Kelangsungan Hidup Laju Pertumbuhan Panjang Harian Efisiensi Pakan Pengamatan Histologi Pengukuran Kualitas Air

ij Yij ε τ μ + + = Keterangan: Yij = Data perlakuan ke-i dan ulangan ke-j µ = Nilai tengah data τ = Pengaruh perlakuan ke-I = 1, 2, 3,….,n ij ε = Kesalahan perlakuan percobaan pada perlakuan ke-I dan ulangan ke-j

2.2.2 Analisis Data

Data yang didapatkan dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007, yang meliputi: 1. Analisis keragaman dengan one way anova dengan selang kepercayaan 95, digunakan untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan pada derajat kelangsungan hidup. 2. Untuk melihat pengaruh perlakuan terhadap laju pertumbuhan harian, diambil data individu sebagai ulangan dengan bobot dan panjang awal yang seragam. 3. Analisis deskripsi yang digunakan untuk melihat kelayakan air pemeliharaan, membaca keterangan kematian pada ikan yang disajikan dalam bentuk gambar dan tabel. 2.3 Parameter yang Diamati 2.3.1 Laju Pertumbuhan Bobot Spesifik Harian SGR Laju Pertumbuhan harian adalah laju pertumbuhan bobot individu dalam persen . Laju pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus Huisman, 1987.

2.3.2 Kelangsungan Hidup

Tingkat kelangsungan hidup survival rate yaitu perbandingan ikan yang hidup hingga akhir pemeliharaan dengan jumlah ikan pada awal pemeliharaan, yaitu dihitung dengan rumus Goddard, 1996.

2.3.3 Laju Pertumbuhan Panjang Harian

Laju pertumbuhan panjang harian adalah laju pertumbuhan panjang individu dalam persen . Laju pertumbuhan panjang harian dihitung dengan menggunakan rumus Huisman, 1987.

2.3.4 Efisiensi Pakan

Efisiensi pemberian pakan menunjukkan seberapa banyak pakan yang dimanfaatkan oleh ikan dari total pakan yang diberikan. Efisiensi pakan dihitung dengan menggunakan rumus Zonneveld et al., 1991

2.3.5 Pengamatan Histologi

Preparasi histologi dibuat dengan sampel organ insang setiap strain yang digunakan dalam penelitian. Sampling dilakukan setiap 15 hari sekali sebanyak satu setiap akuarium. Pengamatan histologi dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kerusakan yang terjadi pada insang yang diakibatkan oleh perlakuan pH rendah. Beberapa kerusakan lamella pada insang diantaranya hipertropi, hiperplasia, fusi, nekrosis, hemorrage dan lapisan epitel terangkat Roberts, 1978.

2.3.6 Pengukuran Kualitas Air

Pengukuran kualitas air meliputi parameter fisika kimia air, diukur setiap hari untuk parameter suhu dan pH sedangkan parameter lainnya diukur setiap 10 hari sekali, yaitu oksigen terlarut DO, TAN, alkalinitas, CO 2 bebas, dan kekeruhan. Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan thermometer dan pH dilakukan dengan pH-pen. Amoniak diukur dengan menggunakan metode phenat spektrofotometer, kekeruhan diukur dengan alat turbiditimeter, oksigen terlarut diukur dengan DO meter, sedangkan alkalinitas dan CO 2 bebas diukur dengan metode titrasi titrimetrik.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil 3.1.1 Tingkat Kelangsungan Hidup SR Tingkat kelangsungan hidup ikan nila BEST selama pemeliharaan disajikan dalam Gambar 1. Tingkat kelangsungan hidup ikan nila BEST media asam hanya sampai pada hari ke-10 yaitu 40 dan pada hari ke-20 seudah mengalami kematian 100. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup ikan nila BEST media normal sampai hari ke-30 100. Berdasarkan analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan media asam dan media normal pada hari ke-10 tidak berbeda nyata Lampiran 5. Gambar 1. Kelangsungan hidup ikan nila O. niloticus strain BEST pada media pemeliharaan asam dan normal pada hari ke-10, 20, dan 30 Tingkat kelangsungan hidup ikan nila GIFT selama pemeliharaan disajikan dalam Gambar 2. Tingkat kelangsungan hidup ikan nila GIFT media asam hanya sampai pada hari ke-10 yaitu 40 dan pada hari ke-20 seudah mengalami kematian 100. Sedangkan tingkat kelangsungan hidup ikan nila BEST media normal sampai hari ke-30 100. Berdasarkan analisis ragam ANOVA menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan media asam dan media normal pada hari ke-10 tidak berbeda nyata Lampiran 5.