PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI.

PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET DELI SEJAK TAHUN 1956-1998
DI KECAMATAN MEDAN DELI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
ELSA MUTHIA
NIM. 3123321012

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK

Elsa Muthia. NIM. 3123321012. PERKEMBANGAN PT. INDUSTRI KARET
DELI SEJAK TAHUN 1956-1998 DI KECAMATAN MEDAN DELI. Skripsi.

Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Medan 2017
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertama latar belakang berdirinya PT.
Industri Karet Deli di kecamatan Medan Deli, kedua untuk mengetahui
perkembangan PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli. Untuk memperoleh
data-data yang diperlukan, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka,
teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi dilakukan di
perusahaan ,wawancara dilakukan dengan Human Resources Development (HRD)
PT. Industri Karet Deli,dan buku yang berhubungan dengan perkembangan
PT.Industri Karet Deli, kemudian data dikelompokkan, dianalisis dan disimpulkan.
Hasil dari penelitian ini berdirinya PT. Industri Karet Deli dimulai berdirinya
perkebunan karet perusahaan Belanda-Amerika yaitu Holland Amerikaance Plantage
Matschappai (HAPM) pada tahun 1910, yang di dalamnya juga didirikan pabrik karet
untuk memproduksi bongkahan karet yang siap di eksport
Setelah proses nasionalisasi pabrik karet tidak di kelola lagi oleh HAPM
diambil alih oleh pemerintah pada tahun 1956 menjadi PT. Industri Karet Deli yang
memproduksi macam-macam jenis industry karet, seperti sarung tangan karet, gelang
karet, ban mobil. Kedua untuk mengetahui perkembangan PT. Industri Karet Deli
selama periode orde baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu perubahan
struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke sektor industry
memainkan suatu peran yang sangat dominan di dalam pembentukan /pertumbuhan

Indonesia ekonomi dimana sumbangan pendapatan dari sektor industry tersebut
menjadi meningkat.
Selama periode Orde Baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu
perubahan struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke sektor
industri memainkan suatu peran yang sangat dominan di dalam
pembentukan/pertumbuhan Indonesia ke suatu ekonomi dimana sumbangan
Pendapatan dari sektor industri tersebut menjadi meningkat. Kemajuan di dalam
pengolahan karet di PT Industri Karet Deli, membuat perusahaan ini tidak lagi
memproduksi karet gelang, tetapi memproduksikonsentrat latex memproduksi sarung
tangan operasi, kondom, benang karet (untuk pakaian renang), karet sponge dan karet
foam (untuk furniture dan bantal atau matras), ban mobil, motor untuk kendaraan.

Kata kunci :PT. Industri Karet Deli, Perkembangan

i

KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah peneliti ucapkan atas kehadiran Allah SWT dimana,
atas rahat dan karunianya, peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul :
“Perkembangan PT Industri Karet Deli Sejak Tahun 1956-1998 di Kecamatan

Medan Deli”. Shalawat berangkaikan salam dihadiahkan kepada junjungan besar
Rasullulah Muhammad SAW, yang mana syafaatnya diharapkan di yaumul
mahsyar kelak.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh
dari sempurna, baik isi tekhnik penelitian, maupun nilai ilmiahnya, mengingat
keterbatasan pengetahuan, pengetahuan dan pengalaman. Oleh sebab itu, dengan
segala kerendahan hati, peneliti mengharapkan saran dan kritikan. Maka dalam
kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih serta pengharapan yang
sebesar-besarnya kepada :
 Ayahanda dan Ibunda tercinta yang melahirkan, mendidik dan
memebsarkan peneliti. Karena doa dan restu mereka peneliti bisa menjadi
saat sekarang ini dan sampai pada akhir untuk menyelesaikan studi dalam
perkuliahan. Skripsi ini sengaja ananda persembahkan sebagai bukti
bahwa ananda telah menyelesaikan amanat yang ayah dan ibu berikan
kepada ananda. Kiranya Alla SWT selalu melimpahkan rahmat dan
hidayahnya kepada mereka.
 Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.


ii

 Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
 Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah serta sebagai penguji yang telah banyak membantu dan memberi
masukan kepada peneliti
 Ibu Dra. Flores Tanjung, MA selaku Dosen Pembimbing Skripsi, peneliti
mengucapkan terima kasih atas masukan dan kemudahan yang telah bapak
berikan kepada peneliti mulai dari proses penyusunan proposal hingga
penyelesaian skripsi.
 Ibu Dra. Hafnita Sari Dewi Lubis, M.Si selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan penguji yang telah banyak memberi nasehat-nasehat bagi
peneliti selama masa perkuliahan.
 Bapak Drs. Yushar Tanjung, M.Si selaku Dosen penguji atau pembanding
bebas yang banyak memberi inspirasi bagi peneliti.
 Dosen-dosen peneliti lain yang ada di Jurusan Pendidikan Sejarah, Pak
Ponirin, Pak Pristi Suhendro, Pak Hidayat, Ibu Lukita Ningsih, Ibu
Samsidar Tanjung dan seluruh dosen lainnya yang telah memberikan ilmu
dan pengalaman kepada peneliti selama mengikuti perkuliahan di
Universiteas Negeri Medan.

 Adik-adik peneliti, Nanda Jupa Rezeki, Nazwan Bukhori, Putri Ayu
Syahfitri, Darna wati, Fikri Hidayat yang ada di Kisaran, yang selalu
menjadi semangat bagi peneiti agar dapat memberi contoh yang baik.
Semoga mereka bisa menjadi kebanggaan buat orang tua.

iii

 Bapak Zulkifli selaku Karyawan dan perwakilan dari serikat buruh
Indonesia yang telah banyak memberi Informasi bagi peneliti.
 Yang selalu menemani penulis saat penulis susah maupun senang, yang
selalu memberi semangat di saat penulis sedang malas, yang selalu
menjadi bagian dari hari-hari penulis. Terima kasih untuk Fauzi Ramdhan
Ritonga.
 Sahabat peneliti yang tercinta, Muhammad Novriansyah, Muhammad
Adnin Sumantri, Fauzi Ramdhan, Muhammad Iqbal, Fitra Jaka Restu, Lot
Saputra, Bang Maulana, Rio Windra, Husnul Fuadi, Rinaldi, Uci
Armayanti, Dian Puspita Sari, Nurul Azmi Sambas, Kartika Siregar,
Regina Siburian, Wahyu Rahmadhani, Agnestasia Sinulingga, Sarah
Amanda Gultom, , Janita Anggraini, Roziah, Ema Manisa, Ida Rosida,
Nurmala, Ade Rafika, Masriani Hutasuhut, Duma Milanta, Romauli

Tobing. Terima kasih buat pengalaman yang diberikan. Tidak akan pernah
terlupakan kebersamaan ini.
 Rekan-rekan peneliti di PPLT SMA Negeri 1 Bangun Purba, Ulfa Hazima
Ritonga, Ade Lestari, Susanti, Dian, Dona. Terima kasih banyak atas
waktu telah diberikan untuk membantu penulis dalam melaksanakan
penelitian.
 Teman-teman Ekstensi 2012 Pendidikan Sejarah, Daniel Siburian, Roma
Uli Tobing, Nizar, Juda Tuah, Yasri Nasution dan yang lainnya yang tidak
bisa disebutkan, terima kasih telah menemani selama perkuliahan.

iv

Akhir kata peneliti mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu dan jika ada pihak yang terlewatkan mendapatkan ucapan
terimakasih, peneliti meminta maaf atas kesalahan dan kekhilafan. Semoga skripsi
ini bermanfat bagi pembaca dan menjadi bahan masukan bagi yang membacanya,
khususnya di wilaya Faklutas Ilmu Sosial.

Medan,
Peneliti


Maret 2017

ELSA MUTHIA
NIM. 3123321012

v

DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................... 6
1.3 Batasan Masalah ............................................................................. 6
1.4 Rumusan Masalah .......................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian............................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian.......................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................... 8

2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................. 8
2.2 Kerangka Konseptual ..................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Perkembangan Industri....................................... 10
2.2.2 Industri Karet Deli ................................................................ 17
2.2.3 Maksud danTujuan Perusahaan ............................................ 18
2.3 Kerangka Berpikir .......................................................................... 22
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................ 25
3.1 Metode Penelitian ........................................................................... 25
3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................ 26
3.3 Sumber Data ................................................................................... 26
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data .............................................. 27
3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................... 28
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................ 30
4.1 Latar Belakang Berdirinya PT Industri Karet Deli ....................... 30
4.2 Sejarah Perkembangan PT Industri Karet Deli sejak 1956-1998 ... 40
4.2.1 Perkembangan PT Industri Karet Deli Masa Orde Lama
(1956-1966) ........................................................................ 40
4.2.2 Perkembangan PT Industri Karet Deli Masa Orde Baru
(1967-1998) ......................................................................... 43
vi


4.2.3 Perkembangan PT Industri Karet Deli Masa Reformasi
(1998-Sekarang)................................................................... 45
4.2.4 Maksud dan Tujuan Perusahaan ........................................... 50
4.2.5 Visi, Misi dan Kebijakan Perusahaan PT Industri Karet
Deli....................................................................................... 53
4.2.6 Ruang Lingkup dan Bidang Usaha ....................................... 59
4.2.7 Tugas dan Wewenang Struktur Organisasi Perusahaan ....... 59
BAB V PENUTUP ................................................................................... 76
A. Kesimpulan ................................................................................... 76
B. Saran .............................................................................................. 77
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 78

vii

78

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Industri Karet di Indonesia dimulai dengan dibukanya
Perkebunan karet yaitu sekitar tahun 1864, untuk pertama kalinya tanaman karet
diperkenalkan di Indonesia yang pada waktu itu masih jajahan Belanda. Di tahun
1876 Kew Botanical Garden juga mengirimkan 18 buah biji karet ke pemerintahan
kolonial Hindia Belanda (sekarang Indonesia) namun demikian hanya dua buah biji
yang berhasil tetap segar selama diperjalanan. Dua biji ini kemudian ditanam di
Cultuurtuin Bogor sebagai koleksi dan menjadi pohon karet tertua di Indonesia. Dari
tanaman koleksi, karet selanjutnya dikembangkan ke beberapa daerah sebagai
tanaman perkebunan komersil. Daerah yang pertama kali digunakan sebagai tempat
uji coba penanaman karet adalah Pamanukan, Ciasem, Jawa Barat. Jenis yang
pertama kali diujicobakan di kedua daerah tersebut adalah species Ficus elastica atau
karet rembung. Jenis karet Havea brasiliensis baru ditanam di Sumatera bagian
Timur pada tahun 1902 dan di Jawa pada tahun 1906. (Bambang 2002: 204).
Pemerintah Belanda terus mengadakan perbaikan, mereka mulai mencari
daerah di Indonesia yang cocok untuk ditanami karet jenis Hevea. Penamanan karet
hevea komersial di Indonesia diawali pada tahun 1902 di Sumatera Timur didaerah
dataran tinggi (seperti Simalungun, Siantar). Akibat peningkatan permintaan akan
karet di pasar internasional, maka pemerintahan Nedherland Indies menawarkan


1

peluang penanaman modal bagi investor luar. Perusahaan Belanda–Amerika, Holland
Amerikaance

Plantage

Matschappij

(HAPM)

pada

tahun

1910-1911

ikut

menanamkan modal dalam membuka perkebunan karet di Sumatera Timur. Perluasan
perkebunan karet di Sumatera Timur berlangsung mulus berkat tersedianya
transportasi yang memadai. Para investor asing dalam mengelola perkebunan
mengerahkan biaya, teknik budidaya yang ilmiah dan modern, serta teknik pemasaran
yang modern. (Bambang 2002: 204).
Dengan berkembangan dan tingginya permintaan karet maka pemerintah
Belanda mengeluarkan peraturan tentang Stbl.1936No.472 (staatsblad) dan thn 1937
No.432 tentang pembatasan atau restriksi dalam memproduksi karet dan ekspornya.
Kemudian pada tahun 1937-1942 diberlakukan kupon karet yang berfungsi sebagai
surat izin ekspor karet diberikan kepada petani pemilik karet, perusahaan perkebunan
karet dan bukan kepada eksportir. Dengan sistem kupon ini petani karet dapat
menjual karetnya ke luar negeri misalnya ke Singapura. Sedang untuk perkebunan
yang memiliki pabrik atau industri karet boleh mengeksport ke negera Amerika dan
Eropa.
Apabila petani karet tersebut tidak berkeinginan menjual karetnya langsung
ke luar negeri maka ia dapat menjual kuponnya kepada petani lain atau kepada
pedagang atau eksportir. Sistem kupon tersebut merupakan jaminan sosial bagi
pemilik karet karena walaupun pohon karetnya tidak disadap, tetapi pemilik karet
tetap menerima kupon yang bisa dijual atau diuangkan. Sistem kupon ini
dimaksudkan pula untuk membatasi produksi (rubber restric-tion) karena bagi petani
2

pemilik yang terpenting terpenuhinya kebutuhan ekonomi rumah tangganya dari hasil
penjualan kupon yang diterimanya walaupun pohon karetnya tidak disadap.
Kemudian pada tahun 1940 Perusahaan Belanda-Amerika, HollandAmerikaance (HAPM) membangun Pabrik karet di dalam perkebunannya supaya nilai
jual dari lateks akan naik bila dipasarkan di Eropa, mulai saat itulah di perkebunan
karet, berdiri pabri karet yang mengelola karet mentah menjadi bahan bantalan atau
bongkahan karet dan lembaran-lembaran karet yang siap untuk di eksport ke luar
negeri.
Pada tahun 1944 Pemerintah Jepang yang berkuasa waktu itu membuat
peraturan larangan perluasan kebun karet. Produksi karet yang akan diekspor dikenai
pajak yang tinggi yaitu sebesar 50% dari nilai keseluruhan. Kebijaksanaan tersebut
berdampak menekan pada perkebunan karet. Pukulan yang menyakitkan ini tidak
mematikan perkembangan perkebunan karet, karena perkebunan karet masih tetap
berjalan dan para pengusaha karet masih percaya akan masa depan usahakaretnya.
Pedagang perantara yang banyak menyediakan barang-barang kebutuhan pokok dan
menjadi penyalur produksi karet dengan jalan membeli hasil produksinya merupakan
mata rantai yang tetap mempertahankan kelangsungan usaha karet ini.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan pengaruhnya agak reda di berbagai
belahan dunia yang terlibat, maka permintaan akan karet menunjukkan peningkatan
kembali. Indonesia pun agak merasa lega karena Jepang tidak lagi berkuasa. Sejak
tahun 1945 perkebunan-perkebunan karet yang dulu diambil secara paksa oleh pihak
Jepang dapat dilanjutkan kembali pengelolaannya oleh pemerintah Indonesia baik itu
3

milik swasta asing. Pemerintah mengelola kembali perkebunan karet negara dan
mengiatkan perkebunan karet yang diikuti oleh perkebunan karet swasta sehingga
Indonesia menguasai pasaran karet alam internasional, tetapi perluasan areal karet
dan peremajaan tanaman karet tua kurang perhatian akibatnya terjadi penurunan
produksi karet alam Indonesia khususnya di Sumatera Timur.
Pada tahun 1956 pemerintah menjual sebahagian perkebunan karet dan pabrik
karet yang ada di Simalungun kepada pihak asing seperti China, Jepang maka
perusahaan Deliwork membeli perkebunan dan pabrik karet, kemudian perusahaan
Jepang ini mengembangkan pabrik karet dengan membangun pabrik yang besar,
menggunakan mesin-mesin dan memproduksi lateks menjadi barang jadi, sehingga
perusahaan Deliworksekarang dikenal dengan industri Karet Deli,yang padaawalnya
berdiri di Simalungun, setelah berganti kepemilikannya menjadi Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) maka perusahaan ini pindah usahanya ke kota Medan dan berganti
namanya menjadi Industri Karet Deli.
Dimana tahun 1970 pabrik industri karet Deli merupakan salah satu
perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengolah karet mentah
menjadi barang jadi yaitu benang karet yang diproduksi sesuai dengan permintaan
konsumen, PT. Industri Karet Deli – Pabrik Resiprena adalah anak perusahaan dari
PT. Perkebunan Nusantara III (PTPN III) yang bergerak dibidang industri hilir yang
merupakan industri lanjutan dari bahan baku karet alam sehingga menghasilkan
produk resin siklo atau lebih dikenal dengan nama resiprena – 35 (merek dagang
resin yang diproduksi).Umumnya alat – alat yang dibuat dari karet alam sangat
4

berguna bagi kehidupan sehari – hari maupun dalam usaha industri seperti mesin –
mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat oleh karet alam antara lain aneka ban
kendaraan (dari ban sepeda, motor, mobil, traktor hingga pesawat terbang), sepatu
karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator dan
bahan – bahan pembungkus logam.
Perkembangan industri karet deli di kota Medan merupakan salah satu
komponen perekonomian yang penting dapat meningkatkan dan menyediakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya. Perindustrian memungkinkan
perekonomian kita berkembang pesat dan semakin baik, sehingga membawa
perubahan dalam struktur perekonomian kota Medan. Pembangunan industri dapat
berlangsung dengan baik bila didukung oleh berbagai faktor – faktortersebut selain
faktor yang menyangkut teknologi industri dan juga tidak kurang pentingnya adalah
faktor masyarakat dimana industri tersebut dibangun.
Pada penelitian ini alasan pemilihan tahun tahun 1956, karena pada tahun itu
berdirinya dan dimulainya industri karet yang berdiri sendiri tidak berada dibawah
perkebunan karet, serta menjadi milik perusahaan asing (Jepang) dengan nama
Deliwork, kemudian tahun 1998 dimana perusahaan mengalami krisis produksi,
dimana banyak pengurangan tenaga kerja, produksi tidak dapat dieksport dan
perusahaan vakum tidak beroperasi selama 2 tahun.
Dengan mengambil latar belakang masalah tersebut maka peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian ilmiah dengan menetapkan judul“ Perkembangan PT.
Industri Karet Deli Sejak Tahun 1956-1998 di Kecamatan Medan Deli”.
5

1.2. Identifikasi Masalah
Agar tidak terjadi kesalah pahaman pengertian masalah yang diteliti, maka
perlu di identifikasikan masalah terkait dengan judul, yakni :
1. Sejarah berdirinya PT. Industri Karet Deli.
2. Latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli.
3. Perkembangan PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998.
4. Jumlah karyawan PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998.
5. Proses produksi PT. Industri Karet Deli sejak tahun 1965 – 1998.
6. Pengaruh berdirinya PT. Industri Karet Deli terhadap masyarakat sekitar.

1.3. Pembatas Masalah
Karena luasnya masalah yang harus dibahas dalam hal ini penulis membatasi
masalah yaitu: “Sejarah Perkembangan PT. Industri Karet Deli sejak Tahun 1956 –
1998” .
1.4. Perumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimana latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli di Kecamatan
Medan Deli ?
2. Bagaimana perkembangan PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan Deli sejak
tahun 1956 – 1998?

6

1.5. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan masalah yang penulis kemukakan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui latar belakang berdirinya PT. Industri Karet Deli di
Kecamatan Medan Deli.
2. Untuk mengetahui Perkembangan PT. Industri Karet Deli di Kecamatan Medan
Deli sejak Tahun 1956 – 1998.
1.6. Manfaat Penelitian
Peneliti yang dilaksanakan pada dasarnya merupakan pemecahan masalah
sesuai dengan ruang lingkup yang diteliti, untuk itu diharapkan natinya penelitian ini
memiliki manfaat sebagai berikut :
1. Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca tentang Sejarah
berdirinya PT. Industri Karet Deli.
2. Memberikan pengetahuan bagi peneliti dan pembaca tentang Perkembangan
PT. Industri Karet Deli.
3. Sesuai bahan bacaan bagi mahasisawa UNIMED terutama Fakultas Ilmu Sosial
Jurusan Pendidikan Sejarah.

7

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
1. PT. Industri Karet Deli berada di jalan KL.Yos Sudarso km 8,3 kelurahan
Tanjung Mulia kecamatan Medan Deli kota Medan. Perusahaan ini bergerak
dibidang Industri Karet, Perusahaan ini mengelolah barang mentah menjadi
barang jadi berupaBahan baku karet banyak digunakan untuk membuat
perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat – alat penghubung dan penahan
getaran. Pemakain lapisan karet pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada
alat – alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak
tembus air.
2. Perkembangan PT. Industri Karet Deli di kota medan merupakan salah satu
komponen perekonomian yang penting dapat meningkatkan dan menyediakan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat disekitarnya.
3. PT Industri Karet Deli pada awalnya merupakan industri Karet Perusahaan
Belanda–Amerika, Holland Amerikaance Plantage Matschappij (HAPM) pada
tahun 1910-1911 ikut menanamkan modal dalam membuka industri karet di
Sumatera Timur khusus di daerah Simalungun.
4. Selama periode Orde Baru, ekonomi Indonesia telah mengalami suatu
perubahan struktural yang besar dari suatu ekonomi dimana sektor pertanian ke
sektor industri memainkan suatu peran yang sangat dominan di dalam
pembentukan/pertumbuhan Indonesia ke suatu ekonomi dimana sumbangan
Pendapatan dari sektor industri tersebut menjadi meningkat.
76

5. Kemajuan di dalam pengolahan karet di PT Industri Karet Deli, membuat
perusahaan

ini

tidak

lagi

memproduksi

karet

gelang,

tetapi

memproduksikonsentrat latex memproduksi sarung tangan operasi, kondom,
benang karet (untuk pakaian renang), karet sponge dan karet foam (untuk
furniture dan bantal atau matras), ban mobil, motor untuk kendaraan.

B. Saran
1. Bahan baku karet alam sangat di perlukan untuk proses pembuatan proses
produk-produk industry, karena tidak dapat tergantikan 100% oleh karet
sintesis yang karekteristiknya banyak kelemahannya dibandingkan dengan
karekteristik karet alam.
2. Produk berbahan baku karet alam bersifat terbarukan (sustainable)dan ramah
lingkungan, berbeda dengan karet sintesis yang bersifat sebaliknya apalagi
pohon karet dari daun hingga batangnya semua dapat di manfaatkan untuk
keperluan umat manusia.
3. Stimulus yang diperlukan antara lain tidak memberi kemudahan import barang-

barang sejenis, memeberi keringanan atau membebaskan pajak eksportny,
kemudahan dalam mengakses pasar, meningkatkan promosi secara besar
besaran dengan mengikuti event-event pameran berskala internasional, dengan
didukung oleh fasilitas sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan
dukungan dana yang memadai, memperluas jaringan pemasaran di manca
Negara dan diversifikasi produk jadi.

77

DAFTAR PUSTAKA

Arif Muhamad.2011.Pengantar Kajian Sejarah.Bandung.Yrama Widya
Breman, J.1997. Menjinakan Sang Kuli, PolitikKolonial, Tuan Kebun dan Kuli di
Sumatera Timur Abad ke 20.Jakarta:Gratifi Press.
Ginting Perdana, 2009. Perkembangan Industri Industri, Menuju Negara Industri
Bandung: YramaWidya
Gottschalk, Louis.1985.Mengerti Sejarah.Jakarta:UI Press
Haryani, Sri.2002. Hubungan Industrialdi Indonesia.Yogyakarta: Unit Penerbit
dan Percetakan AMP YKPN
Hugiono dan Poerwantana. 1992. Ilmu Sejarah.Jakarta:PT. Rineka Cipta.
Kartodirdjo Sartono dan Djoko Suryo.1991.Sejarah Perkebunan di Indonesia,
Kajian Sosial Ekonomi, Yogyakarta:Aditya Media.
Kuntowijiyo.2003.Metodologi Sejarah.Yogyakarta:Tiara Wacana.
Lulofs Szekely.1985.Berpacu Nasib Di Kebun Karet.Jakarta:PT.Gratifi Pers.
Lulofs Szekely.1985.Kuli.Jakarta:PT.Temprint.
Mubyarto.1991,” Tanah dan Tenaga Kerja Perkebunan: Kajian Sosial Ekonomi”.
Jakarta. Aditya Media
Mubyarto 1985. Peluang Kerja dan berusaha di Pedesaan. Yogyakarta : BPFE
Pramono Hari & Haliti Toha 1987. Hubungan kerja antara majikan dan buruh,
Jakarta :Bina Aksara
Pelzer J.Karl.1985.”Toean Keboen dan Petani; Politik Kolonial dan Perjuangan
Agraria di SumateraTimur. 1863-1947”. Jakarta.Sinar harapan
William Marsden.2008.Sejarah Sumatera.Jakarta: Komunitas Bambu

78

Pujoalwanto Basuki.2014. Perekonomian Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Purwanto, Bambang.2002.Ekonomi Karet di Sumatera, tahun 1890’an-1940
dalam J. Thomas Lindblad (ed.). Fondasi Historis Ekonomi Indonesia.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar-Pusat StudiSosial Asia Tenggara UGM.
Said Mohammad.1977. Koeli Kontrak Tempo Doeloe.Medan:PercetakanWaspada.
Syamsuddin Helius.2012. Metodologi Sejarah.Jogyakarta:Ombak.
Wie Thee Kian. 2010. Merajut Sejarah Ekonomi Indonesia.

Internet :
http:/Wikipedia.org/wiki/karet.

79