Folikel Kuning Telur dan Organ Dalam Puyuh yang Diberi Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.) Difermentasi Rhizopus oligosporus

RINGKASAN
FITRI AGUSTINI SANTOSA. D24080385. 2012. Folikel Kuning Telur dan
Organ Dalam Puyuh yang Diberi Bungkil Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)
Difermentasi Rhizopus oligosporus. Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan
Teknologi Pakan, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Dr. Ir. Sumiati, M.Sc.
: Ir. Lilis Khotijah, M.Si.

Bungkil biji jarak pagar (BBJP) merupakan produk samping dari biofuel yang
mengandung protein tinggi (24,6%), sehingga bungkil biji jarak pagar ini berpotensi
sebagai bahan pakan ternak sumber protein. Bungkil biji jarak pagar (BBJP)
menyediakan semua asam amino esensial dalam jumlah yang cukup, kecuali lisin.
Pemanfaatan BBJP menjadi tidak optimal akibat dari racun berupa phorbolester dan
curcin, serta antinutrisi berupa asam fitat, inhibitor tripsin, dan saponin dalam
bungkil biji jarak pagar. Adanya racun phorbolester dapat menghambat sintesis
protein dan merusak jaringan, sedangkan curcin dapat menghambat sistem
metabolisme tubuh. Antinutrisi asam fitat dapat berikatan dengan mineral, sehingga
dapat menyebabkan ketersediaan mineral di dalam tubuh menurun. Efek dari

inhibitor tripsin dapat menyebabkan kecernaan protein menurun, sedangkan saponin
meningkatkan permeabilitas sel mukosa usus halus yang berakibat pada
penghambatan transport nutrisi aktif. Oleh karena itu, diperlukan upaya untuk
menurunkan atau menghilangkan racun dan antinutrisi BBJP. Detoksifikasi yang
dilakukan pada penelitian ini adalah dengan fermentasi menggunakan Rhizopus
oligosporus. Teknik pengolahan menggunakan jamur tempe ini mudah diaplikasikan
peternak. Enzim-enzim yang dihasilkan Rhizopus oligosporus diharapkan dapat
menurunkan kadar racun dan antinutrisi, serta meningkatkan kualitas nutrisi bungkil
biji jarak pagar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh
pemberian bungkil biji jarak pagar difermentasi Rhizopus oligosporus dalam ransum
terhadap folikel kuning telur, persentase bobot organ dalam, dan panjang relatif
saluran pencernaan burung puyuh (Coturnix-coturnix japonica).
Penelitian ini menggunakan 150 ekor puyuh periode layer umur 9 minggu
dan dipelihara selama 7 minggu. Ransum perlakuan yang diberikan adalah BJ0 =
ransum tanpa bungkil biji jarak pagar, BJ3 = ransum mengandung 3% bungkil biji
jarak pagar difermentasi, BJ6 = ransum mengandung 6% bungkil biji jarak pagar
difermentasi, BJ9 = ransum mengandung 9% bungkil biji jarak pagar difermentasi,
dan BJ12 = ransum mengandung 12% bungkil biji jarak pagar difermentasi.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5
perlakuan dan 3 ulangan dengan 10 ekor puyuh tiap ulangan. Data dianalisis dengan

sidik ragam (ANOVA) dan data yang berbeda nyata diuji lanjut dengan uji jarak
Duncan. Peubah yang diamati adalah folikel kuning telur (jumlah dan bobot),
persentase bobot organ dalam (jantung, hati, proventrikulus, gizzard, ginjal, limpa,
usus halus, seka, dan usus besar) dan panjang relatif (usus halus, seka, dan usus
besar).
Penggunaan bungkil biji jarak pagar difermentasi Rhizopus oligosporus pada
ransum sampai taraf 12% nyata (P