Dari uraian di atas, dapat diartikan bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi itu ada batasnya dan perekonomian yang terlalu mengandalkan pada hasil sumber daya
alam tidak akan bertahan lama. Untuk itu sumber daya alam harus dikelola dan dimanfaatkan dengan efisien, sebaliknya lingkungan sumber daya alam harus
dilestarikan dan dijaga keutuhannya untuk menjamin keberlangsungannya pada generasi mendatang. Selanjutnya para ahli dan perumus kebijakan Nasional harus
memperhatikan dan memadukan antara aspek ekologis dan aspek ekonomis dalam pembangunan. Pada tingkat aplikasi dan pelaksanaan, pemerintah bersama-sama
dengan rakyat ikut bertanggung jawab terhadap degradasi lingkungan dan kebijakan sistem yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan hidup.
Fenomena yang sama di Kabupaten Nias, yang memiliki potensi yang handal terhadap sumber daya laut dan perikanan. Sangat disayangkan bila potensi sumber
daya tersebut hanya dieksploitasi untuk tujuan ekonomi tanpa memperhatikan atau mengabaikan kelestariannya. Oleh sebab itu, pemerintah harus sungguh-sungguh
mensosialisasikan konsep pembangunan berkelanjutan agar masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya alam berdasarkan nilai-nilai keberlanjutannya.
2.6.1 Pengertian dan Jenis Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia dalam mencapai kesejahteraan.
UU Nomor 5 Tahun 1990 Pengelolaan sumber daya alam SDA adalah, pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara
Universitas Sumatera Utara
41
bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman hayati dan nilainya.
Sedangkan Mackinnon dalam Arifin 2001, mengatakan bahwa konservasi atau pelestarian alam adalah pemanfaatan sumber daya alam dengan cara-cara yang
bertanggungjawab, penuh pemikiran, serta dengan pengekangan atau pengaturan perilaku manusia sehingga terjamin persediaan sumber daya alam yang menjadi
tempat bergantung kelangsungan dan kepuasan hidup manusia. Herman Haeruman dalam Soerjani dkk, 1983:11, mengklasifikasikan jenis
sumber daya alam berdasarkan fungsinya, yakni sebagai berikut: 1
Jenis-jenis Sumber daya alam SDA : a
Sumber daya alam Hayati biotik adalah sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Contohnya, tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan
lain sebagainya b
Sumber daya alam non hayati abiotik adalah sumber daya alam yang berasal dari benda mati. Contohnya, bahan tambang, air, udara, batuan dan
lain sebagainya 2
Sumber daya Alam berdasarkan sifat pembaharuan : a
sumber daya alam yang dapat diperbaharui renewable, adalah sumber daya alam yang dapat digunakan berulang-ulang kali dan dapat
dilestarikan. Contohnya; air, tumbuh-tumbuhan, hewan, hasil hutan dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
42
b Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui non renewable, adalah
sumber daya alam yang tidak dapat di daur ulang atau sifatnya hanya dapat digunakan sekali saja, tidak dapat dilestarikan serta dapat punah.
Contohnya, minyak bumi, batu bara, timah dan gas alam. c
Sumber daya alam yang tidak terbatas jumlahnya unlimited, antara lain; sinar matahari, arus air laut, udara, dan lain sebagainya.
3 Sumber daya alam berdasarkan penggunaannya :
a sumber daya alam penghasil bahan baku, yaitu sumber daya alam yang
dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain sehingga nilai jualnya akan menjadi tinggi. Contoh; hasil hutan, barang tambang,
hasil pertanian, dan lain sebagainya b
sumber daya alam penghasil energi, yaitu sumber daya alam yang dapat menghasilkan atau memproduksi energi untuk kepentingan umat manusia.
Contoh; ombak, panas bumi, arus air sungai,, minyak bumi, gas bumi, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian.
Metode atau jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang oleh Nawawi 1990: 63
diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subjek dan objek penelitian seseorang,
lembaga masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian kualitatif digunakan bila masalah penelitian
belum jelas, sehingga peneliti langsung masuk ke objek penelitian. Melalui penelitian ini peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu objek Sugiyono, 2008:24.
Dengan demikian dalam penelitian ini penulis tidak menguji hipotesis, melainkan hanya mendeskripsikan data maupun fakta yang ada di objek penelitian,
kemudian diinterpretasikan, dideskripsikan serta dianalisis.
3.2. Defenisi Konsep
Defenisi konsep digunakan untuk menjelaskan secara khusus hal-hal yang diteliti di lokasi penelitian. Ini dimaksudkan untuk memfokuskan pada apa yang perlu
mendapat perhatian untuk diteliti, yakni sebagai berikut : 1.
Implementasi Pelayanan Publik adalah suatu proses pelaksanaan kebijakan untuk melayani atau memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat akan
43
Universitas Sumatera Utara