Desain Industri Identifikasi Kebutuhan Pelanggan

3. Membuat susunan Geometris yang masih kasar, Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model komputer atau model fisik yang terdiri dari 2 atau 3 dimensi. Penyusunan Geometris yang masih berbentuk kotak dapat memberikan beberapa alternatif penyusunan sehingga tidak ada hubungan antar chunk yang saling bertentangan. Pembuatan susunan geometris harus memperhatikan aspek estetika, keamanan dan kenyamanan dari sebuah produk.

2.1.4 Desain Industri

Perhimpunan Desainer Industri Amerika IDSA mendefiniskan desain industri sebagai ”jasa profesional” dalam menciptakan dan mengembangkan konsep dan spesifikasi guna mengoptimalkan fungsi-fungsi, nilai, dan penampilan produk, serta sistem untuk mencapai keuntungan yang mutual antara pemakai dan produsen. Pada kenyataannya desainer industri memfokuskan diri pada bentuk dan interkasi pemakai produk. • Kegunaan : Hasil produksi manusia harus selalu aman, mudah digunakan, dan intuitif. Setiap ciri harus dibentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan pemakainya mengetahui fungsinya. • Penampilan : Bentuk, garis, proporsi, dan warna digunakan untuk menyatukan produk menjadi satu produk yang menyenangkan. • Kemudahan pemeliharaan : Produk juga harus didesain untuk memberitahukan baagimana mereka dapat dirawat dan diperbaiki. • Biaya-biaya rendah : Bentuk dan ciri memegang peranan besar dalam biaya perelatan dan produksi. Karena itu, hal ini harus diperhatikan secara bersama-sama oleh tim. • Komunikasi : Desain produksi harus dapat mewakili filosofi desain perusahaan dan misi perusahaan melalui visualisasi kualitas produk. Secara spesifik, proses desain industri dapat dipkirkan seperti fase-fase yang tertera berikut ini : 1. Penyelidikan kebutuhan-kebutuhan pelanggan Tim pengembangan produk mulai dengan mendokumentasikan kebutuhan-kebutuhan pelanggan, mengidentifikasi kebutuhan pelanggan. Karena desainer industri mempunyai kemampuan untuk mengenali pokok-pokok permasalahan yang melibatkan interaksi pemakai, keterlibatan desain industri penting dalam proses kebutuhan. 2. Konseptualisasi Setelah kebutuhan dan tuntutan pelanggan dipahami, desainer industri membuat konsep produk. Selama tahap penggalian konsep ahli teknik dengan sendirinya memfokuskan perhatian mereka untuk menemukan penyelesaian subfungsi teknis dari produk. Pada saat ini desainer industri berkonsentrasi menciptakan bentuk produk dan penghubung pemakai. Desainer industri membuat sketsa yang sederhana. Untuk setiap konsep sketsa itu dikenal dengan sketa yang pendek sekali thumbnail sketch. Sketsa-sketsa ini adalah media yang cepat dan tidak mahal untuk mengekspresikan ide-ide dan mengevaluasi kemungkinan- kemungkinan. Konsep yang diajukan kemudian dicocokkan dan digabungkan dengan penyelesaian teknis, biaya, dan pertimbangan manufaktur. 3. Perbaikan Awal Pada fase perbaikan awal desainer industri membuat model dari konsep yang paling menjanjikan. Soft model biasanya dibuat dalam skala penuh dengan menggunakan busa atau papan berinti-busa. Ini adalah metode kedua yang tercepat, namun sedikit lebih lambat dari sketsa, digunakan untuk mengevaluasi konsep. M eskipun secara umum masih kasar, model-model ini sangat berguna karena model ini membantu tim pengembangan untuk mengekspresikan dan memvisualisasikan konsep produk ke dalam tiga dimensi. Konsep-konsep dievaluasi oleh desainer industri, ahli teknik, personil pemasaran, dan pada waktunya pembeli potensial melalui proses menyentuh, merasa, dan memodifikasi model. Biasanya desainer akan membuat sebanyak mungkin model tergantung pada waktu dan keuangan. Konsep-konsep yang sukar divisualisasikan memerlukan lebih banyak model dibandingkan yang sederhana. Desainer industri menggunakan sejumlah model lunak untuk menilai ukuran, proporsi, dan bentuk keseluruhan dari banyak konsep yang diajukan. Perhatian khusus ditujukan pada kehalusan produk di tangan dan wajah. Hal ini hanya dapat dinilai dengan menggunakan model fisik. 4. Perbaikan Lanjutan dan Pemilihan Konsep Akhir Pada tahap ini, para desainer industri sering mengganti dari model lunak dan sketsa menjadi model keras dan gambaran informasi- intensif yang dikenal dengan rendering. Rendering memperlihatkan detail desain dan sering melukiskan penggunaan produk. Yang digambarkan dakam bentuk dua atau tiga dimensi, rendering menyampaikan sejumlah informasi mengenai produk. Rendering sering digunakan untuk studi warna dan pengujian penerimaan pelanggan untuk ciri dan fungsi produk yang diajukan. Langkah perbaikan akhir sebelum memilih suatu konsep adalah menciptakan hard model. M odel ini secara teknis belum berfungsi karena hanya mendekati replika desain akhir dengan penempilan yang sangat realistik. Hard model terbuat dari kayu, busa tebal, plastik atau logam. M odel itu dilukis dan diberi tekstur, serta mempunyai beberapa ciri ”fungsi kerja”, seperti tombol- tombol yang berfungsi untuk mendorong atau meluncurkan gerakan. Karena sebuah model keras berharga ribuan dolar, pengembang biasanya mempunyai anggaran untuk membuat model ini dalam jumlah yang sedikit. Hard model dapat digunakan untuk memperoleh tambahan arus balik pelanggan pada fokus grup, mengiklankan dan mempromosikan produk pada pameran perdagangan, menjual konsep pada manajemen senior dalam suatu organisasi, dan untuk perbaikan lanjutan konsep akhir. 5. Penggambaran Kontrol Desainer industri menyelesaiakan proses pengembangan mereka dengan membuat gambar kontrol dari konsep akhir. Penggambaran akhir mendokumentasikan fungsi, ciri, ukuran, warna, sentuhan akhir permukaan, dan dimensi kunci. 6. Koordinasi dengan Ahli Teknik, Manufaktur, dan Pengecer Eksternal Desainer industri harus terus bekerja berdekatan dengan ahli teknik dan personil manufaktur melalui subsekuen proses pengembangan produk. Beberapa perusahaan konsultasi desain industri menawarkan jasa pengembangan produk yang cukup luas, termasuk desain industri detail dan pemilihan serta manajemen di luar pengecer baik material, peralatan, komponen dan jasa perakitan.

2.1.5 Desain untuk Proses Manufaktur