xlii kelas, guru bimbingan dan konseling, pustakawan, laboran, kepala tata
usaha  dan  teknisi  media.  Kesemua  unsur  pembantu  kepala  sekolah tersebut
besama dengan
kepala sekolah
disebut pengelola
administrasi  sekolah.  Sallis  1993:45  mengatakan  bahwa  aspek  kunci bagi  peran  kepemimpinan  dalam  pendidikan  adalah  memberdayakan
guru  dengan  memberikan  mereka  kesempatan  yang  maksimal  untuk meningkatkan pembelajaran siswanya.
Peranan  guru  sebagai  sumber  daya  manusia  dalam  suatu organisasi,  termasuk  sekolah  sangat  penting.  Namun  sumber  daya
manusia  akan  optimal  jika  dikelola  dengan  baik.  Kepala  sekolah memiliki peran sentral dalam mengelola para guru di sekolah, sehingga
sangat penting bagi kepala sekolah untuk memahami dan menerapkan pengelola guru dengan baik.
Kepala  sekolah  sebagai  pemimpin  tertinggi  mempunyai  tugas yang  mencakup  tiga  aspek,  yaitu  a  pengadaan  tenaga,  b
pemanfaatan  tenaga  yang  telah  dimiliki,  serta  c  pembinaan  dan pengembangan  Depdiknas,  2000:7.  Tiga  aspek  tersebut  merupakan
siklus  berkelanjutan,  yang  harus  dikerjakan  dan  hasilnya  dikaji  ulang secara periodik.
c. Memberdayakan Guru
Ditinjau  dari  struktur  organisasi  sekolah,  kedudukan  guru  berada  di  bawah kepala sekolah. Dilihat dari fungsi organisasi sekolah, kedudukan guru adalah sentral,
artinya menduduki tempat inti dari fungsi sekolah. Guru melakukan tugas mendidik,
xliii mengajar,  melatih  dan  membimbing.  Semua  ini  merupakan  tugas  yang  menjadi  inti
tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Tugas  kepala  sekolah  adalah  menggerakkan  guru  dalam  organisasi  sekolah
untuk  bekerja  secara  optimal.  Salah  satu  cara  menggerakkan  guru  adalah  dengan menerapkan  prinsip  motivasi.  Artinya,  kepala  sekolah  merangsang  agar  guru
termotivasi untuk mengerjakan tugas. Depdiknas, 2000:5 Sekolah  melaksanakan  kegiatannya  untuk  menghasilkan  lulusan  yang  jumlah
serta mutunya telah ditetapkan. Di sekolah, guru melaksanakan tugas utamanya yaitu, mengelola  proses  mengajar-belajar.  Tidak  ada  proses  belajar  mengajar  di  sekolah,
yang ada adalah proses mengajar dan belajar teaching and learning, karena pelajar harus diajar dulu baru bisa belajar. Seorang pelajar baru akan belajar kalau apa yang
diajarkan  pengajarnya  menarik  perhatiannya.  Dengan  demikian,  seorang  guru  harus profesional. Kondisi ini menuntut usaha untuk meningkatkan kemampuan guru dalam
melaksanakan  proses  mengajar  –  belajar,  perlu  secara  terus  menerus  mendapat perhatian dari penanggung jawab sistem pendidikan, yang dalam hal ini adalah kepala
sekolah. Dengan demikian, dalam upaya memberdayakan guru, kepala sekolah harus mampu  menolong  para  guru  dan  staf  administasi  untuk  mencapai  tujuan  bersama,
memberi  kesempatan  kepada  para  guru  untuk  mengemukakan  gagasan, membangkitkan  semangat  kerja  yang  tinggi,  menciptakan  suasana  kerja  yang
menyenangkan, aman dan penuh semangat. Iklim  dan  kondisi  lingkungan  tempat  kerja  di  sekolah  itu  harus  dirasakan
enaknyaman,  yang  membuat  betahkerasan,  suasana  yang  akrab,  terbuka  dan menggairahkan  untuk  melaksanakan  tugas  kewajibannya.  Kegiatan  pemberdayaan
xliv guru  maupun  staf  lain  di  sekolah  dapat  dilakukan  kepala  sekolah  dengan  memberi
kesempatan  kepada  mereka  untuk  secara  maksimal  meningkatkan  pelayanan  kepada para pelanggannya, yakni para siswa.
d. Membentuk Tim Kerja yang Efektif