Rel Busbar BAB I INSTALASI PUSAT LISTRIK

I - 6

1.3 Rel Busbar

Semua generator dalam pusat listrik menyalurkan energinya ke rel pusat listrik. Demikian pula semua saluran yang mengambil maupun yang mengirim energi dihubungkan ke rel ini. Berbagai susunan rel diperlihatkan oleh Gambar 1.5, yaitu: a. Rel Tunggal Gambar 1.5a. Rel tunggal diperlihatkan pada Gambar 1.5a adalah susunan rel yang paling murah. Keandalan serta fleksibilitas operasinya sangat terbatas. Apabila ada kerusakan di rel, maka seluruh pusat listrik harus dipadamkan agar dapat dilakukan perbaikan. Oleh karena itu, rel tunggal sebaiknya hanya digunakan pada pusat listrik yang tidak terlalu penting peranannya dalam sistem. Gambar 1.5a Pusat listrik dengan sebuah rel tunggal yang menggunakan PMS seksi. Tr : Transformator; PMS Seksi : Saklar pemisah seksi; PS: Pemakaian sendiri; G: Generator Untuk menaikkan keandalan rel tunggal, PMS seksi dapat dipasang yang membagi rel dalam 2 kelompok, yaitu kelompok kiri dan kelompok kanan dari rel. Unit pembangkit dan beban sebagian dihubungkan ke kelompok kiri dan sebagian lagi dihubungkan ke kelompok kanan dari rel. Apabila ada kerusakan pada rel yang perbaikannya memerlukan pemadaman, maka seksi rel yang memerlukan perbaikan bisa dipadamkan dengan membuka PMS seksi ini sehingga seksi rel yang sebelahnya tetap bisa dioperasikandinyalakan. I - 7 b. Rel Ganda dengan satu PMT Gambar 1.5b Rel ganda diperlihatkan pada Gambar 1.5b adalah rel ganda dengan satu PMT, selanjutnya hubungan rel 1 atau rel 2 dilakukan melalui PMS. Rel ganda pada umumnya dilengkapi dengan PMT beserta PMS-nya yang berfungsi untuk menghubungkan rel 1 dan rel 2 seperti yang ditunjukkan oleh gambar 1.5b. PMT ini disebut sebagai PMT kopel. Dengan rel ganda, sebagian instalasi dapat dihubungkan ke rel 1 dan sebagian lagi ke rel 2. Kedua rel tersebut rel 1 dan rel 2 dapat dihubungkan paralel atau terpisah dengan cara menutup atau membuka PMT kopel. Dengan cara ini fleksibilitas operasi akan bertambah terutama sewaktu menghadapi gangguan yang terjadi dalam sistem. Gambar 1.5b Pusat listrik dengan rel ganda yang menggunakan PMT tunggal Sebagian dari unit pembangkit atau beban dapat dihubungkan ke rel 1 dan lainnya ke rel 2. Apabila salah satu unit pembangkit atau salah satu beban akan pindah rel, maka terlebih dahulu PMT nya harus dibuka, kemudian disusul dengan pembukaan PMS rel yang akan ditinggalkan, baru diikuti pemasukan PMS rel yang akan dituju, urutannya tidak boleh dibalik. Apabila terbalik, maka akan terjadi hubungan paralel antara rel 1 dan rel 2 yang belum tentu sama tegangannya dan hal demikian adalah berbahaya. Setelah selesai melakukan pemindahan posisi PMS, barulah PMT dimasukkan. Untuk unit pembangkit, pemasukan PMT harus melalui proses sinkronisasi. Dari uraian di atas tampak bahwa proses pemindahan beban dari rel 1 ke rel lainnya memerlukan pemadaman, yaitu saat PMT dibuka. Pemindahan beban atau unit pembangkit dari I - 8 salah satu rel ke rel lainnya dalam praktek dapat terjadi, misalnya karena ada kerusakan yeng memerlukan pemadaman rel saat perbaikan. c. Rel ganda dengan dua PMT Gambar 1.5c Rel ganda dengan dua PMT ini sama seperti rel ganda dengan satu PMT hanya saja di sini semua unsur dapat dihubungkan ke rel 1 atau rel 2 atau dua-duanya melalui PMT sehingga fleksibilitas manuver menjadi lebih baik lihat gambar 1.5c. Pemindahan beban dari rel 1 ke rel 2 dapat dilakukan tanpa pemadaman, tidak seperti pada rel ganda dengan satu PMT, seperti diuraikan pada butir b di atas. Hal ini dapat terjadi karena dengan adanya dua PMT masing-masing satu PMT untuk setiap rel pemindahan beban dilakukan dengan menutup terlebih dahulu PMT rel yang dituju, kemudian membuka rel yang ditinggalkan. Sebelum melakukan manuver ini, harus diyakini terlebih dahulu bahwa rel 1 dan rel 2 tegangannya sama, baik besarnya maupun fasanya. Oleh karena itu PMT harus masuk. Gambar 1.5c Pusat listrik dengan rel ganda dengan dua PMT PMT ganda d. Rel dengan PMT 1 Gambar 1.5d Pada dasarnya rel dengan PMT 1 adalah rel ganda dengan 3 buah PMT diantara dua rel tersebut. Jika rel ini diberi identifikasi sebagai rel A dan rel B, maka PMT yang dekat dengan rel A diberi identifikasi sebagai PMT A1, PMT A2, dan seterusnya. Sedangkan yang dekat dengan rel B diberi identifikasi sebagai PMT B1, PMT B2, dan seterusnya. PMT yang di tengah disebut PMT diameter dan diberi identifikasi sebagai PMT AB1, PMT AB2, dan seterusnya. I - 9 Bagian-bagian dari instalasi dihubungkan pada titik-titik yang letaknya antara PMT A dengan PMT AB dan pada titik-titik yang letaknya antara PMT B dengan PMT AB seperti terlihat pada gambar 1.5d. Gambar 1.5d Pusat listrik dengan rel ganda yang menggunakan PMT 1 Dibandingkan dengan rel-rel pada butir a, b, dan c tersebut di atas, rel dengan PMT 1 mempunyai keandalan paling tinggi. Hal ini dapat dilihat sebagai berikut: a Apabila rel A mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor A beserta PMS nya, daya masih tetap bisa disalurkan secara penuh. b Apabila rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor B beserta PMS nya, daya masih tetap bisa disalurkan secara penuh. c Apabila rel A dan rel B mengalami gangguan, dengan membuka semua PMT bernomor A dan PMT bernomor B beserta PMS nya, daya masih tetap bisa disalurkan walaupun dengan fleksibilitas pembebanan yang berkurang. Pembebasan tegangan bagian instalasi yang terhubung ke rel dengan PMT 1 mengharuskan pembukaan dua buah PMT beserta PMS-nya, yaitu PMT rel dan PMT diameternya. Misalnya untuk unit pembangkit No. 1 yang terhubung ke rel B melalui PMT B1, maka untuk pembebasan tegangannya, yang harus dibuka adalah PMT B1 dan PMT AB1 beserta PMS-PMS-nya. I - 10 Pada pusat-pusat listrik kecil sampai daya ± 50 MW yang menggunakan tegangan rel di bawah 70 kV, umumnya digunakan rel dalam bangunan gedung tertutup atau dalam lemari yang disebut kubikel. Pada pusat-pusat listrik yang besar di atas 50 MW, rel umumnya dipasang di ruangan terbuka. Apabila pusat listrik terpaksa dibuat di dalam kota di mana tanah mahal, maka untuk menghemat pemakaian tanah, dapat digunakan rel dalam tabung gas SF 6 sehingga jarak konduktor-konduktor rel dapat diperkecil untuk menghemat pemakaian tanah. Karena semua generator dan saluran yang ada dalam pusat listrik dihubungkan ke rel, maka gangguan di rel akan luas akibatnya. Oleh sebab itu, konstruksi rel harus mendapat perhatian khusus agar kecil kemungkinannya mengalami gangguan.

1.4 Saluran Kabel antara Generator dan Rel