Saluran Keluar BAB I INSTALASI PUSAT LISTRIK

I - 21 pemutus tenaga PMT men-trip PMT sehingga PMT membebaskan tegangan dari bagian instalasi yang terganggu dimana berarti arus gangguan hubung singkat yang terjadi yang dapat merusak peralatan telah dihilangkan. Relai-relai yang digunakan dalam sistem proteksi adalah: a. Relai-relai untuk generator:

1. Relai arus lebih 2. Relai diferensial

3. Relai gangguan hubung tanah 4. Relai rotor hubung tanah

5. Relai penguat hilang 6. Relai tegangan lebih

7. Relai arus urutan negatif 8. Relai suhu

9. Relai fluks berlebih over flux relay

b. Relai-relai untuk mesin penggerak generator Ganguan mekanis pada mesin penggerak generator ada kalanya memerlukan pencegahanproteksi yang memerlukan trip-nya PMT generator. Gangguan semacam ini misalnya adalah: 1. Suhu bantalan terlalu tinggi. 2. Suhu air pendingin terlalu tinggi.

3. Tekanan minyak pelumas rendah.

1.10 Saluran Keluar

Pusat listrik merupakan tempat membangkitkan energi listrik. Oleh karena itu, harus ada saluran keluar dari pusat listrik untuk menyalurkan energi listrik yang dibangkitkannya seperti digambarkan oleh gambar 1.14. Besarnya tegangan penyaluran ini tergantung pada besarnya energi listrik yang akan disalurkan serta jarak penyalurannya. Tegangan operasi dari saluran keluar ini mulai dari 10 kV sampai dengan 500 kV untuk Indonesia. I - 22 Gambar 1.14a Pusat listrik dengan 3 macam saluran keluar, yaitu: Saluran 500 kV, saluran 150 kV, dan saluran 20 kV langsung masuk jaringan distribusi. Gambar 1.14b Proses penyediaan energi listrik bagi para konsumen distribusi Saluran keluar pusat listrik terutama yang berupa saluran udara merupakan bagian dari sistem tenaga listrik yang paling banyak mengalami gangguan, karena sifatnya yang memasuki alam bebas. Untuk saluran udara transmisi yang melalui alam terbuka , misalnya sawah, rawan terhadap sambaran petir. Sedangkan saluran udara distribusi lihat Gambar 1.14b yang memasuki daerah pemukiman rawan terhadap gangguan karena sentuhan pohon. Sistem proteksi dalam pusat listrik harus menjaga selektivitas proteksi yang artinya gangguan yang banyak terjadi pada saluran keluar jangan sampai men-trip PMT Generator, I - 23 tetapi juga harus dijaga agar gangguan ini tidak merusak generator. Gangguan pada saluran keluar harus men-trip PMT dari saluran keluar yang terganggu saja. Untuk saluran dengan tegangan di bawah 40 kV tegangan distribusi primer, sistem proteksi saluran keluar umumnya menggunakan : a. Relai Arus Lebih, berfungsi melindungi saluran terhadap arus lebih dan terhadap gangguan antar fasa. b. Relai Hubung Tanah, berfungsi melindungi saluran terhadap arus gangguan hubung tanah yang paling banyak dialami oleh saluran udara. c. Relai Arus Urutan Negatif, apabila salah satu kawat dari saluran putus tetapi tidak menyentuh tanah, tidak timbul arus hubung tanah; keadaan ini tidak terdeteksi oleh arus hubung tanah, tetapi dapat dideteksi oleh relai arus urutan negatif. Saluran udara dengan tegangan di atas 40 kV tegangan transmisi sistem proteksi saluran keluar umumnya menggunakan relai-relai seperti halnya saluran keluar dengan tegangan di bawah 40 kV ditambah dengan relai impedansi. Relai impedansi ini mendeteksi impedansi saluran udara. Apabila ada gangguan hubung singkat pada saluran udara bersangkutan , maka impedansi yang dibaca relai akan turun dan selanjutnya relai bekerja. Saluran keluar berupa kabel tanah dengan tegangan di atas 40 kV tegangan transmisi menggunakan relai seperti halnya untuk saluran keluar dengan tegangan di bawah 40 kV dan di tambah dengan relai diferensial.

1.11 Pengaturan Tegangan