Tahap-Tahap Pencucian Uang Tinjauan Umum tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Money

Tindak pidana tersebut diancam dengan pidana penjara minimum 5 lima tahun dan maksimal 15 lima belas tahun serta denda minimum Rp. 100.000.000,00 seratus juta rupiah dan maksimum Rp. 15.000.000.000,00 lima belas milyar rupiah.

d. Tahap-Tahap Pencucian Uang

Para pakar telah membagi proses money layndering ke dalam tiga tahap, yaitu: placement, layering, dan integration. Masing-masing tahap dapat diterangkan sebagai berikut: 1 Placement penempatan Tahap pertama dari pencucian uang adalah menempatkan mendepositokan uang haram tersebut ke dalam sistem keuangan financial system. Pada tahap ini bentuk dari uang hasil kejahatan harus dikonversi untuk menyembunyikan asal-usul yang tidak sah. Bentuk kegiatan placement antara lain sebagai berikut: Adrian Sutedi, 2008:19 a Menempatkan dana pada bank. Kadang-kadang kegiatan ini diikuti dengan pengajuan kreditpembiayaan. b Menyetorkan uang pada bank atau perusahaan jasa keuangan lain sebagai pembayaran kredit untuk mengaburkan audit trail. c Menyelundupkan uang tunai dari suatu negara ke negara lain. d Membiayai suatu usaha yang seolah-olah sah atau terkait dengan usaha yang sah berupa kreditpembiayaan sehingga mengubah kas menjadi kreditpembiayaan. e Membeli barang-barang berharga yang bernilai tinggi untuk keperluan pribadi atau membelikan hadiah yang nilainya mahal sebagai penghargaanhadiah kepada pihak lain yang pembayarannya dilakukan melalui bank atau perusahaan jasa keuangan lain. 2 Layering pemisahan Dalam tahap ini pencuci uang berusaha untuk memutuskan hubungan uang hasil kejahatan itu dari sumbernya. Hal itu dilakukan dengan cara memindahkan uang tersebut dari satu bank ke bank lain dan dari negara satu ke negara lain sampai beberapa kali, yang seringkali pelaksanaannya dilakukan dengan cara memecah-mecah jumlahnya, sehingga dengan pemecahan dan pemindahan beberapa kali itu asal-usul uang tersebuut tidak mungkin lagi dapat dilacak oleh otoritas moneter atau oleh para penegak hukum. Sutan Remy Sjahdeini, 2004:35 Bentuk kegiatan layering antara lain sebagai berikut: Adrian Sutedi, 2008:20 a Transfer dana dari satu bank ke bank lain dan atau antar wilayahnegara. b Penggunaan simpanan tunai sebagai agunan untuk mendukung transaksi yang sah. c Memindahkan uang tunai lintas batas negara, baik melalui jaringan kegiatan usaha yang sah maupun shell company. 3 Integration penggabungan Tahap yang ketiga adalah integration. Pada tahap ini uang yang telah dicuci dibawa kembali ke dalam sirkulasi dalam bentuk pendapatan yang bersih, bahkan merupakan objek pajak tax-able. Uang haram yang telah menjadi uang halal clean money ini siap digunakan untuk kegiatan bisnis atau kegiatan operasi kejahatan dari penjahat atau organisasi kejahatan yang mengendalikan uang tersebut. Sutan Remy Sjahdeini, 2008:37 Upaya menggunakan harta kekayaan yang telah tampak sah, baik untuk dinikmati langsung, diinvestasikan ke dalam berbagai bentuk kekayaan materiil atau keuangan, dipergunakan untuk membiayai kegiatan bisnis yang sah, maupun untuk membiayai kembali kegiatan tindak pidana inilah yang disebut sebagai integration. Adrian Sutedi, 2008:21

e. Pencucian Uang di Bidang Kehutanan

Dokumen yang terkait

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Pemalsuan Uang Di Indonesia(Studi Putusan No. 1129/Pid.Sus/2013/Pn.Jkt.Tim)

2 85 88

Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Bebas (vrijspraak) terhadap Terdakwa dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan No.51/Pid.Sus.K/2013/PN.Mdn)

2 101 101

ANALISIS YURIDIS PERTIMBANGAN HAKIM DALAM PUTUSAN BEBAS (Vrijspraak) TERHADAP TERDAKWA TINDAK PIDANA NARKOTIKA (Putusan Mahkamah Agung No.1614K/PID.SUS/2012)

1 17 94

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

1 42 171

TINJAUAN TERHADAP PUTUSAN HAKIM PENGADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI DALAM PERKARA KORUPSI BERKAITAN DENGAN PENCUCIAN UANG.

0 2 15

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

0 0 10

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

0 0 1

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

0 0 27

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

0 0 22

Analisis Penjatuhan Putusan Bebas (Vrijspraak) Terhadap Terdakwa Tindak Pidana Narkotika Dalam Kaitannya Dengan Sistem Peradilan Pidana Terpadu

0 0 5