Reliabilitas butir soal Daya Pembeda

soal. Adapun nomor soal yang tidak valid yaitu 3 dan 6. Disajikan dalam tabel berikut: Tabel 3.8 Uji Validitas Tes Pemahaman No. soal Korelasi Validitas Keterangan 1 0,710 Valid Dipakai 2 0,514 Valid Dipakai 3 0,121 Tidak Valid Tidak dipakai 4 0,733 Valid Dipakai 5 0,440 Valid Dipakai 6 0,294 Tidak Valid Tidak dipakai 7 0,361 Valid Dipakai Adapun hasil ujicoba soal kemampuan berpikir kritis berdasarkan Anates versi 4 adalah semuanya valid dan sebagian besar memiliki kriteria tinggi, sehingga keenam soal tersebut dapat dipakai. Tabel 3.9 Uji Validitas Tes Kemampuan Berpikir Kritis No. soal Korelasi Validitas Keterangan 1 0,754 Valid Dipakai 2 0,762 Valid Dipakai 3 0,650 Valid Dipakai 4 0,762 Valid Dipakai 5 0,669 Valid Dipakai 6 0,533 Valid Dipakai

2. Reliabilitas butir soal

Suatu alat ukur instrumen memiliki reliabilitas yang baik bila alat ukur itu memiliki konsistensi yang handal walaupun dikerjakan oleh siapapun dalam level yang sama, kapanpun dan di manapun berada. Untuk mengukur reliabilitas soal menggunakan rumus K-R.21 Arikunto, 2001 yaitu: Rumus alpha-cronbach:         −       − = ∑ 2 2 1 1 t i S S n n r Dengan: n = banyak soal 2 i S = variansi item 2 t S = variansi total Sedangkan untuk menghitung varians tiap-tiap butir soal digunakan rumus: N N X X S ∑ ∑ − = 2 2 2 Keterangan : 2 S = Varians butir soal N = Banyaknya siswa peserta tes X = Skor butir soal Hasil perhitungan koefislien reliabilitas, kemudian ditafsirkan dan diinterpretasikan mengikuti interpretasi menurut J.P. Guilford Suherman dan Sukjaya, 1990, yaitu: Interval Reliabilitas r ≤ 0,20 sangat rendah SR 0,20 r ≤ 0,40 rendah RD 0,40 r ≤ 0,60 sedang SD 0,60 r ≤ 0,80 tinggi TG 0,80 r ≤ 1,00 sangat tinggi ST Berdasarkan hasil ujicoba reliabilitas butir soal secara keseluruhan untuk tes kemampuan pemahaman konsep dasar diperoleh 0,58 untuk tes kemampuan berpikir kritis diperoleh 0,73. Secara rinci dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 3.10 Uji Reliabilitas Jenis Tes Reliabilitas interpretasi Pemahaman Konsep Dasar Pecahan 0,58 Sedang Kemampuan Berpikir kritis 0,73 Tinggi

3. Daya Pembeda

Daya pembeda sebuah soal adalah kemampuan suatu soal tersebut untuk dapat membedakan antara testee yang berkemampuan tinggi dengan testee yang kemampuannya rendah. Sebuah soal dikatakan memiliki daya pembeda yang baik bila memang siswa yang pandai dapat mengerjakan dengan baik, dan siswa yang kurang tidak dapat mengerjakan dengan baik. Discriminatory power daya pembeda dihitung dengan membagi testee kedalam dua kelompok, yaitu: kelompok atas the higher group – kelompok testee yang tergolong pandai dan kelompok bawah the lower group – kelompok testee yang tergolong rendah. Pembagiannya 50 untuk kelompok pandai dan 50 kelompok kurang mampu Sudijono, 2001. Untuk menentukan daya pembeda digunakan rumus Arikunto, 2001 Maks x N B B DP B A 2 1 − = Keterangan: DP = Daya pembeda A B = Jumlah siswa pada kelompok atas B B = Jumlah siswa pada kelompok bawah N = Jumlah seluruh siswa Hasil perhitungan daya pembeda, kemudian diinterpretasikan dengan kriteria sebagai berikut: Negatif – 9 = sangat buruk, harus dibuang 10 - 19 = buruk, sebaiknya dibuang 20 – 29 = agak baik, kemungkinan perlu direvisi 30 - 49 = baik 50 ke atas = sangat baik Daya pembeda untuk tes kemampuan pemahaman diperoleh hasil minimum 6,25 Sangat Buruk dan maksimum 93,75 sangat baik. Dengan 2 soal dikategorikan sangat baik, 2 soal kategori baik, dan masing-masing 1 soal kategori agak bai, buruk dan sangat buruk. Secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3.11 Daya Pembeda Tes Pemahaman Konsep Pecahan No Soal DP Interprestasi 1 75,00 Sangat Baik 2 25,00 Agak Baik 3 6,25 Sangat Buruk 4 93,75 Sangat Baik 5 31,25 Baik 6 12,50 Buruk 7 31,25 Baik Sedangkan untuk tes kemampuan berpikir kritis diperoleh hasil minimum 31,25 baik dan maksimum 59,38 sangat baik. Uji Daya pembeda dari keenam soal berpikir kritis diperoleh sebanyak 3 soal soal nomor 1, 3 dan 5 yang dikategorikan sangat baik dan sebanyak 3 soal soal 2, 4 dan 6 yang dikategorikan baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3.12 di bawah ini: Tabel 3.12 Daya Pembeda Tes Kemampuan Berpikir Kritis No Soal DP Interpretasi 1 59,38 Sangat Baik 2 46,88 Baik 3 59,38 Sangat Baik 4 46,88 Baik 5 53,13 Sangat Baik 6 31,25 Baik

4. Analisis Tingkat Kesukaran

Dokumen yang terkait

Hubungan pemahaman konsep dengan keterampilan berpikir kritis melalui model pembelajaran treffinger pada mata kuliah fisika dasar

0 16 10

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DASAR PECAHAN Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Peningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Pecahan Pada Siswa Kelas IVB SDLB Sukoharjo, Margorejo, Pati Tahun Pelajaran

0 1 15

PENERAPAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DASAR PECAHAN PADA SISWA KELAS IVB SDLB Penerapan Pendekatan Matematika Realistik Untuk Peningkatkan Pemahaman Konsep Dasar Pecahan Pada Siswa Kelas IVB SDLB Sukoharjo, Margore

0 1 18

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK BERBASIS MEDIA DAN BERKONTEKS LOKAL (Pada Siswa kelas IV SDN 02

0 0 15

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN EKSPLORATIF.

0 1 31

PEMANFAATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SEKOLAH DASAR.

4 19 48

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN GENERATIF BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK).

0 0 49

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TERPADU UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR DAN PEMAHAMAN KONSEP DI SEKOLAH DASAR.

0 0 42

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR: Studi Eksprimen Kuasi pada Mata Pelajaran IPS kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Pangkalpina

0 1 52

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DASAR PECAHAN DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SEKOLAH DASAR.

0 1 47