Kerangka Berfikir LANDASAN TEORI

B. Kerangka Berfikir

Gerakan Mahasiswa Soe Hok Gie Lahirnya Orde Baru Penyimpangan Politik dan Ekonomi Demokrasi Terpimpin Perubahan Politik Pergeseran Peran, Fungsi, dan Tugas Mahasiswa Konsistensi Peran, Fungsi, dan Tugas Mahasiswa Soe Hok Gie Keterangan: Mahasiswa merupaka sosok penting dalam masa pergerakan nasional sebelum proklamasi. Pasca proklamasi mahasiswa tersebut memperoleh kedudukan strategis dalam pemerintahan dalam usaha mengisi dan melanjutkan pembangunan. Mahasiswa yang mengisi dan menjalankan roda pemerintahan ini yang kemudian disebut dengan Orde Lama, yang memerintah di Indonesia sampai tahun 1965. Dalam perjalanan politik setelah menduduki kursi pemerintahan mahasiswa yang berjuang pada masa revolusi tahun 1945 semakin menunjukan penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan sesuai tujuan proklamasi. Pramudya Ananta Toer 1954: 178 menegaskan bahwa setelah proklamasi kemerdekaan situasi setelah kemerdekaan semakin menunjukan kemunduran. Perjalanan Revolusi Indonesia menunjukan bahwa para indolog , para pemimpin revolusi tidak Pemerintah Orde Lama serevolusioner ajarannya sendiri, mereka tertinggal jauh dari krisis revolusioner yang terjadi. Revolusi tidak menghasilkan apa-apa selain kondisi lama diganti situasi baru. Para pemimpin yang menjadi tumpuan pembagunan ini telah melupakan dengan terus mengutamakan kepentingan golongan partainya masing-masing. Puncak penyelewengan itu terjadi pada tanggal 17 Agustus 1959 ketika di berlakukannya konsepsi demokrasi terpimpin yang jelas tidak sesuai dengan konsep awal demokrasi yang direncanakan.Penyimpangan yang terjadi semakin mempersulit kondisi rakyat Indonesia secara umum. Dalam perkembangan selanjutnya, organisasi-organisasi yang berafiliasi dengan partai politiklah yang banyak meramaikan panggung poitik. Mereka berlomba-lomba dengan adu program, untuk mendapatkan massa yang besar. Pertarungan politik semakin ramai ketika Presiden Sukarno terlampau memanjakan PKI. Mahasiswa sebagai golongan yang mempunyai tingkat menyikapi kondisi ini secara kritis. Hal ini ditunjukan dengan gelombang protes yang dilakukan mahasiswa melalui media massa maupun demonstrasi termasuk didalamnya ada seorang tokoh yang cukup berpengaruh yaitu Soe Hok Gie. Soe Hok Gie adalah salah satu tokoh penting mahasiswa Soe Hok Gie adalah satu tokoh kunci dalam munculnya angkatan ’66. Sebuah angkatan dalam sejarah gerakan kaum terpelajar muda di Indonesia yang mempunyai arti penting. Soe Hok Gie sebagai bagian gelombang gerakan mahasiswa pada masa tersebut banyak melakukan kegiatan sesuai dengan fungsi dan peran mahasiswa melaui tulisan yang diterbitkan melalui media massa maupun aksi massa Stenley- Aris Santoso,1995: 1. Melihat kondisi seperti ini gerakan mahasiswa memperoleh perhatian dengan usaha memperesempit ruang gerakdengan sistem politik yang dibuat dan dikembangkan Presiden Sukarno. Mahasiswa sebagai agen perubahan justru semakin menunjukan peningkatan intensitas gerakannya untuk segera dilakukan perubahan. Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi mahasiswa mulai menyatukan kekuatan. Setelah terjadinya kudeta yang dilakukan PKI maka semakin menurun citra Sukarno. Gerakan mahasiswa di dalamnya termasuk Soe Hok Gie mempeoleh dukungan tentara dan partai politik yang menpunyai kesamaan kepentingan, tersebut terus bergerak dan pertengahan 1966 ahirnya mampu menurunkan Orde Lama. Kejatuhan Orde Lama dan berdirinya Orde Baru menunjukan gerakan mahasiswa mempunyai peran yang perlu diperhatikan secara politik. Dalam perjalanan awal pemerintahan Orde Baru mahasiswa memperoleh peran strategis bahkan sebagian mahasiswa duduk dalam lembaga pemerintahan. Kondisi semacam ini sebenarnya telah menempatkan mahasiswa pada posisi yang tidak pada peran, fungsi dan tugasnya. Mahasiswa seharusnya pada perannya sebagai agen sosial yang berfungi memberi kontrol atas segala kebijakan pemerintah apakah berpihak kepada rakyat, bukan sebagai agen politik yang harus selalu turut dalam kebijakan yang dibuat pemerintah. Namun, sebagian mahasiswa tetap bertahan dengan idealismenya, hal ini yang menyebabkan gerakan mahasiswa pecah menjadi dua mennurut pandangan masing- masing.mahasiswa harus kembali pada tugas utamanya yaitu belajar dan meneruskan studinya untuk mempersiapkan diri menjadi sebelum benar-benar siap menjadi anggota masyarakat atau bagian dari pemerintahan. Kodisi ini menimbulkan keprihatinan pada diri Soe Hok Gie, sebagai mahasiswa yang berusaha mempertahankan idealismenya. Soe Hok Gie terus berusaha melaksanakan tugas, fungsi dan perannya sebagi mahasiswa. Soe Hok Gie tetap berusaha melakukan kritik pada pemerintah maupun pergeseran fungsi dan peran mahasiswa. Kondisi inilah yang membuat Soe Hok Gie diasingkan sebagian mahasiswa yang setuju atas tejunnya kekancah politik. Untuk mengisi kekosongan waktu Bersama teman-teman Mapala Soe Hok Gie menghabiskan waktu dengan bersatu dengan alam dan di alam bebaslah Soe Hok Gie meninggal dalam pendakiannya ke gunung Semeru. BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian