Sintasan Tingkat Kerja Osmotik TKO Kadar glukosa darah Wedemeyer dan Yasutake 1977 : Tingkat Konsumsi Oksigen Laju pertumbuhan

Tabel 2. Metode dan alat pengukur parameter fisika kimia dan mineral No. Peubah Metode Alat 1 2 3 4 5 6 8 9 10 11 12 13 14 Salinitas ppt Suhu o C pH Oksigen terlarut DO mgL CO 2 mgL Kesadahan mgL Mineral sebagai berikut Na + gL Ca 2+ gL Sintasan Tingkat kerja osmotik Kadar glukosa darah Tingkat konsumsi oksigen Pertumbuhan Salino-refractometer model Thermometer pH solutiontetes Dissolved oxygen meter Titrasi dengan Na 2 CO 3 Kolorimetrikspektrofotometer Tetrasi EDTA Spektroskopi serapan atomAAS Spektroskopi serapan atomAAS Pengamatan ikan yang mati Osmometer KIT glucose Oksigenmeter Timbangan Metode dan rumus yang digunakan untuk menganalisis tiap-tiap peubah pada percobaan utama adalah sebagai berikut :

1. Sintasan

Sintasan dihitung berdasarkan formula Ricker 1979, sebagai berikut : SR = x 100 Nt No Keterangan : SR = sintasan kelangsungan hidup Nt = jumlah benih ikan pada akhir percobaan ekor No = jumlah benih ikan pada awal percobaan ekor

2. Tingkat Kerja Osmotik TKO

Tingkat Kerja Osmotik TKO dihitung berdasarkan formula yang digunakan Anggoro 1992. TKO = |Osmolaritas haemolympdaging benih ikan mOsmLH 2 O - Osmolaritas media mOsmL H 2 O|

3. Kadar glukosa darah Wedemeyer dan Yasutake 1977 :

[GD] = AbsSt AbsSp x [GSt] Keterangan : [GD] : Konsentrasi glukosa darah mgml AbsSp : Absorbansi sampel AbsSt : Absorbansi standar [GSt] : Konsentrasi glukosa standar mgml

4. Tingkat Konsumsi Oksigen

Tingkat konsumsi oksigen merupakan variabel yang dapat digunakan untuk menentukan laju metabolisme, ini berkaitan erat dengan pertumbuhan. Tingkat konsumsi oksigen dihitung berdasarkan formula Liao dan Huang 1975 sebagai berikut : OC = VxDo to – Do n WxT dengan : OC = tingkat konsumsi oksigen mg O 2 gjam V = volume air dalam wadah L Do to = konsentrasi oksigen terlarut pada awal pengamatan mgL Dot tn = konsentrasi oksigen terlarut pada waktu t mgL W = bobot ikan uji g T = periode pengamatan jam

5. Laju pertumbuhan

Laju pertumbuhan terdiri dua parameter yaitu laju pertumbuhan bobot rerata harian dan laju pertumbuhan panjang rerata harian dihitung berdasarkan formula berikut NRC 1977: Laju pertumbuhan bobot rerata harian α = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ −1 W W t o t x 100 Keterangan : α = laju pertumbuhan bobot rerata harian Wt = bobot rata-rata individu pada waktu t g Wo = bobot rata-rata individu pada waktu to g t = lama percobaan hari Laju pertumbuhan panjang total rerata harian α = ⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ −1 L L t o t x 100 Dengan : α = laju pertumbuhan panjang rerata harian Lt = panjang rata-rata individu pada waktu t g Lo = panjang rata-rata individu pada waktu to g t = lama percobaan hari

5. Efisiensi pakan Huisman 1976 : EP =