PAP dengan fenol dan 4-aminoantifirin AAP untuk membentuk warna merah ungu quinoneimine, dengan reaksi sebagai berikut:
Glukosa + 2H
2
O +O
2
GOD Asam glukonat + H
2
O
2
2H
2
O
2
+ fenol + 4 AAP PAP Quinoneimine dye + 4 H
2
O Penghitungan hasil glukosa darah puasa dilakukan secara otomatis oleh
alat tersebut dengan prinsip, sebagai berikut: Konsentrasi glukosamgdL =
A
spesimen
A
standar x 100
3.3.4 Uji Performa Saat Berolahraga dan Pengukuran SpO
2
Uji performa saat berolahraga dan pengukuran SpO
2
pasca intervensi dilakukan seperti pada jangka pendek, namun sebelum pengujian performa,
responden tidak diberikan sampel minuman beroksigen.
3.4 Analisis Penerimaan Produk
Analisis penerimaan produk meliputi parameter organoleptik rasa, aroma dan warna, manfaat dari sisi kesehatan yang dirasakan secara psikologis serta
kesediaan untuk mengkonsumsi kembali setelah intervensi berakhir. Data parameter-parameter tersebut direkapitulasi dari wawancara melalui kuesioner.
3.5 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan software Minitab 16. Jenis analisis statistik yang digunakan adalah:
- uji ANOVA satu arah one way ANOVA, digunakan untuk menguji taraf
signifikansi pengaruh perlakuan sampel terhadap performa saat berolahraga VO
2
max, waktu mencapai ambang anaerobik dan waktu mencapai kelelahan.
- uji ANOVA General Linier Model, dilakukan untuk mengukur taraf
signifikansi pengaruh perlakuan sampel dan waktu pengukuran terhadap kadar SpO
2.
- uji t berpasangan t paired test, digunakan untuk menguji taraf signifikansi
pengaruh intervensi sampel pada jangka panjang terhadap profil lipid, kadar glukosa darah dan SGOTSGPT sebelum dan sesudah intervensi.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kondisi Sosiodemografi Responden
Kondisi sosiodemografi responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi karakteristik usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, uang saku pendapatan
per bulan, dan kebiasaan olahraga Tabel 3 dan Tabel 4. Pada penelitian ini dipilih 17 orang responden laki-laki sehat tidak secara acak, berdasarkan kriteria
inklusi dan eksklusi. Responden berusia 20-27 tahun merupakan mahasiswa tingkat sarjana atau pascasarjana di Institut Pertanian Bogor IPB.
Secara sosiodemografi, responden tinggal di sekitar kampus IPB Darmaga. Hal ini ditujukan
untuk memudahkan pengontrolan responden selama intervensi. Kriteria p
emilihan responden di atas dimaksudkan untuk meminimalkan keragaman karena pengaruh
perbedaan aktivitas sehari-hari dan lingkungan tempat tinggal. Rentang usia antar responden yang berdekatan dipilih agar memiliki kemiripan dalam kebutuhan
nutrisi makanan dan metabolismenya.
Tabel 3 Kondisi sosiodemografi responden
Karakteristik Individu Jumlah orang
Persentase Total Responden
17 100
Jenis Kelamin
Laki-laki 17
100
Usia
Dewasa 20-27 tahun 17
100
Tingkat Pendidikan
- lulus SMA 12
70.6 - lulus Perguruan Tinggi S1
5 29.4
Pekerjaan
Pelajar 17
100 - mahasiswa S1
12 70.6
- mahasiswa S2 5
29.4
Uang sakubulan
Rp. 500.000 - 1.000.000 14
82.3 Rp. 1.000.000 - 1.500.000
2 11.8
Rp. 1.500.000 1
5.9 Responden memiliki aktivitas olahraga yang aktif menggunakan kegiatan
fisik dan melibatkan kaki. Sebagian besar responden berolahraga futsal 47 dan bulutangkis 29. Adapun sisanya beladiri, tenis meja, bersepeda maupun
jogging, masing-masing sebesar 5 Tabel 3. Frekuensi latihan responden rata-
rata 1xminggu, dengan intensitas kurang lebih selama satu jam. Responden tergolong pelaku olahraga kesehatan, yaitu orang yang berolahraga dengan
intensitas rendah sampai sedang. Olahraga intensitas rendah dilakukan kontinu dan homogen selama 20-30 menit, 3-5xminggu, dengan target denyut nadi 65-
80, seperti: jalan, lari lambat, renang, bersepeda Santosa dan Dikdik 2012.