (on task dan off task)

Tiap Siklus... 86 4.2 Peningkatan Rekapitulasi Kinerja Guru Tiap Siklus ... 87 4.3 Peningkatan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ... 89


(52)

SURAT

1. Keterangan Penelitian dari Fakultas... 93

2. Penelitian Pendahuluan ... 94

3. Pernyataan ... 95

4. Izin Penelitian... 96

5. Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 97

SILUS 1 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 98

2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama... 111

3. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 112

4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama... 113

5. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 115

Rekapitulasi Nilai Siklus 1... 117

SIKLUS 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 119

1. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan Pertama ... 129

2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan Kedua ... 130

3. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan Pertama... 131


(53)

4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 2

Pertemuan Kedua ... 133 Rekapitulasi Nilai Siklus 2... 135 SIKLUS 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 137 1. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 3

Pertemuan Pertama ... 146 2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 3

Pertemuan Kedua ... 147 3. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 3

Pertemuan Pertama... 148 4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 3

Pertemuan Kedua ... 150 Rekapitulasi Nilai Siklus 3... 152

HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA

1. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 1... 154 2. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 2 ... 164 3. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 3... 174

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN 1. Kegiatan Awal

 Siswa Mengerjakan soalPre Test... 184 2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar... 185  Siswa berdiskusi dalam kelompok ... 185  Guru membimbing siswa dalam kelompok ... 186  Perwakilan Kelompok Menyampaikan hasil diskusi

 di depan kelas ... 186 3. Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa siswa menyimpulkan materi ... 187  Siswa mengerjakan soalPost Test... 187


(1)

3. Hasil Belajar Siswa ... 47

d. Refleksi ... 48

3. Pelaksanaan Penelitian Siklus 2 ... 49

a. Tahap Pertencanaan Siklus 2 ... 49

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 49

c. Hasil observasi pada siklus 2 ... 54

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 54

2. Kinerja Guru ... 58

3. Hasil Belajar Siswa ... 64

d. Refleksi ... 65

4. Pelaksanaan Penelitian Siklus 3 ... 67

a. Tahap Pertencanaan Siklus 3 ... 67

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus 3 ... 67

c. Hasil observasi pada siklus 3 ... 72

1. Aktivitas Belajar Siswa ... 72

2. Kinerja Guru ... 76

3. Hasil Belajar Siswa ... 81

d. Refleksi ... 83

B. Pembahasan ... 84

1. Deskripsi Ativitas Belajar Siswa ... 84

2. Deskripsi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran IPS ... 87

3. Deskripsi Hasil Belajar Siswa ... 88

BAB V KESINPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 90

B. Saran ... 91 DAFTAR PUSTAKA


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel

Halaman

4.1 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 1 Pertemuan Pertama ... 37

4.2 Persentase Aktivitas On Task Siklus 1 Pertemuan Pertama ... 37

4.3 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 1 Pertemuan Kedua ... 39

4.4 Persentase AktivitasOn Task Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 40

4.5 Kinerja Guru Pada Siklus 1 Pertemuan Pertama... 42

4.6 Kinerja Guru Pada Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 44

4.7 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 1... 47

4.8 Persentase Aktivitas Off Task Siklus 2 Pertemuan Pertama ... 54

4.9 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 2 Pertemuan Pertama ... 55

4.10 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 2 Pertemuan Kedua ... 56

4.11 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 2 Pertemuan Kedua ... 57

4.12 Kinerja Guru Pada Siklus 2 Pertemuan Pertama... 59

4.13 Kinerja Guru Pada Siklus 2 Pertemuan Kedua ... 62

4.14 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2... 65

4.15 Persentase Aktivitas Off Task Siklus 3 Pertemuan Pertama ... 72

4.16 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 3 Pertemuan Pertama ... 73

4.17 Persentase AktivitasOff TaskSiklus 3 Pertemuan Kedua ... 74

4.18 Persentase AktivitasOn TaskSiklus 3 Pertemuan Kedua ... 75

4.19 Kinerja Guru Pada Siklus 3 Pertemuan Pertama... 77

4.20 Kinerja Guru Pada Siklus 3 Pertemuan Kedua ... 79

4.21 Hasil Belajar Siswa pada Siklus 2... 82

4.22 Rekapitulasi AktivitasOff TaskTiap Siklus ... 84

4.23 Rekapitulasi AktivitasOn TaskTiap Siklus ... 85

4.24 Rekapitulasi Kinera Guru Tiap Siklus ... 86


(3)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(4)

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Peningkatan rekapitulasi Aktivits Siswa (on task dan off task)

Tiap Siklus... 86 4.2 Peningkatan Rekapitulasi Kinerja Guru Tiap Siklus ... 87 4.3 Peningkatan Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ... 89


(5)

DAFTAR LAMPIRAN

SURAT

1. Keterangan Penelitian dari Fakultas... 93

2. Penelitian Pendahuluan ... 94

3. Pernyataan ... 95

4. Izin Penelitian... 96

5. Keterangan Penelitian dari Sekolah ... 97

SILUS 1 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 98

2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Pertama... 111

3. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 112

4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan Pertama... 113

5. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 1 Pertemuan Kedua ... 115

Rekapitulasi Nilai Siklus 1... 117

SIKLUS 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)... 119

1. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan Pertama ... 129

2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 2 Pertemuan Kedua ... 130

3. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 2 Pertemuan Pertama... 131


(6)

4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 2

Pertemuan Kedua ... 133 Rekapitulasi Nilai Siklus 2... 135 SIKLUS 3

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 137 1. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 3

Pertemuan Pertama ... 146 2. Format Pengumpulan Data Aktivitas Siswa Siklus 3

Pertemuan Kedua ... 147 3. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 3

Pertemuan Pertama... 148 4. Format Pengumpulan Data Kinerja Guru Siklus 3

Pertemuan Kedua ... 150 Rekapitulasi Nilai Siklus 3... 152

HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA

1. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 1... 154 2. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 2 ... 164 3. Lembar Hasil Evaluasi Belajar Silus 3... 174

FOTO DOKUMENTASI PENELITIAN 1. Kegiatan Awal

 Siswa Mengerjakan soalPre Test... 184 2. Kegiatan Inti

 Guru menjelaskan materi dengan menggunakan media gambar... 185  Siswa berdiskusi dalam kelompok ... 185  Guru membimbing siswa dalam kelompok ... 186  Perwakilan Kelompok Menyampaikan hasil diskusi

 di depan kelas ... 186 3. Kegiatan Akhir

 Guru bersama siswa siswa menyimpulkan materi ... 187  Siswa mengerjakan soalPost Test... 187


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPS MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS IVA SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 11 48

PENERAPAN METODE PROBLEM SOLVING UNTUKMENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWAPADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SD NEGERI 5 METRO PUSATTAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 12 48

PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 8 53

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SDN 08 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 7 60

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS IVA SD NEGERI 10 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 5 61

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

PENERAPAN METODE GUIDED DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IVA SD NEGERI 1 NUNGGALREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 6 75

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IVA SD NEGERI 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 53

PENERAPAN MAPPING DALAM MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IVA SD NEGERI 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 10 77

PENERAPAN MODEL PROBLEM POSING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VA SD NEGERI 10 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 6 71